BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian tentang hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur dengan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Sumedang, dilakukan pada bulan Juni 013, yang beralamat di Jalan Mayor Abdurakhman No. 09 Kab. Sumedang Jawa Barat.. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (006 : 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan Sugiyono (011 : 97) menyatakan bahwa dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester I Jurusan Otomotif SMK N 1 Sumedang Tahun Ajaran 01 / 013. Berikut daftar nama kelas dan jumlah siswa dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Daftar Nama Kelas dan Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Sumedang No. Kelas Jumlah Siswa 1 X O1 33 X O 33 3 X O3 33 Muhamad Kamaludin, 013 35

36 3. Sampel Jumlah 99 (Sumber: SMKN 1 Sumedang) Menurut Zainal Arifin (011 : 15) sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniature population). Sampel adalah bagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto (006 : 134) menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10 15 % atau 0 5 % atau lebih. Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel yang diambil merupakan sampel populasi, karena mengambil semua populasi yang ada, sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah diambil semua siswa yang berjumlah 99 orang. B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Menurut S. Siregar (001: 6) variabel adalah Suatu atribut (proporsi) objek, yang ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya memiliki ukuran (kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai, indeks, skor atau identitas dan sebagainya. Sejalan dengan pernyataan arti variabel di atas, Sugiyono (00:0-1) menyatakan bahwa Variabel penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi, pada penelitian ini digunakan dua variabel yakni variabel bebas/independen (X) dan variabel terikat/dependen (Y). Berdasarkan uraian di atas, variabel pada penelitian ini secara garis besar data dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: Muhamad Kamaludin, 013

37 a. Variabel bebas/independen (X) merupakan variabel yang diselidiki pengaruhnya terhadap variabel terikat. Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dalam hal ini adalah variabel yang akan dicari hubungannya dengan motivasi belajar. b. Variabel terikat/dependen (Y) merupakan variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungannya yang fungsional dengan variabel bebas/independen. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah motivasi belajar.. Paradigma Penelitian Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel Paradigma adalah suatu bentuk kerangka pikir yang akan menggambarkan alur pikiran peneliti. Seperti ungkapan Sugiyono (00:5) berikut: Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumuskan hipotesis yang diajukan, metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang akan digunakan serta kesimpulan yang diharapkan. Paradigma penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3. dibawah ini : Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Sumedang pada Mata Pelajaran Alat Ukur Variabel (X): PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Variabel (Y): MOTIVASI BELAJAR Muhamad Kamaludin, 013 Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran

38 Gambar 3. Paradigma Penelitian C. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (011 : 3) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pemilihan metode penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (007 : 317) metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis studi korelasi. Metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim (007 : 64) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Zainal Arifin (011: 54) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi atau perbandingan berbagai variabel. Adapun langkah-langkah penelitian deskriptif yang dikemukakan dalam Zainal Arifin (011 : 56) adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi dan memilih masalah Muhamad Kamaludin, 013

39 () Melakukan kajian pustaka (3) Merumuskan masalah (4) Merumuskan asumsi dan hipotesis (5) Merumuskan tujuan penelitian (6) Menjelaskan manfaat hasil penelitian (7) Menentukan variabel penelitian (8) Menyusun desain penelitian (9) Menentukan populasi dan sampel (10) Menyusun instrumen penelitian (11) Mengumpulkan data (1) Mengolah data (13) Membahas hasil penelitian (14) Menarik simpulan, implikasi dan saran (15) Menyusun laporan Jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi yaitu studi yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (007 : 77) studi korelasi mempelajari dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Studi korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y. D. Definisi Operasional Menurut Zainal Arifin (011 : 190) definisi operasional adalah definisi khusus yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti lain. Agar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini, maka definisi operasional yang dimaksud dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kompetensi Pedagogik Guru Kompetensi pedagogik guru dalam penelitian ini adalah kompetensi guru berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Muhamad Kamaludin, 013

40. Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Guru dalam hal ini adalah orang yang bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran, yang bertugas merancang hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur. 3. Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah dorongan yang timbul dalam diri siswa untuk mengikuti pembelajaran mata pelajaran ukur yang berkaitan dengan aspek perhatian, kesesuaian, kepercayaan diri dan kepuasan. 4. Persepsi Siswa Persepsi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana siswa menilai, mangamati, mengatur, dan menginterpretasikan tentang kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur. E. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (011 : 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, dalam arti spesifik yaitu variabel penelitian. Instrumen penelitian dalam bidang pendidikan tidak ada yang baku, oleh sebab itu seorang peneliti pendidikan harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitiannya. Cara penyusunan instrumen penelitian yang dijabarkan oleh Sugiyono (011 : 148) bahwa: Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator itu kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam menyusun instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: Muhamad Kamaludin, 013

