KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DI KABUPATEN BANYUWANGI, KABUPATEN BLITAR DAN KABUPATEN MADIUN, SERTA KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SIDOARJO, KABUPATEN PACITAN, DAN KABUPATEN MADIUN MENUJU OTONOMI DAERAH

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN PADA ERA OTONOMI DAERAH (PERIODE ) SKRIPSI

ANALISIS KEMANDIRIAN FISKAL DI SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN ( SWP ) IV JAWA TIMUR SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRI KECIL DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi otonomi daerah merupakan sarana

ANALISIS INDEKS DESENTRALISASI FISKAL KABUPATEN SAMPANG DAN SUMENEP (PERIODE 2007 DAN 2008) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhir-akhir ini,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA KOTA KEDIRI SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH SKRIPSI. Oleh :

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Kabupaten Pasuruan Dalam Rangka Otonomi Daerah SKRIPSI

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM DAN VARIABEL PENDUKUNG LAINNYA PADA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA MADIUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRSI KECIL DI KABUPATEN GRESIK DAN KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI

ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP DAN KABUPATEN PAMEKASAN

ANALISIS INDEKS DESENTRALISASI FISKAL PADA SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN (SWP) VII PROPINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan pada tahun Pelaksanaan reformasi tersebut diperkuat dengan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI. PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) DI KOTA SURABAYA SKRIPSI PRASTYO BANGUN NUSWANTARA / FE/EP

ANALISIS SHIFT SHARE 4 DAERAH DI PROVINSI JAWA TIMUR ( KABUPATEN MADIUN, KABUPATEN BANYUWANGI DAN KABUPATEN TUBAN SERTA KABUPATEN BLITAR ) SKRIPSI

ANALISIS SHIFT SHARE 3 DAERAH DI PROVINSI JAWA TIMUR (KABUPATEN GRESIK, KABUPATEN NGAWI, DAN KABUPATEN TRENGGALEK) SKRIPSI

Adelyta Marine Putri / FE/ IE

KATA PENGANTAR. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah

KATA PENGANTAR. skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa

ANALISIS PENGARUH KREDIT TERHADAP JUMLAH INDUSTRI KECIL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI SURABAYA USULAN PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR EKONOMI MONETER TERHADAP LIKUIDITAS DI BANK UMUM DAN BANK SYARIAH DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH SUKU BUNGA INDONESIA (SBI) TERHADAP INFLASI, KURS RUPIAH, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SKRIPSI

ANALISIS PERAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA EKONOMI DI KABUPATEN / KOTA JAWA TIMUR SKRIPSI

USULAN PENELITIAN. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1

I. PENDAHULUAN. sebagian masyarakat Indonesia mendukung dengan adanya berbagai tuntutan

KINERJA KEUANGAN BANK DAN STABILITAS MAKRO EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM DI INDONESIA SKRIPSI

KATA PENGANTAR. Pertama-tama peneliti panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah

KATA PENGANTAR. ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk

ANALISIS PENGARUH MAKRO EKONOMI TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) PADA BANK UMUM DAN BANK SYARIAH SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI DI INDONESIA

ANALISIS IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DARI JEPANG KE INDONESIA SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KECIL DI JATIM

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KATAK DAN UDANG DI JAWA TIMUR USULAN PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Sampul Depan Halaman Judul... Halaman Pengesahan Skripsi... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran...

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, INVESTASI DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Oleh: Fitrah Insani / FE / AK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS MONETER DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDUSTRI KECIL DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM (BUMN DAN SWASTA) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. PRAMONO IRINDO JAYA SIDOARJO S K R I P S I

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN SIMPANAN NASABAH TERHADAP KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENERIMAAN PEMERINTAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 22 Tahun 1999 yang diubah dalam Undang-Undang No. 32 Tahun tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era reformasi memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan pada

ANALISIS INVESTASI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN GRESIK, SIDOARJO, DAN PASURUAN SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI JAWA TIMUR SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. peraturan sebagai tujuan, dan bukan sebagai alat untuk

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI SEKTOR PERDAGANGAN DAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR SKRIPSI

MODEL PENDEKATAN TEORI KONSUMSI DALAM MEMBUAT PROYEKSI POTENSI DANA PIHAK KETIGA (DPK) PADA BANK UMUM DI KOTA SURABAYA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN

ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA T E S I S

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Jurusan Ekonomi Pembangunan.

