Pengaruh Pendidikan Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FIK UNIMED

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

ISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN PERILAKU PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh: Dr. Marzuki Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tryout atau uji coba sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Transkripsi:

Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FIK UNIMED Saipul Ambri Damanik 1, Suryadi Damanik 2, Asep Suharta 3, Muhammad Irfan 4. Abstrak :Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pendidikan Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan yang mengambil mata kuliah Kepramukaan angkatan 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa angkatan 2014 PJKR FIK Unimed yang mengambil mata kuliah kepramukaan. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, dan wawancara. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji-t. Terdapat pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap kedisiplinan mahasiswa pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, hal ini dapat dilihat dari peningkatan aspek hadir tepat waktu, mengikuti prosedur kegiatan pendidikan, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan mematuhi peraturan kampus setelah mendapatkan matakuliah kepramukaan. Kata Kunci : Kepramukaan, Karakter, Disiplin PENDAHULUAN Pendidikan kepramukaan merupakan subsistem Pendidikan Nasional yang mempunyai peranan penting bagi terwujudnya tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pembinaan dan pendidikan yang diselenggarakan dalam kegiatan kepramuka yang bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia agar mereka menjadi: 1) Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dan tinggi moral, tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. 1 Penulis adalah Staf Edukatif Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2 Penulis adalah Staf Edukatif Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 3 Penulis adalah Staf Edukatif Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 4 Penulis adalah Staf Edukatif Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 68 p-issn: 1693-1475, e-issn: 2549-9777

Saipul Ambri Damanik, Suryadi Damanik, Asep Suharta, Muhammad Irfan: Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FIK UNIMED. 2) Warga negara republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara. (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar..., h.6) Lebih lanjut Saipul (2015) berpendapat bahwa tujuan dari pendidikan kepramukaan ialah : Membentuk karakter kaum muda sehingga memiliki watak, keperibadian dan akhlak mulia Menanamkan semangat kebangsaan agar kaum muda cinta tanah air dan memiliki semangat bela Negara Membekali kaum muda dengan berbagai kecakapan dan keterampilan. Sri Arfiah (2016:171) berpendapat bahwa Pengembangan karakter salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan kepramukaan.selain itu pendidikan kepramukaan mempunyai nilai-nilai positif yang diajarkan dan ditanamkan kepada para anggota pramuka. Nilai-nilai ini merupakan nilai moral yang menghiasi perilaku anggota pramuka. Nilai-nilai kepramukaan bersumber dari Tri Satya, Dasa Dharma, kecakapan dan keterampilan yang dikuasai anggota pramuka. Tri Satya merupakan kode janji yang menunjukkan sikap nasionalisme dan sosialisme dari anggota pramuka. Dasa Dharma merupakan kode moral yang wajib diamalkan oleh anggota pramuka agar anggota pramuka memiliki karakter, kepribadian baik, kedisiplinan dan mempunyai karakter. Sedangkan kecakapan dan keterampilan diajarkan dalam pramuka agar nantinya dapat berguna ketika hidup di masyarakat dan di alam. Disiplin adalah salah satu sarana dalam upaya pembentukan karakter dan merupakan kunci keberhasilan, sebab dengan tingkat kedisiplinan tinggi maka tingkat konsentrasi dalam melaksanakan kegiatan meningkat.dalam hal ini mahasiswa yang disiplin akan mendapatkan keberhasilan dengan nilai yanga baik dan menyelesaikan studi tetap waktu. Namun seiring berkembangnya zaman, nilai-nilai kedisiplinan semakin memudar. Hal ini terbukti saat membuat janji dengan orang lain, datang terlambat. Contoh perilaku mahasiswa yang menunjukkan sikap tidak disiplin yaitu melanggar peraturan; terlambat dalam membayar uang kuliah, terlambat menyusun KRS, terlambat masuk perkuliahan, dan terlambat dalam mengumpulkan tugastugas perkuliahan. Oleh sebab itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang, Pengaruh Pendidikan Kepramukaan Terhadap Pengembangan Karakter Khususnya KedisiplinanMahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FIK UNIMED. Pendidikan Kepramukaan Kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progresif ( maju dan meningkat ) bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, yaitu adanya pengembangan spiritual, emosional sosial, intelektual, dan fisik yang akansangat bermanfaat bagi diri mereka baik sebagai individu maupun anggota Masyarakat (Joko Mursito dkk, 2015: 21). p-issn: 1693-1475, e-issn: 2549-9777 69

