Jonny Haratua Panggabean dan Novelitasya Butar-butar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM NEWTON

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

DAFTAR ISI BAB II PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED, PENGUASAAN KONSEP KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN, DAN SIKAP ILMIAH SISWA...

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB I PENDAHULUAN I.I

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINNING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Elisabeth Hutasoit dan Henok Siagian Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed Abstrak. Abstract

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

Yarsi Efendi, Ramses Firdaus, Styvany. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

ISSN Sri Putri Ayu Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN DUA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN AJARAN

METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ALAT- ALAT OPTIK KELAS X SEM II SMA N 2 LUBUK PAKAM T.P. 2013/2014 Jonny Haratua Panggabean dan Novelitasya Butar-butar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jhp_unimed@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok alat-alat optik di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.P 2013/2014 serta aktivitas belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Lubuk Pakam yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling dengan desain pre-test and pos-test group, kelas X IPA-5 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas X IPA-2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dan masing-masing berbantu macromedia flash. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option yang telah dinyatakan valid dan lembar observasi aktivitas belajar siswa untuk kelas eksperimen. Dari hasil pengujian dengan uji t pada taraf signifikansi (α) = 0,05 menunjukkan ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Alat-alat Optik di kelas X Semester II SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.P. 2013/2014. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar tiap pertemuan, rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen pada pertemuan I sebesar 43,50%, pertemuan II 58,75% dan pertemuan III 68,00%. Analisis uji Gain dengan g = 0,47 menunjukkan bahwa interpretasi peningkatan aktivitas belajar siswa adalah sedang. Kata Kunci : model pembelajaran kooperatif tipe STAD, macromedia flash PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan modal sumber daya manusia dalam jangka panjang. Sumber daya manusia yang berkualitas mempengaruhi daya saing suatu negara. Negara dengan sumber daya manusia yang bagus akan memiliki tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi walaupun sumber daya alamnya kurang. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk bekerja lebih baik dalam menyesuaikan 82

perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di negara kita. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Baik buruknya suatu proses pembelajaran adalah salah satu faktor dominan dalam menentukan kualitas pendidikan. Salah satu pelajaran yang penting dalam pendidikan adalah fisika. Sebagaimana yang tercantum dalam Permendiknas tentang standar isi terdapat tujuan mata pelajaraan fisika tingkat SMA diantaranya adalah: 1. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 2. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika. Dari kutipan di atas, jelas bahwa pembelajaran fisika di sekolah harus lebih menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa tidak hanya sekadar menerima informasi dari guru dan harus dihafalkan Berdasarkan data dari Puspendik untuk pelajaran Fisika sendiri jika dibandingkan dengan pelajaran sains lainnya berada diurutan paling rendah. Nilai rata-rata Ujian Nasional tahun ajaran 2011/2012 dibandingkan nilai rata-rata mata pelajaran IPA lainnya yaitu Biologi dengan nilai 8,06 dan Kimia dengan nilai 8,54, Fisika berada pada peringkat paling rendah yaitu dengan nilai 7,58. Materi Fisika dengan rumus yang banyak dan memerlukan gambargambar yang sesuai dengan yang diajarkan, menuntut intelektualitas yang cukup tinggi sehingga sebagian besar siswa SMA mengalami kesulitan dalam memahami pelajarannya. Siswa harus men-translate bahasa soal yang biasanya dalam bentuk cerita ke bahasa fisika yang sebenarnya juga bahasa matematika. Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) selama kurang lebih tiga bulan, pembelajaran fisika kerap kali diajarkan hanya dengan menggunakan metode ceramah di dalam kelas. Metode ceramah hanya mengutamakan produk atau hasilnya saja. Padahal dalam pembelajaran fisika, proses dan produk sama pentingnya dan tidak dapat dipisahkan. Selain itu, siswa bersifat pasif dan tidak memperhatikan guru saat menerangkan pelajaran. Bahkan siswa kelihatan jenuh selama proses pembelajaran berlangsung. Di akhir pelajaran, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru tentang materi yang baru saja disampaikan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada 5 Februari 2014, melalui penyebaran angket kepada 70 siswa/i kelas X IPA di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam, ditemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran fisika. Sebanyak 42% siswa berpendapat bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang menarik. Terlalu banyak rumus sehingga menyulitkan siswa untuk mengingat rumus-rumus tersebut. Sebanyak 52% siswa berpendapat bahwa pelajaran fisika pernah diajarkan menggunakan media powerpoint, namun hal tersebut sama saja karena isi slide hanya berupa rangkaian kata-kata yang semakin sulit dimengerti. Penggunaan media yang belum maksimal juga mempengaruhi 83