SKRIPSI. ANALISIS FAKTOR EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INFLASI DI JAWA TIMUR Disusun oleh : M. Rizki Johansyah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) PADA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN (SALES) PADA PT. MANDALA MANDIRI MOTOR SURABAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PT.

I. PENDAHULUAN. pembangunan secara keseluruhan dimana masing-masing daerah memiliki

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

PENGARUH KEBIJAKAN TINGKAT BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN STABILITAS EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SURYAINTI PERMATA Tbk SKRIPSI. Oleh : Lilian Widi S /FE/EA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN MADIUN SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN GRESIK

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG GO PUBLIK DI BEI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : Marta Kristiani / FE/ IE

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca usulan penelitian dengan judul: ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN DI KOTAMADYA SURABAYA, KABUPATEN PACITAN DAN KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI SURABAYA

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELANJA DAERAH DI KABUPATEN SUMENEP

I. PENDAHULUAN. berdasarkan pertimbangan kemampuan daerah. Tujuannya adalah memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dampak yang dialami oleh

`ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DITINJAU DARI RASIO KEUANGAN PEMERINTAH

Khoirul Huda /FE/EA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi di Kelurahan Pulorejo Mojokerto)

ANALISIS TREND RASIO EFEKTIVITAS DAN TINGKAT KEMANDIRIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintah Daerah (Pemda) dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKU UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN INVESTASI DI SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KREMBANGAN SKRIPSI

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SIDOARJO (Sebelum dan Sesudah Terjadi Semburan Lumpur Lapindo) SKRIPSI

KATA PENGANTAR. serta hidayah-nya yang telah dilimpahkan sehinga penulis bisa menyelesaikan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DI SURAKARTA. (Studi Empiris di Surakarta Tahun Anggaran )

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI INDOMARET A. YANI GRESIK S K R I P S I

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI JAWA TIMUR PERIODE

Nama : Aang Raka Ade Saputra Npm : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Ilmu Ekonomi

ANALISIS BEBRAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN SIMPANAN PADA BANK-BANK UMUM DI SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA DI GIANT SUN CITY SIDOARJO USULAN PENELITIAN. Oleh :

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. HOTEL SINAR EXPRESS SURABAYA S K R I P S I. Oleh :

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas berkah dan rahmat-nya penulis telah berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak dan Sumbangan Daerah Terhadap Total Penerimaan Daerah dengan perhitungan angka Indeks Desentralisasi Fiskal (Studi Kasus Kabupaten Jombang). Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi pada Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa walaupun penulis sudah berusaha sebaikbaiknya dalam penyusunan skripsi ini, namun tanpa bantuan, motivasi, bimbingan, saran dan dorongan dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP selaku Dosen Pembimbing yang secara langsung telah membantu memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang sangat berharga bagi penyusunan skripsi ini.serta demikian juga kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. i

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Ec. Marseto DS, MSi, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Bapak Drs. Ec. Wiwin Priana, M.T selaku Dosen konsultasi 5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staf fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 6. Pimpinan dan Staf Biro Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan membantu penulis dalam mengumpulkan data dan informasi. 7. Kedua Orang Tuaku, adik-adik, serta Semua keluarga-ku, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas Do a dan dukungannya baik secara moril, materil dan segala perhatian, semangat, cinta, kasih dan sayangnya yang banyak membantu penulis sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.. Semoga Allah SWT memberikan limpahan berkah, rahmat serta karunia- Nya. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan saran dan kritiknya atas penulisan skripsi ini. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surabaya, Juli 2010 Penulis ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i iii vii DAFTAR LAMPIRAN... viii ABSTRAKSI... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penelitian... 5 1.4. Manfaat Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu... 6 2.2. Landasan Teori... 10 2.2.1. Otonomi Daerah... 10 2.2.2. Sumber Penerimaan Pemerintah... 14 2.2.3. Sumber Pendapatan Negara... 19 2.2.4. Pendapatan Asli Daerah sebagai Bagian dan Pendapatan Daerah... 22 iii

