beberapa metode, yaitu metode gravity, metode magnetik, metode ground penetrating radar (GPR), dan metode seismik (Gauthier dan Daukoru, 1993).

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

Metodologi Penelitian

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

RANGGA MASDAR FAHRIZAL FISIKA FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB V INVERSI ATRIBUT AVO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan TERRA adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT.

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

Analisis dan Pembahasan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan dilaksanakan mulai tanggal 7 Juli September 2014 dan

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

IV.1 Aplikasi S-Transform sebagai Indikasi Langsung Hidrokarbon (DHI) Pada Data Sintetik Model Marmousi-2 2.

IV.5. Interpretasi Paleogeografi Sub-Cekungan Aman Utara Menggunakan Dekomposisi Spektral dan Ekstraksi Atribut Seismik

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina EP yang berada di Jawa Barat (Gambar 1.1). Lapangan tersebut

BAB IV INTERPRETASI SEISMIK

menentukan sudut optimum dibawah sudut kritis yang masih relevan digunakan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi Acoustic Impedance (AI) dan Multiatribut (Studi Kasus Lapangan F3)

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

Deteksi Lapisan Hidrokarbon dengan Metode Inversi Impedansi Akustik dan EMD (Empirical Mode Decomposition) pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Penulis. 1. TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, iii

manusia. Kebutuhan akan energi yang semakin tinggi memerlukan langkah yang efektif guna meningkatkan produktivitas minyak dan gas bumi.

ANALISIS ATRIBUT SEISMIK UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI HIDROKARBON (Studi kasus daerah Amandah, Formasi Talangakar, Cekungan Jawa Barat Utara)

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN APLIKASI SEISMIK ATRIBUT DAN INVERSI SEISMIK IMPEDANSI AKUSTIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

DAFTAR ISI. BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Pengumpulan Data viii

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.

APLIKASI DEKOMPOSISI SPEKTRAL UNTUK PENINGKATAN RESOLUSI DATA SEISMIK PADA LAPISAN TIPIS BATUBARA TESIS NOVITA FITRIAH

Identifikasi Reservoar Hidrokarbon Dengan Menggunakan Dekomposisi Spektral, S-Transform

BAB V INTERPRETASI DATA. batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V ANALISA. dapat memisahkan litologi dan atau kandungan fluida pada daerah target.

BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih tepatnya berada pada Sub-cekungan Palembang Selatan. Cekungan Sumatra

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV UNIT RESERVOIR

BAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub-

III. TEORI DASAR. seismik juga disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel

BAB I PENDAHULUAN. cekungan penghasil minyak dan gas bumi terbesar kedua di Indonesia setelah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

BAB IV PEMAPARAN DATA Ketersediaan Data Data Seismik Data Sumur Interpretasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab III Pengolahan Data

Chendrasari Wahyu Oktavia Dosen Pembimbing : DR. Widya Utama,DEA Jurusan Fisika- FMIPAITS, Institut Teknbologi Sepuluh Nopember Surabaya

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL NETWORK PADA LAPANGAN YPS.

BAB V ANALISIS SEKATAN SESAR

a) b) Frekuensi Dominan ~22 hz

(a) Maximum Absolute Amplitude (b) Dominant Frequency

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

METODE KOHERENSI STRUKTUR-EIGEN DAN SEMBLANCE UNTUK DETEKSI SESAR PADA DATA SEISMIK 3-D TUGAS AKHIR

seekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Kata Kunci: Inversi impedansi akustik, Petrofisika, Porositas, Permeabilitas

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMODELAN RESERVOAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V ANALISA SEKATAN SESAR

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN SARI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan

ANALISIS LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN TRANSFORMASI STOCKWELL (S-TRANSFORM) TUGAS SARJANA GEMA WAHYUDI PURNAMA

PEMETAAN POROSITAS PADA LAPISAN RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK INVERSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. eksplorasi menjadi hal yang sangat penting tidak terkecuali PT. EMP Malacca Strait

