EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI 13+000-19+800)



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Tabel 3.1 Jenis Kerusakan pada Perkerasan Jalan

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)

EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY

Gambar 3.1. Diagram Nilai PCI

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI JALUR EVAKUASI BENCANA MERAPI

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

Evaluasi Kualitas Proyek Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Pada Titik Pelabuhan II Jalan Baros (Sta ) ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. A. Perlintasan Sebidang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Survei Kondisi Jalan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX DAN METODE PRESENT SERVICEABILITY INDEX ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka

BAB III LANDASAN TEORI. A. Kondisi Eksisting

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)

ABDIAS TANDY ARRANG Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan

PENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

BAB III LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Jenis Jenis Kerusakan, Kerusakan Jalan, Metode PCI

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Data Survei. 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang


LAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus: Jalan M.H. Thamrin, Ajung, Jember)

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KONDISI DAN KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA KENDARI

Margareth Evelyn Bolla *)

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Piyungan-Prambanan Sumber : Google Maps

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN FOLLOW YOUR HEART AKU PERNAH BERCERITA TENTANG RAGU, DIAM-DIAM RAGU, LALU RAGU, DEKAT SEKALI DENGAN RAGU

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI

EVALUASI KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN BEUREUNUEN BATAS KEUMALA)

Kata Kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode PCI

EVALUASI KERUSAKAN JALAN

ANALISIS KERUSAKAN JALAN BETON DI KAWASAN INDUSTRI KIMA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN. PERSEMBAHAN : Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini untuk :

BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pendahuluan

BAB II PERKERASAN JALAN RAYA

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI

melintang atau memanjang dan disebabkan oleh pergerakan plat beton dibawahnya) Kerusakan alur/bahu turun (lane / shoulder drop-off)...

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN. Wahai ananda permata hati Hitunglah waktu dengan teliti Masa berjalan capat sekali Bila tak ingin hidup merugi

Gambar 3.1. Peta lokasi penelitian

ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Sta s.

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis-Jenis Kerusakan Permukaan jalan

1. Dapat dijadikan bahan rujukan dalam menentukan

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

ABSTRAK. Kata kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Existing Condition dan Lokasi

Jurnal Teknik Sipil ISSN

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG

Kata Kunci : Perkerasan Jalan, Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40

Eri Susanto Haryadi. Program Studi Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR 1 INSPEKSI KESELAMATAN PADA PERLINTASAN SEBIDANG

Dosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata,

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Saiful Anwar Kurniawan NIM. I

Transkripsi:

EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI 13+000-19+800) Ahmad Yani 1, Muhammad Idham, S.T., M.Sc. 2, Hamdani Saleh, S.ST. 3 Mahasiswa Program D3 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil 2 Jurusan Teknik Sipil Politeknik negeri Bengkalis 1,2,3 E-mail : Watashiwaahmadyani@yahoo.com 1, idham@polbeng.ac.id 2, hamdanisaleh@yahoo.com 3 ABSTRAK Jalan merupakan prasarana yang sangat berperan penting dalam arus lalu lintas. Suatu ruas jalan terjadi kerusakan, akan mengalami dampak yang cukup besar pada arus lalu lintas. Kerusakan jalan dapat dianalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan jalan dan nilai kondisi perkerasan jalan sehingga dapat menentukan cara perbaikannya. Penyusunan tugas akhir ini menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan data primer yang dapat disurvei di lapangan yang menjelaskan tentang jenis dan tingkat kerusakan, luas suatu kerusakan jalan dan dokumentasi gambar. Setelah data-data di atas diperoleh, maka selanjutnya dilakukan analisis data untuk mendapatkan nilai kondisi perkerasan jalan. Hasil yang didapat dari analisis data pada kerusakan jalan Arifin Ahmad (Dumai), mempunyai nilai PCI yaitu 36,04 dengan kondisi buruk berdasarkan rating kondisi perkerasan Pavement Condition Index (PCI). Kata Kunci: Jenis dan Tingkat Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI). I. PENDAHULUAN Jalan merupakan suatu prasarana yang sangat berperan penting dalam arus lalu lintas. Suatu ruas jalan terjadi kerusakan, akan mengalami dampak yang cukup besar pada arus lalu lintas. Kerusakan jalan dapat dianalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan. Analisis tentang kerusakan jalan meliputi berbagai faktor yaitu disebabkan karena perencanaan perkerasan, perencanaan campuran, pemilihan bahan, proses/mutu pelaksanaan, kondisi lingkungan, lalulintas atau gabungan dari faktor-faktor tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui kondisi kerusakan jalan adalah dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Metode ini salah satu solusi untuk menyelesaikan dan mencari cara perbaikan pada permasalahan kerusakan jalan. Pavement Condition Index ini merupakan sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Metode Pavement Condition Index (PCI) memberikan informasi kondisi perkerasan hanya pada saat survei dilakukan, tapi tidak dapat memberikan gambaran prediksi dimasa datang. Namun demikian, dengan melakukan survei kondisi secara periodik, informasi kondisi perkerasan dapat berguna untuk prediksi kinerja dimasa datang, selain juga dapat digunakan sebagai masukan pengukuran yang lebih detail. Metode Pavement Condition Index (PCI) ini dikembangkan oleh U.S. Army Corp Of Engineer (Shahin et al., 1976-1984 dalam Hadiyatmo, C., H.). Metode ini digunakan untuk perkerasan bandara, jalan dan tempat parkir dan telah dipakai secara luas di Amerika. Adapun perumusan masalah pada penelitian adalah Apa saja jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi di jalan Arifin Ahmad? Berapakah nilai indeks kondisi (PCI) perkerasan pada jalan Arifin Ahmad? Adapun tujuan penelitian yaitu Mengklasifikasikan jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi, mengetahui nilai kondisi perkerasan jalan dengan cara