2.2.5. APBD... 22 2.2.5.1. APBD... 22 2.2.5.2. Penerimaan Rutin... 23 2.2.6. Sumber Penerimaan Daerah... 26 2.3. Kerangka Pikir... 36 2.4. Hipotesis... 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variable... 39 3.2. Teknik Penentuan Sampel... 43 3.3. Teknik Pengumpulan Data... 43 3.3.1. Jenis Data... 43 3.3.2. Sumber Data... 43 3.3.3. Pengumpulan Data... 44 3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian... 46 4.1.1. Gambaran Umum Wilayah Jombang... 46 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 47 4.2.1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jombang... 47 4.2.2. Pajak Daerah... 51 iv

4.2.3. Retribusi Daerah... 52 4.2.4. Laba Perusahaan Daerah... 53 4.2.5. Lain-lain PAD yang sah... 53 4.2.6. Dana Perimbangan... 54 4.2.7. Lain-lain Pendapatan yang sah... 55 4.3. Analisis dan pengujian Hipotesis Indeks Desentrlisasi Fiskal... 55 4.3.1. Analisis Indeks Desentralisasi Fiskal... 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 62 5.2. Saran... 65 DAFTAR PUSTAKA v

DAFTAR TABEL Tabel 1. Perkembangan Penerimaan Daerah Tahun 2002-2007 ( dalam jumlah juta rupiah ). 49 Tabel 2. Pendapatan Asli Daerah tahun 2002-2007... 50 Tabel 3. Data Proporsi Dana Perimbangan tahun 2002-2007... 54 Tabel 4. Rasio Pandapatan Asli Daerah tehadap Total Penerimaan Daerah Kabupaten Jombang tahun 2002-2007... 57 Tabel 5. Rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak tehadap Total Penerimaan Daerah Kabupaten Jombang tahun 2002-2007... 59 Tabel 6. Rasio Sumbangan Daerah Kabupaten Jombang tahun 2002-2007... 60 vi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Pendapatan Asli daerah (PAD) Kabupaten Jombang tahun 2002-2007 Lampiran 2 : Data Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak(BHPBP) Kabupaten Jombang tahun 2002-2007 Lampiran 3 : Data Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi khusus Kabupaten Jombang tahun 2002-2007 vii

