BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Seiring dengan pemberlakuan UU Migas No 22/2001, industri gas Indonesia mengalami periode perubahan yang mendasar, dimana terdapat pemisahan kegiatan antara sektor hulu dan sektor hilir. Hal ini ditambah adanya peningkatan permintaan terhadap gas bumi oleh konsumen industri, komersial dan rumah tangga, ditunjang dengan program Pemerintah untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, mengurangi volume pemakaian dan subsidi BBM serta program langit biru. Kondisi tersebut di atas membuka peluang bagi semua pelaku bisnis untuk melakukan usaha di bidang bisnis gas, baik di sisi hulu maupun hilir. Diperkirakan dalam kurun waktu 2013-2050 total pemanfaatan gas bumi akan tumbuh rata-rata sebesar 4,3% per tahun atau naik mencapai hingga 4,8 kali selama kurun waktu 37 tahun tersebut. Pengunaan gas bumi meningkat dari 1.577 BCF pada tahun 2013 menjadi 2596 BCF pada tahun 2025 dan menjadi 7.497 BCF pada tahun 2050. Pertumbuhan pemanfaatan gas bumi terbesar adalah di sektor komersial yang meningkat rata-rata sebesar 7,1% per tahun diikuti oleh sektor industri (5,6%), transportasi (5,0%),pembangkit listrik (3,6%), dan rumah tangga (1,0%). Perkiraan tersebut ditunjukkan dalam gambar 1.1. Permintaan yang tinggi untuk gas bumi, harga yang menarik dan adanya kebijakan pemerintah terkait dengan pemanfaatan gas bumi akan menarik banyak pemain baru yang membuat persaingan dalam bisnis niaga gas akan menjadi semakin kompetitif. Saat ini berdasarkan data dari BPH Migas saat ini terdapat 1
banyak perusahaan yang bergerak di bidang hilir gas bumi. Terdapat kurang lebih 74 perusahaan yang bergerak di industri bisnis hilir gas bumi. Gambar 1.1 Proyeksi Pemanfaatan Gas Bumi di Indonesia Sumber: BPPT Outlook Energy Indonesia 2015 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebagai perusahaan yang telah lama berkecimpung dalam bisnis niaga gas bumi menyadari bahwa regulasi dan tingkat persaingan yang tinggi tersebut akan mempengaruhi perkembangannya maka dirasa perlu untuk membuat strategi untuk menghadapi hal tersebut, salah satunya dengan melakukan pembentukan anak perusahaan. Selain itu, Pembentukan Anak Perusahaan ini juga dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap Peraturan Menteri ESDM No.19 tahun 2009 mengenai pemisahan kegiatan usaha transportasi dan niaga gas bumi melalui pipa. Anak Perusahaan yang dibentuk nantinya akan bergerak dibidang hilir khususnya CNG & Gas Trading yang bertujuan untuk mengantisipasi kondisi persaingan usaha yang semakin ketat khususnya dalam hal ketersediaan pasokan dan untuk memanfaatkan teknologi transportasi non pipa untuk penetrasi dan pengembangan pangsa pasarnya. 2
Pada tahun 2011, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk membentuk anak perusahaan baru yang bergerak di sektor hilir dengan nama PT Gagas Energi Indonesia. Sesuai akta perusahaan maksud dan tujuan perusahaan ini adalah bergerak dibidang pengolahan, pengangkutan, penyimpanan niaga minyak dan gas bumi serta energi lainnya. PT Gagas Energi Indonesia sebagai anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, didirikan dengan tujuan mewujudkan misi perusahaan memperkuat bisnis eksisting PGN pada sisi hilir melalui pengolahan dan/atau penyimpanan lebih lanjut. Di samping itu, PT Gagas Energi Indonesia juga memfokuskan diri pada kegiatan niaga perencanaan, pengadaan, pembangunan dan pengembangan moda transportasi atas hasil produksi minyak dan gas bumi, panas bumi, gas metana, batubara (CBM) dan energi lainnya. Tabel 1.1 Komposisi Kepemilikan No Nama Persentase 1. PT PGN (Persero) Tbk 99% 2. PT PGAS Solution 1% Total 100% Sumber : PT Gagas Energi Indonesia Wilayah usaha kegiatan PT Gagas Energi Indonesia saat ini berada di Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta dan Riau (Sumatera). Untuk Wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan DKI Jakarta saat ini bisnis yang sudah berjalan adalah niaga gas melalui pipa dan Compresed Natural Gas (CNG), CNG terdiri dari CNG Transportasi dan CNG Industri/Komersial. Adapun untuk 3
wilayah Riau baru terdapat perniagaan melalui gas pipa. Cakupan wilayah usaha PT Gagas Energi Indonesia tersebut ditampilkan dalam gambar 1.2. Gambar 1.2 Peta Wilayah kegiatan Usaha PT Gagas Energi Indonesia Sumber: PT Gagas Energi Indonesia Pencapaian kinerja PT Gagas Energi Indonesia selama tahun 2012 hingga 2014 menunjukkan adanya peningkatan jumlah pelanggan dan volume gas bumi yang disalurkan yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan laba di tahun 2012 sampai dengan 2014. Namun ditahun 2015, akibat dari terjadinya perlambatan ekonomi dunia yang juga mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, berdampak pada penurunan pendapatan dan laba perusahaan. Sehingga ke depannya, Gagas menghadapi tantangan yang cukup berat untuk dapat merealisasikan kembali pencapaian kinerja yang terus meningkat pada tahuntahun mendatang. Selama periode 2011 s.d. 2014, performa kondisi keuangan PT Gagas Energi Indonesia cukup baik. Paparan kondisi keuangan PT Gagas Energi Indonesia untuk periode 2011 sampai 2014 ditampilkan dalam gambar 1.3 sebagai berikut: 4
