BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN. kasus tersebut akan dialami oleh TPA dengan metode pengelolaan open dumping

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Ketersediaan Minyak Bumi Di Indonesia. Cadangan (proven+posibble) Produksi per tahun Ketersediaan (tanpa eksplorasi)

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KINERJA MESIN DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR MINYAK HASIL PIROLISIS SAMPAH PLASTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ratna Srisatya Anggraini ( )

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diperoleh dari proses ekstraksi minyak sawit pada mesin screw press seluruhnya

pemilihan kayu sangat penting guna untuk meningkatkan kalor. Kayu sonokeling

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

KAJIAN PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN PADA CAMPURAN BETON TANPA AGREGAT KASAR

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.2 HASIL MODIFIKASI ALAT REAKTOR PIROLISIS

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sementara produksi energi khususnya bahan bakar minyak yang berasal dari

Pembuatan Briket Hasil Pemanfaatan Eceng Gondok dan Sampah Plastik HDPE Sebagai Energi Alternatif

ARTIKEL ANALISA HASIL PRODUK CAIR PIROLISIS DARI BAN DALAM BEKAS DAN PLASTIK JENIS LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE)

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

PERBANDINGAN PEMBAKARAN PIROLISIS DAN KARBONISASI PADA BIOMASSA KULIT DURIAN TERHADAP NILAI KALORI

KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN BAHAN BAKAR DARI LIMBAH PLASTIK DENGAN LEMPUNG NDAVE SEBAGAI KATALIS SERTA ANALISIS EKONOMI PRODUKNYA

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

Gambar 1.1. Penggunaan plastik di dunia tahun 2007dalam Million tones

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

I. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat selama

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Randemen Arang Tempurung Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pelik terutama di kota besar maupun kota sedang di Indonesia. Beberapa pengelola

Gambar 4.1. Perbandingan Kuantitas Produk Bio-oil, Gas dan Arang

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

BAB I PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah energi yang tidak dapat diperbarui, tetapi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

TINJAUAN PUSTAKA. atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis minyak pada pertengahan 1970-an, harga bahan bakar minyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan limbah kelapa sawit di Indonesia semakin bertambah seiring dengan meningkatnya produksi kelapa sawit,dimana pada umumya limbah padat kelapa sawit membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai oleh lingkungan sehingga jika penanganan limbah secara tidak tepat akan mencemari lingkungan. Begitu pula dengan pertumbuhan limbah sampah plastik yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya yang membuat lingkungan di Indonesia menjadi tercemar. Seiring dengan meningkatnya taraf ekonomi masyarakat, maka tak dapat dipungkiri akan terjadinya peningkatan produksi sampah baik dari rumah tangga maupun industri. Dengan begitu akan semakin banyak tumpukan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA). Seperti halnya yang ada di TPA Piyungan Yogyakarta, TPA yang berlokasi di Bantul ini menampung sampah dari tiga kabupaten yang ada di propinsi DIY meliputi Yogyakarta, Sleman dan Bantul. Dan saat ini TPA Piyungan sendiri, ada sekitar 300 ton sampah yang masuk per harinya. Dan menurut penelitian BPPT, ada hampir 10% dari kandungan sampah yang ada adalah berjenis sampah plastik. Jadi bisa dibayangkan, ada sekitar hampir 30 ton sampah plastik yang dibuang di TPA Piyungan perharinya. Menurut data tahun 2011, Indonesia mengkonsumsi plastik sekitar 10 kg plastik per kapita per tahun. Kalau anggaplah penduduk Indonesia 250 juta jiwa, makan akan ada 2,5 juta ton sampah plastik untuk seluruh wilayah Indonesia (Syamsiro, 2015). Plastik adalah salah satu jenis polimer yang bahan dasarnya secara umum adalah polipropilena (PP), polietilena (PE), polistirena (PS), poli metil metakrilat (PMMA), high density polyethylene (HDPE) dan poli vinilklorida (PVC). Plastik hingga saat ini masih merupakan bahan yang banyak digunakan oleh kalangan industri maupun rumah. Penggunaan plastik yang sangat tinggi memunculkan 1

