BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTIJASA JANGKA PANJANG DI BPRS JABAL NUR SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. secara maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat pada grafik pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB IV ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH DALAM PENERAPAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI AREA BANJARMASIN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

HILMAN FAJRI ( )

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

PENERAPAN AKAD WAKALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG CABANG SEKARAN TUGAS AKHIR

MURA<BAH{AH BERMASALAH DI BPRS BAKTI MAKMUR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN DAN IJARAH DI BMT EL LABANA WONOSARI NGALIYAN SEMARANG. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan dengan akad Ijarah di BMT

BAB I PENDAHULUAN. terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi sha>h{ib al ma>l

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA SAWAH NGGANTUNG PARI DI DESA BECIRONGENGOR KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP KERJASAMA USAHA TRAVEL DI PO. BINTANG SELATAN TRAVEL PALEMBANG-MANNA

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTIJASA JANGKA PANJANG DI BPRS JABAL NUR SURABAYA A. Praktik Pembiayaan Multijasa Jangka Panjang di BPRS Jabal Nur Surabaya Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu produk penyaluran dana, penghimpunan dana dan produk jasa. Produk penyaluran dana secara garis besar didalam perbankan syariah disebut dengan pembiayaan. Pembiayaan yang dilakukan ini dapat dibedakan lagi berdasarkan tujuan penggunannya. Pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah diharapkan dapat menunjang kegiatan usaha yang ada di masyarakat serta mampu menjadi salah satu rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut salah satu produk yang dikeluarkan oleh perbankan syariah adalah pembiayaan multijasa. Pembiayaan multijasa merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan perbankan syariah kepada nasabah untuk tujuan membiayai kebutuhan nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu jasa yang tidak bertentangan dengan syariah seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan, dan naik haji dan umrah. BPRS Jabal Nur Surabaya sebagai salah satu Bank Syariah juga memberikan fasilitas pembiayaan ija>rah multijasa guna memenuhi kebutuhan nasabah seperti biaya pendidikan dan kesehatan khususnya. 68

69 Sebagaimana ditetapkan di BPRS Jabal Nur Surabaya fasilitas pembiayaan multijasa yang ditawarkan hampir sama awalnya dengan lembaga keuangan syariah lainnya namun seiring berjalannya waktu akad yang digunakan serta praktiknya sedikit berbeda oleh BPRS Jabal Nur. BPRS Jabal Nur menggunakan akad mura>bah}ah untuk pembiayaan keperluan dana pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Praktik yang dilakukan BPRS Jabal Nur Surabaya menggunakan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa sehingga membuat pembiayaan multijasa menjadi berjangka panjang. Hal ini memang tidak dilakukan kepada semua nasabah tetapi penggunaan akad yang dilakukan ini tidak menggunakan anjuran Fatwa DSN-MUI No:44/DSN-MUI/VIII/2004. Jika dilihat praktik penggunaan akad tersebut memang membantu nasabah dalam hal pembayaran pelunasan. Adanya penggunaan akad mura>bah}ah membuat jangka waktu pembayaran pelunasan lebih lama daripada dengan menggunakan akad ija>rah. BPRS Jabal Nur memang memiliki alasan-alasan dan faktor yang mendasari praktik pembiayaan multijasa jangka panjang tersebut yakni sebagai berikut: a. Jangka waktu pembiayaan dengan akad mura>bah}ah yang lebih lama dari akad ija>rah multijasa. b. Meminimalisir terjadinya kredit macet. c. Membantu nasabah untuk membiayai kebutuhan nasabah. d. Proses pembiayaan yang dilakukan hampir sama dengan pembiayaan mura>bah}ah yang membedakan hanyalah penggunaan akad.

