BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi yang ditandai oleh dunia usaha yang semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai oleh dunia usaha yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. terpenting yang mampu digunakan menjalankan setiap proses di dalamnya yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB I PENDAHULUAN. potensialuntuk meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan tidak akan terlepas dari peranan tenaga kerja (karyawan). Para

BAB I PENDAHULUAN. daya (recouces) yang dapat dioptimalkan dalam organisasi. tujuannya, maka posisi dan peran sumberdaya manusia (human recources)

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda. X1-0,514-1,327 0,242 Tidak. X2-0,403-1,039 0,346 Tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit kinerja tenaga sumber

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. sistematis agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Keempat

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi yaitu memaksimalkan laba. Tenaga kerja memberi sumbangan

BAB I PENDAHULUAN. daya, terutama sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu proyek maka

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan tersebut, salah satu cara yang harus diupayakan adalah dengan

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bukunya Heidjrachman (2002) kompensasi adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ASPEK-ASPEK KOMPENSASI PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk memajukan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan organisasi yang padat modal, padat SDM, padat teknologi dan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional,

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan atau organisasi dalam mengatasi persaingan. Perusahaan atau organisasi

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian pada penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA KARYAWAN DI VICO INDONESIA COMPANY MUARA BADAK - KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan nasional. Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, utama berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang ditandai oleh dunia usaha yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk bisa mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya, salah satunya adalah sumber daya manusia. Keberhasilan dan kesuksesan kinerja suatu organisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama bagi perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif berbagai aktifitas dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam satu organisasi karena kelangsungan hidup dari suatu organisasi di tentukan oleh faktor manusia yang ada di dalamnya. Sehingga tidak ada satupun perusahaan yang tidak melibatkan manusia dalam merealisasi tujuannya. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta dengan sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Kinerja karyawan merupakan faktor yang utama dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan (Nasution, 2012). Peranan sumber daya manusia sebagai penggerak perusahaan sangat besar untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, upaya-upaya organisasi dalam mendorong karyawannya untuk bekerja lebih baik harus terus dilakukan. Dengan adanya karyawan-karyawan yang mampu bekerja dengan baik, diharapkan kinerja 1

2 karyawan yang dicapai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan perusahaan. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan organisasi untuk dicapai. Tujuan organisasi dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan kualitas produk atau jasa, meningkatnya daya saing, dan meningktnya kinerja organisasi. Pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja atau prestasi kerja organisasi dan menunjukkan sebagai kinerja atau performa organisasi (Wibowo, 2012). Menurut Prawirosentono dalam Sutrisno (2011) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Pencapaian hasil kinerja yang maksimal dari seorang karyawan juga dapat dilihat dari berbagai faktor diantaranya tingkat kepuasannya dalam bekerja serta penghargaan yang didapatkan yaitu berupa kenaikkan gaji, kompensasi, bonus, insentif, promosi jabatan dan lain sebagainya. Menurut Mathis dan Jackson (2006), ada tiga faktor utama yang memengaruhi bagaimana individu bekerja, yaitu kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi. Kebijakan perusahaan yang adil dan layak dalam memberikan imbalan dapat dilakukan dengan memberikan jumlah imbalan finansial yang cukup

3 sehingga pegawai dapat bekerja lebih baik. Jaminan penghasilan yang lebih baik sangat penting bukan saja bagi kemanusiaan akan tetapi juga untuk meningkatkan kinerja. Seseorang bekerja memberikan waktu dan tenaganya kepada organisasi dan sebagai kontra prestasinya, organisasi memberikan imbalan atau kompensasi yang bentuknya dapat sangat bervariasi. Sistem yang dipergunakan organisasi dalam memberikan imbalan tersebut dapat mempengaruhi motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Dalam kenyataannya, setiap organisasi menerapkan sistem kompensasi secara fleksibel dan bebas sesuai dengan kondisi masing masing. Sistem mana yang dirasa tepat untuk memberikan kompensasi kepada pekerja dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dan menumbuhkan kepuasan kerjanya (Wibowo, 2012). Penelitian sebelumnya oleh Nasution (2012) mengenai hubungan imbalan finansial dan non finansial dengan kinerja karyawan, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (r) imbalan finansial dengan kinerja adalah 0,553 dan koefisien korelasi (r) imbalan non finansial dengan kinerja adalah 0,747, artinya terdapat hubungan yang positif dan sedang hinggan kuat antara imbalan finansial dan non finansial dengan kinerja karyawan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2012) mengenai hubungan penghargaan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Haji Medan, menunjukkan bahwa ada hubungan penghargaan (penghargaan yang terdiri dari gaji, upah insentif, benefit and service, promosi, fasilitas dan penghargaan interpersonal) dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit

4 Haji Medan. dengan menggunakan Uji kolerasi Spearman Rho yang memberikan nilai kekuatan kolerasi (r) yaitu 0,486 yang artinya kekuatan kolerasi sedang dan sig. (1-tailed) sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil dari nilai p= 0,05 yang menginterpretasikan bahwa Ha diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan penghargaan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Haji Medan. Hasil penelitian yang dilakukan Handayani (2012), diperoleh koefisien tingkat upah adalah 0.246 dengan t hit = 2,773 atau sig t = 0,011. Artinya tingkat upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, karena sig t (0,011) < α (0,05). Jika tingkat upah bertambah atau berkurang maka secara signifikan akan menyebabkan kinerja pegawai bertambah atau berkurang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tingkat upah adalah searah dengan kinerja pegawai. Hasil uji chi-square yang dilakukan oleh Panjaitan (2015) dalam penelitiannya mengenai hubungan kompensasi terhadap kinerja karyawan, memperlihatkan bahwa p-value adalah sebesar 0.036, lebih kecil dari nilai sig-α (0.05), sehingga dapat dikatakan bahwa kompensasi memiliki hubungan signifikan dengan kinerja karyawan. Rumah Sakit Horas Insani adalah salah satu rumah sakit yang relatif besar di kota Pematangsiantar, terletak di Jalan Medan Km. 2,5 yang cukup strategis karena merupakan jalan raya penghubung kota Pematangsiantar dengan kota Medan. Rumah Sakit Horas Insani memiliki visi untuk Menjadi Rumah Sakit Pilihan serta misi untuk Meningkatkan profesionalitas SDM dan kesejahteraan

5 karyawan Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar dan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima, murah dan terjangkau oleh masyarakat. Dalam survei pendahuluan ke RS Horas Insani kota Pematangsiantar, diperoleh bahwa pemberian kompensasi finansial kepada para perawat secara umum terdiri dari: gaji pokok, upah lembur, dan asuransi kesehatan. Sedangkan untuk perawat yang menjadi kepala ruangan dan kepala perawat, diberikan juga tambahan berupa tunjangan jabatan. Pihak manajemen rumah sakit juga memberlakukan sitem kenaikan gaji kepada seluruh pegawai secara berkala setiap tahunnya, yang besarnya ditentukan oleh kebijaksanaan dari perusahaan. Jumlah gaji pokok yang diterima para perawat banyaknya disesuaikan dengan upah minimum kota Pematangsiantar. Selain gaji, pokok pihak rumah sakit juga memberikan bonus PONDS kepada seluruh pegawai baik medis maupun non medis yang besarnya sesuai dengan kebijakan yang berlaku, dan bagi perawat pelaksana yang melakukakan tindakan-tindakan medis khusus saat menangani pasien seperti memasang kateter, memasang infus NGT, melakukan tindakan emergency, dan lain-lain diberikan juga bonus tambahan karena telah melakukan tindakan medis tersebut. Perawat di RS Horas Insani kota Pematangsiantar memiliki target waktu kerja dalam sebulan yaitu 160 jam kerja, apabila kemudian dalam sebulan jam kerja melebihi waktu yang ditetapkan maka perawat akan mendapatkan upah lembur. Besarnya upah lembur disesuaikan dengan masa kerja dan tingkat pendidikan perawat tersebut, dengan perhitungan jumlah upah lembur per jam adalah jumlah gaji pokok sebulan dibagi 160 jam kerja. Jika perawat melakukan

