PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN STMIK JAKARTA Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian (1) Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta adalah pokok pokok penjabaran dan pelaksanaan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (2) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer yang selanjutnya disebut STMIK Jakarta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (3) Ketua adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; pembina tenaga pendidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi, serta hubungan dengan lingkungannya. (4) Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni adalah Wakil Ketua dalam memimpin penjabaran pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan. (5) Ketua Program Studi adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian danpengabdian kepada masyarakat; pembina lembaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi dan bertanggung jawab kepada Ketua. (6) Organisasi kemahasiswaan yang selanjutnya disebut ormawa adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat menampung dan meyalurkan minat, bakat, dan kegemaran, sekaligus menjadi wadah kegiatan peningkatan penalaran dari keilmuan, serta arah profesi mahasiswa yang merupakan belajar dan proses pendidikan. (7) Organisasi Mahasiswa yang selanjutnya disebut Kelembagaan Kemahasiswaan adalah ormawa yang melaksanakan fungsi legislatif, yudikatif, dan eksekutif di tingkat sekolah tinggi. (8) Organisasi Mahasiswa yang selanjutnya disebut Kelembagaan Kemahasiswaan adalah ormawa yang melaksanakan pengembangan bakat dan minat dengan aturan perundangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan Pedoman STMIK Jakarta. (9) Lembaga Legistatif Sekolah Tinggi yang disebut Badan Perwakilan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BPM adalah lembaga normatif dan perwakilan tertinggi atas ormawa di lingkungan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 1 -
mahasiswa STMIK Jakarta, yang merupakan subsistem kelembagaan nonstruktural di tingkat sekolah tinggi. (10) Lembaga Eksekutif Sekolah Tinggi yang disebut Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BEM dalah lembaga eksekutif dan merupakan subsistem kelembagaan nonstuktural tingkat sekolah tinggi. (11) Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ adalah badan eksekutif organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan sebagai pelaksana program kerja kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan jurusannya serta merupakan subsistem kelembagaan nonstruktural di program studi. (12) Unit Kegiatan Mahasiswa/Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat UKM/KM merupakan Organisasi Nonpemerintahan Mahasiswa yang berfungsi sebagai sarana dan wahana untuk menampung, membina dan mengembangkan kegiatan bakat dan minat di tingkat sekolah tinggi serta merupakan subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat sekolah tinggi. (13) Pemilihan Pengurus Lembaga Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut PPLK adalah badan yang dibentuk oleh lembaga legislatif dan ditetapkan dengan surat keputusan ketua untuk tingkat sekolah tinggi yang bertugas menyelenggarakan pemilihan pengurus atau pemilu lembaga kemahasiswaan. Pasal 2 Tujuan Pengembangan Kemahasiswaan Pengembangan kemahasiswaan diarahkan dan dikembangankan agar mahasiswa mampu meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan serta cinta tanah air. Pasal 3 Arah Pengembangan Organisasi kemahasiswaan diarahkan dan dikembangkan agar mahasiswa mampu meningkatkan daya penalaran; menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; berjiwa penuh pengabdian, kemandirian; serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan sekolah tinggi, bangsa, dan negara, didasarkan atas tata kehidupan masyarakat ilmiah. Pasal 4 Arah Pengembangan (1) AD/ART ormawa disusun sebagai pedoman bagi ormawa dalam menjalankan roda organisasi. (2) AD/ART ormawa disusun dan disyahkan dalam forum pengambilan keputusan tertinggi ormawa, oleh BPM dalam Musyawarah Besar (MUBES) dan UKM dalam forum tertinggi. (3) AD/ART ormawa dapat ditinjau kembali melalui forum pengambilan keputuan tertinggi dengan mempertimbangkan aspirasi yang berkembang dari elemen ormawa. (4) AD/ART ormawa tidak bertentangan dengan ketentuan yang terdapat dalam pedoman ormawa STMIK Jakarta. Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 2 -
