BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas (2013) menjelaskan, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara berturut-turut sesuai dengan perubahan Kurikulum yang

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Jika sebelumnya pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang setiap tahun selalu berkembang. Perkembangan kurikulum ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional Indonesia. Sukmadinata (2010:3) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter atau insan kamil (Wibowo, 2012:19). Menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006). Pada kurikulum KTSP

BAB I PENDAHULUAN. dan tepat tujuan dan sasaran dari pendidikan akan sulit dicapai (Kurinasih, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perkembangan peserta didik pada masa sekarang dan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. belakang pembelajaran tematik integratif dan keadaan nyata di sekolah yang peneliti teliti.

I. PENDAHULUAN. kurikulum 2013 pada semua jenjang pendidikan dasar hingga. menengah. Dalam pengimplementasiannya kurikulum ini telah diuji

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dengan melakukan perubahan kurikulum. UU No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

I. PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh. kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pendidikan di Indonesia selain dilakukan di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 Ayat (2) Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. budaya dalam bentuk pola pikir. Sebagai proses transformasi, sudah barang tentu

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

I. PENDAHULUAN. nasional di Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan sarat perkembangannya, sehingga perubahan atau

Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat di Indonesia saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah menimbang: kurikulum sekaligus yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia indonesia yang memiliki kekuatan spiritual,

1. PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dimana hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hidayat (2013:111) mengemukakan bahwa kurikulum di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penekanan dari upaya

BAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI. (Artikel) Oleh ELIYANA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran memiliki peranan penting dalam dunia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan rangkaian pengembangan atau penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis Tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan Kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum 2013 dan KTSP mempunyai perbedaan yaitu KTSP mata pelajaran yang dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri sedangkan Kurikulum 2013 mata pelajaran terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar diikat oleh kompetensi inti tiap kelas. Perubahan kurikulum selalu berimplikasi pada perubahan guru sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Dalam Kurikulum 2013 guru dapat melaksanakan pembelajaran tematik secara maksimal dengan menggunakan strategi, metode, media pembelajaran dan pendekatan yang sesuai dengan kebijakan serta tujuan yang termuat didalam Kurikulum 2013. Tujuan yang termuat didalam Kurikulum 2013 yaitu menjadikan peserta didik sebagai pribadi dan warga negara efektif, inovatif, kreatif dan produktif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang integrasi. Pembelajaran tematik fokus pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik berupa panduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat di demonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. 1

2 Kurikulum tertuang didalam Peraturan Pemerintah (PP) No.32 Tahun 2013 tentang perubahan Peraturan Pemerintah (PP) No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemberlakuan Kurikulum 2013 dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) diatur sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL), standar isi, standar penilaian, dan standar proses. Dan terdapat perubahan pada beberapa standar tersebut yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada (Permendikbud, No.54 Tahun 2013), perubahan SKL yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills (Keterampilan mental) dan hard skills (Keterampilan fisik) yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pada (Permendikbud, No.64 Tahun 2013), perubahan standar isi yaitu kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. Kompetensi yang dikembangkan dari pendekatan tematik. Selain itu struktur kurikulum pada semua jenjang pendidikan mengalami perubahan pada jumlah mata pelajaran dan alokasi waktu, yaitu jumlah matapelajaran pada SD dari 10 menjadi 6, jumlah jam bertambah 4 JP/Minggu. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Berdasarkan

3 (Permendikbud, No.65 Tahun 2013) standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta, dan bentuk pembelajarannya menjadi tematik dengan pendekatan saintifik berbasis karakter dan kompetensi. Karakter tersebut tidak diajarkan secara langsung pada pembelajaran, akan tetapi melalui pembelajaran tidak langsung dalam bentuk contoh dan tindakan. Standar Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (Permendikbud, No.66 Tahun 2013). Perubahan standar penilaian terletak pada pendekatan penilaian yang menggunakan penilaian acuan kriteria (PAK) yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). Penilaian mengalami pergeseran dari penilaian melalui tes menuju penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik serta proses dan hasil belajar secara utuh. Pada Kurikulum 2013 ini, guru hanya sebagai fasilitator yang artinya guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran atau bukan satu-satunya sumber belajar dan peserta didik tidak hanya belajar di ruang kelas tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dalam pembelajaran peserta didik aktif menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang mereka dapatkan. Implementasi Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menerapkan pembelajaran tematik yang membentuk kompetensi serta karakter peserta didik.

