PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo

ELEMEN EKUITAS MEREK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP EKUITAS MEREK KOPI BERONTOSENO

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN MEREK SPAREPART HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO SPAREPART PAKDE MIEJLING MOTOR NGANJUK

DWI RAHMAWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Brand Equity. terhadap Keputusan Pembelian di Waroeng Makan Spesial Sambal Tembalang, Semarang

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN CERITA KE CERITA TERHADAP LOYALITAS MEREK KARYA ILMIAH

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA PADA CV AMRITA TOUR

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

PENGARUH HARGA, DESAIN PRODUK, DAN KESADARAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA DEALER ARIES PUTRA GADING PRAMBON NGANJUK TAHUN 2014)

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2011). 10th Edition. Marketing an Introduction. Indonesia: Perason.

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA JUAL BELI MOBIL UD

KATA KUNCI: kebijakan brand image, atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI MOM MILK SURAKARTA

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA GUNADARMA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN:

PENGARUH KUALITAS, LOYALITAS, DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. MANDALA MULTIFINANCE KEDIRI SKRIPSI

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SWALAYAN SURYA KWADUNGAN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

ANALISIS CITRA MEREK DAN KESADARAN MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SABUN MANDI LUX DI SAMARINDA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TEMPAT WISATA PANTAI SAMUDERA BARU. Fajar Ramadhan

ANALISIS PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN KEDALAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI GROSIR DAN SWALAYAN SURYA KWADUNGAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Harry Christian Barus

JURNAL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN DAN KERAGAMAN PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KONVEKSI FIFA SPORT KOTA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BATIK DI SURABAYA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Jurusan Manajemen OLEH :

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TEMPAT WISATA PANTAI SAMUDERA BARU. Fajar Ramadhan. Abstrak

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI

PENGARUH HARGA, PROMOSI, KEMASAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN (Studi Pada Konsumen UD. Bambu Murni Magetan Jawa Timur)

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

HARGA, EKUITAS MEREK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGGUNA NOTEBOOK

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG DI YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handphone Dual

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Manajemen. Oleh :

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

Prosid i ng SNATIF K e - 4 Tahun ISBN:

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR TRAIL KAWASAKI KLX 150

EXPERIENTAL MARKETING INFLUENCES TO CUSTOMER SATISFACTION IN PT. MANDIRI BANK BRANCH N KISARAN. Oleh : Syafrial Syah

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI ANTISEPTIK MEREK DETTOL DI FOODMART SAMARINDA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

JURNAL OLEH : NURMAN ADRI SATRIYO NPM : FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian maka jenis penelitian ini adalah Causal

PENGARUH EKUITAS MEREK, KUALITAS PRODUK DAN PENJUALAN PERORANGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MASPION DI DESA SERUNI GEDANGAN SIDOARJO

DAFTAR PUSTAKA. Aaker, Strategic Marketing Manajement. New York. Basu Swastha, 2009, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta.

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto & Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.

PENGARUH MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN TEH 2 DAUN DI PLAZA MULIA SAMARINDA

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CAT MEREK AVIAN PADA PT TIRTAKENCANA TATAWARNA DI PONTIANAK

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

Pengaruh Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Gula Merah Nira Sawit Di Kisaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan citra merek terhadap keputusan

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2017, Hal 1-6

Transkripsi:

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE ACHADYAH PRABAWATI FITRIANINGSIH Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan Jember ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek yang meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian mie instan merek indomie baik secara simultan maupun parsial. Metode analisis data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, serta analisis regresi berganda. Sementara uji hipotesis menggunakan uji F untuk uji hipotesis secara simultan, dan uji t untuk uji secara parsial. Pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan SPSS 18. Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai sampel penelitian. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa keputusan pembelian = 7,400 + 0,600X 1 + 0,676X 2 + 0,730X 3 + 0,561X 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek yang meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek indomie di Kabupaten Jember. Kata Kunci: Ekuitas Merek, Keputusan Pembelian Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 1

I. PENDAHULUAN Menurut Kotler dan Keller (2009:185), proses keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Keputusan pembelian lebih sering didasarkan pada pertimbangan merek daripada hal-hal lain. Menurut Kotler dan Keller (2009: 263) ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada suatu produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara berfikir, merasa dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Menurut Aaker (1997), merek yang mampu memberikan nilai lebih dari pada nilai yang ditawarkan produk pada pelanggannya dinyatakan sebagai merek yang memiliki ekuitas merek. Ekuitas merek menurut Aaker dapat dikelompokkan dalam 4 dimensi utama yang meliputi Kesadaran merek (Brand Awareness), Asosiasi merek (Brand Associations), Persepsi kualitas (Perceived Quality), dan Loyalitas merek (Brand Loyality). Mie instan merupakan salah satu contoh produk yang mempunyai ekuitas merek yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap mie instan. Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap mie instan mempunyai proporsi yang dinilai cukup besar. Seperti yang kita ketahui, indomie adalah salah satu produk mie instan di Indonesia yang cukup kuat. Dalam arena persaingan maka produk indomie memiliki pesaing yang cukup banyak. Produk mie instan Indomie merupakan merek yang berasal dari negara Indonesia. Indomie ini diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Harga indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mie instan ini sangat digemari oleh masyarakat diseluruh Indonesia termasuk wilayah Indonesia bagian timur di Provinsi Jawa Timur yakni Kabupaten Jember. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 2

