BAB I PENDAHULUAN. motor untuk mengimbangi permintaan yang terus bertambah. Sumber: data penjualan motor nasional 2009

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Customer loyalty atau kesetiaan pelanggan merupakan faktor yang harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan. Konsumen saat ini adalah value maximizer, yang berusaha memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar (marketdriven).

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. loyal, maka hal itu dapat menjadi aset yang sangat bernilai bagi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada produk tahu saat ini sangat pesat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen adalah aset yang berharga bagi perusahaan sehingga perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mobil tidak lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan pesat di bidang teknologi, perkembangan

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan organisasi (Mohammad., 2012). Menurut Kotler, Hayes, dan. perusahaan melalui pembelian ulang dari konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. produk otomotif yang beragam jenis dan variasi yang ditawarkan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian saat ini banyak membawa perubahan yang. cepat dalam berbagai bidang usaha. Hal tersebut akan menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN 5,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingginya penjualan mobil ditahun 2010 sebesar 763,751 unit. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty)

BAB I PENDAHULUAN. produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada era globalisasi sekarang ini menyebabkan berbagai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

BAB I PENDAHULUAN. setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Banyaknya usaha akan menimbulkan daya

loyalitas pelanggan secara tidak langsung melalui kepuasan (Caruana, 2002). Service quality atau kualitas layanan menurut Zeithaml (1990:19) kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. telah dimulai pada tahun 2015 kemarin. Ketika ASEAN Summit ke-9 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini, menyebabkan semakin. barang atau jasa. Oleh sebab itu peran pemasaran bertujuan memuaskan

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. destinasi di bidang pariwisata yang cukup beragam di Indonesia, selain pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB 1 PENDAHULUAN. Hampir setiap orang punya dan membutuhkan sepeda motor. Kepadatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi berdasarkan pada perilaku masa lalunya. Pembelajaran (learning)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, industri telekomunikasi bukanlah hal asing lagi bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia otomotif khususnya sepeda motor sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang mendorong sektor industri sepeda motor terus mengembangkan produknya. Perkembangan ekonomi Indonesia juga berperan terhadap semakin bertumbuhnya industri otomotif khususnya sepeda motor, kondisi ini terlihat semenjak meningkatnya pertumbuhan pemenuhan produk sepeda motor untuk mengimbangi permintaan yang terus bertambah. Gambar 1.1 Sumber: data penjualan motor nasional 2009 1

Bab I Pendahuluan 2 Selama beberapa bulan terakhir pada tahun 2009 penjualan sepeda motor terus tumbuh dengan pesat, hal ini cukup menarik sebab dikala sektor lain sibuk berbenah tetapi industri sepeda motor justru malah melesat. Pesatnya pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia juga disebabkan karena impor otomotif yang dibuka sehingga hadir sejumlah merk sepeda motor yang rata-rata berasal dari Jepang. Dengan demikan, perusahaan perlu memahami konsep loyalitas konsumen. Loyalitas adalah setia pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain atau perusahaan tempat mereka meletakan loyalitasnya (Organisasi Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia, 2005-2009). Sedangkan loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut (Olson, 1993 dalam Musanto, T. 2004:104). Menurut Palilati, A. (2007:98), loyalitas konsumen adalah merupakan efek akhir dari suatu pembelian, yang diartikan sebagai suatu sikap dan niat untuk berperilaku di masa depan, dan diekspresikan melalui hal-hal seperti: komitmen untuk membeli kepada perusahaan jika membutuhkan produk lainnya; komitmen untuk memberikan rekomendasi kepada orang lain; niat untuk menambah jumlah tabungan; niat atau keinginan untuk mencerikan hal-