70 e. Menggunakan pembiayaan dengan akad mura>bah}ah pembayaran angsurannya menjadi perbulan tidak seperti ija>rah yakni dalam hal pembayaran angsuran yakni keuntungan terlebih dahulu setelah itu baru mengangsur sisa pokoknya Berikut nasabah-nasabah yang menggunakan pembiayaan multijasa jangka panjang: Pak Tulus sempat melakukan pembiayaan multijasa dan diproses menggunakan akad mura>bah}ah, karena beliau adalah salah satu karyawan pembiayaan dilakukan tanpa survey. Beliau tidak tahu-menahu akad yang dipakai dan tidak mengatahui pemrosesan pembiayaan yang dilakukannya. Beliau hanya melaksanakan kelengkapan berkas sebagai syarat pengajuan pembiayaan. Beliau merasa bahwa memang pada saat itu sangat membutuhkan biaya dan yang penting beliau mendapat pembiayaan untuk membayar sekolah anaknya. Menurut Fatwa DSN-MUI No:44/DSN- MUI/VIII/2004, Pak Tulus harusnya diproses menggunakan akad ija>rah, karena beliau memang membutuhkan pembiayaan untuk membayar jasa pendidikan untuk anaknya. Pak Prapto mengajukan pembiayaan yang sama seperti yang dilakukan dan informasi oleh Pak Tulus. Pembiayaan multijasa beliau diproses menggunakan akad mura>bah}ah. Beliau hanya mengetahui pemrosesan pembiayaan bahwa beliau hanya melengkapi persyaratan administrasi yang dibutuhkan, agunan atau jaminan yang harus dilengkapi untuk mendapatkan pembiayaan dan kebutuhan yang beliau inginkan. Beliau

71 melakukan pembiayaan untuk membayar sekolah dan membeli laptop. Menurut Fatwa DSN-MUI No:44/DSN-MUI/VIII/2004, beliau seharusnya melakukan dua pembiayaan untuk memenuhi kebutuhannya yang harusnya menggunakan akad ija>rah untuk membayar sekolah anaknya dan pembelian laptop menggunakan akad mura>bah}ah. Pak Syahrir berdasarkan informasi dari temannya akhirnya beliau mengajukan pembiayaan multijasa untuk biaya anaknya mau masuk sekolah di BPRS Jabal Nur Surabaya. Beliau hanya mengikuti prosedur administrasi yang dibutuhkan, dan jaminan yang harus dilengkapi untuk mendapatkan pembiayaan. Beliau merasa bahwa pembiayaan yang dilakukannya prosesnya cepat, tidak ribet serta saya bisa mendapat uang dengan cepat dan bisa mengangsur lebih lama. Pembiayaan multijasa diproses dengan akad mura>bah}ah ini terbukti dengan pengangsuran beliau yang lebih lama. Menurut Fatwa DSN-MUI No:44/DSN-MUI/VIII/2004, Pembiayaan multijasa Pak Syahrir harusnya diproses menggunakan akad ija>rah, karena objek transaksi harusnya adalah jasa karena untuk membayar anaknya masuk sekolah bukan menggunakan akad mura>bah}ah. Menurut teori yang ada, pembiayaan mura>bah}ah dengan akad mura>bah}ah adalah pembiayaan guna membelikan nasabah barang yang mereka inginkan, dengan akad jual beli dan keuntungan yang disepakati. Sedangkan pembiayaan multijasa adalah pembiayaan guna membiayai objek berupa jasa yang diperoleh oleh nasabah, dengan menggunakan akad ija>rah sebagaimana tercantum dalam ketentuan tentang penggunaan akad

72 pembiayaan multijasa yang ada dalam Fatwa DSN-MUI No: 44/DSN- MUI/VIII/2004 ketentuan dari Pembiayaan Multijasa. Akan tetapi, BPRS Jabal Nur Surabaya menggunakan akad mura>bah}ah untuk pembiayaan multijasa jangka panjang. Perlu diketahui sebenarnya ada perbedaan yang signifikan antara akad mura>bah}ah dan ija>rah multijasa yaitu terletak apada objek akadnya. Akad mura>bah}ah adalah pembelian barang dengan akad jual beli, sedangkan ija>rah multijasa adalah pembiayaan atas suatu jasa dengan akad ija>rah. Akan tetapi, pembiayaan mura>bah}ah yang dilakukan oleh BPRS Jabal Nur memiliki kesamaan dalam hal prosesnya dengan pembiayaan ija>rah multijasa. Maka dari itu, proses pengajuan pembiayaan tidak jauh beda diantara keduanya. Keduanya pada dasarnya adalah kontrak/akad jual beli yang membedakan keduanya memang terletak pada objek transaksi yang menjadi kegiatan transaksi tersebut. Dalam pembiayaan mura>bah}ah, yang menjadi objek transaksi adalah barang, misalnya rumah, mobil, dan sebagainya. Sedangkan dalam pembiayaan ija>rah, objek transaksinya adalah jasa, baik manfaat atas barang maupun manfaat atas tenaga kerja. Hal ini menjadi membingungkan ketika penggunaan akad mura>bah}ah dijadikan akad pada pembiayaan multijasa. Padahal menurut Fatwa Dewan Syariah, ija>rah adalah akad pemindahan hak guna atas manfaat atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