(5) AD/ART ormawa mendapat persetujuan Ketua STMIK Jakarta. BAB II BENTUK DAN NAMA ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 5 Bentuk dan Nama Organisasi Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta terdiri atas: (1) Organisasi Kemahasiswaan a. Tingkat Sekolah Tinggi: 1) Lembaga Legistatif Sekolah Tinggi 2) Lembaga Eksekutif Sekolah Tinggi dan Unit Kegiatan Mahasiswa b. Tingkat Jurusan/Program Studi : Himpunan Mahasiswa Jurusan (2) Organisasi independensi : Kegiatan Mahasiswa (3) Nama Kelembagaan Mahasiswa tingkat Sekolah Tinggi diatur dalam AD/ART BAB III KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 6 Kedudukan Ormawa STMIK Jakarta berkedudukan sebagai subsisitem kelembagaan nonstruktural STMIK Jakarta. Pasal 7 Fungsi Ormawa STMIK Jakarta mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah : (1)Perwakilan mahasiswa STMIK Jakarta untuk menampung dan meyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan Garis Besar Arah Tujuan (GBAT) dan kelembagaan kemahasiswaan, (2) Pelaksanaan kelembagaan kemahasiswaan, (3) Komunikasi antar mahasiswa, (4) Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan, dan intelektual yang berguna di masa depan, (5) Pengembangan/pelatihan keterampilan organisasi, manajemen, dan kepemimpinan mahasiswa, (6) Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional, (7) Memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi; minat, bakat,dan kegemaran, yang dilandasi norma-norma agama, akademis etika, moral, dan wawasan kebangsaan. Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 3 -
Pasal 8 Tanggung Jawab (1) Kelembagaan Kemahasiswaan tingkat sekolah tinggi sebagai subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat sekolah tinggi bertanggung jawab kepada ketua yang pelaksanaan sehari-hari dilaksanakan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. (2) Kelembagaan Kemahasiswaan tingkat jurusan sebagai subsistem kelembagaan nonstruktural di jurusan bertanggung jawab kepada BPM setingkat sekolah tinggi yang pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh BEM setingkat sekolah tinggi. (3) Kelembagaan Kemahasiswaan sebagai subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat sekolah tinggi bertanggung jawab kepada ketua yang pelaksanaan sehari-hari dilaksanakan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Pasal 9 Derajat Kebebasan Derajat kebebasan dan mekanisme tanggung jawab ormawa STMIK Jakarta terhadap perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan perguruan tinggi merupakan penanggung jawab segala kegiatan di STMIK Jakarta atau yang mengatasnamakan STMIK Jakarta BAB IV KEPENGURUSAN, KEANGGOTAAN DAN MASA BAKTI Pasal 10 Kepengurusan (1) Kepengurusan ormawa STMIK Jakarta pada masing-masing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara. (2) Ketua ormawa tidak diperbolehkan merangkap jabatan dengan posisi yang sama pada lembaga yang lainnya. (3) Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tata cara dan mekanismenya sesuai dengan perundangan yang berlaku. (4) Persyaratan pengurus ormawa adalah bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, loyal terhadap STMIK Jakarta, tidak sedang dan tidak pernah menjalani sanksi akademis, berstatus sebagai mahasiswa aktif sampai akhir masa jabatannya, maksimal semester VIII, telah mengikuti pelatihan kepemimpinan dan LDKMM, serta tidak mengalami kesulitan dalam bidang akademik yang ditandai dengan pencapaian IPK minimal 2,50 (dua koma lima puluh) Pasal 11 Keanggotaan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 4 -