Gambar 1.3 Profitability PT Gagas Energi Indonesia periode 2011-2014 Sumber: PT Gagas Energi Indonesia PT Gagas Energi Indonesia saat ini menghadapi beberapa permasalahan stratejik. Sebagian besar berasal dari faktor eksternal, diantaranya turunnya permintaan gas bumi dikarenakan kondisi ekonomi dunia yang sedang mengalami perlambatan, turunnya harga minyak bumi yang mengakibatkan banyak industri yang kembali memakai minyak bumi, serta persaingan dengan trader gas yang cukup ketat di beberapa wilayah. Untuk dapat bertahan dan berhasil dalam persaingan, setiap perusahaan perlu memperhatikan faktor lingkungan internal dan eksternal dari perusahaannya masing-masing. Ini menjadi dasar dalam pengambilan strategi yang harus diterapkan dalam menghadapi persaingan tersebut. Strategi yang diterapkan perusahaan dapat berbeda-beda sesuai keadaan setiap perusahaan dan dicocokkan dengan kebutuhan saat itu sehingga bisa menjawab tantangan persaingan yang ada. Oleh karenanya strategi yang tepat harus dibuat sebaik mungkin agar dapat unggul dalam persaingan 5
1.2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. PT Gagas Energi Indonesia memerlukan analisis terhadap pengaruh lingkungan eksternal dan kondisi internal sehingga perusahaan dapat menentukan unsur-unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan sebagai dasar penyusunan strategi. 2. Strategi apa saja yang dapat diimplementasikan oleh PT Gagas Energi Indonesia untuk mengembangkan usahanya dalam rangka menghadapi kompetisi antar perusahaan yang semakin ketat. 1.3. Pertanyaan penelitian Adapun pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah: 1. Faktor-faktor eksternal apa saja berupa ancaman yang harus diantisipasi serta peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan sehingga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan strategi? 2. Faktor-faktor internal apa saja di PT Gagas Energi Indonesia yang bisa digunakan dan kelemahan apa saja yang harus dieliminir sehingga dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan strategi? 3. Bagaimana strategi yang tepat bagi PT Gagas Energi Indonesia untuk bisa terus berkembang? 6
1.4. Tujuan penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini maka tujuan penulisan ini dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan dan mengevaluasi faktor internal dan eksternal PT Gagas Energi Indonesia dalam menjalankan bisnis pada industri hilir gas bumi di Indonesia. 2. Memformulasikan strategi yang tepat bagi PT Gagas Energi Indonesia dalam menjalankan bisnis di Industri hilir gas bumi di Indonesia. 1.5. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat diperoleh yaitu bahwa penelitian ini dapat memberikan masukkan kepada manajemen, dalam menentukan strategi jangka panjang yang paling tepat untuk lima tahun kedepan 7
1.6. Rerangka Analisis Gambar 1.4 Rerangka Analisis Sumber : penulis 1.7. Batasan penulisan Mengingat luasnya obyek penelitian dan adanya keterbatasan yang dihadapi, permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah PT Gagas Energi Indonesia 2. Analisis yang dilakukan dibatasi pada perumusan strategi perusahaan 8
1.8. Sistematika penulisan Penulisan penelitian ini akan disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penulisan serta sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengetahuan ilmiah atau teori yang relevan dan jelas sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Bab III: Profil Perusahaan dan Metode Penelitian Bab ketiga ini akan menjelaskan metodologi penelitian yang dikembangkan dalam usaha memperoleh data yang akurat dari pihak manajemen perusahaan, teknik yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah melalui; kuosiener, observasi dan mengumpulkan data serta literatur yang terkait dengan penelitian. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dari berbagai sumber yang ada, paparan analisis atas setiap materi yang diteliti, serta keluaran analisis yang dihasilkan. Bab V: Kesimpulan dan Saran Pada bagian ini akan dibahas kesimpulan dari hasil analisis penelitian, keterbatasan yang dihadapi penulis serta implikasi dari temuan penelitian. Pada bab ini juga diajukan rekomendasi terkait topik penulisan dari perspektif penulis. 9