BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan perkembangan berbagai jenis industri pada negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dalam bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Dalam aktivitas di pasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang dilakukannya, yaitu yang berupa dividen dan capital gain. Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain perlunya menahan sebagian laba untuk reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen (Brigham dan Gapenski, 1996). Dividen adalah distribusi yang bisa berbentuk kas, aktiva lain, surat atau bukti lain yang menyatakan hutang perusahaan kepada pemegang saham suatu perusahaan sebagai proporsi dari sejumlah saham yang dimiliki oleh pemilik (Jensen et al., 1992). Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaaninvestasi dimasa mendatang (Sartono, 2010). Kebijakan dividen cenderung menjadi salah satu elemen yang paling stabil dan dapat diprediksi oleh perusahaan, dan sebagian besar perusahaan mulai membayar dividen setelah mereka mencapai tahap kematangan bisnis dan ketika tidak ada lagi kesempatan investasi yang menguntungkan perusahaan (Al-Haddad et al., 2011). Proporsi dividen yang dibayarkan pada pemegang saham tergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba serta bentuk kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Prosentase dari laba yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio (Andriyani, 2008). Kebijakan dividen telah menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh para manajer keuangan dan perusahaan pada umumnya. Perusahaan dihadapkan pada dilema, apakah akan membagikan dividen kepada pemegang saham, atau manahan laba untuk kegiatan investasi kembali dalam rangka pengembangan usaha (Okpara, 2010). Di sisi lainnya, pembagian dividen yang tinggi kurang disukai oleh manajemen karena akan mengurangi utilitas manajemen yang disebabkan oleh semakin kecilnya dana yang berada dalam lingkup kendali manajemen. Hal ini sesuai dengan residual theory of cash dividend (Karen, 2003) yang menyatakan bahwa kelebihan kas yang ada seharusnya dibagikan dalam bentuk dividen, akan tetapi manajemen tidak menyukai pembagian laba yang diperoleh dalam bentuk dividen. Manajemen lebih suka memperlakukannya sebagai laba ditahan, kecuali mengetahui bahwa dana tersebut tidak memberikan net present value (NVP) yang positif pada tambahan investasi.
Pengumuman dividen sebagai alat untuk mengirimkan isyarat yang nyata kepada pasar mengenai hasil kerja perusahaan di masa kini dan di masa yang akan datang adalah merupakan cara yang tepat meskipun mahal tetapi sangat berarti. Setelah menerima isyarat melalui pengumuman dividen, maka pasar akan bereaksi terhadap pengumuman perubahan dividen yang akan dibayarkan, sehingga bisa dikatakan pasar menangkap informasi tentang prospek perusahaan yang terkandung dalam pengumuman tersebut (Ambarwati, 2010). Penelitian ini menggunakan variabelvariabel rasio keuangan dalam memprediksi kebijakan dividen. Rasio keuangan digunakan sebagai variabel penelitian karena rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis yang diperlukan untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu laba bersih. Laba perusahaan merupakan unsur dasar kebijakan dividen perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan antara lain ukuran perusahaan, leverage, cash position, dan profitabilitas. Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rasio pembayaran dividen sudah pernah dilakukan, antara lain penelitian yang dilakukan oleh (Hakim, 2007) yang meneliti mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan manufaktur yang membagikan deviden dan terdaftar di BEJ tahun 2003-2005. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 30 perusahaan dengan kriteria tertentu. Dalam penelitian tersebut peneliti membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel cash position dan profitabilitas terhadap variabel devidend payout ratio. Sedangkan variabel firm size dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel devidend payout ratio.
Penelitian lain juga dilakukan oleh (Jannati, 2011) mengenai pengaruh profitabilitas, leverage, dan growth terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini menggunakan 15 perusahaan manufaktur Consumer Goods Industry yang membayar dividen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2010. Dalam penelitian tersebut peneliti membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas, leverage, dan Asset Growth terhadap variabel devidend payout ratio. Penelitian lain juga dilakukan oleh (Megawati,2011) mengenai faktor faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode 2005-2009. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan manufaktur dengan kriteria tertentu. Dalam penelitian tersebut peneliti membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara cash position, return on assets, firm size secara parsial terhadap dividend payout ratio. Dari fenomena dan teori yang diungkapkan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang deviden. Penelitian ini menggunakan variabel penelitian devidend payout ratio sebagai variabel dependen dan firm size, leverage, cash position, dan profitabilitas sebagai variabel independen, dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Rasio Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian (Hakim, 2007) yang meneliti mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan manufaktur yang membagikan deviden dan terdaftar di
BEJ tahun 2003-2005. Namun ada beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian Hakim, yaitu: 1. Periode penelitian Hakim adalah tahun 2003-2005, sedangkan penelitian ini menggunakan periode pengamatan tahun 2009-2011. 2. Populasi penelitian Hakim adalah perusahaan manufaktur, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara ukuran perusahaan terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama periode 2009-2011? 2. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara financial laverage terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama periode 2009-2011? 3. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara cash position terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama periode 2009-2011? 4. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara profitabilitas terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama periode 2009-2011? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama periode 2009-2011. 2. Menganalisis pengaruh financial laverage terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama periode 2009-2011. 3. Menganalisis pengaruh cash position terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama periode 2009-2011. 4. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap rasio pembayaran deviden pada perusahaan Property dan Real Estate selama peride 2009-2011. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini menjadi pelatihan intelektual yang dapat menambah pemahaman mengenai ukuran perusahaan, financial laverage, cash position, dan profitabilitas. 2. Bagi peneliti selanjutnya dan akademisi, penelitian ini diharapkan akan melengkapi temuan-temuan empiris yang telah ada di bidang akuntansi untuk kemajuan dan pengembangan penelitian ilmiah di masa yang akan datang. 3. Bagi calon investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.