41 1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub variabel dan mengembangkan indikator setiap sub variabel penelitian sejelasjelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel/sub variabel/indikator-indikatornya 3. Setelah ditetapkan jenis instrumen, peneliti menyusun kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, jenis pertanyaan, banyak pertanyaan dan waktu yang dibutuhkan. 4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi. 5. Instrumen yang telah dibuat diuji coba, untuk melihat validitas, reliabilitas dan keterbacaannya. Menurut Zainal Arifin (011 :6) instrumen penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Tes terdiri dari beberapa jenis, diantaranya tes tulis, tes lisan dan tes tindakan sedangkan non tes terdiri dari angket, observasi, wawancara dan sebagainya. Adapun instrumen dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket Menurut Zainal Arifin (011 : 8) angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Diharapkan dengan angket ini, peneliti dapat menggali banyak Muhamad Kamaludin, 013

4 informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Teknik angket yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Menurut Riduwan (007 : 7) angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda checklist ( ). Bentuk konstruksi item pernyataan / pertanyaan pada angket dalam penelitian ini adalah bentuk skala sikap menurut Likert, dengan 5 pilihan jawaban, yaitu Sl (Selalu), Sr (Sering), J (Jarang), SJ (Sangat Jarang) dan TP (Tidak Pernah). Angket disusun berdasarkan pada kisi-kisi yang telah ditetapkan sebelumnya yang mengandung aspek dan indikator dari masing-masing variabel yang akan diteliti. Untuk menilai setiap alternatif jawaban, setiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut: Tabel 3. Alternatif Jawaban 1 3 4 5 No Pilihan Jawaban Selalu (Sl) Sering (Sr) Jarang (J) Sangat Jarang (SJ) Tidak Pernah (TP) Positif 5 4 3 1 (Sumber: Sugiyono, 00 : 86) Bobot Nilai Negatif 1 3 4 5 Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun menurut Skala Likert. Menurut Sugiyono (00 : 86) mengatakan bahwa: Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Muhamad Kamaludin, 013

43 Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Sedangkan pertimbangan penulis menggunakan skala Likert adalah sebagai berikut : 1. Menentukan skornya mudah karena tiap jawaban diberi bobot berupa angka yang mudah dijumlahkan.. Skala Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan peserta diklat berdasarkan intensitas sikap tertentu. 3. Skala Likert ini sangat luwes dan fleksibel, lebih fleksibel dari teknik pengukuran lainnya. Instrumen tersebut harus memiliki tingkat kesahihan (validitas) serta keterandalan (reliabilitas) demi mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (00 : 144) menyatakan, bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. F. Uji Validitas dan Reliabilitas Data 1. Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto (006 : 168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atu sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suharsimi Arikunto (006 : 170) menyebutkan bahwa untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu instrumen, dapat menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus Product Moment sebagai berikut: Muhamad Kamaludin, 013

44 N XY ( X )( Y) r XY = N X ( X ) N Y ( Y) Keterangan : r XY = Koefisiensi korelasi antar variabel X dan variabel Y X = Jumlah skor tiap item dari seluruh item responden uji coba Y = Jumlah skor total seluruh item responden uji coba N = Jumlah responden Setelah nilai r hitung diketahui, kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan dk = n, apabila didapatkan nilai r hitung > nilai r tabel maka instrumen tersebut dinyatakan valid, sebaliknya apabila didapatkan nilai r hitung nilai r tabel maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.. Uji Reliabilitas Suharsimi Arikunto (006 : 178) reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji instrumen penelitian yang berkenaan dengan ketetapan alat ukur dalam menilai apa yang akan dinilai. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronebach Alpha, mengingat skor yang diperoleh merupakan data rentangan antara beberapa nilai. Adapun langkah perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronebach Alpha adalah sebagai berikut: 1. Menghitung harga varians setiap item, dengan rumus: b = X ( X N N ) (Suharsimi Arikunto, 00 : 160) dimana : b = Harga varians setiap item Muhamad Kamaludin, 013

45 X = Jumlah kuadrat jawaban responden pada tiap item ( X ) = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item N = Jumlah responden. Menghitung varians total ( ), dengan rumus sebagai berikut: = Y N Y N (Arikunto, 00 : 173) dimana : = Nilai varians total Y = Jumlah kuadrat jawaban responden pada tiap item ( Y ) = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item N = Jumlah responden 3. Menghitung harga reliabilitas dengan rumus Alpha sebagai berikut: r 11 = K K b 1 1 t (Suharsimi Arikunto, 00 : 173) dimana : r 11 = Reliabilitas angket K = Banyaknya butir pertanyaan / item b = Jumlah varians item t = Jumlah varians total Setelah nilai r 11 hitung diketahui, kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf nyata α = 0,05 apabila didapatkan nilai r 11 hitung > nilai r tabel berarti reliabel, sebaliknya apabila didapatkan nilai r 11 hitung nilai r tabel berarti tidak reliabel. Muhamad Kamaludin, 013