2 akibat terjadinya penumpukan sampah plastik, dan sampah plastik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan secara cepat oleh mikroorganisme. Plastik merupakan limbah yang menyebabkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasinya, para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan. Salah satunya dengan cara mendaur ulang limbah plastik. Namun, cara ini tidak terlalu efektif. Hanya sekitar 4% yang dapat didaur ulang, sisanya menggunung di tempat penampungan sampah. Tidak hanya limbah sampah plastik, limbah kelapa sawit juga menjadi dampak pencemaran lingkungan seiring dengan bertambah nya produksi minyak kelapa sawit. Untuk mengatasi hal tersebut alternatif yang sesuai adalah mengolah sampah plastik dengan proses pirolisis. Pirolisis merupakan proses penguraian suatu bahan pada suhu tinggi tanpa adanya udara atau dengan udara untuk mengetahui kualitas minyak pirolisis. Produk utama dari pirolisis yang dapat dihasilkan adalah arang (char), minyak, dan gas. Arang yang terbentuk dapat digunakan untuk bahan bakar ataupun digunakan sebagai karbon aktif. Sedangkan minyak yang dihasilkan dapat digunakan sebagai zat additif atau campuran dalam bahan bakar. Sedangkan gas yang terbentuk dapat dibakar secara langsung. Dengan metode pirolisis bisa mendapatkan hasil minyak yang bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Proses pirolisis sampah plastik yang dipakai adalah jenis LDPE (Low-density Polyethylene) karena nilai kalornya tinggi dan menghasilkan minyak yang cukup banyak dibandingkan jenis sampah plastik pada jenis lain (Surono, 2013). Karekteristik minyak cangkang sawit setelah di pirolisis memiliki nilai kalor yang kecil dan kadar air yang besar. Oleh karena itu, perlu ditambahkan dengan bahan baku lainnya guna menutupi kelemahannya, limbah plastik merupakan yang tepat guna menutupi kelemahan cangkang sawit. Keuntungan dari limbah plastik sendiri dapat menghasilkan nilai kalor yang lebih besar dan memiliki kadar air kecil.

3 Namun untuk minyak hasil pirolisis sampah plastik dan cangkang sawit belum mampu diaplikasikan pada skala komersial karena biaya produksi yang tinggi serta kualitas produk minyak yang belum sesuai standar bahan bakar. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan bakar cair dari pirolisis sampah plastik dan cangkang kelapa sawit yang aman bagi manusia dan lingkungan, dengan mengkaji pengaruh dari variasi campuran cangkang sawit dan plastik pada pertalite terhadap torsi, daya dan konsumsi bahan bakar, untuk mengantisipasi menipisnya cadangan minyak bumi. 1.2 Perumusan Masalah Semakin banyaknya produksi sampah plastik dan limbah kelapa sawit di Indonesia yang semakin hari semakin banyak tanpa ada nya langkah yang tepat untuk mengurai bahan tersebut dan menipisnya cadangan bahan bakar fosil di Indonesia memerlukan suata sumber ernergi terbarukan yang bisa memanfaatkan dari sampah plastik dan limbah kelapa sawit yang banyak terdapat di Indonesia. Sumber energi terbarukan yang banyak terdapat di Indonesia adalah sampah plastik dan cangkang kelapa sawit yang dapat dijadikan sumber energi dengan metode pirolisis menjadi bahan bakar cair dan gas. Alat pirolisis yang digunakan pada penelitian ini bertipe fixed bed yang selanjutnya akan dikaji mengenai pengaruh dari variasi campuran cangkang kelapa sawit dan plastik pada pertalite terhadap torsi, daya dan konsumsi bahan bakar motor bensin. 1.3 Batasan Masalah Pada penelitian yang akan dilaksanakan masalah dibatasi sebagai berikut : a. Pirolisis yang digunakan adalah pirolisis konvensional. b. Bahan baku yang digunakan adalah kantong plastik yang diperoleh dari pembelian di toko plastik dan cangkang kelapa sawit yang diperoleh dari gudang belakang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4 c. Bahan baku plastik dipotong hingga ukuran menjadi kurang lebih 5 mm. d. Bahan baku cangkang kelapa sawit yang digunakan berukuran rata-rata 4 mm 9 mm. e. Pada pyrolizer, pengaturan suhu minimum yang dipakai adalah 497 o C dan maksimum sebesar 500 o C f. Pyrolytic oil dicampur dengan pertalite dengan persentase volume 5%, 10%, 20%, 30% dan diuji menggunakan motor bensin Honda Beat 110cc. g. Proses pengeringan cangkang sawit yang telah dibersihkan dengan cara dijemur hingga kering. h. Proses pencampuran cangkang sawit dan plastik dalam reaktor pirolisis dianggap homogen. i. Massa campuran cangkang sawit dan plastik yang masuk kedalam reaktor sebanyak 1 kg. j. Sumber panas reaktor pirolisis di dapat dari heater yang di aliri listrik. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui dan menganalisa torsi yang dihasilkan dari motor bensin berbahan bakar campuran pertalite dan pyrolytic oil dari kantong plastik dan b. Mengetahui dan menganalisa daya yang dihasilkan dari motor bensin berbahan bakar campuran pertalite dan pyrolytic oil dari kantong plastik dan c. Mengetahui dan menganalisa konsumsi bahan bakar motor bensin berbahan bakar campuran pertalite dan pyrolytic oil dari kantong plastik dan cangkang kelapa sawit. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:

5 a. Memberikan kontribusi bagi pengembangan bidang konversi energi khususnya dalam bidang penemuan bahan bakar alternatif. b. Memberi alternatif penanganan permasalahan sampah yang terus meningkat jumlahnya. c. Menghasilkan bahan bakar alternatif dari sampah kantong plastik dan d. Meningkatkan nilai tambah pemanfaatan plastik LDPE (Low-density Polyethylene)