PENDAHULUAN. Latar Belakang. 39%, dan 2% dari seluruh rakyat Indonesia memperoleh sumber kalori dari

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kontradiktif dengan luasnya lahan potensial untuk pertanaman kedelai. Indonesia

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

I. PENDAHULUAN. protein yang mencapai 35-38% (hampir setara protein susu sapi). Selain

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan

I. PENDAHULUAN. Kedelai termasuk salah satu komoditas yang dibutuhkan, karena protein yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam

I. PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan

KEDELAI VARIETAS UNGGUL BARU HASIL PEMULIAAN MUTASI RADIASI

Pemurnian Varietas Kipas Putih dan Kipas Merah Dalam Rangka Mendapatkan Galur Mutan Tahan Kekeringan dan Berpotensi Hasil Tinggi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berasal dari kacang tanah menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

PENDAHULUAN. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati utama di

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan sumber protein penting di Indonesia. Kesadaran masyarakat

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

KEDELAI VARIETAS UNGGUL BARU HASIL PEMULIAAN MUTASI RADIASI

I. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

PROGRAM INSENTIF RISET DASAR

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

TINJAUAN PUSTAKA. yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai merupakan komoditas tanaman menjadi sumber protein nabati dan

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

@ SUMBER RADIASI GAMMA

I. PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia. Salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman sumber protein

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIF TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) HASIL IRADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M2 SKRIPSI OLEH :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan lahan

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan energi masih menjadi salah satu perhatian besar di

I. PENDAHULUAN. Tingginya tingkat konsumsi beras di Indonesia harus diimbangi oleh produksi

BAB VII PEMBAHASAN UMUM

KARAKTER MORFOLOGIS, PRODUKSI, DAN KANDUNGAN LEMAK KEDELAI (Glycine Max L.Merrill) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M6 SKRIPSI OLEH :

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Mutan (M2) Kacang Hijau terhadap Pemberian Air 40% Kapasitas Lapang

Keragaman Somaklonal. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

PEMBAHASAN Analisis Diskriminan terhadap Tanaman M-1

I. PENDAHULUAN. yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

MANFAAT MATA KULIAH. 2.Merancang program perbaikan sifat tanaman. 1.Menilai sifat dan kemampuan tanaman

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG METODE SELEKSI DALAM PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN ESENSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. INDUKSI MUTASI DENGAN SINAR GAMMA

PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) VARIETAS BALURAN AKIBAT IRRADIASI SINAR GAMMA ( 60 Co) DAN KONDISI CEKAMAN LENGAS

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Sharma (1993), tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak

PENDAHULUAN Latar Belakang

DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

PENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai

PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAMAN POPULASI M3 GALUR-GALUR MUTAN KEDELAI UMUR GENJAH

Pendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Gen. GENETIKA DASAR Mutasi Gen

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tinggi. Tanaman cabai dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dan tanah yang

EVALUASI KARAKTER PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN GENERATIF TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 3

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

I PENDAHULUAN. Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman

PENDAHULUAN. kedelai dan berbagai bentuk makanan ringan (Damardjati dkk, 2005). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam (Katalog BPS,

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata [Sturt.] Bailey) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya,

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F 2

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati dengan kandungan 39%, dan 2% dari seluruh rakyat Indonesia memperoleh sumber kalori dari kedelai. Kedelai juga telah menjadi bagian makanan sehari hari bangsa Indonesia selama lebih dari 200 tahun dengan berbagai teknik pengolahan yang semakin meningkat dan diakui bernilai gizi tinggi oleh dunia internasional. Kedelai dapat sebagai sumber makanan ternak dan bahan baku suatu industri yang dapat diolah menjadi minyak makan, dan susu kedelai (Lamina, 1989). Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Oleh karena itu, diperlukan suplai kedelai tambahan yang harus diimpor karena produksi dalam negeri belum dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Lahan budidaya kedelai pun diperluas dan produktivitasnya ditingkatkan. Untuk pencapaian usaha tersebut, diperlukan pengenalan mengenai tanaman kedelai yang lebih mendalam (Andrianto, 2004). Produksi kedelai Sumatera Utara tahun 2010 (Angka sementara) sebesar 9.439 ton, turun sebesar 4.767 ton atau 33,55 % dibandingkan produksi pada tahun 2009 sebesar 14.206 ton. Penurunan produksi kedelai disebabkan penurunan luas panen dari 11.494 hektar menjadi 7.803 hektar atau sebesar 32,11 %. Untuk produksi mengalami kenaikan sebesar 3,94 % (http://sumut.bps.go.id, 2011).