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksplorasi hidrokarbon dilakukan untuk mengetahui potensi hidrokarbon pada suatu wilayah melalui informasi atau gambaran bawah permukaan. Informasi dan gambaran bawah permukaan dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode gravity, metode magnetik, metode ground penetrating radar (GPR), dan metode seismik (Gauthier dan Daukoru, 1993). Metode seismik merupakan metode yang umum digunakan karena cakupan wilayah yang luas dalam mengetahui struktur geologi bawah permukaan khususnya perangkap (trap) hidrokarbon yang menjadi syarat utama terdapatnya hidrokarbon pada suatu wilayah (Ayolabi dan Adigun, 2013). Perangkap hidrokarbon dapat berupa perangkap struktural dan perangkap stratigrafi (lapisan batuan). Perangkap stratigrafi adalah suatu istilah umum untuk perangkap yang terjadi karena berbagai variasi lateral litologi batuan reservoar seperti batu pasir (Levorsen, 1958). Batu pasir merupakan batuan reservoar yang paling penting dan paling banyak tersebar di dunia karena 59% dari total semua batuan reservoar adalah batu pasir (Knebel dan Rodriguez, 1965). Identifikasi dan interpretasi sebaran lateral endapan batu pasir perlu dilakukan untuk mengetahui potensi batuan tersebut sebagai reservoar hidrokarbon (Koesoemadinata, 1978). Identifikasi dan interpretasi keberadaan reservoar hidrokarbon dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode well-logging (pengeboran sumur uji), metode seismik inversi, dan metode analisis atribut 1

seismik (Hadi dkk., 2006). Atribut seismik dapat menggambarkan geometri struktur lapisan batuan dan pola hubungan lingkungan pengendapan reservoar hidrokarbon yang diperoleh dari data seismik. Keterbatasan data seismik untuk menggambarkan lapisan batuan yang resolusinya berada di bawah resolusi vertikal gelombang seismik mengakibatkan jejak gelombang seismik dari lapisan tersebut sulit diinterpretasikan (Chambers, 2003). Pendekatan dalam mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan atribut dekomposisi spektral (Partyka dkk., 1999). Dekomposisi spektral merupakan atribut seismik yang bertujuan untuk mencirikan tanggap frekuensi yang bergantung waktu dari batuan dan reservoar hidrokarbon bawah permukaan (Partyka dkk., 1999). Keunggulan metode dekomposisi spektral yaitu data seismik dapat didekomposisikan menjadi spektrum dalam komponen frekuensi tertentu. Komponen frekuensi ini kemudian dianalisis secara individual sehingga diperoleh informasi bawah permukaan dengan resolusi yang lebih baik dibandingkan analisis secara konvensional (Telford, 1976). Dekomposisi spektral menggunakan metode FFT (Fast Fourier Transform) dan metode CWT (Continous Wavelet Transform) untuk analisis data seismik (Daubechies, 1992). Metode FFT merupakan metode yang dikembangkan dari metode transformasi fourier. Metode FFT dimanfaatkan untuk menghasilkan sinyal 2D dalam domain waktu dan frekuensi dari data seismik. Data seismik secara alami merupakan sinyal non stasioner yang terdiri dari beragam frekuensi dalam domain waktu. Sinyal non stasioner disebabkan karena adanya pelapisan batuan yang tidak seragam di bawah permukaan. 2