hasil belajar fisika siswa. Hal ini menyebabkan rendahnya minat siswa terhadap pelajaran fisika sehingga kurang bersemangat ketika akan memulai pelajaran dikelas. Sebanyak 59% siswa mengatakan hanya melihat halaman dan judul materinya saja sebelum materi pelajaran fisika diajarkan dikelas bahkan ada beberapa siswa yang tidak melakukan persiapan sama sekali. Sehingga tidak diherankan lagi hasil belajar siswa untuk fisika cukup memprihatinkan. Sebesar 89% siswa kerap kali mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu B - atau setara dengan 75 dalam ulangan harian. Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut di atas, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menurut Trianto pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2009). Setiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja atau alat belajar lain untuk menguasai berbagai materi akademis dan kemudian saling membantu dan mempelajari berbagai materi atau melaksanakan diskusi kelompok. Secara individual, siswa akan diberi kuis tentang materi yang telah dipelajari. Kelompok bertugas untuk memastikan bahwa setiap anggota telah menguasai materi, sehingga nanti diharapkan dapat menjawab kuis dengan benar Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dianggap mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini telah diuji cobakan oleh Nugroho, dkk (2009). Dalam jurnalnya didapat bahwa aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol. Model pembelajaran kooperatif STAD menjadikan siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran, aktivitasnya meningkat, berani menyampaikan pendapat, mampu menjelaskan persoalan pelajaran lewat diskusi dan kerja kelompok, nilai afektif dan psikomotornya juga meningkat Model ini juga akan dibantu dengan penggunaan media macroflash yang diharapkan dapat menarik minat siswa melalui tampilannya yang unik dan kelebihannya yang dapat membuat gambar, garis dan menginput suara sehingga menghasilkan tampilan bergerak yang menyerupai keadaan sebenarnya. Dengan penyajian tersebut diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami konsep fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain pre-test and pos-test group. Diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel. Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh malalui perlakuan tersebut, maka siswa diberi tes. Desain penelitian ini secara singkat ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Desain pre-test and pos-test group Sampel Pretes Perlakuan Postes Esperimen O X O Kontrol O Y O Keterangan: O :Instrumen hasil belajar (tes) 84

X :Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash. Y :Pembelajaran konvensional berbantu macromedia flash. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.P 2013/2014 yang terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian ini diambil dengan cara acak atau cluster random sampling. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas, sebagai kelas kontrol yaitu kelas X IPA-2 dan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X IPA-5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash dan pembelajaran konvensional berbantu macromedia flash. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Alat-alat Optik. Pengumpulan data untuk ranah kognitif dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk tes hasil belajar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes dalam bentuk pilihan ganda sebanyak dua puluh soal dengan lima options. Dimana soal yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Sebelum dipergunakan, instrumen penelitian ini terlebih dahulu harus melalui uji validitas isi. Pengumpulan data penelitian untuk aktivitas belajar diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk lembar observasi yang terdiri dari empat aspek penilaian dengan skor tertinggi 4 dan diisi oleh dua orang observer. Setelah data terkumpul, untuk data dalam ranah kognitif dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas dengan menggunakan uji varians dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Sedangkan untuk data aktivitas belajar diuji dengan menggunakan analisis data indeks gain. Uji Gain ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan persamaan: Skor pertemuan akhir Skor pertemuan awal g Skor maksimum Skor pertemuan awal Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan Gain ternormalisasi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Gain ternormalisasi Nilai Gain Interpretasi 0,7 < g <1 Tinggi 0,3 g < 0,7 Sedang 0 g < 0,3 Rendah HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pretes pada kelas kontrol sebesar 45,20 dan postes 59,20, sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata pretes sebesar 46,00 dan postes 66,40. Kedua kelas sampel memiliki perbedaan nilai rata-rata, untuk kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 14 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 20,4. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer, diperoleh hasil bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Siswa sangat bersemangat mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Jumlah siswa yang aktif 85