73 Akad ija>rah memang identik dengan jual beli (mura>bah}ah), tetapi dalam ija>rah pemilikan dibatasi dengan waktu. Transaksi dengan menggunakan akad ija>rah dilandasi pemindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ija>rah sama dengan prinsip jual beli (mura>bah}ah), namun memang perbedaannya terletak pada objek akadnya/transaksinya. Bila pada jual beli objeknya adalah barang, sedangkan pada ija>rah obyek transaksinya adalah jasa. Jadi, dapat diketahui disini bahwa praktik pembiayaan multijasa jangka panjang di BPRS Jabal Nur Surabaya tidak menggunakan akad ija>rah melainkan menggunakan akad mura>bah}ah. Penggunaan akad mura>bah}ah pada praktik pembiayaan multijasa jangka panjang di BPRS Jabal Nur Surabaya membuat jangka waktu pembayaran pelunasan lebih lama daripada dengan menggunakan akad ija>rah. Penerapan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa jangka panjang ini telah merubah inti objek transaksi pembiayaan multijasa yang seharusnya jasa menjadi barang. B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Multijasa Jangka Panjang di BPRS Jabal Nur Surabaya Berkenaan dengan pembiayaan multijasa jangka panjang yang sudah disajikan diatas, akan dikaitkan dengan norma Hukum Islam. Dalam prakteknya penggunaan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa jangka panjang, jika dikaitkan dalam norma hukum Islam, maka hal ini akan

74 melibatkan setidaknya berhubungan dengan syarat terbentuknya akad dalam norma hukum Islam. Akad merupakan tindakan hukum dua pihak karena akad adalah pertemuan ija>b yang mempresentasikan kehendak dari satu pihak dan qabu>l yang menyatakan kehendak pihak lain dengan cara dibenarkan oleh syarak yang melahirkan suatu akibat hukum pada objeknya. Semua jenis akad mempunyai rukun yang harus dipenuhi demi terwujudnya akad tersebut yaitu para pihak yang berakad, pernyataan kehendak para pihak, objek akad dan tujuan akad, termasuk pada akad ija>rah dan mura>bah}ah. Dalam syariat Islam, secara umum praktik pembiayaan multijasa dengan menggunakan ija>rah diperbolehkan asal memenuhi syarat dan rukunnya. Hal ini mengacu pada pada al-quran surat al-baqarah ayat 233 dan surat at-thalaq ayat 6. Dalam proses memperoleh pembiayaan multijasa, pihak BPRS disebut sebagai pihak yang menyewakan (mu ajjir) dan nasabah sebagai penyewa (musta jir). Prosedur pembiayaan tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah nasabah yang ingin mendapatkan pembiayaan di BPRS Jabal Nur Surabaya. Dimulai dari permohonan pembiayaan multijasa yang diikuti oleh beberapa syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku. Pengumpulan data nasabah dan analisis pembiayaan nasabah yang dilakukan oleh BPRS Jabal Nur yang harus memenuhi persyaratan serta kelengkapannya sampai pada pencairan penggunaan pembiayaan yang telah disepakati kedua belah pihak sesuai dengan prosedur yang ada di BPRS Jabal Nur Surabaya.