Lord Baden Powell dalam Andri Bob Sunardi (2013:3) kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus di pelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesedihan untuk memberikan pertolongan bagi yang membutuhkan. Kepramukaan sebagai suatu sistem pendidikan kepanduan yangdisesuaikan dengan keadaan, kepentingan, perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia mempunyai ciri khas yaitu disiplin. Hal ini juga ditegaskan dalam Dasa Darma Pramuka poin ke-8 yang berbunyi disiplin, berani, dan setia. Prinsip Dasar Kepramukaan Prinsip dasar kepramukaan adalah nilai dan norma yang harus menjadi landasan hidup bagi seluruh anggota pramuka yaitu: (a) iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) peduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta isinya, (c) peduli terhadap diri sendiri,(d) taat kepada kode kehormatan pramuka. Metode Kepramukaan (MK) Metode kepramukaan merupakan cara memberikan pendidikan kepada peserta didik melalui kegiatan yang menarik, menyenagkan dan menantang, yang disesuaikan dengan kondisi situasi dan kegiatan peserta didik. Satuan terpisah antara putra dan putrid. Berbagai aktivitas yang menjadi kegiatan dalam pendidikan kepramukaan, seperti : 1) Latihan keterampilan baris-berbaris(lkbb), 2) Permainan sandi, 3) tanda jejak, 4) tali temali, 5) penjelajahan, 6) perkemahan, 7) api unggun, 8) kegiatan menantang, 9) olahraga dan 10)P3K. Kegiatan ini semua dapat meningkatkan kedisiplinan mahasiswa. Pelaksanaan Perkuliahan Kepramukaan pada Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pelaksanaan perkuliahan Kepramukaan di Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) di berikan pada semester VI. Mahasiswa semester VI yang mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dengan mengambil matakuliah kepramukaan yang mendapatkan dan berhak mengikuti perkuliahan. Di perkuliahan kepramukaan ini berbagai teori dan praktek yang relevan dengan proses belajar dan pendidikan, serta berbagai aliran dalam konsep belajar dan pendidikanakan dikaji dan dianalisis secara kritis. Juga mahasiswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan dan menganalisis berbagai kesempatan pengulangan dalam praktek kepramukaan dilapangan baik bersifat teoritis maupun praktis, termasuk melakukan berbagai keterampilan baris berbaris, tali temali, sandi, morse, tata upacara, berkemah, serta mewajibkan mahsiswa mengikuti KMD (Kursus Mahir Dasar) diakhir perkuliahan dan memberikan wacana baru bagi mahasiswa yang akan mendapatkan pengajaran dengan penemuan berbagai ilmu kepramukaan yang lebih relevan. Karakter Menurut Thomas Lickona (1992:22), karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral. Sifat alami itu dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggungjawab, menghormati orang lain dan karakter mulia lainnya. Sedangkan Menurut Kemendiknas (2010:7), karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri 70 p-issn: 1693-1475, e-issn: 2549-9777