ANALISIS PENDAPATAN HASIL DAERAH, BAGI HASIL PAJAK DAN BUKAN, DAN SUMBANGAN DAERAH TERHADAP TOTAL PENERIMAAN DAERAH DENGAN PERHITUNGAN ANGKA INDEKS DESENTRALISASIFISKAL (STUDI KASUS KABUPATEN JOMBANG) Oleh : M.Fathur Rozi ABSTRAKSI Dalam melaksanakan otonomi daerah di Kabupaten Jombang diperlukan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan keuangan sendiri yakni dengan upaya peningkatan Penerimaan Daerah, baik dengan meningkatkan penerimaan sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang sudah ada maupun dengan penggalian sumber PAD yang baru sesuai dengan ketentuan yang ada serta memperhatikan kondisi dan potensi ekonomi masyarakat. Dalam melaksanakan upaya peningkatan Penerimaan Daerah, perlu diadakan analisis potensi dari Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), peningkatan terhadap Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, dan Sumbangan Daerah. Agar dapat menopang penerimaan daerah tersebut digunakan suatu indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan daerah tersebut. Indikator desentralisasi fiskal adalah rasio antara PAD (Pendapatan Asli Daerah) dengan total pendapatan daerah (TPD), rasio antara BHPBP (Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak) terhadap total pendapatan daerah (TPD), dan Rasio SD (Sumbangan Daerah) total pendapatan daerah (TPD). Obyek yang digunakan dalam penelitan ini adalah PAD ( Pendapatan Asli Daerah ), BHPBP ( Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak ), SD ( Sumbangan Daerah ) daerah Kabupaten Jombang. Teknik analisa yang digunakan yaitu Indeks Desentralisasi Fiskal, sedangkan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dan BPS ( Badan Pusat Statistik ) Berdasarkan hasil penelitian tersebut dengan perhitungan Indeks Desentralisasi Fiskal menunjukkan hasil bahwa kondisi kemampuan keuangan daerah Kabupaten Jombang masih belum mandiri karena peranan PAD dan juga BHPBP sangatlah kecil apabila dibandingkan dengan bantuan dana dari pusat. Meskipun belum mandiri tetapi Kabupaten Jombang semakin tahun menunjukkan grafik peningkatan pada PAD dan BHPBP. Tetapi peningkatan kapabilitas serta kinerja aparatur pemungut pajak daerah juga perlu ditinjau kembali oleh pemerintahan Kabupaten Jombang untuk menjadi daerah yang otonom ataupun mandiri Kata kunci: Indeks Desentralisasi fiskal dan kemandirian Daerah Kabupaten Jombang viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhirakhir ini, membawa dampak terhadap hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Salah satu unsur reformasi total tersebut adalah tuntutan pemberian otonomi yang luas kepada daerah (pemerintah daerah), yang di kenal dengan kebijakan otonomi daerah. Dalam pelaksanaan diharapkan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, potensi dan keanekaragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi otonomi daerah merupakan sarana untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik. Alasan-alasan yang menyebabkan lahirnya tuntutan tersebut. Adalah pertama, intervensi pemerintah pusat yang terlalu besar di masa yang lalu telah menimbulkan masalah rendahnya kapabilitas dan efektifitas pemerintah daerah dalam mendorong proses pembangunan dan kehidupan demokrasi di daerah. Hal tersebut menyebabkan inisiatif dan prakarsa daerah cenderung mati sehingga pemerintah daerah seringkali menjadikan pemenuhan peraturan sebagai tujuan, dan bukan sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kedua, otonomi daerah merupakan jawaban untuk memasuki era new game yang membawa new rules pada semua aspek kehidupan manusia di masa yang akan 1

2 datang. Di era seperti ini, dimana globalization cascade sudah semakin meluas, pemerintah akan semakin kehilangan kendali pada banyak persoalan, seperti pada perdagangan internasional, informasi, serta transaksi keuangan (Mardiasmo, 2002: 3-4). Pembangunan Nasional harus dilaksanakan melihat berbagai potensi yang ada dan harus dimanfaatkan seefisien mungkin. Mengingat keterbatasan tenaga yang professional maupun dana yang tersedia maka Pembangunan Nasional dilaksanakan secara bertahap melalui perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Pembangunan itu sendiri tentunya memerlukan biaya yang sangat besar. Kondisi yang demikian itu akan mendorong para pelaku pembangunan untuk lebih berorientasi kepada kemampuan sendiri. Dengan mengacu pada Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 tentang asas Desentralisasi maka dalam rangka melaksanakan pembangunan yang merata, berdaya guna, dan berhasil guna maka dibentuklah Daerah Otonomi (Anonim, 2004 : 8) Otonomi bagi Daerah mempunyai banyak tujuan, salah satunya adalah guna menambah kelancaran pembangunan di daerah dan terciptanya suatu kesinambungan pertumbuhan pembangunan yang dicapai serta pemerataan hasilhasilnya. Guna mewujudkan fenomena diatas satu hal yang harus dimiliki oleh Daerah yaitu kemampuan dalam penyediaan pembiayaan pembangunan yang bertumpu pada sumber Pendapatan Asli Daerah yang lebih besar. Kebutuhan penyediaan dan pembangunan ini dirasa sangat penting dan relevan dengan konsepsi Otonomi Daerah yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab karena