bertanya juga meningkat setiap pertemuannya. Siswa juga terlihat cukup tertarik mengerjakan setiap percobaan dalam kelompok. Setiap anggota kelompok berusaha mengerjakan percobaan sebaik mungkin agar dapat memperoleh penghargaan sebagai kelompok terbaik. Hal ini lah yang membuat model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada pertemuan I diperoleh nilai rata-rata 43,5%, pertemuan II diperoleh nilai rata-rata 58,75% dan pertemuan III diperoleh nilai rata-rata 68,00% dan peningkatan tersebut berdasarkan interpretasi Gain ternormalisasi (g = 0,47) adalah sedang. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors pada taraf nyata α = 0,05 dan n 1 = 25 dan n 2 = 25, dan diketahui bahwa data pretes yaitu kelas eksperimen L hitung < L tabel (0,1658<0,173) dan kelas kontrol 0,1592<0,173 maka berdistribusi normal. Uji homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf nyata α= 0,1 dengan dk pembilang=24 dan dk penyebut = 2, dan diketahui bahwa data pretes dengan harga F hitung < F tabel (1,008<1,98) berasal dari populasi yang homogen. Uji hipotesis data dilakukan dengan menggunakan uji t satu pihak pada taraf nyata α = 0,05 dan dk =48 yang diperoleh dari interpolasi linear menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (1,88 > 1,674) sehingga H a diterima atau dengan kata lain ada perbedaan akibat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berbantu Macromedia Flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Alatalat Optik kelas X Semester II SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.P 2013/2014. PEMBAHASAN Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan keuntungan baik pada siswa yang kemampuannya lebih rendah maupun siswa yang kemampuannya lebih tinggi karena siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa yang kemampuannya lebih tinggi dapat membantu temantemannya, dan siswa yang kemampuannya lebih rendah dapat menerima pengetahuan/informasi dari siswa yang kemampuannya lebih tinggi, serta pembelajaran ini juga dapat melibatkan siswa lebih banyak menelaah materi yang tercakup dalam pelajaran tersebut, kondisi ini terjadi pada saat siswa bekerja mandiri dan belajar di dalam kelompok. Hal ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Tunas Sihombing (2008) yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajarn kooperatif tipe STAD. Tugas-tugas yang diberikan guru selama penelitian ini berlangsung, menuntut siswa untuk saling bekerja sama serta bertanggung jawab dengan kelompoknya. Adanya tanggung jawab pribadi yang dibebankan pada masing-masing anggota, yang mengharuskan siswa untuk membantu temannya, mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja sama yang efektif, keadaan ini juga terjadi ketika guru membimbing kelompok bekerja dan belajar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian S.H Sirait (2013). Dalam penelitiannya, model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. 86

KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.P 2013/2014 pada materi pokok alat-alat optik ini adalah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa yang diperoleh dari uji t dengan t hitung > t tabel = 1,88 > 1,674 pada taraf signifikansi α = 0,05. Selama proses pembelajaran, diperoleh adanya peningkatan aktivitas belajar dengan rata-rata pada pertemuan I 43,50%, pertemuan II 58,75% dan pertemuan III 68,00%. Interpretasi peningkatan adalah sedang yang diperoleh dari analisis uji Gain (g = 0,47). SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut : Sebelum model ini diterapkan,sebaiknya memahami terlebih dahulu tiap fase atau sintaks dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga model pembelajaran ini dapat diterapkan dengan benar. Memperhatikan alokasi waktu khususnya pada fase membimbing kelompok bekerja dan belajar dan menunjuk satu observer untuk tiap kelompok karena aktivitas yang dinilai cukup banyak sehingga para observer dapat lebih fokus melakukan observasi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan. Meltzer,D.E., (2002), The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: A possible hidden variable in diagnostic pretest scores, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011 70: 1259-1268 Nugroho,U., Hartono., Edi, S.S., (2009), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5: 108-112 Sihombing, T. (2008), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII SMP Swasta GKPI Di Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Sirait, S.H. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Kalor di Kelas XI Semester I SMK Farmasi APIPSU Medan T.P. 2012/2013., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. 87

Slameto., (2010), Belajar & Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung. Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta. http://litbang.kemdikbud.go.id/ (accessed 5 Februari 2014) 88