BAB I PENDAHULUAN. Kitab (al-qur an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Tabel... Halaman Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

METODE TAHFIDZUL QUR AN PROGRAM IBTIDAIYYAH PONDOK PESANTREN IMAM BUKHARI SURAKARTA 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. dalam berbagai dimensi kehidupan.sudah sangat jelas bahwa dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua,

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mencetak santri/siswa yang berkualitas dalam belajar Pendidikan agama. dalam menguasai Ilmu Pendidikan Agama Islam.

BAB I. keistimewaan yang tidak dimiliki kitab kitab lain. Beberapa keistimewaannya

SEKOLAH ISLAM TERPADU DI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

IMPLEMENTASI METODE MUWAHHADAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERJEMAH AL-QUR'AN (Studi Kasus di SMP Al-Hikmah Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

1. BAB I PENDAHULUAN

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

PROBLEMATIKA MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN SOLUSINYA DI SMP ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

INTERNALISASI NILAI- NILAI AKHLAK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SMA INSAN CENDEKIA AL- MUJTABA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dan lebih maju dalam bidang IPTEK dan sains, dengan perbagai cara berhasil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman hidup manusia. Rujukan bagi segala problematika ummat yang semakin beragam seiring dengan perkembangan masa. Berbagai penelitian membuktikan bahwa al-qur an meskipun telah final dan tidak mengalami perubahan menjawab banyak pertanyaan dan fenomena. Kalam Ilahi yang agung ini terbukti tidak ada keragu-raguan di dalamnya sebagai pedoman hidup umat muslim, sebagaimana firman Allah surat Al-Baqarah: ayat 2 Kitab (al-qur an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. 1 Dalam catatan sejarah, umat Islam pernah risau setelah banyak di antara para sahabat-sahabat penghafal al-qur an yang meninggal dunia dalam perang Badar. Sehingga kejadian ini kemudian menjadi inspirasi bagi sahabat-sahabat untuk menuliskan ayat-ayat al-qur an sebagai salah satu upaya untuk menjaga keberadaan dan keotentikannya. Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang telah dipilih oleh Allah SWT sebagai umat terbaik diantara umat-umat lainnya. Al-Qur an berfungsi sebagai penjelas perkara dunia dan agama, serta berisi tentang peraturan-peraturan umat dan way of life-nya yang kekal hingga akhir zaman. 2 Sedangkan kewajiban umat Islam adalah memberikan perhatian yang besar terhadap al-qur'an baik dengan cara membacanya, menghafalkannya maupun menafsirkannya serta mengamalkan isinya. Sejak al-qur an diturunkan hingga kini banyak orang yang mempelajari serta menghafalkan al-qur an.lahirlah lembaga-lembaga pendidikan menghafal al-qur an, baik untuk anak-anak, remaja maupun XII. 1 Departeman Agama RI, al-quran dan Terjemahnya, Jakarta, Mekar Sari, 2000. 2 Sa dullah, 9 Cara Praktis Menghafal al-qur an, Gema Insani, Jakarta, 2008, hlm. 1

2 dewasa. Beberapa perguruan tinggi Islam mempersyaratkan hafalan al- Qur an bagi calon mahasiswa. 3 Di dalam pondok pesantren, para santri diajarkan membaca, menghafal dan memahami al-qur an serta di iringi dengan pembentukan karakter santri yang berakhlaq al-karim. Bahkan dalam perkembangan terakhir bahwa dari pondok pesantren telah lahir banyak pemimpin bangsa dan pemimpin masyarakat. Sehingga bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, dibarengi dengan bangunan yang kuat diikat dengan agamanya, di dalam al-qur'an tidak terkandung sedikitpun kebatilan dan kebenarannya terpelihara serta dijamin keasliannya oleh Allah SWT, sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad saw hingga sekarang bahkan sampai hari kemudian. Manusia sebagai mahluk yang mulia, maka harus berperilaku yang mulia juga, Allah berfirman dalam surat al-ahzab ayat 21 yang berbunyi: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. 4 Pesantren merupakan solusi bagi masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya di bidang karakter serta keagamaan, khususnya jika anak-anak mereka termasuk penghafal al-qur an. Membiasakan para anak-anak untuk membaca dan menghafal al-qur an serta pembentukan perilaku santri yang berakhlaq mulia dari semenjak kecil adalah salah satu upaya mendidik anak dengan baik. Usia MTs adalah masa awal remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai 3 Sahiran Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur an dan Hadis,Teras, Yogyakarta, 2010, hlm. 23. 4 QS. Al-Ahzab: 21.