46 G. Teknik Analisis Data Instrumen penelitian setelah diketahui dan dinyatakan valid dan reliabel, kemudian teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta menjawab rumusan masalah yang diajukan. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan. Teknik analisis data menurut Sambas Ali dan Maman Abdurrahman (007 : 5) adalah: Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifa-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalahmasalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, maka peneliti menentukan beberapa langkah atau prosedur analisa yaitu: 1. Tahap mengumpulkan data Tahap ini dilaksanakan ketika peneliti mengumpulkan data dengan alat pengumpul data yang sebelumnya dudah ditentukan.. Tahap editing Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data. 3. Tahap koding Tahap koding yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diterliti. 4. Tahap tabulasi data Tahap tabulasi data yaitu mencatat entri data kedalam tabel induk penelitian. 5. Tahap pengujian kualitas data Muhamad Kamaludin, 013

47 Tahap ini adalah tahap dimana dilakukannya pengujian validitas dan reliabilitas instrumen pengumpul data. 6. Tahap mendeskripsikan data Tahap mendeskripsikan data adalah tahap dimana data yang telah ada kemudian dibuat dalam tabel frekuensi dan/atau diagram dengan tujuan untuk memahami data sampel penelitian. 7. Tahap Transformasi data Tahap transformasi data bertujuan untuk merubah data ordinal dari data variabel yang telah didapatkan dalam angket pengumpul data, kedalam data interval dengan metode succesive interval dengan bantuan program Microsoft Office Excel 007 for Windows. 8. Tahap pengujian normalitas data Tahap ini bertujuan untuk mengetahui sebaran data yang didapatkan, distribusinya normal atau tidak, sehingga dapat diketahui tindakan pengujian korelasi yang akan dilakukan selanjutnya. 9. Tahap pengujuan hipotesis Tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Tahap-tahap pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Menentukan Hipotesis Statistik Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur dengan motivasi belajar siswa. Dari pernyataan tersebut diperoleh hipotesis statistik sebagai berikut: Muhamad Kamaludin, 013

48 H 0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur dengan motivasi belajar siswa H 1 : ρ 0, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur dengan motivasi belajar siswa b. Menguji Korelasi Pengujian korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan dua hasil pengukuran variabel yang diteliti. Perhitungan koefisien korelasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu korelasi product moment dan korelasi tata jenjang atau rank spearman. Perhitungan dilakukan dengan memperhatikan hasil uji normalitas data. Sugiyono (008 : 44) menyatakan bahwa: Kalau product moment, sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, data yang dikorelasikan adalah data interval atau rasio, serta data dari kedua variabel masing-masing membentuk distribusi normal, maka korelasi spearman rank, jenis data yang dikorelasikan adalah variabel adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Peneliti dalam penelitian ini, menggunakan teknik korelasi product moment untuk menguji hubungan dua variabel yang diteliti, karena sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari instrumen dengan menggunakan jenis skala likert, kemudian ditransformasikan dari bentuk ordinal kedalam bentuk interval menggunakan metode succesive interval. Hal ini dikarnakan perolehan data yang menggunakan metode angket penelitian termasuk pada jenis data ordinal. Sedangkan dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan statistik parametrik yang ciri-cirinya adalah sebagai berikut: 1. Data dengan skala interval dan rasio Muhamad Kamaludin, 013

49. Data menyebar/berdistribusi normal. Sebab itu dari ciri-ciri dan pernyataan di atas, maka data angket yang peneliti dapat harus ditransformasikan dari data ordinal menjadi data interval. Berdasarkan jenis data, maka metode statistik yang digunakan adalah metode statistik parametrik. Adapun langkah yang ditempuh dalam analisa korelasi adalah menghitung koefisien korelasi. Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien product moment. c. Menentukan Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y Tinggi rendahnya koefisien korelasi dapat terlihat dari rujukan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi untuk melihat seberapa besar hubungan antara variabel X dan variabel Y, atau mengidentifikasi yaitu sebagai berikut: Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan d. Menguji Signifikansi 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,0 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono 008 : 31) Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji signifikansi korelasi dengan uji t yaitu: Muhamad Kamaludin, 013

50 Keterangan: r t ( n ) (1 r ) (Nana Sudjana, 1996 :380) t = Distribusi student dengan Derajat Kebebasan dk = n r = Koefisien korelasi Pearson n = Banyaknya ukuran sampel Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikansi korelasi, kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel. Setelah itu, dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian, dimana: Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima Jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Muhamad Kamaludin, 013