1. Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler 2. Mikrokontroler AVR

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

MENGENAL MIKROKONTROLER ATMEGA-16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

BAB III TEORI PENUNJANG. dihapus berulang kali dengan menggunakan software tertentu. IC ini biasanya

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

LANDASAN TEORI BAB II

MIKROKONTROLER AT89S52

BAB II LANDASAN TEORI

CAHYO APRILIYANTO S D

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB II TEORI. Gambar 2.1. GP2Y1010AU0F Optical Dust Sensor

APLIKASI CHATTING DENGAN JARINGAN MIKROKONTROLER Eka Purwa Laksana, Sujono

BAB II Dasar Teori 2.1 RFID

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengaruh Tekanan Udara (Atmosfer) Terhadap Cuaca dan Penerbangan

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB III LANDASAN TEORI. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 2.1 Robot Beroda

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB II WATERPAS DIGITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

Gambar 2.7. Susunan pin mikrokontroler ATMega8535 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:

BAB II DASAR TEORI. dari suatu objek untuk sepersekian detik setelah objek menghilang dari pandangan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI Bentuk Fisik Sensor Gas LPG TGS 2610 Bentuk fisik sensor TGS 2610 terlihat pada gambar berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasan Singkat

bagian penting yaitu sensor navigasi CMPS03, sensor tekanan, IC suara 25120,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

PENERAPAN SENSOR ULTRASONIK PADA SISTEM PENGISIAN ZAT CAIR DALAM TABUNG SILINDER BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 16

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi dari peneliti-peneliti sebelumnya sebagai bahan perbandingan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan dalam

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II LANDASAN TEORI

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nanda Yudip (2012) Pengguna terapi inhalasi sangat luas di

BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN. serta menghubungkan pin mosi, sck, gnd, vcc, miso, serta reset. Lalu di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sistem Pendeteksi Benturan. Sistem pendeteksi benturan saat ini khususnya dibutuhkan didalam

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

Gambar 2.1 Tanaman Bunga Krisan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

1. Pemograman Mikrokontroller Menggunakan BASCOM AVR. Inisialisasi baud yang digunakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN. Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara

PERTEMUAN PENGANTAR MIKROKONTROLER

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator

BAB III TEORI PENUNJANG. komunikasi data serial secara UART RS-232 serta pemrograman memori melalui

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Transkripsi:

Siswa dapat menjelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. Siswa dapat menyebutkan fitur-fitur ATmega16. Siswa dapat menyebutkan fungsi masing-masing pin ATmega16. Siswa dapat menjelaskan arsitektur CPU ATmega16. 1. Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler Mikroprosesor dan mikrokontroler sering didefinisikan dalam satu pengertian yang sama. Padahal sebenarnya, terdapat perbedaan yang mendasar diantara keduanya. Mikroprosesor merupakan Central Processing Unit (CPU) yang terbentuk dalam satu chip. CPU tersusun atas beberapa komponen meliputi: Arithmatic and Logic Unit (ALU), register, bus control unit, instruction decoder, dan lain-lain. Sedangkan mikrokontroler merupakan gabungan dari CPU, port input/output (I/O), memori, timer, port serial, port paralel, dan rangkaian pendukung lainnya yang dikemas menjadi satu chip. 2. Mikrokontroler AVR Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor yang di dalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock, dan peralatan internal lainnya yang sudah terhubung dan terorganisir dengan baik dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai (Winoto, 2008: 3). Sehingga pengguna hanya perlu mengisi ROM sesuai dengan aturan penggunaan pabrik yang membuatnya. AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996 (Andrianto, 2013: 2). Menurut Nurcahyo (2012), AVR merupakan singkatan dari Advance Virtual RISC. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu keluarga AT90Sxx, ATmega, dan ATtiny. Spesifikasi dari dari masing-masing kelompok dapat dilihat pada Tabel 1.1. 3