3 kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. 5 Mereka banyak mengalami perubahan, baik jasmani maupun ruhani. Mereka yang sebelum masa remaja selalu menurut perkataan orang tua, kini mereka sudah mulai suka membantah. Kebiasaan untuk berangkat mengaji, mulai tampak malas dan mereka cenderung lebih suka pergi dari rumah untuk bermain dengan teman-temannya. Usia yang labil ini menuntut orang tua untuk mendidik anaknya dengan lebih intensif, sebab membiarkan anak di masa ini dapat menimbulkan akibat yang cukup tidak baik. Oleh karena itu, minat anak mengkaji ilmu agama dan minat orang tua untuk memasukkan anak di dunia pesantren juga berkurang.dalam kondisi seperti itu sulit bagi anak bisa menghafal al-qur an dan pendidikan formalnya juga unggul. Pendidikan karakter dan pembelajaran apa yang tepat untuk diterapkan di pesantren maupun di sekolah sehingga bisa mencetak generasi hafidz al-qur an dan berpengetahuan luas, yang tidak hanya cerdas dalam ilmu umum, tetapi juga cerdas dalam ilmu agama dan mampu menunjukkan akhlak yang baik dalam kehidupan kesehariannya dan bangsa ini sehingga mampu membawa anak berfikir cerdas dalam menyikapi kehidupan dalam perkembangan masa. Pada zaman sekarang, banyak pesantren yang sudah membuka pendidikan umum dalam berbagai jenjangnya, baik dibawah naungan KEMENAG maupun DEKDIKBUD, mendampingi pendidikan kepesantrenannya. 6 Jadi santri tidak hanya mengaji di pondok, tetapi juga dapat mengikuti sekolah formal sesuai tingkatnya.program dan metode pendidikan dan pembelajaran yang diterapkan juga sangat kreatif dan inovatif agar meningkatkan mutu dan kepercayaan pada masyarakat terhadap lembaga tersebut. Salah satu pesantren yang menyelenggarakan kegiatan tahfidz al- Qur an serta di dalamnya ada pendidikan formalnya adalah Pondok 5 Muzdalifah M. Rahman, Stress dan Penyesuaian Diri Remaja, Idea Press, Yogyakarta, 2009, hlm. 02. 6 Abdurrachman Mas ud dkk., Dinamika Pesantren dan Madrasah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002, hlm. 150.

4 Pesantren Yanbu ul Qur an Menawan gebog kudus. Pondok Pesantren ini adalah pondok yang mensinergikan antara tahfidz al-qur an dengan pendidikan formal untuk tinggkat MTs dan MAS (boarding scool) dirancang sebagai Pondok Tahfidz yang bertaraf Internasional, yang merupakan cabang dari Pondok Tahfidh Yanbu ul Qur an (PTYQ) pusat yang berada di desa Kelurahan 24 Kajeksan, Kecamatan Kota kabupaten Kudus. Program yang menjadi unggulan di pondok pesantren ini adalah program pendidikan tahfidz al-qur-an dan sebagai media pembentukan karakter para santri.tahfidz al-qur an adalah sebuah proses belajar mengajar menghafal al-qur an yang di lakukan oleh kelompok santri dan di bimbing oleh para asatidz. Biasanya di lakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil berkisar 10-12 santri dengan di bimbing oleh 1 ustadz. Dalam hal ini ustadsebagai pemimpin dan mengarahkan para santri untuk menghafalkan al-qur an sesuai target yang telah ditentukan serta mendidik karakter santri yang berakhlaq al-karim. Dari latar belakang di atas, Peneliti memilih Pondok Pesantren Yanbu ul Qur an Menawan karena peneliti ingin mengulas secara mendalam tentang pelaksanaan program tahfidz al-qur an sebagai media pembentuk karakter santri yang merupakan program unggulan di pesantren tersebut. Dengan kegiatan tahfidz al-qur an para santri dituntut untuk dapat menghafalkan al-qur an 30 juz dengan target satu tahun 5 juz. Selama mereka di pesantren selain dituntut untuk menghafal al- Qur an mereka juga harus menempuh pendidikan formalnya di sekolah, karena pesantren ini integreted dengan sekolah formal. Selama mengikuti pendidikan disekolah dan pesantren mereka wajib berada di asrama.pondok pesantren yang baru berdiri selama tujuh tahun ini mampu menunjukkan kualitas dan kuantitas yang baik khususnya di bidang tahfidz al-qur an. Inilah yang mendorong yang menjadi alasan, mengapa penulis memilih di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus sebagai obyek penelitian dan menjadikannya sebagai karya ilmiyah

5 dalam bentuk skripsi dengan judul Tahfidz al-quran Sebagai Media Pembentuk Karakter Santri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Quran Menawan Gebog Kudus. B. Fokus Masalah Untuk membatasi penelitian agar lebih fokus dan tidak melebar luas maka dalam penelitian ini peneliti hanya fokous pada kegiatan Tahfidz al-qur an sebagai media pembentuk karakter santri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus. Batasan permasalahan ini hanya sampai pada titik keberhasilan pembentukan karakter santri melalui tahfidz al-qur an dan kegiatan tindak lanjutnya. C. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul dan latar belakang masalah di atas penulis dapat merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses kegiatan program tahfidz al-qur an di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus? 2. Mengapa tahfidz al-qur an bisa menjadi media pembentuk karaktersantri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendiskripsikan bagaimana proses kegiatan program tahfidz al- Qur an sebagai media pembentuk karakter santri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus. 2. Untuk mengetahui mengapa program tahfidz al-qur an menjadi media pembentuk karakter santri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus. E. Manfaat Penelitian Dari tujuan yang sudah di paparkan tersebut di atas, penelitian ini diharapkan memberikan berbagai manfaat baik secara teoritik maupun praktis, yaitu:

6 1. Secara Teoritik Dapat menambah wawasan serta keilmuan dalam bidang pengajaran tahfidz al-qur an, sehingga dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk mencapai tujuan dalam pelaksana an progam tahfidz al-qur an. Khususnya mengenai pempentukan karakter pada santri yang berakhlakul karimah, hafal al-qur an dan berpengetahuan luas serta peka terhadap lingkungan. 2. Secara Praktis a. Bagi Santri Meninggkatkan optimisme rasa percaya diri dalam belajar, disiplin, rasa tanggung jawab, kerjasama dan keaktifan para santri dalam proses belajar menghafal al-qur an maupun di pendidikan formalnya. b. Bagi Ustadz 1) Untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar para santri khususnya terkait dengan karakter santri dalam kesehariannya berakhlak yang terpuji melalui kegiatan tahfidz al-qur an tersebut. 2) Menambah wawasan keilmuan tentang tata cara yang efektif serta mencari cara dalam mendidik dan menghafalkan al-qur an kepada para santri. c. Bagi Lembaga Menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi pengajaran al- Qur an di Pondok khususnya di bidang tahfidz al-qur an. Selain itu juga dapat menambah pengalaman dan pengetahuan bagi lembaga lain tentang pelaksana an kegiatan tahfidz al-qur an dalam membentuk karakter santri yang berakhlak al-karim sebagai cara yang efektif dalam menghafal al-qur an bagi para santri.

7 F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelusuran hasil-hasil penelitian skripsi yang ada, peneliti menemukan beberapa skripsi yang memiliki kemiripan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang tahfidz al-qur an sebagai media pembentuk karakter santri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus, yaitu; skripsi yang ditulis oleh Aning Fitriani NH dengan judul Metode Tahfidzul Qur an pada Santri Kanak-kanak di Pondok Pesantren Baiquniyyah Imogiri Bantul Yogyakarta (2006). Permasalahan yang diteliti dalam skripsi tersebut adalah metode dalam menghafal al-qur an dan kendala yang dihadapi Pondok Pesantren Baiquniyyah.Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan di Pondok Pesantren Baiquniyyah adalah metode musyafahah, metode pemberian tugas, takrir, setor, mudarosah dan tes hafalan. Sedangkan kendalanya adalah psikis santri yang malas-malasan dan bermain-main. 7 Penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penelitian di atas ada kemiripan yaitu: sama-sama tentang carasiswadalammenghafalkan al-qur an. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian di atas membahas tentang cara untuk mengajarkan al-qur an sedangkan penelitian ini membahas tentang program tahfidz al-qur an sebagai media pembentuk karakter yaitu melalui kegiatan halaqoh yang dilaksanakan di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Kudus. Jadi perbedaannya adalah cara pelaksanaan dan lokasi penelitian. Dari beberapa penelitian skripsi di atas, belum ada satu pun skripsi yang menekankan penelitian tentang pelaksanaan program tahfidz al-qur an sebagai media pembentuk karakter santri yang bertujuan untuk mengetahui model pelaksanaan menghafal al-qur an di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus. 7 Aning Fitriani NH, Metode Tahfidzul Qur an pada Santri Kanak-kanak di Pondok Pesantren Baiquniyyah Imogiri Bantul Yogyakarta,Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.

8 Sedangkan sekripsi Minanur Rahman, progam studi PAI, jurusan Tarbiyah pada tahun 2015 dengan Judul; Efektifitas penghafalan alqur an (studi kasus di pesantren anak-anak yanbu al-qur an krandon kudus jawa tengah), lebih menitik beratkan pada kajian pelaksanaan pengajaran hafalan al-qur an di Pesantren anak-anak Yanbu al-qur an Krandon Kudus dan efektivitas penghafalan al-qur an pada anak-anak di Pesantren Yanbu ul Qur an Krandon Kudus. Penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penelitian di atas ada kemiripan yaitu: samasama tentang cara santri atau siswa dalam menghafalkan al-qur an. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian di atas membahas tentang cara untuk mengajarkan al-qur an, sedangkan penelitian ini membahas tentang program tahfidz al-qur an yaitu sebagai media pembentuk karakter santri yang dilaksanakan di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus. Jadi perbedaannya adalah cara pelaksanaan dan lokasi penelitian. Dari beberapa penelitian skripsi di atas, belum ada satupun skripsi yang menekankan penelitian tentang program tahfidz al-qur an sebagai media pembentuk karakter santri yang bertujuan untuk mengetahui model pelaksanaan menghafal al-qur an di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian pada aspek ini melalui penelitian yang berjudul Tahfidz al-qur an sebagai media pembentuk karakter santri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an MenawanGebog Kudus. G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah masalah setiap permasalahan dan memudahkan penyusunan skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Bagian awal meliputi: halaman judul, surat pernyataan, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan skripsi, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman motto, abstraksi dan daftar isi.

9 2. Bagian isi meliputi: BAB I: PENDAHULUAN, A. Latar Belakang B. Fokus Penelitian C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Kajian Pustaka G. Sistematika Penulisan Skripsi BAB II: TAHFIDZ AL-QUR AN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUK KARAKTER SANTRI A. Tahfidz al-qur an 1. Pengertian tahfidz 2. Metode-metode tahfidz 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dalam Menghafal al-qur an B. Media C. Karakter 1. Pengertian Karakter 2. Tahap-tahap Pendidikan Karakter 3. Urgensi Pendidikan Karakter 4. Tujuan Pendidikan Karakter D. Santri E. Hasil Penelitian Terdahulu BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Pendekatan Penelitian C. Subyek dan Obyek Penelitian D. Sumber Data E. Metode Pengumpulan Data F. Uji Keabsahan Data G. Metode Analisis Data

10 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Kudus a. Sejarah b. Letak Geografis c. Motto, Visi, Misi dan Tujuan d. Struktur Organisasi e. Keadaan Asatidz f. Keadaan Santri Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Kudus g. Sarana dan Prasarana 2. Data Penelitian a. Data tentang Proses Kegiatan Program tahfidz al-qur an di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus b. Data tentang tahfidzal-qur an Sebagai Media Pembentuk KarakterSantri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus 1) Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam 2) Tahfidz al-qur an Sebagai Media Pembentuk KarakterSantri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus B. Pembahasan 1. Analisis Data tentang Proses Kegiatan Program tahfidz al-qur an di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus 2. Analisis Data tentang tahfidzal-qur an Sebagai Media Pembentuk KarakterSantri di Pondok

11 Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan 1. Proses Kegiatan Program tahfidz al-qur an di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus 2. Tahfid zal-qur an Sebagai Media Pembentuk KarakterSantri di Pondok Tahfidz Yanbu ul Qur an Menawan Gebog Kudus B. Saran-saran C. Penutup. 3. Bagian akhir, berisi daftar pustaka, daftar riwayat hidup dan lampiran-lampiran.