Menurut sebagian masyarakat di kabupaten Jember, indomie mempunyai karakteristik sebagai makanan yang mudah diolah, praktis penyajiannya serta dapat memenuhi selera yang diinginkan oleh berbagai kelompok masyarakat di kabupaten Jember. Selain itu, indomie juga dinilai telah mendominasi pasar mie instan di daerah Jember, hal ini terbukti banyaknya produk indomie yang ada dipasaran baik yang ada di toko-toko, minimarket, maupun supermarket. Dari latar belakang yang telah diuraikan, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Pembelian Produk Mie Instan Merek Indomie di Kabupaten Jember. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekuitas Merek (Brand Equity) Menurut Kotler dan Keller (2009: 263) ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara berfikir, merasa dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Adapun dimensi utama dalam ekuitas merek yang paling umum digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut ini: a. Kesadaran Merek (Brand Awareness) Aaker dalam Handayani, dkk (2010: 62), mendefinisikan kesadaran merek adalah kemampuan dari konsumen potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Sedangkan menurut Durianto, dkk (2004: 30), brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. b. Asosiasi Merek (Brand Association) Aaker dalam Handayani, dkk (2010: 76), mendefinisikan brand association sebagai segala sesuatu yang terhubung di memori konsumen terhadap Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 3

suatu merek. Schiffman dan Kanuk (2000: 111), menambahkan bahwa asosiasi merek yang positif mampu menciptakan citra merek yang sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga dapat menciptakan rasa percaya diri konsumen atas keputusan pembelian merek tersebut. c. Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Aaker dalam Handayani, dkk (2010: 84), mendefinisikan perceived quality sebagai persepsi konsumen terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa sehubungan dengan tujuan yang diinginkannya. Simamora (2003: 78), menyatakan bahwa persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain. Sedangkan menurut Durianto, dkk (2004: 96), persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. d. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Aaker (1997: 56), mendefinisikan bahwa brand loyalty adalah sebuah ukuran ketertarikan konsumen terhadap suatu merek. Menurut Rangkuti (2002: 60), loyalitas merek adalah satu ukuran kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Simamora (2001: 70), menyatakan bahwa loyalitas merek adalah ukuran kedekatan konsumen pada sebuah merek. Sedangkan menurut Durianto, dkk (2004: 126), loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang konsumen kepada sebuah merek. 2.2 Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009:185), Proses keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 4

keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak setelah pembelian tersebut. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan tahap pemilihan yang dilakukan konsumen dalam pengambilan keputusan membeli suatu produk. Adapun tahap-tahap proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Kotler & Keller (2009:185) adalah sebagai berikut: a. Pengenalan Masalah Kebutuhan dapat muncul dari rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal meliputi rasa lapar, haus, dan lain-lain yang mulai menjadi pendorong. Rangsangan eksternal meliputi saran dari kelompok acuan atau para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. b. Pencarian informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak guna memenuhi kebutuhannya. Pencarian informasi ini dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Pencarian informasi secara secara internal dengan mencari informasi yang tersimpan didalam ingatan konsumen sedangkan pencarian informasi secara eksterna (dari luar) pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen melalui kemasan, surat kabar, majalah, iklan atau bertanya kepada teman, saudara atau tenaga penjual. c. Evaluasi Alternatif Pada tahap ini konsumen juga mempertimbangkan alternatif lain yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumen akan memilih pada atribut yang memberi manfaat yang dicari. Ada beberapa proses dan konsep dasar yang dapat membantu kita memahami proses evaluasi konsumen : Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 5

mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut yang memiliki kemampuan berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. d. Keputusan Pembelian Merupakan tahap dimana konsumen menentukan bentuk pembelian. Dalam menentukan keputusan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa persepsi konsumen terhadap merek, kualitas, waktu, dan metode pembayaran. Konsumen cenderung memilih dan membeli suatu produk dengan persepsi yang baik atau yang mereka sukai. Faktor eksternal berupa sikap orang lain. Orang juga dapat menunda pembeliannya jika dianggap resiko yang diterima besar bila membeli produk tersebut. e. Perilaku Pasca Pembelian Setelah mengkonsumsi suatu produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Maksudnya adalah, jika kinerja produk sesuai dengan harapan maka pembeli akan merasa puas dan jika melebihi harapan pembeli akan sangat puas. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut Begitu juga sebaliknya jika kinerja produk tidak memenuhi harapan pembeli akan kecewa dan ada kemungkinan pembeli akan berpindah pada produk pesaing. 2.3 Hubungan Ekuitas Merek dengan Keputusan Pembelian Hubungan ekuitas merek dengan keputusan pembelian terlihat pada model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Philip Kotler (1997 : 153), dimana keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran berupa bauran pemasaran, di antaranya adalah Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 6

produk dan salah satu atribut produk yang penting adalah merek. Dari model tersebut juga dikemukakan bahwa keputusan untuk membeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan pembelian, diantaranya adalah keputusan tentang merek. Dalam struktur keputusan pembelian, konsumen harus mengambil keputusan tentang merek yang akan dibeli. Oleh karena itu merek yang mempunyai ekuitas tinggilah yang lebih berpeluang dipilih oleh konsumen. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada konsumen mie instan merek indomie di kabupaten Jember yang meliputi tiga kecamatan yaitu : kecamatan Ambulu, kecamatan Jenggawah, dan kecamatan Ajung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen produk mie instan indomie di kecamatan Ambulu, kecamatan Jenggawah, dan kecamatan Ajung yang berada di alfamart ataupun indomaret. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling sebanyak 100 responden. Pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner yang diperoleh secara langsung dari hasil jawaban oleh sejumlah sampel responden yang ditemui di alfamart dan indomaret. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis data sebagai berikut: (1) uji validitas dan uji reliabilitas, (2) uji asumsi klasik, serta (3) analisis regresi berganda. Sementara (4) uji hipotesis menggunakan uji F untuk uji hipotesis secara simultan, dan uji t untuk uji secara parsial. Pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan SPSS 18. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,793 yang lebih besar dari Hasil uji normalitas tingkat signifikansi 0,05 dan nilai menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. sebesar 0,555 yang Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 7

lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. b. Uji Multikolearitas Dari hasil pengujian multikolinieritas, diketahui bahwa masing-masing variabel independen mempunyai nilai Variance Inflation Faktor (VIF) 4 atau 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Dari gambar grafik scatterplot, hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 4.2 Koefisien Determinasi (R 2 ) Hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa korelasi yang disimbolkan dengan R menunjukkan angka 0,858. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara semua faktor ekuitas merek terhadap keputusan pembelian. Koefisien determinasi regresi dengan sebutan R Square mempunyai koefisien 0,736. Hal ini menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek sebesar 73,6%. Sedangkan Adjusted R Square sebesar 0,725 menunjukkan bahwa keputusan pembelian sebesar 27,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian ini. Faktor lain tersebut kemungkinan dapat berupa faktor sosial (status, usia, pekerjaan) dan faktor psikologis (keyakinan dan motivasi) 4.3 Koefisien Regresi Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 7,400 + 0,600 X 1 + 0,676 X 2 + 0,730 X 3 + 0,561 X 4 Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 8

a. Nilai konstanta 7,400 menunjukkan apabila dalam kondisi citeris paribus atau tanpa faktor-faktor ekuitas merek maka keputusan pembelian sama dengan 7,400. Hal ini dapat diartikan bahwa tanpa kondisi apapun maka merek indomie diterima oleh 7 orang konsumen bahkan oleh 8 konsumen produk mie instan Indomie. b. Nilai koefisien b 1 menunjukkan 0,600 artinya variabel kesadaran merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,6 atau 60%. Apabila terjadi peningkatan satu variabel kesadaran merek, maka mengakibatkan peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,6 pelanggan. c. Nilai koefisien b 2 menunjukkan 0,676 artinya variabel asosiasi merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,676 atau 67,6%. Apabila terjadi peningkatan satu variabel asosiasi merek, maka mengakibatkan peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,676 pelanggan. d. Nilai koefisien b 3 menunjukkan 0,730 artinya variabel persepsi kualitas mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,730 atau 73%. Apabila terjadi peningkatan satu variabel persepsi kualitas, maka mengakibatkan peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,730 pelanggan. e. Nilai koefisien b 4 menunjukkan 0,561 artinya variabel loyalitas merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,561 atau 56,1%. Apabila dengan peningkatan satu variabel loyalitas merek, maka mengakibatkan peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,561 pelanggan. Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek merupakan faktor yang Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 9

mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian produk mie instan. 4.4 Uji F Tabel 1. Hasil Uji F Model Sum of Mean Squares Df Square F Sig. 1 Regression 1315,255 4 328,814 66,250,000 a Residual 471,505 95 4,963 Total 1786,760 99 Sumber : Data diolah, 2016 Dari gambaran tabel diatas menunjukan hasil perhitungan pada pengujian hipotesis dengan membandingkan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 4 dan df2 = derajat penyebut 95 didapat 2,47 untuk taraf 5%. Sedangkan dari hasil analisa program SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 66,250 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini membuktikan bahwa F hitung 4.5 Uji t (66,250) yang lebih besar dari F tabel (2,47) dengan nilai signifikansi F hitung (0,000) yang lebih kecil dari F tabel (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan merek indomie. Tabel 2. Hasil Uji t Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 7,400 1,416 5,225,000 Kesadaran Merek,600,087,370 6,871,000 Asosiasi Merek,676,085,427 7,939,000 Persepsi kualitas,730,085,454 8,562,000 Loyalitas Merek,561,085,350 6,579,000 Sumber : Data diolah, 2016 Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 10

Apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Nilai t tabel untuk n =100 dengan tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan koefisien 1,660. Apabila diperbandingkan dengan t hitung masing-masing sub variabel maka : a. Kesadaran Merek Berdasarkan program SPSS maka untuk kesadaran merek mempunyai nilai t hitung sebesar 6,871 yang lebih besar dari t table yaitu sebesar 1,660. Sementara tingkat signifikansi 0,000 yang diperoleh kurang dari syarat tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie instan. b. Asosiasi Merek Berdasarkan program SPSS maka untuk asosiasi merek mempunyai nilai t hitung sebesar 7,939 yang lebih besar dari t table yaitu sebesar 1,660. Sementara tingkat signifikansi 0,000 yang diperoleh kurang dari syarat tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa asosiasi merek secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie instan. c. Persepsi Kualitas Berdasarkan program SPSS maka untuk persepsi kualitas mempunyai nilai t hitung sebesar 8,562 yang lebih besar dari t table yaitu sebesar 1,660. Sementara tingkat signifikansi 0,000 yang diperoleh kurang dari syarat tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie instan. d. Loyalitas Merek Berdasarkan program SPSS maka untuk loyalitas merek mempunyai nilai t hitung sebesar 6,579 yang lebih besar dari t table yaitu sebesar 1,660. Sementara tingkat signifikansi 0,000 yang diperoleh kurang Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 11

dari syarat tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas merek secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie instan. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ekuitas merek yang meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara simultan berpengaruh signifikan sebesar 85,5 % terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek indomie di kabupaten Jember. 2. Kesadaran merek berpengaruh signifikan sebesar 43,5% terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek indomie di kabupaten Jember. 3. Asosiasi merek berpengaruh signifikan sebesar 50,4 % terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek indomie di kabupaten Jember. 4. Persepsi Kualitas berpengaruh signifikan sebesar 49,4% terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek indomie di kabupaten Jember. 5. Loyalitas merek berpengaruh signifikan sebesar 38,8% terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek indomie di kabupaten Jember. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Penerbit Mitra Utama: Jakarta. Durianto, Darmadi Sugiarto dan Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Badan penerbit Undip Handayani, Desy, dkk. 2009. The Official MIM Academy Coursebook: Mark Plus Basics. Jakarta: Erlangga. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 12

-------------. 2010. The Official MIM Academy Coursebook Brand Operation. Esensi Erlangga Group. Jakarta. Jaya, Putu Agus Sumaha 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Minat Beli Mobil Honda Jazz di Surabaya. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran., Prenhallindo, Jakarta -------------. 2002. Manajemen Pemasaran, edisi millennium, jilid 1. PT. Prenhalindo, Jakarta. Keller, K.L. (2002), Branding and Brand Equity. Cambridge, Massachusetts: Marketing Science Institute. -------------. 2003. Building, Measuring and Managing Brand Equity. New Jersey, Prentice Hall. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Edisi Terjemahan, Jilid 1, Indeks Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Alih Bahasa : Benyamin Molan. Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jilid 1. Cetakan Keempat. PT. Indeks. Jakarta. Rangkuti, Freddy, 2004. The Power Of Brand, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Schifman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi pertama. Dialih Bahasakan oleh Drs. Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT Indeks. Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Santoso, Singgih. 2002. SPSS Versi 11. Cetakan Kedua Jakarta : Gramedia Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. ------------. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke-19. Bandung : CV. Alfabeta Surachman. 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek. Malang. Banyumedia Publishing. Susanto, AB. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2. Salemba empat. Jakarta. Swasta, Basu. 2000, Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern. Jakarta: Liberty Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Andi offset. Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sudomo, St. 2013. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Konsumen pepsodent di Kabupaten Bantul. JBMA - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP Yogyakarta. Vol. I, No. 2, Februari 2013. Hal. 33-48. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.2 April 2016 13