SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh : ANIK DARYANTI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL RECIPROCAL TEACHING

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita. Menurut UU No. 20

ENDAH NENI MASTUTI A

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SRI HARYANI A

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Disusun Oleh : YULI WIDY ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan selama ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran masih

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

APLIKASI PAKEM MODEL KERJA ILMIAH SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I AMBARAWA SKRIPSI

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ANDIK SUMAWAN A.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kualitas pendidikan harus ditingkatkan. investasi besar untuk berjuang keluar dari krisis dan menghadapi dunia global

BAB I PENDAHULUAN. telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

BAB I PENDAHULUAN. dihubungkan oleh sel-sel saraf yang milyaran jumlahnya. Dalam pendekatan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi LUSI NOVIASARI A

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF SSCS

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan. yang memungkinkan perkembangan tersebut.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB I PENDAHULUAN. yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha mengembangkan dan membina potensi. sumberdaya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI BIOLOGI DENGAN STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi Oleh : ANIK DARYANTI A 420 040 075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesannya di bidang pendidikan, serta lembaga pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia berkualitas dan menjadi motor kemajuan dan kemakmuran bangsa. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal I (1)). Pendidikan dalam pelaksanaannya memerlukan proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan yang saling berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Dunia pendidikan kita saat ini tengah mengalami krisis yang serius, yang disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan, lemahnya tenaga ahli dan politik pendidikan nasional yang tidak jelas, serta kurangnya mutu dalam proses pendidikan dan pengajaran yang hanya melahirkan sarjana bermental tukang dan pegawai yang miskin imajinasi dan lemah karakter. Pendidikan seharusnya mampu 1

2 membebaskan manusia dari kebodohan, ketertinggalan, penindasan dan berbagai hal yang membelenggu pertumbuhan manusia. Untuk itu sangat diperlukan upaya perbaikan dalam dunia pendidikan. Upaya perbaikan dilaksanakan pada semua bidang antara lain: bidang sarana dan prasarana, kualifikasi tenaga pendidikan, manajemen, kurikulum dan strategi pembelajaran. Kurikulum merupakan bagian dari suatu sistem pendidikan nasional yang merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional telah mengalami perubahan. Kurikulum 2004 yang sering disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berisi sejumlah kompetensi yang harus dicapai siswa yang berupa seperangkat rencana dan pengetahuan tentang kompetensi untuk mencapai tujuan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah, sekolah dan madrasah. KBK adalah pengembangan kurikulum yang bertitik tolak dari kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan. Kompetensi tersebut meliputi pengetahuan, ketrampilan, nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir serta bertindak (Nurdin, 2005). Tahun 2006 muncul kurikulum baru yaitu kurikulum 2006 yang sering disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP memberikan keleluasaan penuh setiap skeolah untuk mengembangkan kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi sekolah dan daerah sekitar (Susilo, 2007). KBK dan KTSP menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menggapai setiap pelajaran yang diajarkan. Guru dalam hal ini bukan satu-satunya sumber belajar.

3 Peran guru sebagai fasilitator dan motivator yang mampu membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan perannya, guru harus kreatif dan inovatif serta menerapkan pembelajaran aktif untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan (Hidayat, 2001). Guru berhak memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, jumlah siswa dan kondisi siswa dalam pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran (Suryabrata, 1994). Dengan demikian terdapat pembaharuan di bidang metode pembelajaran, strategi pembelajaran dan peningkatan referensi pendidikan. Strategi pembelajaran dinyatakan relevan jika mampu menghantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan khususnya dalam hal mempersiapkan siswa sukses dalam karir dan kehidupan pribadi serta mampu berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Untuk dapat mengetahui kekurangan-kekurangan metode maupun strategi yang digunakan, seorang guru dianjurkan untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) bersama guru lain atau peneliti dengan melihat aspek interaksi siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan dengan PTK guru secara reflektif dapat menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas, yang berarti guru dapat memperbaiki pembelajaran sehingga lebih efektif (Supardi, 2006). Keberhasilan suatu pendidikan berkaitan dengan masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran akan efektif apabila siswa berpartisipasi di dalamnya. Siswa melakukan sebagian besar

4 kegiatan pembelajaran. Siswa menggunakan otak untuk mempelajari berbagai masalah dan mencari solusinya (Hidayat, 2006). Salah satu cara untuk membuat siswa belajar aktif adalah dengan membuat mereka bertanya dan berani mengemukakan pendapatnya. Cara ini mampu mengubah siswa untuk mencapai kunci belajar yaitu bertanya (Zaini, dkk, 2004). Model pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran dengan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok. Model pembelajaran kooperatif memandang siswa sebagai kesatuan tersendiri untuk mencapai tujuan. Kelompok dapat dibuat berdasarkan perbedaan individual dalam kemampuan belajar, perbedaan minat dan bakat belajar, jenis kegiatan, wilayah tempat tinggal dan sebagainya. Strategi group-to-group exchange merupakan pembelajaran kelompok yang melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan melatih siswa belajar sambil beraktivitas. Berdasarkan observasi kelas pada tanggal 5 Desember 2007, dalam proses pembelajaran biologi di kelas VIIIB SMP N 1 Banyudono tahun ajaran 2007/2008 terdapat beberapa kelemahan, yaitu : guru, siswa, dan juga waktu proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan siswa kurang termotivasi untuk belajar dan sering tidak memperhatikan proses pembelajaran. Waktu pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, jam pelajaran terakhir akan menurunkan motivasi belajar. dari hasil observasi tersebut, peneliti mencoba menerapkan strategi group-togroup exchange yang merupakan strategi pembelajaran aktif sehingga siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajarnya.

5 Dari uraian di atas perlu dilakukan penelitian tentang PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI BIOLOGI DENGAN STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA SISWA KELAS VIII B SMP N 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2007/2008 B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji secara mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Subyek penelitian Siswa kelas VIII B SMP N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2007/2008. 2. Obyek penelitian Hasil belajar menggunakan strategi group-to-group exchange pada pokok bahasan sistem pencernaan makanan, dengan target nilai kognitif siswa 9 dan nilai afektif 45. 3. Parameter Parameter yang digunakan adalah hasil belajar, yaitu hasil akhir dari pembelajaran siswa kelas VIII B SMP N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2007/2008 dengan strategi group to group exchange yang ditujukan dalam aspek kognitif dan afektif. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu, bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan strategi group to group exchange pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2007/2008?

6 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan strategi group to group exchange pada siswa kelas VIIIB SMP N 1 Banyudono Boyolali tahun ajaran 2007/2008. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi ilmu pengetahuan Dapat memberikan masukkan dalam pengembangan dunia pendidikan tentang penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. 2. Guru a. Memberikan masukan dan pertimbangan untuk menerapkan strategi group to group exchange. b. Memberikan informasi untuk lebih lanjut menekankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. c. Sebagai sistem pertimbangan dan masukan serta menumbuhkan motivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas. 3. Sekolah Penerapan strategi pembelajaran aktif dan menyenangkan mampu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sehingga tujuan pendidikan tercapai.