Bab I Pendahuluan 3 hal yang posisif tentang perusahaan; dan kesediaan untuk membayar mahal (beban biaya). Griffin (1995:123) menjelaskan bahwa pelanggan dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu. Selain itu, Palilati, A. (2007:76), menjelaskan bahwa pelanggan yang loyal umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternatif merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik jasa yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kesetiaan konsumen dianggap sebagai suatu tujuan yang penting dalam komunitas pemasaran (Reichheld & Schefter, 2000:57). Para akademis maupun professional berupaya untuk menemukan cara untuk memperoleh sejumlah konsumen yang setia. Banyak penelitian menyatakan bahwa kedua sarana yang lebih efektif untuk memperkuat kesetiaan konsumen adalah memberikan kepuasan kepada para konsumen dan menyampaikan nilai istimewa yang bersumber dari jasa dan produk berkualitas unggul (Parasuraman & Grewal, 2000:63). Selain itu banyak sarjana beranggapan bahwa perubahan harga sebagai suatu variabel lunak yang secara signifikan mempengaruhi kesetiaan konsumen melalui determinan tersebut sebagai nilai yang diterima (Neal, 1999; Woodruff, 1997:147).dengan demikian, loyalitas konsumen dipengaruhi oleh 2 (dua) variabel yaitu perceived value dan customer satisfaction.

Bab I Pendahuluan 4 Kotler (2006:413) menjelaskan perceived value adalah nilai yang dikomunikasikan sebagai value proposition oleh perusahaan dan dipersepsikan oleh konsumen. Oliver & DeSarbo (1988:213) menjelaskan customer perceived value yaitu memperbandingkan rasio di antara hasil atau input dengan penyedia jasa. Holbrook (1994:22) menjelaskan customer perceived value merupakan dasar fundamental untuk semua aktifitas pemasaran. Customer satisfaction merupakan suatu pengupayaan yang layak diantara komunitas pemasaran konsumen (Oliver, 1999). Kotler (2000); Zeitham, Berry, dan Parasuraman (1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Park (1997) menjelaskan kepuasan konsumen merupakan suatu perasaan konsumen sebagai respon terhadap produk barang atau jasa yang telah dikonsumsi. 1.1.1 Pengaruh Langsung Perceived Value pada Customer Satisfaction Kotler (2005:96) menyatakan nilai mempengaruhi kepuasan. Pelanggan berperilaku guna memaksimumkan nilai. Mereka membentuk harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan harapan itu. Kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari kinerja yang dianggap ada pada produk dan harapan pembeli. Bagi pelanggan, kinerja produk yang dirasakan sama atau lebih besar dari yang diharapkan, yang dianggap bernilai dan dapat memberikan kepuasan. H1: Terdapat pengaruh langsung perceived value pada customer satisfaction

Bab I Pendahuluan 5 1.1.2 Pengaruh Langsung Perceived Value pada Customer Loyalty Menurut Gale (1994:346) bahwa : persepsi konsumen terhadap nilai atas kualitas yang ditawarkan relative lebih tinggi dari pesaing akan mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen. Perceived value merupakan determinasi penting kesetiaan konsumen di lingkungan, seperti : jasa telepon (Bolton & Drew, 1991), agen perjalanan, dan jasa pengecer (Sirdeshmukh et al.,2002:414). H2: Terdapat pengaruh langsung perceived value pada customer loyalty 1.1.3 Pengaruh Perceived Value pada Customer Loyalty : Customer Satisfaction Sebagai Faktor Mediasi. Menurut Gale (1994:346) bahwa : persepsi konsumen terhadap nilai atas kualitas yang ditawarkan relative lebih tinggi dari pesaing akan mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen. Perceived value merupakan determinasi penting kesetiaan konsumen di lingkungan, seperti : jasa telepon (Bolton & Drew, 1991), agen perjalanan, dan jasa pengecer (Sirdeshmukh et al.,2002:414). Mittal & Lassar dalam makalahnya Customer Loyalty: Towards an Integrated Framework menyatakan bahwa kepuasan konsumen selalu berimplikasi pada loyalitas. Jones & Sasser (1994:745) dalam Musanto, T. (2004) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan suatu variabel endogen yang disebabkan oleh kombinasi dari kepuasan sehingga loyalitas pelanggan merupakan fungsi dari kepuasan. Jika hubungan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan adalah positif, maka kepuasan yang tinggi akan