75 Jika dilihat dari rukun dan syarat-syarat dari mura>bah}ah dan ija>rah memang tidak jauh berbeda yakni orang yang berakad, shigat, ujrah yang dimana hal tersebut sesuai dengan kesepakatan. Mura>bah}ah adalah satu bentuk dari jual beli dan ija>rah juga memang identik dengan jual beli tetapi jual beli manfaat. Hal ini menjadi menarik bahwa tidak adanya pemindahan kepemilikan jika menggunakan akad ija>rah. Akad mura>bah}ah digunakan untuk jual beli barang yang nantinya akan ada pemindahan pemilikan. Dimana telah diuraikan sebelumnya yang menjadi objek akad disini adalah barang. Akad mura>bah}ah yang ada pada pembiayaan multijasa jangka panjang ini telah merubah konsep mura>bah}ah itu sendiri karena jika dibenturkan dengan pembiayaan multijasa dapat membuat ketidaksesuaian pada sifat akad itu sendiri yang membuat objek pembiayaan multijasa adalah barang yang seharusnya adalah jasa. Jika, menggunakan akad mura>bah}ah maka objek barang nantinya berpindah kepemilikan yang seharusnya hanyalah jasa/barang yang hanya sewa manfaat serta tidak terjadi pemindahan kepemilikan menggunakan akad ija>rah. Pihak BPRS Jabal Nur Surabaya dalam praktiknya ini pada akhirnya memberikan pinjaman untuk pembelian barang sebagai pengganti pinjaman atas jasa. Secara hukum Islam jika menggunakan akad ija>rah memang termasuk syarat sah barang yang disewakan atau jasa tersebut hak milik penyewa atau nasabah. Kenyataanya pada praktik yang dilakukan oleh BPRS Jabal Nur menggunakan akad mura>bah}ah, barang yang menjadi objek transaksi tersebut pada akhirnya kepemilikan berpindah kepada penyewa

76 sepenuhnya. Dapat diketahui bahwa transaksi dengan menggunakan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa jangka panjang yang dilakukan oleh pihak BPRS Jabal Nur Surabaya membuat barang yang menjadi objek transaksi menimbulkan terjadinya pemindahan kepemilikan padahal yang diharapkan dari pembiayaan multijasa hanyalah sewa-menyewa manfaat/jasa. Namun berdasarkan fakta mengenai praktik pembiayaan multijasa jangka panjang yang dilakukan BPRS Jabal Nur dapat diketahui akad yang digunakan yaitu akad mura>bah}ah. Dimana telah diuraikan sebelumnya bahwa BPRS Jabal Nur memiliki alasan-alasan dan faktor yang mendasari penggunaan akad mura>bah}ah untuk pembiayaan multijasa sehingga menjadikan pembiayaan multijasa menjadi berjangka panjang. Pembiayaan multijasa jangka panjang yang dilakukan ini berdasarkan fakta-fakta yang ada terbukti bahwa adanya kerelaan kedua belah pihak untuk mekakukan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa. Adanya saling ridha, kerelaan antara pihak BPRS dan nasabah dalam hal perjanjian untuk melakukan pembiayaan. Hal ini sejalan dengan Surat an-nisa ayat 29: ي ا ي ه ا ال ذ ي ن ا م ن و ا ل ت أ ك ل و ا ا م و ال ك م ب ي ن ك م ب ال ب اط ل ا ل ا ن ت ك و ن ت ج ار ة ع ن ت ر اض م ن ك م و ل ت ق ت ل و ا ا ن ف س ك م ا ن للا ك ان ب ك م ر ح ي ما Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 1 1 Kementerian Agama Repubulik Indonesia, Al-Qur an Dan Terjemahannya,122.

77 Dalam kasus ini akad mura>bah}ah yang digunakan untuk pembiayaan multijasa jangka panjang, memang terjadi kesepakatan terlebih dahulu dalam penggunaan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa jangka panjang antara pihak BPRS dengan pihak nasabah. Sebagaimana dengan penjelasan pada bab sebelumnya hampir semua pembiayaan multijasa yang seharusnya menggunakan akad ija>rah oleh pihak BPRS diproses menggunakan akad mura>bah}ah. Penggunaan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa jangka panjang dapat diketahui bahwa hal ini juga menimbulkan adanya suatu perubahan yakni pada sifat akad yang semula harusnya ija>rah menjadi mura>bah}ah. Penggunaan akad mura>bah}ah yang dilakukan oleh BPRS Jabal Nur Surabaya ini tidak menggunakan anjuran tentang ketentuan pembiayaan multijasa berdasarkan Fatwa DSN-MUI No: 44/DSN-MUI/VIII/2004 bahwa bank dapat melakukan dan diperbolehkan melakukan pembiayaan multijasa dengan menggunakan akad ija>rah. Namun, jika dilihat dari perspektif hukum Islam maka penggunaan akad mura>bah}ah pada pembiayaan multijasa jangka panjang ini boleh dilakukan karena adanya unsur tolong menolong dan kemaslahatan di dalam praktiknya hal ini sesuai dengan firman Allah pada surat al-ma>idah ayat 2:...... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran 2 2 Ibid, 156-157.