Keanggotaan ormawa pada masing-masing tingkat adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan akademik. Pasal 12 Masa Bakti (1) Masa bakti pengurus ormawa maksimal 1 (satu) tahun (2) Ketua tidak dapat dipilih kembali dalam kepengurusan yang sama BAB V PEMBIAYAAN Pasal 13 Pembiayaan (1) Pembiayaan kegitan ormawa STMIK Jakarta dibebankan kepada anggaran perguruan tinggi atau usaha lain seizin perguruan tinggi dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STMIK Jakarta. (2) Penggunaan dana dalam kegiatan ormawa harus dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. BAB VI LEMBAGA LEGISLATIF STMIK JAKARTA BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM) Pasal 14 Status BPM berstatus sebagai, (1) Lembaga normatif mahasiswa STMIK Jakarta (2) Lembaga perwakilan tertinggi Kelembagaan Kemahasiswaan STMIK Jakarta (3) Subsistem kelembagaan nonstruktural di tingkat sekolah tinggi Pasal 15 Fungsi Fungsi BPM adalah, (1) Sebagai perumus norma dan tolak ukur penyelenggaraan ormawa STMIK Jakarta (2) Sebagai forum komunikasi antar ormawa. (3) Sebagai penyalur aspirasi mahasiswa (4) Perencana dan penetap GBAT kemahasiswaan di STMIK Jakarta (5) Sebagai badan pengawas dan pengevaluasi kegiatan ormawa (6) Sebagai perumus substansi hukum positif yang ditetapkan untuk menjaga dan menegakkan norma maupun etika berorganisasi Pasal 16 Tugas Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 5 -
Tugas BPM adalah, (1) Merumuskan norma-norma yang berlaku dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan (2) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Kelembagaan Kemahasiswaan (3) Menetapkan Garis Besar Arah dan Tujuan (GBAT) (4) Membentuk PPLK tingkat sekolah tinggi (5) Mengesahkan ketua lembaga eksekutif berdasar suara terbanyak hasil pemilu (6) Melakukan interpretasi terhadap perundang undangan berkaitan dengan penafsirannya jika terjadi konflik pemahaman antar lembaga (7) Melakukan hak uji materi terhadap hasil ketetapan, peraturan, pemilu dan pelaksana di bawahnya (8) Melakukan tindakan yuridis kepada personal pengurus ataupun lembaga terhadap penyimpangan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 17 Wewenang Wewenang BPM adalah, (1) Melakukan seleksi terhadap calon anggota PPLK tingkat sekolah tinggi (2) Meyelenggarakan musyawarah besar sebagai wujud kedaulatan tertinggi organisasi pemerintahan mahasiswa (3) Mengesahkan AD/ART organisasi pemerintahan mahasiswa (4) Menegakkan AD/ART (5) Mengesahkan GBAT (6) Meminta pertanggung jawaban BEM atas pelaksanaan GBAT (7) Memberhentikan Ketua lembaga eksekutif apabila habis masa jabatan atau tidak mampu melaksanakan tugas sebagaimana mestinya (8) Menyelenggarakan persidangan terkait dengan fungsi yudikatif Pasal 18 Keanggotaan Keanggotaan BPM terdiri atas, (1) Satu orang senator yang mendapatkan suara terbanyak pada pemilu. (2) Apabila ayat (1) tidak terpenuhi, maka ketua atau Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan berhak menugaskan satu orang sebagai senator yang memiliki kewajiban dan hak yang sama dengan senator hasil pemilu. (3) Satu orang perwakilan dari masing-masing UKM/KM komisi yang meliputi komisi kesenian dan olahraga, komisi pendidikan dan komisi kerohanian. (4) Para Ketua kelas yang disetiap angkatan dan mempunyai kelas yang selanjutnya disebut Ex-Officio sebagai kelengkapan non struktural di BPM Pasal 19 Kepengurusan Kepengurusan BPM terdiri atas, (1) Ketua BPM dipilih dalam pemilu berdasarkan suara terbanyak. (2) Struktur kepengurusan ditetapkan oleh Ketua BPM dalam sidang paripurna. Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 6 -
(3) Struktur kepengurusan dan keanggotaan BPM ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua. Pasal 20 Pertanggung jawaban Pertanggung jawaban BPM, (1) Sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi ormawa, BPM bertanggung jawab kepada mahasiswa. (2) Sebagai sub sistem kelembagaan non struktural tingkat STMIK Jakarta, BPM bertangggung jawab kepada Ketua STMIK Jakarta. BAB VII LEMBAGA EKSEKUTIF STMIK JAKARTA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) Pasal 21 Status BEM adalah, (1) Lembaga eksekutif tertinggi yang mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan tingkat sekolah tinggi. (2) Subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat sekolah