menentukan nilai Pavement Condition Index (PCI). Manfaat dari penelitian ini yaitu Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan. Dapat dijadikan bahan rujukan dalam menentukan nilai kondisi perkerasan jalan Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu: Penelitian ini dilakukan pada jalan Arifin Ahmad (Dumai) STA 13+000-19+800. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jalan Menurut Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Jalan No. 34/2006 : Jalan adalah sebagai salah satu prasarana transportasi dalam kehidupan bangsa, kedudukan dan peranan jaringan jalan pada hakikatnya menyangkut hajat hidup orang serta mengendalikan struktur pengembangan wilayah pada tingkat nasional terutama yang menyangkut perwujudan perkembangan antar daerah yang seimbang dan pemerataan hasil-hasil pembangunan serta peningkatan pertanahan dan keamanan negara. 2.2. Jenis Perkerasan Jalan 2.2.1. Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan lentur dengan bahan terdiri atas bahan ikat (berupa aspal, tanah liat) dan batu (Suryadharma, H., dan Susanto, B., 2008). Perkerasan ini umumnya terdiri atas 3 lapis atau lebih. Urut-urutan lapisan adalah lapis permukaan, lapis pondasi, lapis pondasi bawah dan subgrade. 2.3. Jenis dan Tingkat Kerusakan Jalan Menurut Metode Pavement Condition Index (PCI) 2.3.1. Retak Kulit Buaya (Alligator cracking) Retak kulit buaya adalah retak yang berbentuk sebuah jaringan dari bidang persegi banyak (polygon) kecil-kecil menyerupai kulit buaya dengan lebar celah lebih besar atau sama dengan 3 mm (Shahin,1994). Retak ini disebabkan oleh kelelahan akibat beban lalu lintas yang terjadi berulang-ulang. 2.3.2.Amblas (Depression) Bentuk kerusakan yang terjadi ini berupa amblas/turunnya permukaan lapisan perkerasan pada lokasi-lokasi tertentu (setempat) dengan atau tanpa retak. Kedalaman kerusakan ini umumnya lebih dari 2 cm dan akan menampung/meresapkan air (Shahin,1994). 2.3.3. Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and Utility Cut Patching) Tambalan dapat dikelompokkan kedalam cacat permukaan, karena pada tingkat tertentu (jika jumlah/luas tambalan besar) akan mengganggu kenyamanan berkendaraan. Berdasarkan sifatnya, tambalan dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu: tambalan sementara merupakan tambalan yang berbentuk tidak beraturan mengikuti bentuk kerusakan lubang dan tambalan permanen merupakan tambalan yang berbentuk segi empat sesuai rekonstruksi yang dilaksanakan (Shahin,1994). 2.3.4. Lubang (Potholes) Kerusakan ini berbentuk seperti mangkok yang dapat menampung dan meresap air pada badan jalan. Kerusakan ini terkadang didekat retakan atau di daerah drainasenya kurang baik sehingga perkerasan tergenang oleh air (Shahin,1994). 2.3.5. Sungkur (Shoving) Kerusakan ini membentuk jembulan pada lapisan aspal. Kerusakan biasanya terjadi pada lokasi tertentu dimana kendaraan berhenti pada kelandaian yang curam atau tikungan tajam. Kerusakan umumnya timbul disalah satu sisi jejak roda. Terjadinya kerusakan ini dapat diikuti atau tanpa diikuti oleh retak (Shahin,1994). 60