Tabel 1.1 Jenis Mikrokontroler AVR Mikrokontroler AVR Memori Tipe Jumlah pin Flash EEPROM SRAM TinyAVR 8 32 1 2 k 64 128 0 128 AT90Sxx 20 44 1 8 k 128 512 0 1 k ATmega 32 64 8 128 k 512 4 k 512 4 k Pemrograman mikrokontroler AVR dapat menggunakan low level language (assembly) dan high level language (C, Basic, Pascal, JAVA, dll) tergantung compiler yang digunakan. Pada modul ini akan membahas pemrograman mikrokontroler ATmega16 menggunakan bahasa C dengan software compiler CodeVision AVR. Alur pemrograman mikrokontroler AVR menggunakan CodeVision AVR dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Alur Program CodeVisionAVR 3. Fitur ATmega16 Pada modul ini, mikrokontroler yang digunakan yaitu ATmega16 dalam kemasan Pin Dual In-Line Package (PDIP). Fitur-fitur yang dimiliki ATmega16 sebagai berikut: 1) Mikrokontroler AVR 8 bit yang mempunyai kemampuan tinggi dengan daya yang rendah. 2) Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz. 3) Kapasitas Flash memori 16 kbyte, EEPROM 512 byte, dan SRAM 1 kbyte. 4) Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B. Port C, dan Port D. 5) CPU yang terdiri atas 32 buah register. 6) Unit interupsi internal dan eksternal. 7) Port USART untuk komunikasi serial. 8) Beroperasi pada tegangan 4.5-5.5 Volt. 9) Beberapa fitur peripheral sebagai berikut. a. Dua Timer/Counter 8 bit dengan prescaler terpisah dan mode pembanding. b. Satu Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, mode pembanding, dan mode Capture. c. Real Time Counter(RTC) dengan osilator terpisah. d. Empat saluran Pulse Width Modulation(PWM). e. Delapan saluran Analog to Digital Converter(ADC). f. Two-wire serial interface. g. Programmable Serial USART. h. Master/Slave SPI Serial Interface. 4

i. Analog Comparator yang terdapat dalam chip. 4. Konfigurasi Pin ATmega16 Gambar 1.2 Konfigurasi Kaki (Pin) ATmega16 Konfigurasi kaki / pin ATmega16 dalam kemasan PDIP dapat dilihat pada Gambar 1.2. Fungsi dari masing-masing pin ATmega16 adalah sebagai berikut. 1) VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya chip IC tersebut. 2) GND merupakan pin untuk Ground catu daya. 3) Port A (PA0-PA7) merupakan pin input/output dua arah. Selain itu, fungsi khusus dari port A adalah sebagai pin ADC (ADC0-ADC7). 4) Port B (PB0-PB7) merupakan pin input/output dua arah. Fungsi khusus dari port B dapat dilihat pada Tabel 1.2. Pin PB0 PB1 PB2 PB3 PB4 PB5 PB6 PB7 Tabel 1.2 Fungsi Khusus Port B ATmega16 Fungsi Khusus T0 {Timer/Counter 0 External Counter Input) XCK (USART External Clock Input/Output) T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input) AIN0 (Analog Comparator Positive Input) INT2 (External Interrupt 2 Input) AIN1 (Analog Comparator Negative Input) OC0 (Timer/Counter 0 Output Compare Match Output) SS (SPI Slave Select Input) MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input) MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output) SCK (SPI Bus Serial Clock) 5

5) Port C (PC0-PC7) merupakan pin input/output dua arah. Fungsi khusus dari port C dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Fungsi Khusus Port C ATmega16 Pin Fungsi Khusus PC0 SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line) PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line) PC2 TCK (JTAG Test Clock) PC3 TMS (JTAG Test Mode Select) PC4 TDO (JTAG Test Data Out) PC5 TDI (JTAG Test Data In) PC6 TOSC1 {Timer Oscilator pin 1) PC7 TOSC2 (Timer Oscilator pin 2) 6) Port D (PD0-PD7) merupakan pin input/output dua arah. Fungsi khusus dari port D dapat dilihat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Fungsi Khusus Port D ATmega16 Pin Fungsi Khusus PD0 RXD (USART Input Pin) PD1 TXD (USART Output Pin) PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input) PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input) PD4 OC1B (Timer/Counter 1 Output Compare Match Output B) PD5 OC1A (Timer/Counter 1 Output Compare Match Output A) PD6 ICP1 (Timer/Counter Input Capture Pin) PD7 OC2 (Timer/Counter Output Compare Match Output) 7) RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8) XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan untuk clock/osilator eksternal. 9) AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10) AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC. 5. Blok Diagram ATmega16 ATmega16 memiliki berbagai fitur sebagaimana telah disebutkan pada sub-bab sebelumnya mengenai fitur ATmega16. Keberadaan fitur-fitur tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.3 yang menampilkan blok diagram ATmega16. 6