tinggi Pasal 22 Fungsi Fungsi BEM adalah, (1) Sebagai koordinator kegiatan kemahasiswaan tingkat sekolah tinggi (2) Sebagai pelaksana Garis Besar Arah dan Tujuan (GBAT) Pasal 23 Tugas Dalam melaksanakan fungsinya, BEM bertugas, (1) Mengkomunikasikan dan menginformasikan kegiatan mahasiswa di tingkat sekolah tinggi (2) Menjalankan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan ormawa (3) Menjabarkan dan melaksanakan GBAT dalam bentuk program kerja Pasal 24 Kepengurusan Pengurus BEM terdiri atas, (1) Pengurus Harian dan Pengurus Pleno (2) Pengurus Harian terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Para Ketua Bidang (3) Pengurus pleno terdiri dari pengurus harian ditambah anggota bidang. (4) Pembagian bidang disesuaikan dengan ruang lingkup kegiatan kemahasiswaan. (5) Kepengurusan BEM mencerminkan keterwakilan mahasiswa sekolah tinggi. Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 7 -
(6) Kepengurusan BEM diterapkan dengan surat keputusan Ketua BPM Pasal 25 Pemilihan Ketua BEM (1) Ketua BEM dipilih berdasarkan suara terbanyak melalui pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, jujur dan adil (luber dan jurdil). (2) Pengesahan Ketua BEM dilakukan oleh BPM dalam forum sidang paripurna dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua BPM. (3) Penyusunan personalia kepengurusan BEM menjadi hak prerogatif Ketua BEM terpilih dengan memperhatikan sarana dari BPM. Pasal 26 Pertanggungjawaban (1) Sebagai BEM dalam melaksanakan GBAT, BEM bertanggung jawab kepada BPM dalam forum. (2) Sebagai subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat sekolah tinggi BEM bertanggung jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi. HMJ adalah, BAB VIII HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) Pasal 27 Status (1) Badan eksekutif organisasi kemahasiswaan ditingkat jurusan sebagai pelaksana program kerja kegiatan kemahasiswaan sesuaikan dengan bidang jurusannya (2) subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat Program Studi Pasal 28 Fungsi Fungsi HMJ adalah, (1) Sebagai wadah untuk menjabarkan, melaksanakan, dan mengembangkan kegitan kemahasiswaan sosial dengan Program Studi (2) Melaksanakan kordinasi dan sinkronisasi kegiatan ormawa di tingkat Program Studi Pasal 29 Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 8 -
Tugas Tugas HMJ adalah, (1) Menjabarkan, melaksanakan, mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuaikan dengan jurusannya sebagaimana telah digariskan oleh BPM dalam Sidang Pleno Program Studi bersamasama BEM (2) Menyampaikan laporan secara tertulis tentang pelaksanaan GBAT kepada BPM minimal 3 bulan sekali dalam satu periode kepengurusan dalam forum persidangan yang diselenggarakan untuk itu Pasal 30 Wewenang dan Tanggung jawab (1) Wewenang HMJ adalah mengkordinasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan jurusannya (2) Tanggung jawab HMJ, a. sebagai badan eksekutif organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan, HMJ bertanggung jawab kepada mahasiswa jurusan yang disampaikan dalam forum mahasiswa jurusan/program studi b.sebagai subsistem kelembagaan nonstruktural program studi, HMJ bertanggung jawab kepada Ketua Program Studi. Pasal 31 Kepengurusan (1) Kepengurusan HMJ terdiri atas penngurus harian dan pengurus komisi. (2) Pengurus harian terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara dan para Ketua Bidang. (3) Ketua HMJ dipilih melalui pemilu raya yang diselenggarakan untuk itu. (4) Kepengurusan HMJ ditetapkan melalui surat keputusan Ketua Program Studi. (5) Penjabaran lebih lanjut tentang kenngurusan HMJ diatur dalam Ketetapan (TAP) BPM BAB IX UNIT KEGIATAN MAHASISWA Pasal 32 Status UKM adalah, (1) Wahana untuk menampung, membina, dan mengembangkan kegiatan kemahasiswaan dalam bidang penalaran, bidang minat kesenian, bidang minat olah raga, bidang minat khusus, bidang kesejahteraan dan bidang kerohanian (2) Subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat institusi Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 9 -