Bab I Pendahuluan 6 meningkatkan loyalitas pelanggan. Dalam hal ini loyalitas pelanggan berfungsi sebagai Y sedangkan kepuasan pelanggan berfungsi sebagai X. Jones dan Sasser (1994:746) dalam Musanto, T. (2004), menggambarkan pengaruh antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan sebagai berikut: Gambar 1.2 Sumber: Jones & Sasser, Mark Two Ed.p. 746 Gambar 1.2 Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Relation between satisfaction & loyalty Menurut Tjiptono (2002:24) terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberi dasar bagi pembelian ulang dan menciptakan loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. Menurut Kotler (2003:140) Hubungan antara kepuasan dan loyalitas adalah saat dimana konsumen mencapai tingkat kepuasan tertinggi yang menimbulkan ikatan emosi yang kuatdan komitmen jangka panjang dengan merek perusahaan.

Bab I Pendahuluan 7 H3: terdapat pengaruh tidak langsung perceived value pada customer loyalty yang di mediasi oleh customer satisfaction Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah merek motor Honda. Alasan menggunakan merek ini karena industri transportasi khususnya motor di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah produsen kendaraan bermotor dan jumlah pelanggan pemakai kendaraan bermotor. Hal ini didukung oleh jumlah kendaraan bermotor di Kota Bandung terus meningkat sebanyak 12-21 persen per tahun. Ditambah pula setiap akhir pekan dan hari libur Kota Bandung senantiasa dipadati kendaraan bermotor milik pengunjung dari luar kota, khususnya Jakarta. (Kompas Jabar, 20/2/2007). Salah satu pelaku bisnis di industri transportasi khususnya motor yaitu PT. Astra Honda Motor (AHM). Jumlah produksi tiap tahunnya meningkat. Gambar 1.3 Tahun Jumlah Produksi 1998 286.000 unit 1999 288.888 unit 2000 488.888 unit 2001 940.000 unit 2002 1.460.000 unit 2003 1.570.000 unit

Bab I Pendahuluan 8 2004 2.037 000 unit 2005 2.652 000 unit 2006 2.350.000 unit 2007 2.138.000 unit 2008 2.874.576 unit Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengambil tema penelitian yaitu: Pengaruh Perceived Value pada Customer Loyalty : Customer Satisfaction Sebagai Faktor Mediasi. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam perusahaan seorang manajer atau pimpinan dituntut untuk segera mengambil tindakan / memecahkan persoalan, artinya mencari faktor-faktor penyebab ketidakpuasan pelanggan dan berusaha menghilangkan faktor-faktor tersebut. (Supranto. 2001:1) Berdasarkan pada permasalahan diatas maka penulis membatasi permasalahan pada hal-hal sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh langsung Perceived Value dan Customer Satisfaction pada Customer Loyalty? 2. Apakah terdapat pengaruh langsung Perceived Value pada Customer Satisfaction? 3. Apakah terdapat pengaruh Perceived Value pada Customer Loyalty : Customer Satisfaction sebagai faktor mediasi?

Bab I Pendahuluan 9 1.3 Tujuan Penelitian Setelah diketahui identifikasi masalahnya maka tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Menguji dan menganalisis pengaruh langsung Perceived Value dan Customer Satisfaction pada Customer Loyalty. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh langsung Perceived Value pada Customer Satisfaction. 3. Menguji dan menganalisis pengaruh tidak langsung Perceived Value pada Customer Loyalty : Customer Satisfaction sebagai faktor mediasi. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh nilai yang diterima konsumen, kepuasan dan loyalitas. Berpikir secara sistematis dan kritis mengenai fenomena yang ada. Sebagai acuan untuk melakukan penelitian ulang bilamana dibutuhkan.

Bab I Pendahuluan 10 2. Akademisi Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian lanjutan di kemudian hari dan juga menambah pengetahuan. Memberikan masukan kepada pihak lain yang tertarik untuk 3. Perusahaan yang diteliti mengetahui informasi yang dihasilkan dari penelitian ini. Untuk membantu perusahaan dalam memperoleh masukan dan tambahan informasi mengenai pengaruh nilai yang diterima konsumen, kepuasan terhadap loyalitas konsumen, dimana informasi tersebut diharapkan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan dan sebagai saran yang membangun perusahaan.