GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 180 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA PERKEBUNAN KEPADA PT. DONGIN PRABHAWA PADA AREAL PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI DISTRIK NGGUTI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA Lampiran : 1 (satu) GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Surat Rekomendasi Gubernur Provinsi Papua Nomor 522/3524 tanggal 16 November 2007 perihal Rekomendasi Pencadangan Areal Perkebunan Kelapa Sawit seluas 37.300 ha dipandang perlu diberikan izin usaha perkebunan kelapa sawit di Distrik Ngguti Kabupaten Merauke Provinsi Papua; b. bahwa sebagai tindak lanjut atas pertimbangan dimaksud huruf a, PT. Dongin Prabhawa telah mengajukan permohonan Izin Usaha Perkebunan dengan surat Nomor 32/PRC-J/DP/2011 tanggal 29 Juli 2011 perihal Permohonan Penerbitan IUP atas nama PT. Dongin Prabhawa dengan dilengkapi persyaratan; c. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Papua tentang Pemberian Izin Usaha Perkebunan Kepada PT. Dongin Prabhawa Pada Areal Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit di Distrik Ngguti Kabupaten Merauke Provinsi Papua; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888); 3. Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 4.Undang-Undang.../2
- 2-4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4411); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 Izin Usaha Industri (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3596); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal; 12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 505/Kpts-II/1997 tentang Pelepasan Kawasan Hutan; 15. Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Penggerak Dana Investasi, Nomor 72/Kpts/PM.350/2/98 dan Nomor 04/SK/Nomor 98 tentang Penanaman Modal Asing di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit; 16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 376/Kpts- II/98 tentang Luas Maksimum Pengusahaan Hutan dan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Budidaya Perkebunan; 17.Keputusan.../3
- 3-17. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006 tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Hortikultura; 18. Peraturan Gubernur Papua Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal di Provinsi Papua; Memperhatikan : 1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 623/MENHUT-II/2009 tanggal 5 Oktober 2009 tentang Pelepasan sebagian Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat di Konversi seluas 34.057,90 (Tiga Puluh Empat Ribu Lima Puluh Tujuh Sembilan Puluh Perseratus) Hektar Yang Terletak di Distrik Ngguti Kabupaten Merauke Provinsi Papua Untuk Usaha Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Atas Nama PT. Dongin Prabhawa; 2. Keputusan Bupati Kabupaten Merauke Nomor 70 Tahun 2009 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Usaha Perkebunan Kelapa Sawit PT. Dongin Prabhawa di Distrik Ngguti Kabupaten Merauke Provinsi Papua; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Memberikan Izin Usaha Perkebunan (IUP) dengan pola kemitraan kepada : Nama : PT. Dongin Prabhawa NPWP : 01.323.998.3-952.000 Alamat : Jl. Garuda Spadem No. 28, Kelurahan Rimba Raya Merauke Papua 99611. Tel/Fax : 0971-322232/0971-322231. Untuk Usaha: a. Budidaya Perkebunan : - Jenis Tanaman : Kelapa Sawit; - Luas Areal : 34.057,90 ha; - Lokasi : Distrik Ngguti Kabupaten Merauke Provinsi Papua. b. Industri Perkebunan - Jenis Industri : Pengelolaan kelapa sawit. - Kapasitas Izin : 30 Ton/TBS/Jam yang dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai perkembangan produksi kebun. - Lokasi pabrik : Distrik Ngguti Kabupaten Merauke Provinsi Papua. KEDUA : Kepada PT. Dongin Prabhawa sebagaimana dimaksud Diktum KESATU wajib mentaati ketentuan : a. menyelesaikan hak atas tanah selambat-lambatnya 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya Keputusan ini; b. merealisasikan pembangunan kebun sesuai rencana kerja yang telah disusun dan memperhatikan perencanaan makro pembangunan perkebunan secara regional; c.mengelola.../4
- 4 - c. mengelola usaha perkebunan secara profesional, transparan, partisipatif, berdaya guna, berhasil guna, berkeadilan dan berkelanjutan; d. melaksanakan pembangunan usaha industri perkebunan setelah pelaksanaan penanaman mencapai 50% (lima puluh persen) dari kapasitas pabrik (kelapa sawit); e. mengajukan izin perluasan jika perusahaan melakukan penambahan produksi melebihi 30% diatas kapasitas izin; f. mengelola sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan; g. melaksanakan rekomendasi teknis dari AMDAL/UKL/UPL di lapangan; h. mengoptimalkan pemanfaatan kayu dan tidak melakukan pembakaran limbah kayu serta membuka lahan tanpa bakar; i. bekerjasama dengan pemerintah daerah membantu masyarakat pemilik hak ulayat dalam rangka Community Development (CD) dan dalam pemanfaatan kayu melalui pengembangan industri kayu rakyat; j. membuka lahan tanpa melakukan pembakaran; k. melaksanakan usaha kemitraan dengan masyarakat pemilik hak ulayat; l. membuat studi kelayakan; m. menumbuhkan dan memberdayakan masyarakat/koperasi setempat; n. melaporkan perkembangan usaha perkebunan secara berkala kepada : 1. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua; 2. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Papua; 3. Bupati Merauke. KETIGA KEEMPAT : Izin Usaha Perkebunan tersebut Diktum KESATU dapat dicabut apabila PT. Dongin Prabhawa tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana tersebut Diktum KEDUA. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jayapura pada tanggal 30 Desember 2011 Pj. GUBERNUR PAPUA, CAP/TTD Dr. Drs. H. SYAMSUL ARIEF RIVAI, MS. Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli KEPALA BIRO HUKUM ROSINA UPESSY, SH
- 4 - SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta; 2. Menteri Kehutanan RI di Jakarta; 3. Menteri Negara Lingkungan Hidup RI di Jakarta; 4. Direktur Jenderal OTDA Kementerian Dalam Negeri RI di Jakarta; 5. Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Institusi RI di Jakarta; 6. Ketua DPRP Provinsi Papua di Jayapura; 7. Kepala BPN Provinsi Papua di Jayapura; 8. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Papua di Jayapura; 9. Kepala Dinas Kehutanan dan Konservasi Provinsi Papua di Jayapura; 10. Bupati Merauke di Merauke; 11. Ketua DPRD Kabupaten Merauke di Merauke; 12. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Merauke di Merauke; 13. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya.