LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa menindaklanjuti ketentuan Pasal 68 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan dalam rangka mendukung terselenggaranya urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada Desa, Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk mengalokasikan dana perimbangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Pemerintah Desa; b. bahwa menindaklanjuti ketentuan Pasal 68 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan dalam rangka mendukung terselenggaranya urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada Desa, Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk mengalokasikan dana perimbangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Pemerintah Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya tentang Alokasi Dana Desa.
2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3681), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);
3 8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 12 Tahun 2003 tentang Kewenangan Kabupaten Tasikmalaya; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 11 Tahun 2005 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DAN BUPATI TASIKMALAYA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TENTANG ALOKASI DANA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat; 2. Pemerintah Propinsi adalah Pemerintah Propinsi Jawa Barat; 3. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya; 4. Daerah adalah Daerah Kabupaten Tasikmalaya; 5. Bupati adalah Bupati Tasikmalaya;
4 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat, berdasarkan asal - usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten Tasikmalaya; 7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa; 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desasebagai unsure penyelenggarapemerintahan desa; 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalampenyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsure penyelenggara pemerintahan desa; 10. Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, selanjutnya disebut Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi; 11. Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah; 12. Musrenbang Desa adalah forum antar pelaku di Desa dalam rangka menyusun rencana pembangunan desa; 13. Anggaran Pendapan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan desa; 14. Alokasi Dana Desa adalah perolehan bagian keuangan desa dari Kabupaten; 15. Alokasi Dana Desa Minimal adalah dana minimal yang diterima oleh masingmasing desa dan dibagikan dengan jumlah yang sama menurut azas merata; 16. Alokasi Dana Desa Proporsional adalah dana yang diterima suatu desa ditentukan berdasarkan perkalian total dana variable yang ditetapkan dalam APBD dengan porsi Desa yang bersangkutan menurut azas keadilan; 17. Alokasi Dana Khusus Desa adalah dana yang berasal dari APBD yang dialokasikan kepada Desa tertentu dengan tujuan untuk membantu memdanai kegiatan khusus yang merupakan urusan desa dan sesuai dengan prioritas daerah.
5 BAB II PRINSIP KEBIJAKAN Pasal 2 (1) Alokasi Dana Desa merupakan konsekwensi pembagian tugas antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa; (2) Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan azas desentralisasi dan tugas pembantuan; (3) Prinsip pengelolaan Alokasi Dana Desa : a. Pengelolaan keuangan alokasi dana desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDesa; b. Seluruh kegiatan yang didanai oleh alokasi dana desa direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsure masyarakat di desa; c. Seluruh kegiatan harus dipertanggung jawabkan secara administratif, teknis dan hukum;. d. Alokasi dana desa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip hemat, terarah dan terkendali. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintah Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;. (2) Tujuan dari diberikannya Alokasi Dana Desa adalah : a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai kewenangannya; b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai potensi desa;
6 c. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan kesempatan bekerja bagi masyarakat desa; d. Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat. (3) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah sebagaimana dimaksud pada Pasal 206 huruf b Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. BAB IV ALOKASI DANA DESA Pasal 4 (1) Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 bersumber dari penerimaan Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten; (2) Besaran Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar 5 % s/d 10 % dari penerimaan Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten setelah dikurangi penggunaan dana rutin; (3) Bagian dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang diserahkan kepada Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam APBD; (4) Alokasi kepada Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan secara bertahap dengan memperhatikan kondisi kesiapan Desa. Pasal 5 (1) Plafon Alokasi Dana Desa untuk seluruh Desa se Kabupaten Tasikmalaya ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tasikmalaya; (2) Alokasi Dana Desa untuk masing-masing desa ditentukan dengan penjumlahan Alokasi Dana Desa Minimal dengan Alokasi Dana Desa Proporsional berdasarkan porsi desa yang bersangkutan; (3) Alokasi Dana Desa Minimal untuk masing-masing Desa adalah sebesar 60 % (enam puluh prosen) dari plafon Dana Alokasi Desa seluruh desa dibagi seluruh desa di Kabupaten Tasikmalaya;
7 (4) Alokasi Dana Desa Proporsinonal adalah sebesar 40 % (empat puluh prosen) dari plafon Dana Alokasi Desa se kabupaten Tasikmalaya; (5) Porsi Desa yang bersangkutan merupakan proporsi bobot desa yang bersangkutan terhadap jumlah bobot seluruh desa; (6) Bobot suatu desa diperhitungkan dari kebutuhan desa, potensi desa, insentif desa, pajak bumi dan bangunan dan Luas tanah desa yang diolah untuk pertanian, peternakan, perikanan dan lain-lain usaha yang produktif; (7) Bobot kebutuhan desa diperhitungkan dari luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah KK miskin dan keterjangkauan desa. Pasal 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara teknis perhitungan dan rumusan Alokasi Dana Desa untuk masing-masing desa akan diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 7 (1) Alokasi Dana Desa diberikan secara bertahap sesuai dengan rencana kerja tahunan desa hasil musyawarah pemerintah desa dengan masyarakat desa; (2) Mekanisme penyaluran secara tehnis yang menyangkut penyimpanan, nomor rekening, transfer, Surat Permintaan Pembayaran, mekanisme pangajuan dan lain-lain akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 8 (1) Penggunaan Alokasi Dana desa adalah sebagai berikut : a. Paling sedikit 60 % ( enam puluh persen) dari alokasi dana desa digunakan untuk pembiayaan pelayanan publik berupa pembangunan fisik dan non fisik di desa, terutama dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pengentasan kebodohan dan kemiskinan serta pengembangan ekonomi desa; b. Sisa alokasi dana desa maksimal 40 % (empat puluh persen) digunakan untuk pembiayaan kelembagaan desa, termasuk belanja operasional pemerintah desa, BPD, lembaga kemasyarakatan dan organisasi lainnya di desa yang diakui oleh desa.
8 (2) Bentuk penyediaan pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kegiatan fisik dan non fisik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V DANA ALOKASI KHUSUS DESA Pasal 9 (1) Dana alokasi Khusus Desa dapat dialokasikan dari APBD kepada Desa tertentu untuk membantu membiayai kebutuhan khusus, insentif dan dis insentif dengan memperhatikan tersedianya dana dari APBD; (2) Dana Alokasi Khusus Desa dapat dialokasikan dalam rangka tugas pembantuan; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dana Alokasi Khusus Desa akan diatur oleh Bupati. BAB VI PELAKSANAAN Pasal 10 (1) Alokasi Dana Desa digunakan untuk meningkatkan kemampuan Pemerintah Desa dalam menyediakan pelayanan publik yang menjadi skala prioritas, kebutuhan masyarakat desa, termasuk operasional kelembagaan desa; (2) Penggunaan Alokasi Dana Desa harus diketahui dan dimusyawarahkan oleh Pemerintah Desa dengan masyarakat dalam proses perencanaan tahunan desa; (3) Seluruh penerimaan dan pengeluaran Alokasi Dana Desa dicatat dan dikelola dalam Angggaran Pendapatan dan Belanja Desa.( APB Desa); (4) APB Desa, Perubahan APB Desa dan Perhitungan APB Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. Pasal 11 (1) Pelaksana kegiatan pelayanan public di desa adalah pemerintah desa;
9 (2) Mitra kerja pemerintah desa dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan adalah lembaga kemasyarakatan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; (3) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan public desa. BAB VII PERTANGGUNGJAWABAN. Pasal 12 (1) Kepala Desa bertanggung jawab atas pengelolaan Alokasi Dana Desa kepada Bupati; (2) Kepala Desa wajib melaporkan penggunaan Alokasi Dana Desa kepada Bupati pada setiap Triwulan; (3) Kepala Desa wajib memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD. BAB VIII PENGAWASAN ANGGARAN Pasal 13 (1) BPD melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan Kepala Desa; (2) Pengawasan fungsional dilakukan oleh lembaga pengawas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka semua ketentuan yang mengatur mengenai Alokasi Dana Desa yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
10 Pasal 15 Hal hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Ditetapkan di Tasikmalaya pada tanggal 28 Februari 2008 BUPATI TASIKMALAYA, ttd H. T. FARHANUL HAKIM Diundangkan di Tasikmalaya pada tanggal 29 Februari 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA ttd H. ASEP ACHMAD DJAELANI NIP. 070 021 212 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2008 NOMOR 6