Saipul Ambri Damanik, Suryadi Damanik, Asep Suharta, Muhammad Irfan: Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FIK UNIMED. dalam diri dan terejawantahkan (perwujudan) dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter Disiplin Murdoko (2008: 6) menyatakan bahwa kedisiplinan adalah sikap mental yang dibutuhkan oleh anak untuk membentuk pribadi yang selalu mempunyai komitmen dalam menjalankan suatu tindakan. Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Suharso dan Ana (2011: 124) menuliskan bahwa disiplin adalah latihan batin dan watak supaya mentaati tata tertib, kepatuhan terhadap aturan. Moh. Haitami Salim (2013: 136), mengemukakan bahwa sebutan untuk orang yang memiliki disiplin tinggi adalah orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sebagainya. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dengan rancangan pre test, perlakuan dan post test. Variable bebas adalah pendidikan kepramukaan variabel terikat adalah kedisiplinan. Sebelum diberi perlakuan terhadap sampel yang terdiri dari 226 peserta didik, terlebih dahulu diberikan angket untuk di isi, dan mewawancarai dosen. Populasi adalah seluruh mahasiswa PJKR yang mengikuti matakuliah kepramukaan angaktan 2014 sebanyak 226 peserta didik. Instrument penelitian yang digunakan berupa angket tertutup, yaitu angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Penetapan skor instrumen menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket dan wawancara. Sebelum mahasiswa mendapatkan matakuliah kepramukaan mahasiswa diberi angket dan dosen-dosen yang mengapuh mata kuliah sebelumnya di wawancarai untuk mengetahui data awal mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa mendapatkan matakuliah kepramukaan. Setelah mahasiswa mendapatkan mata kuliah kepramukaan mahsiswa diberikan post test denga cara mengisi angket dan mewawancarai dosen pengampuh matakualiah lainnya. Data yang telah terkumpul dari hasil angket dianalisis dengan uji-t. HASIL Hasil penelitian diperoleh dengan terlebih dahulu melaksanakan tes awal (pre-test), tes ini dilakukan sebelum adanya treatment sehingga diperoleh data yang menggambarkan kondisi awal dari mahasiswa, untuk memperoleh data tersebut digunakan instrumen berupa angket mengenai tingkat kedisiplinan mahasiswa, pada kondisi awal tingkat disiplin mahasiswa tidak begitu tinggi, hal ini dapat dilihat dari rata-rata perolehan skor dari angket adalah 68,78. Peneliti pada tahap selanjutnya memberikan perlakuan berupa kegiatan pramuka dan dilanjutkan dengan tes akhir ( post-test ), tes akhir bertujuan untuk melihat tingkat disiplin mahasiswa setelah dilakukan kegiatan pramuka, tes akhir menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor menjadi 88,02. Berikut ini adalah rangkuman data hasil tes kedisiplinan mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi tahun 2014. p-issn: 1693-1475, e-issn: 2549-9777 71

Rangkuman Hasil Tes Kedisiplinan Mahasiswa PJKR 2014 Data Pre Test Post Test Rata-Rata 68,75 88,02 Jumlah 15.471,74 19.806,52 Simpangan Baku 1,34 1,38 Nilai Tertinggi 71,98 91,06 Nilai Terendah 65,70 85,27 Data yang dipaparkan pada tabel tersebut merupakan data dari 226 mahasiswa, data lengkap mengenai hasil tes dapat dilihat pada lampiran. Tabel tersebut menunjukkan adanya peningkatan Rata-rata sebesar 19,27 dari 68,75 menjadi 88,02, peningkatan jumlah sebesar 4334,78 dari 15.471,74 menjadi 19.806,52. Peningkatan juga terjadi pada nilai tertinggi dan terendah dimana nilai tertinggi adalah 71,98 menjadi 91,06 ada peningkatan sebanyak 19,08, dan nilai terendah meningkat dari 65,70 menjadi 85,27 atau naik sebanyak 19,57. PEMBAHASAN Kepramukaan merupakan kegiatan belajar yang bertujuan mengembangkan diri pribadi seutuhnya baik secara spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik yang tentunya sangat bermanfaat bagi setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, unik nya kegiatan ini bukanlah ilmu yang harus dipelajari secara tekun atau ajaran-ajaran dari buku, kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesedihan untuk memberikan pertolongan bagi yang membutuhkan. Ciri khas dari kegiatan pramuka adalah disiplin. Disiplin merupakan substansi esensial yang harus dimiliki dan dikembangkan mahasiswa karena dengan itu anak dapat memiliki kontrol internal untuk berperilaku yang senantiasa taat moral. Mahasiswa yang berdisiplin diri memiliki keteraturan diri berdasarkan nilai agama, nilai budaya, aturan-aturan pergaulan, pandangan hidup dan sikap hidup yang bermakna bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan Negara. Mahasiswa yang mengikuti matakuliah kepramukaan diharapkan dapat meningkatkan disiplinnya karena seluruh kegiatan yang terkandung dalam kepramukaan selalu diajarkan menggunakan disiplin. Mulai dari kegiatan dilapangan baik bersifat teoritis maupun praktis, termasuk melakukan berbagai keterampilan baris berbaris, tali temali, sandi, morse, tata upacara, berkemah serta mewajibkan mahsiswa mengikuti KMD (Kursus Mahir Dasar) diakhir perkuliahan dan memberikan wacana baru bagi mahasiswa. Kegiatan ini yang mendidik mahasiwa untuk berlaku disiplin selama 16 (enam belas) pertemuan dalam perkuliahan. Disiplin yang selalu diajarkan akan mengubah pribadi seseorang mahasiswa menjadi lebih baik karena sudah menjadi kebiasaan bagi mahasiswa untuk selalu disiplin, dan karakter disiplin ini dapat dilihat dari kehadiran yang tepat waktu, mengikuti prosedur kegiatan pendidikan, menyelesaikian tugas tepat waktu, dan mematuhi peraturan kampus, artinya kegiatan pramuka telah 72 p-issn: 1693-1475, e-issn: 2549-9777