6 lembur pada saat hari libur nasional, maka besarnya upah lembur yang diterima adalah dua kali dari jumlah upah lembur pada hari kerja. Kebijakan besaran upah lembur yang ditentukan oleh pihak rumah sakit sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.102 Tahun 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur, dimana dalam pasal 12 disebutkan: Bagi perusahaan yang telah melaksanakan dasar perhitungan upah lembur yang nilainya lebih baik dari Keputusan Menteri ini, maka perhitungan upah lembur tersebut tetap berlaku. Perawat pelaksana di RS Horas Insani kota Pematangsiantar juga telah didaftarkan untuk asuransi yang terdiri dari BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Sistem pembayaran kompensasi para perawat di RS Horas Insani dilakukan melalui transfer ke rekening bank masing masing perawat setiap bulannya. Namun demikian saat melakukan wawancara singkat, beberapa orang perawat pelaksana masih mengeluhkan mengenai masalah pemberian gaji dan bonus PONDS yang jumlahnya mereka anggap belum sesuai dengan beban pekerjaan mereka, serta mengenai belum adanya pemberian dana pensiun yang diberikan oleh pihak rumah sakit untuk mereka kelak. Dalam survei pendahuluan, hubungan antar pegawai dan hubungan dengan atasan sudah berlangsung dengan cukup baik didalam lingkungan kerja, kondisi nurse station dan tempat kerja perawat pelaksana juga sudah baik dan nyaman untuk bekerja, pihak rumah sakit juga menyediakan musholla dan ruangan untuk melaksanakan ibadah keagamaan bagi setiap perawat. Namun, umumnya perawat pelaksana mengeluhkan mengenai kurangnya waktu istirahat bagi mereka, karena

7 saat melakukan shift kerja perawat dituntut untuk bekerja selama 6 jam per shift tanpa ada waktu khusus untuk beristirahat. Pihak RS Horas Insani juga melakukan penilaian kinerja secara berkala kepada setiap perawat. Penilaian kinerja dilakukan setiap tiga bulan sekali dan dilakukan dengan menggunakan formulir penilaian kinerja. Penilaian kinerja perawat pelaksana dilakukan oleh masing masing perawat kepala ruangan, dengan pertimbangan bahwa perawat kepala ruangan lebih mengetahui bagaimana kinerja perawat pelaksana. Dengan adanya penilaian kinerja ini pihak rumah sakit akan mengetahui bagaimana kinerja setiap perawat pelaksana mereka dalam bekerja.hasil dari penilaian kinerja digunakan juga oleh pihak manajemen rumah sakit sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam promosi, pengangkatan jabatan, maupun demosi para pekerja di RS Horas Insani, khususnya perawat. Dari hasil surei pendahuluan yang dilakukan hampir keseluruhan hasil penilaian kinerja perawat pelaksana sudah cukup bagus, akan tetapi hal tersebut tidak selaras dengan keluhan- keluhan mereka terhadap beberapa hal dalam penerapan kompensasi finansial dan non finansial yang telah diberlakukan oleh pihak rumah sakit. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai hubungan kompensasi finansial dan non finansial dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit Horas Insani kota Pematangsiantar tahun 2016. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah tentang hubungan kompensasi finansial dan non finansial

8 dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit Horas Insani kota Pematangsiantar tahun 2016. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1. Mengetahui hubungan kompensasi finansial dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit Horas Insani kota Pematangsiantar tahun 2016. 2. Mengetahui hubungan kompensasi non finansial dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit Horas Insani kota Pematangsiantar tahun 2016. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran kompensasi finansial perawat pelaksana di rumah sakit Horas Insani kota Pematangsiantar tahun 2016. 2. Mengetahui gambaran kompensasi non finansial perawat pelaksana di rumah sakit Horas Insani kota Pematangsiantar tahun 2016. 3. Mengetahui gambaran kinerja perawat pelaksana di rumah sakit Horas Insani kota Pematangsiantar tahun 2016. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam dunia kerja yang sebenarnya. 2. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui hubungan kompensasi finansial dan non finansial dengan kinerja para perawat pelaksana di RS Horas Insani, Pematangsiantar.