3 pada dasarnya yang hendak dibangun serta ditingkatkan adalah kekuatan pembangunan dalam masyarakat itu sendiri. Dalam melaksanakan otonomi daerah di Kabupaten Jombang maka diperlukan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan keuangan sendiri yakni dengan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), baik dengan meningkatkan penerimaan sumber PAD yang sudah ada maupun dengan penggalian sumber PAD yang baru sesuai dengan ketentuan yang ada serta memperhatikan kondisi dan potensi ekonomi masyarakat. Dalam melaksanakan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), perlu diadakan analisis potensi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan terhadap Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak agar dapat menopang dari suatu penerimaan daerah tersebut.indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan daerah tersebut adalah indikator desentralisasi fiskal. Indikator desentralisasi fiskal adalah rasio antara PAD dengan total penerimaan daerah. Rendahnya PAD suatu daerah bukanlah disebabkan oleh karena secara struktural daerah memang miskin atau tidak memiliki sumber-sumber keuangan yang potensial, tetapi lebih banyak disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat. Selama ini sumber-sumber keuangan yang potensial dikuasai oleh pusat. Adapun PAD pada kabupaten Jombang tahun 2002 adalah Rp. 45.097.701 dengan proporsi 0,13, kemudian pada tahun 2003 adalah Rp. 70.114.759 dengan proporsi 0,15, sedangkan pada tahun 2004 menjadi Rp. 44.534.969 dengan proporsi 0.10 kemudian pada tahun 2005 sebesar Rp. 48.990.313 dengan proporsi 0.11. Tahun

4 2006 Rp. 42.144.160 dengan proporsi 0,08 dan pada tahun 2007 sebesar Rp. 68.170.329 dengan proporsi 0.10. (Anonim, 2008 : 272) Data keuangan daerah yang memberikan gambaran statistik perkembangan anggaran dan realisasi, baik penerimaan maupun pengeluaran dan analisa terhadapnya merupakan informasi yang penting terutama untuk membuat kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah dan melihat kemampuan atau tingkat kemandirian daerah. Oleh karena itu untuk terciptanya kemandirian pada kabupaten Jombang, pemerintah pusat memberikan otonomi kepada pemerintahan daerah agar dapat menyelenggarakan pemerintahannya sendiri. Dengan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sehingga pembangunan di daerah diarahkan agar lebih mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan uraian di atas, perlu diteliti mengenai kinerja keuangan daerah di Kabupaten Jombang dalam masa otonomi daerah. Oleh karena itu penulis mengambil judul Skripsi dengan judul Analisis PAD, BHPBP, dan SD, terhadap Total Penerimaan Daerah dengan angka Indeks Desentralisasi Fiskal studi kasus Kabupaten Jombang 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah PAD (Pendapatan Asli Daerah), BHPBP (Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak), Sumbangan Daerah dapat mendukung Kabupaten Jombang untuk menuju mandiri?

5 2. Apakah indeks desentralisasi fiskal di Kabupaten Jombang sudah bisa dikatakan mandiri? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, dan Sumbangan Daerah dapat mendukung Kabupaten Jombang menjadi daerah yang mandiri atau tidak. 2. Untuk mengetahui indeks desentralisasi fiskal di Kabupaten Jombang sudah bisa dikatakan mandiri. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Jombang dalam menentukan kebijaksanaan selanjutnya yang berkaitan dengan pendapatan daerah. 2. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis atau peneliti yang mengambil topik perusahaan daerah di Kabupaten Jombang. 3. Sebagai bahan penerapan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah baik diperoleh secara langsung maupun tidak langsung serta dapat membandingkan dengan kenyataan yang ada, khususnya yang berhubungan dengan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jombang.