Saipul Ambri Damanik, Suryadi Damanik, Asep Suharta, Muhammad Irfan: Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FIK UNIMED. mengajarkan dan membiasakan mahasiswa untuk selalu disiplin dan tidak hanya pada kegiatan di kepramukaan saja namun di perkuliahan dan kehidupan seharihari juga. Mengetahui pengaruh pendidikan kepramukaan dapat dilakukan melalui pre-test untuk mengetahui kondisi awal kemudian melakukan pendidikan kepramukaan dan diakhiri dengan post-test sebagai bahan pembanding, pada kondisi awal rata-rata skor mahasiswa pada tingkat kedisiplinan adalah 68,75 meningkat menjadi 88,02 artinya ada peningkatan pada rata-rata skor kedisiplinan sebanyak 19,27. Peningkatan skor ini menunjukkan adanya perubahan positif karakter disiplin pada mahasiswa dan melalui analisis statistik terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pendidikan kepramukaan terhadap kedisiplinan mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis pada variabel terikat yaitu kedisiplinan mahasiswa dan variabel bebas yaitu pendidikan kepramukaan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap kedisiplinan mahasiswa pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata skor kedisiplinan dan berdasarkan hasil uji-t dapat dilihat adanya perbedaan yang signifikan dari skor kedisiplinan mahasiswa antara sebelum dan sesudah dilakukannya pendidikan kepramukaan. Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang dikemukakan sebelumnya maka dapat diajukan saran sebagai berikut: Bagi program studi dan dosen dapat menggunakan pendidikan kepramukaan untuk membentuk karakter disiplin yang lebih baik dari mahasiswa dan turut mendukung serta aktif dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan sebagai upaya meningkatkan disiplin mahasiswa.bagi mahasiswa, dapat mengikuti kegiatan kepramukaan di dalam dan diluar kampus untuk meningkatkan disiplin diri dan pengembangan diri yang lebih baik.bagi guru pendidikan jasmani, dapat menerapkan pendidikan kepramukaan bagi siswa agar penanaman karakter disiplin dapat dilakukan sedini mungkin. DAFTAR PUSTAKA Ambri Damanik Saipul. 2104. Pramuka Ekstrakurikuler Wajib Di Sekolah. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (2) Juli Desember 2014:ISSN 1693-1475 Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter (ebook). Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Moh. Haitami Salim. 2013. Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, danmasyarakat. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Murdoko, Widijo Hari. 2008. Memaksimalkan Potensi Anak. Yogyakarta: Pelangi Multi Aksara. p-issn: 1693-1475, e-issn: 2549-9777 73

Sri Arfiah, Bambang Sumardjoko dan Agus Prasetyo.(2016) Model Penguatan Karakter Melalui PerkuliahanKepramukaan Pada Mahasiswa Ppkn Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Lulusan.The Progressive and Fun Education Seminar.ISBN: 978-602-361-045-7. Suharso dan Ana. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya. Sunardi Andri Bob. 2013. Boyman Ragam Latih Pramuka. Nuansa Muda. Bandung. Thomas Lickona. (1992). Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books. T. Anggadiredja, Mursito Joko, Daud Antonius, dkk. 2015. Kursus pembina pramuka mahir tingkat lanjutan. Kwartir nasional gerakan pramuka. Jakarta. 74 p-issn: 1693-1475, e-issn: 2549-9777