2.3.6. Pelepasan Butir (Weathering/Raveling) Kerusakan ini berupa terlepasnya sebagian butiran-butiran pada permukaan perkerasan yang umumnya terjadi secara meluas. Kerusakan ini biasanya dimulai dengan terlepasnya material halus dahulu yang kemudian berlanjut terlepasnya material yang lebih besar (material kasar), sehingga pada akhirnya membentuk tampungan dan dapat meresapkan air ke badan jalan (Shahin,1994). 2.4. Landasan Teori 2.4.1. Pavement Condition Index (PCI) Pavement condition index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai pavement condition index (PCI) ini memiliki rentang 0 (nol) sampai 100 (seratus) dengan kriteria sempurna (excellent), sangat baik (very good), baik (good), sedang (fair), jelek (poor), sangat jelek (very poor) dan gagal (failed) (Shahin,1994). 2.4.2. Density (Kadar Kerusakan) Density atau kadar kerusakan persentase luasan dari suatu jenis kerusakan terhadap luasan suatu unit segmen yang diukur meter persegi atau meter panjang. Nilai density suatu jenis kerusakan dibedakan juga berdasarkan tingkat kerusakannya. Rumus mencari nilai density: 2.4.3. Deduct Value (Nilai Pengurangan) Deduct value adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang diperoleh dari kurva hubungan antara density dan deduct value. Deduct value juga dibedakan atas tingkat kerusakan untuk tiap-tiap jenis kerusakan. Beberapa grafik menurut jenis kerusakan nya: Gambar 1. Retak Kulit Buaya (alligator cracking). Gambar 2. Amblas (depression). Density = x 100% (1) Atau Density = x 100% (2) Ad : Luas total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m 2 ). Ld : Panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m). As : Luas total unit segmen (m 2 ). Gambar 3. Tambalan dan Tambalan Galian utilitas (patching and utility cut patching). 61

Mi = 1 + (9/98)*(100-HDVi) (3) Mi : Nilai koreksi untuk deduct value HDVi : Nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit Gambar 4. Lubang (potholes). Jika semua nilai deduct value lebih besar dari nilai Mi maka dilakukan pengurangan, tetapi jika semua nilai deduct value lebih kecil dari nilai Mi maka tidak dilakukan pengurangan terhadap nilai deduct value tersebut. 2.4.5. Total Deduct Value (TDV) Total deduct value (TDV) adalah nilai total dari individual deduct value untuk tiap jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit penelitian. Gambar 5. Sungkur (shoving). 2.4.6. Corrected Deduct Value (CDV) Corrected Deduct Value (CDV) adalah diperoleh dari kurva hubungan antara nilai TDV dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 2 (dua). Gambar 6. Pelepasan Butir (weathering/raveling). 2.4.4. Mencari Nilai q (Quality) Nilai q didapat dari deduct value yang nilainya lebih dari syarat. Syarat untuk mencari nilai q adalah deduct value lebih besar dari 2 dengan menggunakan interasi. Nilai deduct value diurutkan dari yang besar sampai kecil. Nilai pengurang total atau total deduct value (TDV) adalah jumlah total dari nilai-nilai pengurang (deduct value) pada masing-masing sampel unit. Sebelumnya dilakukan pengecekan nilai deduct value dengan persamaan (3) Gambar 7. Corrected Deduct Value. 2.4.7. Klaisifikasi Kualitas Perkerasan. Jika nilai CDV telah diketahui, maka nilai PCI untuk tiap unit dapat diketahui dengan rumus: PCI (S) = 100 CDV (4) PCI (S) : pavement condition index untuk tiap unit. CDV : Corrected Deduct Value untuk tiap unit. 62

