BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian di lakukan di Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Jawa Timur yang memiliki 38 kabupaten/kota. Penelitian di lakukan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar tingkat ketimpangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. dengan pertimbangan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi di bandingkan Provinsi lain. Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk lebih mengetahui pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. B. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat Kuantitatif, menurut Supomo (2002: 146), yaitu penelitian yang berisi paparan atau data yang relevan dari hasil penelitian pada obyek penelitian yang mencoba mengetahui dan memecahkan permasalahan yang dihadapi instansi. Sedangkan prosedur pemecahan masalah pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengembangkan keadaan yang menjadi fokus dalam penelitian ini berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis data yang telah dikumpulkan dengan mengguanakan pendekatan alat analisis Indeks Williamson. 21
22 C. Jenis data dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini merupakan Data Panel yaitu gabungan antara Time Series dan Cross Section dimana data yang digunakan yaitu berbentuk angka-angka yang di kumpulkan kemudian ditarik suatu kesimpulan dengan jalan membandingkan data yang satu dengan data yang lainnya dan dengan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data angka. Dalam hal ini, yaitu mengenai pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. 2. Sumber Data Sebagian data yang digunakan adalah data sekunder, menurut Supomo (2002:147) yaitu: Data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, seperti yang diperoleh dari hasil publikasi pihak lain seperti Badan Pusat Statistik (BPS), literatur-literatur buku maupun jurnal,dan lain-lain yang mendukung dalam penelitian ini. D. Teknik Pengambilan Data Untuk memperoleh dan mengumpulkan data-data sekunder maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui dokumentasi. Langkah ini berupa kegiatan mengumpulkan data-data sekunder dengan cara melihat atau menyalin catatan kertas kerja yang dianggap berhubungan dengan penelitian yang meliputi tingkat ketimpangan di Provinsi Jawa Timur
23 E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Adapun untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur menggunakan analisis Data Panel. Data panel merupakan kombinasi antara data silang tempat (cross section) dengan data runtut waktu (time series) dan terdapat beberapa metode yang biasa digunakan dalam mengestimasi model regresi dengan data panel, yaitu (Common Effect), pendekatan efek tetap (Fixed Effect), pendekatan efek random (Random Effect). (Kuncoro, 2011). Rumus regeresi data panel : Y 1it = + β 1 X 1it + β 2 X 2it + β 3 X 1it + e Dimana : Y 1 = Produk Domestik Regional Bruto = Konstanta β 1 β 2 β 3 = Koefisien Garis Regresi X 1 = Upah X 2 = Tenaga Kerja i = Data Cross-Section Kabupaten/Kota di Prov Jatim t = Data Time Series tahun 2010-2015 Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain: a. Common Effect Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu,
24 sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. b. Fixed Effect (FE) Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaanintersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effect menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep. Namun demikian slopnya sama antar variabel. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Leat Squares Dummy Variabel (LSDV). Dengan struktur model persamaan: Y=α0 + α1d1 +... + αidi c. Random Effect (RE) Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunkan model Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).
25 Penentuan Model Estimasi : Untuk memilih model yang paling tepat, maka dilakkan beberapa pengujian, antara lain : 1. Uji (Uji Chow) Uji Chow dilakukan untuk menentukan metode Pooled Least Square (PLS) atau Fixed Effect Model (FEM) yang akan dipilih dalam mengestimasi data panel. Pengujian ini dilakukan menggunakan hipotesa sebagai berikut : H 0 = Metode Pooled Least Square (PLS) H 1 = Metode Fixed Effect (FE) Dengan ketentuan : Apabila F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, H 1 diterima Apabila F hitung < F tabel maka H 0 diterima, H 1 ditolak 2. Uji Hausman Uji Hausman digunakan untuk menentukan pemilihan metode Fixed Effect (FE) atau Metode Random Effect (RE) yang paling tepat digunakan. Pengujian ni dilakukan menggunakan hipotesa sebagai berikut H 0 = Metode Random Effect (RE) H 1 = Metode Fixed Effect (FE) Dengan ketentuan : Apabila Chi-Square hitung >Chi-Square tabel maka H 0 ditolak, H 1 diterima. Apabila Chi-Square hitung < Chi-Square tabel maka H 0 diterima, H 1 ditolak.
26 2. Analisis Ketimpangan Pembangunan Adapun untuk mengukur tingkat ketimpangan pembangunan di Provinsi Jawa Timur dapat di uraikan sebagai berikut : a. Indeks Williamson Williamson merupakan hubungan antara disparitas regional dengan tingkat pembangunan ekonomi dengan menggunakan data ekonomi yang sudah maju dan berkembang. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa selama tahap awal pembangunan, disparitas regional menjadi lebih besar dan pembangunan terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu. Pada tahap yang lebih matang dari pertmbuhan ekonomi tampak adanya keseimbangan antar daerah dan disparitas berkurang dengan signifikan. Indeks Williamson merupakan diparitas regional dan tingkat pembangunan yang menggunakan data ekonomi yang sudah maju dan berkembang. Dasar perhitungan Indeks Williamson adalah pendapatan regional perkapita dan jumlah penduduk masing-masing daerah (Herwin Mopangga, 2011) Rumus Indeks Williamson adalah sebagai berikut : IW = (Yi Y)2 ( fi n ), 0<1w <1 Y Keterangan :
27 IW Yi Y fi n : Indeks Williamson : PDRB Per kapita tiap Kabupaten/Kota : PDRB Per kapita Provinsi : Jumlah Penduduk tiap Kabupaten/Kota : Jumlah Penduduk Provinsi indeks Williamson menggunakan PDRB perkapita dan jumlah penduduk. Nilai indeks Williamson diperoleh antara nol dan satu (0< IW <1 ). Angka indeks Williamson yang semakin kecil atau mendekati nol menunjukkan kesenjangan yang semakin kecil atau dengan kata lain makin merata, dan apabila semakin jauh dari nol menunjukkan kesenjangan semakin melebar. F. Definisi Oprasional Variabel Definisi oprasional ini bertujuan untuk lebih mempertegas makna dari penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Ketimpangan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur dan sekaligus akan memberikan ruang gerak ataupunpembatasan analisis selanjutnya. Dalam definisi oprasional ini diuraikan arti dari beberapa unsure kata yang akan dipakai dalam pembahasan skripsi ini serta pengertian lain berhubungan dengan pokok bahasan, antara lain: 1. Pertumbuhan Ekonomi Suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. dan merupakan indikasi suatu keberhasilan dalam pembangunan ekonomi.
28 2. Upah Upah berguna untuk meningkatkan output dan efisien, di sisi lain bagi perusahaan upah adalah salah satu komponen biaya yang akhirnya akan mempengaruhi profit sehingga perusahaan berupaya untuk menekan upah pekerja. 3. Tenaga Kerja Merupakan jumlah penduduk yang dapat menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.