Pasal 33 Fungsi Fungsi UKM adalah mengembangkan kemampuan mahasiswa di bidang penalaran, bidang minat kesenian, bidang minat olahraga, bidang minat khusus, bidang kesejahteraan dan bidang kerohanian Pasal 34 Wewenang dan tanggung jawab (1) UKM berwewenang menentukan AD/ART masing-masing (2) Sebagai subsistem kelembagaan nonstruktural tingkat sekolah tinggi UKM bertanggung jawab kepada ketua. Pasal 35 Persyaratan UKM Syarat UKM adalah, (1) Memiliki AD dan ART (2) Memiliki program kerja (3) Memiliki pembina, pengurus, dan anggota (4) Mampu menunjukan kegiatan nyata yang dilaksanakan dalam satu tahun (5) Apabila persyaratan ayat (1) sampai dengan (4) secara kumulatif tidak terpenuhi maka keberadaan UKM tidak diakui Pasal 36 Keanggotaan dan Kepengurusan (1) Keanggotaan UKM didasarkan pada peraturan masing-masing UKM yang tercermin dalam AD/ART UKM yang bersangkutan. (2) Kepengurusan UKM didasarkan pada peraturan masing-masing UKM yang tercermin dalam AD/ART UKM yang bersangkutan. (3) Kepengurusan UKM diangkat dan disyahkan dengan surat keputusan ketua. (4) Penjabaran lebih lanjut tentang UKM diatur dalam AD/ART UKM yang bersangkutan Pasal 37 Pengelompokan UKM (1) UKM dikelompokkan ke dalam bidang pendidikan, bidang kesenian dan olahraga, dan bidang kerohanian untuk kepentingan keterwakilan di BPM. (2) Masing-masing UKM bidang mendelegasikan satu orang sebagai perwakilan di BPM melalui musyawarah UKM bidang. Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 10 -
BAB X PERGANTIAN PENGURUS Pasal 38 Pergantian Pengurus Kelembagaan Kemahasiswaan Pergantian pengurus kelembagaan kemahasiswaan dilaksanakan melalui pemilu yang diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Lembaga kemahasiswaan (PPLK) yaitu tingkat sekolah tinggi, untuk memilih Ketua BPM dan Ketua BEM. Pasal 39 Pergantian Pengurus Kelembagaan Kemahasiswaan UKM Pergantian pengurus dilaksanakan sepenuhnya oleh UKM sesuai dengan perundangan yang berlaku. BAB XI PENGURUS PEMILIHAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN (PPLK) Pasal 40 Fungsi dan Tugas (1) PPLK berfungsi sebagai penyelenggara pemilihan umum. (2) Tugas PPLK tingkat sekolah tinggi adalah melaksanakan pemilu untuk memilh Ketua BPM dan Ketua BEM, dilanjutkan untuk mempersiapkan penyelenggaraan pelantikan Pasal 41 Wewenang dan Tanggung Jawab (1) Wewenang PPLK adalah menyusun peraturan penyelenggaraan pemilu dengan sepengetahuan Ketua STMIK Jakarta (2) Ketua PPLK tingkat sekolah tinggi bertanggung jawab kepada Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Pasal 42 Keanggotaan dan Kepengurusan (1) Anggota PPLK adalah mahasiswa STMIK Jakarta aktif dan yang telah mendaftar dan lulus seleksi oleh BPM. (2) Kepengurusan PPLK terdiri atas Ketua, Sekretaris dan Bendahara. (3) Pembentukan kepengurusan PPLK ditetapkan melalui rapat pemilihan yang dihadiri minimal 2/3 anggota BPM. (5) Ketua PPLK dipilih secara aklamasi atau berdasar suara terbanyak dalam rapat pemilihan yang dihadiri minimal 2/3 anggota BPM. Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 11 -
BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 43 Ketentuan Peralihan (1) Semua ormawa di STMIK Jakarta yang telah ada pada saat ditetapkannya pedoman ini harus menyesuaikan dengan pedoman ini. (2) Dalam hal tidak ada lembaga legislatif, maka pembentukan PPLK difasilitasi oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Pasal 44 Perubahan Pedoman Perubahan Pedoman ormawa STMIK Jakarta hanya dapat dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi berpedoman kepada perundangan yang berlaku dan mempertimbangkan aspirasi dari mahasiswa yang berkembang. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 45 Penutup (1) Pedoman ini dijabarkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. (2) Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 25 Juli 2011... Ketua, Prof. Dr. Sarifuddin Madenda. TEMBUSAN disampaikan kepada Yth : 1. Yayasan Ilmu Komputer (YILKOM) 2. Badan Pelaksana Harian (BPH) Yayasan Ilmu Komputer 3. Para Wakil Ketua STMIK Jakarta 4. Para Ketua BPM, BEM dan UKM/KM di STMIK Jakarta 5. Arsip Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STMIK Jakarta Halaman - 12 -