Resolusi sinyal seismik pada metode FFT bersifat subjektif bergantung pada time window yang telah dicuplik (Cohen, 1995). Metode CWT merupakan salah satu metode yang dikembangkan dari transformasi wavelet dalam analisis data seismik. Pengaplikasian metode CWT tidak bergantung pada lebar time window tetapi bergantung pada jenis wavelet yang dipilih. Semakin tinggi korelasi antara wavelet yang dipilih terhadap sinyal maka semakin baik hasil dekomposisi yang diperoleh (Daubechies, 1992). Pemanfaatan atribut dekomposisi spektral dengan metode FFT (Fast Fourier Transform) dan metode CWT (Continuous Wavelet Transform) telah digunakan untuk menginterpretasi litologi bawah permukaan dan identifikasi estimasi ketebalan reservoar hidrokarbon pada suatu wilayah (Sudarmaji dkk., 2004). Sebagai contoh, Lasono (2011) melakukan karakterisasi reservoar dengan mengkombinasikan metode dekomposisi spektral berbasis Continuous Wavelet Transform (CWT) dengan metode inversi seismik. Hasil yang diperoleh mengindikasikan metode CWT efektif digunakan dalam mengkarakterisasi reservoar hidrokarbon. Hal ini ditandai dengan nilai resolusi yang diperoleh cukup tinggi pada saat nilai frekuensi dan nilai AI (akustik impedansi) dari data seismik rendah. Pergina (2011) melakukan analisis dekomposisi spektral berbasis Continuous Wavelet Transform (CWT) untuk mengidentifikasi penyebaran lateral lapisan tipis batubara. Metode ini efektif digunakan karena diperoleh nilai tuning frekuensi (jarak maksimum nilai kontras resolusi) berkisar 0-16 m yang mengindikasikan ketebalan dari batubara pada daerah penelitian. Anees (2013) menggunakan atribut dekomposisi spektral dengan metode FFT 3

untuk mengidentifikasi keberadaan reservoar dan estimasi ketebalan reservoar hidrokarbon. Hasil yang diperoleh menunjukkan keberadaan reservoar hidrokarbon berada pada kedalaman 520 ms dan estimasi ketebalan reservoar hidrokarbon diperoleh sebesar 12.2 m pada zona reservoar. Nilai estimasi ketebalan diperoleh melalui nilai frekuensi dominan pada metode FFT. Penelitian-penelitian tersebut menjadi landasan untuk melakukan penelitian tentang analisis dekomposisi spektral untuk identifikasi keberadaan reservoar hidrokarbon dan estimasi ketebalan batuan reservoar pada data seismik dari Lapangan F3 Laut Utara Belanda. Hasil pengolahan data F3 secara konvensional dari lapangan F3 belum menunjukkan resolusi yang baik untuk menginterpretasi ketebalan reservoar. Setelah menerapkan analisis dekomposisi spektral diharapkan adanya perbaikan kualitas penampang seismik sehingga dapat diperoleh peta penyebaran lapisan reservoar yang lebih baik. 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi keberadaan reservoar hidrokarbon yang terdapat pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda dengan menggunakan atribut dekomposisi spektral. 2. Mengestimasi ketebalan reservoar hidrokarbon yang terdapat pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda menggunakan atribut dekomposisi spektral dengan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Continuous Wavelet Transform (CWT). 4

3. Menentukan sebaran reservoar hidrokarbon yang terdapat pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda dengan menggunakan atribut dekomposisi spektral. Manfaat penelitian ini adalah: 1. Memberikan pengetahuan tentang indikasi keberadaan reservoar hidrokarbon yang terdapat pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda dengan menggunakan atribut dekomposisi spektral. 2. Memberikan informasi mengenai estimasi ketebalan reservoar hidrokarbon yang terdapat pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda menggunakan atribut dekomposisi spektral dengan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Continuous Wavelet Transform (CWT). 3. Mengetahui efektifitas atribut dekomposisi spektral dengan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Continuous Wavelet Transform (CWT) untuk estimasi ketebalan reservoar hidrokarbon pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda. 4. Mengetahui sebaran reservoar hidrokarbon yang terdapat pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda. 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Daerah penelitian dipilih pada Lapangan F3 Laut Utara Belanda. 2. Atribut yang digunakan adalah dekomposisi spektral dengan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Continuous Wavelet Transform (CWT). Batasan masalah penelitian ini adalah: 5

1. Data seismik yang digunakan merupakan data yang telah melalui proses pengurangan noise dengan spesifikasi inline 228 m, crossline 1000 m 1050 m, dan z-track 520 ms. 2. Data sumur yang digunakan yaitu data sumur F03-2 dan F03-4 yang dilengkapi dengan data checkshot log densitas, log porositas, log gamma ray dan log sonik yang berada disekitar crossline yang dipilih. 6