4 Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang diprogramkan. Guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, keterampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik, serta memilih menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran (Mulyasa, H.E., 2013:6). Kurikulum 2013, pendekatan yang digunakan ialah pendekatan ilmiah (Scientific approach) yang mencakup komponen (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, meyimpulkan dan menciptakan untuk semua mata pelajaran). Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi, mencari informasi yang berasal dari mana saja dan kapan saja. Kondisi pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi dan mampu merumuskan masalah dengan banyak menanya, juga melatih peserta didik untuk berfikir analitis. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema dan subtema. Pendekatan saintifik digunakan dalam proses pembelajaran tematik integratif. Dengan digunakannya pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran tematik integratif, peserta didik tertantang memahami materi. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar diharapkan guru mampu mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam tema yang berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia, guru mampu melakukan proses pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dan

5 melaksanakan penilaian pembelajaran dengan tiga penilaian yaitu penilaian sikap, pengetahuan,dan keterampilan yang berbentuk deskripsi bukan bilangan. Guru diharapkan menjadi seseorang yang melakukan fasilitasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, kecakapan peserta didik dan menekankan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri. Pengamatan awal peneliti mengetahui bahwa SDN Madyopuro 4 Malang telah menerapkan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan saintifik. Namun, guru mengalami kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik sehingga langkah-langkah pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran belum semuanya diterapkan. Hal tersebut terbukti pada kondisi di lapangan dan berdasarkan hasil observasi pada bulan Mei 2015 yang dilakukan di kelas 1 SDN Madyopuro 4 Malang. Dari uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan membahas dan menganalisis mengenai proses pelaksanaan pembelajaran tematik tema 5 (Pengalamanku) subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 dan kendala yang terdapat dalam penerapan, serta solusi yang dapat ditawar untuk mengatasi kendala yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran tematik tema 5 (Pengalamanku) subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 kelas 1 di SDN Madyopuro 4 Malang, untuk itu peneliti tertarik membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Tema 5 (Pengalamanku) Subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 Kelas 1 Di SDN Madyopuro 4 Malang

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tematik tema 5 (Pengalamanku) subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 kelas 1 di SDN Madyopuro 4 Malang? 2. Apakah kendala dan solusi guru dan sekolah dalam menerapkan pembelajaran tematik tema 5 (Pengalamanku) subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 kelas 1 di SDN Madyopuro 4 Malang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian memiliki beberapa tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik tema 5 (Pengalamanku) subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 kelas 1 di SDN Madyopuro 4 Malang 2. Untuk menganalisis kendala dan solusi guru dan sekolah dalam menerapkan pembelajaran tematik tema 5 (Pengalamanku) subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 kelas 1 di SDN Madyopuro 4 Malang

7 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan oleh peneliti dibagi menjadi 2 seperti yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui perencanaan, mendeskripsikan pelaksanaan, menganalisis kendala dan solusi pembelajaran tematik serta memberikan masukan-masukan kepada pihak sekolah bagi pengembangan dan peningkatan keefektifan pelaksanaan pembelajaran tematik di SDN Modyopuro 4 Malang, sehingga dapat mendorong guru dalam mengefektifkan pelaksanaan mengajarnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Dapat memperoleh solusi terbaik pada pengajaran dan dapat dijadikan sebagai acuan dan masukan dalam melaksanakan pembelajaran tematik dalam Kurikulum 2013, sehingga dapat meningkatkan keefektifan pelaksanaan mengajar guru. b. Bagi sekolah Diharapkan memberi wawasan baru kepada sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013. c. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kreativitas dan efektifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik dalam Kurikulum 2013.

8 E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Penelitian ini, ruang lingkupnya hanya akan dilakukan pada proses pelaksanaan belajar mengajar oleh guru kelas 1 pada saat pembelajaran tematik. Penelitian ini juga berfokus pada pelaksanaan pembelajaran tematik yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik dan dibatasi permasalahanpermasalahan pelaksanaan pembelajaran tematik, kendala dan solusi guru dan sekolah dalam memecahkan masalah pada penerapan pembelajaran tematik tema 5 (Pengalamanku) subtema 1 (Pengalaman Masa Kecil) dalam Kurikulum 2013 kelas 1 di SD Madyopuro 4 Malang F. Definisi Istilah Istilah-istilah dalam penelitian ini untuk memperjelas pemahaman perlu memberikan sebuah penjelasan definisi istilah dalam penelitian : 1. Analisis Analisis dalam penelitian ini adalah analisis proses kegiatan pembelajaran tematik, analisis proses kegiatan pembelajaran tematik dimaksudkan pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan melakukan model cooperatif learning. Dalam penelitian ini, analisis dimaksudkan sebagai kegiatan menguraikan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran tematik oleh guru kelas 1, dan kendala-kendala yang ada dalam pembelajaran tematik. Selanjutnya dilakukan penaksiran terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tematik pada objek yang diteliti. 2. Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui Tema sebagai pemersatu, sebagai pusat perhatian yang dipergunakan untuk

9 memahami konsep. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada peserta didik di SD kelas awal. 3. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 memiliki keseimbangan dan pengembangan antara softskill (Keterampilan mental) dan hardskill (Keterampilan fisik) yang mencakup aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.