Selain itu, di lapangan juga sering didapati polong yang tidak sempurna. Banyaknya polong dan biji/polong terbentuk ditentukan oleh faktor pembungaan dan lingkungan yang mendukung pada saat pengisian polong. Gangguan selama masa pembungaan akan mengurangi pembentukan polong (Soemaatmadja, 1993). Salah satu upaya yang dilakukan agar produksi kedelai tetap tinggi adalah melakukan rekayasa pada tanaman kedelai hingga menghasilkan varietas kedelai unggul. Di Indonesia misalnya, upaya pemulian tanaman dilakukan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) hingga melahirkan varietas baru yang dapat dikembangkan menjadi tanaman unggul (http://warintek.ristek go.id,2010). Penggunaan benih bermutu merupakan kunci sukses pertama dalam usaha tani kedelai. Syarat benih bermutu adalah murni dan diketahui nama varietasnya, memiliki daya tumbuh yang tinggi (>85%) dan vigor baik (Balai Penelitian Kacangkacangan dan Umbi-umbian Malang, 2007). Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi terjadi pada frekwensi yang rendah di alam, biasanya lebih rendah dari 1: 10.000 individu. (Rici,2009). Teknik mutasi dalam bidang pemuliaan tanaman dapat meningkatkan keragaman genetik tanaman sehingga memungkinkan pemulia melakukan seleksi karakter tanaman sesuai dengan tujuan perlakuan bahan mutagen tertentu terhadap organ reproduksi tanaman. Apabila proses mutasi alami terjadi secara sangat lambat maka percepatan frekuensi dan spektrum mutasi tanaman dapat diinduksi denganperlakuan bahan mutagen tertentu. Pada umumnya bahan mutagen bersifat

radioakktif dan memiliki energi tinggi yang berasal dari hasil reaksi nuklir (http://www.infonuklir.com,2008). Tujuan mutasi adalah untuk memperbesar variasi suatu tanaman yang di mutasi. Hal ini ditunjukkan misalnya oleh variasi kandungan gizi atau morfologi dan penampilan tanaman. Semakin besar variasi, seorang pemulia atau orang yang bekerja merakit kultifar unggul, semakin besar peluang untuk memilih tanaman yang di kehendaki. Melalui tehnik peyinaran (radiasi) dapat menghasilkan mutan atau tanaman yang mengalami mutasi dengan sifat-sifat yang diharapkan setelah melakukan serangkaian pengujian, seleksi dan sertifikasi benih pada tanaman (Mugiono, 2001). Dari hasil pengamatan tinggi tanaman populasi M 1 (30,47 cm 37,88 cm) dan populasi M 2 (34,69 cm 36,79 cm), berbeda nyata dengan hasil pengamatan populasi M 3 (42,83 cm 46,50 cm) dan populasi M4 (45,57 cm 49,11cm). Dari hasil pengamatan jumlah polong berisi populasi M 1 (27,65 polong 38,05 polong) dan populasi M 3 (31,40 polong 35,37 polong), berbeda dengan hasil pengamatan populasi M 2 (51,75 polong 57,75 polong) dan populasi M4 (53,80 polong 60,73 polong). Dari hasil pengamatan umur berbunga populasi M 2 (32,33 hari 33,33 hari) tidak berbeda dengan hasil pengamatan populasi M 4 (31 hari ) tetapi berbeda dengan hasil pengamatan M 3 35 hari 42 hari ). Dari hasil pengamatan umur panen populasi M 2 (113,5 hari 116 hari) sangat berbeda dengan hasil pengamatan populasi M 3 (92 hari 96 hari) dan populasi M 4 (88 hari). Dari hasil pengamatan berat 100 biji populasi M 2 (12,47 g 13,15 g) tidak berbeda dengan hasil pengamatan populasi M 3 (13,38 g 14,69 g) tetapi sangat berbeda dengan hasil pengamatan populasi M 4 (15, 70 g 16,72 g) (Eka, 2010).

Adanya perbedaan respon genotip tanaman terhadap lingkungan yang mengakibatkan timbulnya perbedaan fenotipik pada setiap tanaman, dan dari penampilan fenotipik suatu tanaman dapat dihitung nilai yang dapat menentukan apakah perbedaan penampilan suatu karakter disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan, sehingga akan diketahui sejauh mana sifat tersebut akan diturunkan pada generasi selanjutnya. Berasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui kelanjutan karakter pertumbuhan vegetatif dan generatif dari tanaman kedelai yang diradiasi. Tujuan Jangka Panjang Untuk mendapatkan varietas kedelai yang berproduksi tinggi. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui karakter morfologis, produksi dan kandungan lemak mutan kedelai pada generasi M 6 hasil radiasi sinar gamma. Hipotesis Penelitian Adanya perubahan karakter morfologis, produksi dan kandungan lemak mutan kedelai pada generasi M 6 hasil radiasi sinar gamma dibandingkan kedelai normal ( tanpa radiasi ).

Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, dan diharapkan dapat pula berguna bagi pihak yang memerlukan.