Gambar 1.3 Blok Diagram ATmega16 7

6. Arsitektur CPU ATmega16 Pada gambar 1.3 terdapat bagian yang disebut AVR CPU. AVR CPU terdiri dari beberapa bagian yang dapat dilihat pada Gambar 1.4. Gambar 1.4 Arsitektur CPU ATmega16 a. Arithmetic Logic Unit (ALU) ALU beroperasi dengan cara berhubungan langsung dengan 32 x 8 General Purpose Register (GPR). Dengan beroperasi dalam satu siklus tunggal, operasi aritmatika dari GPR secara langsung dieksekusi. Operasi ALU dibagi menjadi tiga operasi utama, yaitu aritmatika, logika, dan bit-function. Beberapa implementasi dari arsitektur ini juga menyediakan perkalian untuk bilangan bertanda atau tak bertanda dan perkalian pecahan. b. General Purpose Register (GPR) Struktur 32 general purpose register yang terdapat dalam CPU dapat dilihat pada Gambar 1.5. Masing-masing register ditentukan juga dalam alamat memori data, dipetakan kedalam 32 lokasi pertama data user. Walaupun tidak secara fisik diimplementasikan sebagai lokasi SRAM, namun pengaturan ini memberikan fleksibilitas dalam mengakses register, seperti register pointer X,Y, dan Z dapat diset menuju index dari register file manapun. 8

Gambar 1.5 General Purpose Register AVR c. Program Memory Arsitektur AVR mempunyai dua memori utama, yaitu memori data dan memori program. Selain itu, ATmega16 memiliki memori EEPROM untuk menyimpan data. ATmega16 memiliki 16 kbyte On-chip In-System Reprogrammable Flash memory untuk menyimpan program. Karena semua instruksi AVR memiliki format 16 atau 32 bit, Flash diatur dalam 8 k x 16 bit. Untuk keamanan program, memori program, flash dibagi ke dalam dua bagian, yaitu bagian program Boot dan aplikasi. Bootloader adalah program kecil yang bekerja pada saat start up time yang dapat memasukkan seluruh program aplikasi ke dalam memori prosesor. d. Program Counter Program Counter adalah perangkat yang menghubungkan GPR dan Data Bus 8 bit dengan Flash Memory Program. Program Counter bersifat linier, yaitu akan bekerja secara berurutan dari alamat awalnya. e. Instruction Register Instruction Register adalah register yang digunakan untuk menyimpan instruksi program sementara. f. Instruction Decoder Instruction Decoder adalah decoder instruksi program dari Instruction Register dan menghasilkan sinyal kontrol yang sesuai untuk menjalankan instruksi. g. Memori Data (SRAM) Memori data AVR ATmega16 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah register umum, 64 buah register I/O dan 1 kbyte SRAM internal. General purpose register menempati alamat data terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sedangkan memori I/O menempati 64 alamat berikutnya mulai dari $20 hingga $5F. Memori I/O merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler seperti control register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. 1024 alamat memori berikutnya mulai alamat $60 hingga $45F digunakan untuk SRAM internal. Peta memori data ATmega 16 dapat dilihat pada Gambar 1.6. 9

Gambar 1.6 Peta Memori Data ATmega16 h. Memori Data EEPROM ATmega16 terdiri dari 512 byte memori data EEPROM 8 bit, data dapat tulis/baca dari memori ini, ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang ditulis pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata lain memori EEPROM bersifat nonvolatile. Alamat EEPROM mulai $000 sampai $1FF. i. Internal Peripheral Internal Peripheral merupakan fitur yang ada dalam ATmega16. Antara lain terdiri dari Interrupt Unit, SPI Unit, Watchdog Timer, Analog Comparator, dan I/O Module. Fitur tersebut bisa digunakan oleh pengguna ATmega16. Mikroprosesor adalah sebuah chip CPU yang di dalamnya terdapat ALU, register, bus control unit, instruction decoder, dan lainnya. Mikrokontroler AVR adalah sebuah chip yang di dalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock, dan piranti lainnya. ATmega16 merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang masuk dalam keluarga ATmega. ATmega16 memiliki fitur antara lain: I/O, USART, RTC, ADC, PWM, dan lain-lain. ATmega16 terdiri dari 40 pin yang memiliki fungsi berbeda-beda, seperti power, osilator, reset, I/O, dan lainnya. 10