Untuk nilai PCI secara keseluruhan: PCI = (5) PCI : nilai PCI perkerasan keseluruhan. PCI (s) : Pavement condition index untuk tiap unit. N : Jumlah unit. 2.4.8. Klasifikasi Kualitas Perkerasan Nilai PCI untuk masing-masing unit penelitian dapat mengetahui kualitas lapis perkerasan unit segmen berdasarkan kondisi tertentu yaitu sempurna (excellent), sangat baik (very good), baik (good), sedang (fair), jelek (poor), sangat jelek (very poor) dan gagal (failed). Gambar 9. Bagan alir Penelitian Gambar 8. Kualifikasi Kualitas Perkerasan Menurut nilai PCI. III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek yang diambil pada Penelitian Tugas Akhir ini adalah Jalan Arifin Ahmad, Dumai. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian pada Tugas Akhir ini adalah di Kotamadya Dumai. 3.3 Bagan Alir Penelitian Bagan alir penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Adapun nilai Pavement Condition Index (PCI) yang didapat dari analisis data pada jalan Arifin Ahmad (Sta 14+000-19+800) yaitu 36,04 dengan kondisi Buruk. 4.2. Pembahasan Dari hasil survei yang dilakukan di jalan Arifin Ahmad (Sta 13+000 19+800), sebagian besar kerusakan jalan tersebut adalah Retak kulit buaya (alligator cracking), Tambalan dan tambalan galian utilitas (patching and utility cut patching), Lubang (potholes) dan perlepasan berbutir (weathering and raveling). V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang penulis ambil dari penelitian ini yaitu: a. Adapun jenis kerusakan yang sering ditemukan pada ruas jalan Arifin Ahmad (Sta 13+000 19+800) yaitu Retak kulit buaya, Tambalan dan tambalan galian utilitas, Lubang dan Perlepasan berbutir. b. Nilai Pavement Condition Index (PCI) rata-rata pada ruas jalan Arifin Ahmad 63

(Sta 13+000 19+800) yaitu sebesar 36,04, sehingga termasuk dalam kategori Poor (Buruk). 5.2. Saran Adapun saran pada Penelitian Tugas Akhir ini adalah: a. Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa kerusakan pada jalan Arifin Ahmad (Sta 13+000 19+800) menghasilkan kategori Poor (Buruk), sehingga rekomendasi selanjutnya yaitu perlunya kajian terhadap kerusakan di bawah permukaan perkerasan. b. Perlu dilakukannya studi berkelanjutan dengan membandingkan antara nilai perkerasan yang telah didapat dengan International Roughness Index, karena perbaikan jenis kerusakan akan sangat berpengaruh terhadap jenis kendaraan yang melintasi. (Studi kasus: ruas jalan Cepu-Jepon Kabupaten Blora), UGM, Yogyakarta. [7]. Suryadharma, H. dan Susanto, B., (2008). Teknik Jalan Raya, Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta. [8]. Wijaya, Y. (2009). Evaluasi tingkat kerusakan permukaan perkerasan jalan dengan methode pavement condition index (PCl) dan cara perbaikannya (Studi kasus: jalan Parangtritis, Kab. Bantul Yogyakarta), UGM, Yogyakarta. [9]. Yoder, E.J. and Witzcak, M.W., 1975, Principles of Pavement Design, 2Edition, John Willey & Son, Inc. New York. DAFTAR PUSTAKA [1]. Devianti, N. (2011). Evaluasi Jenis Dan Tingkat Kerusakan Jalan Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI), Skripsi STT, Dumai. [2]. Hadiyatmo, C., H, 2007, Pemeliharaan Jalan Raya, UGM, Yogyakarta. [3]. Kurniawan, A. (2010). Penilaian Perkerasan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index (Studi kasus: Jalan Lubuk Alung Kurai Taji). [4]. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 (2006) tentang Jalan, Jakarta. [5]. Penyalai, I. (2009). Penilaian kondisi perkerasan dengan metode Pavement Condition Index dan kemungkinan cara perbaikannya (Studi Kasus: jalan pada ruas Gunungsitoli- Tuhemberua Kabupaten Nias), UGM, Yogyakarta. [6]. Supranoto, B. (2008). Penilaian kondisi perkerasan dengan metode pavement condition index (PCl) 64