LAMPIRAN II KEPUTUSAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 57 TAHUN : 2012 TANGGAL : 28 Desember 2012 A. PENDAHULUAN Sekretariat Kabinet dalam menyelenggarakan fungsi penyiapan, penyusunan dan penyampaian RPerpres, RKeppres dan RInpres di Bidang Kesejahteraan Rakyat dibantu oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat. Salah satu kegiatan dari fungsi tersebut adalah penyelesaian permohonan penetapan suatu Rancangan baik Peraturan Presiden, Keputusan Presiden ataupun Instruksi Presiden yang disampaikan oleh Menteri/Pimpinan LPNK kepada Presiden. B. STANDAR PELAYANAN Jenis pelayanan administrasi tentang penyelesaian permohonan penetapan RPerpres, RKeppres dan RInpres yang diajukan kepada Presiden. 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan; c. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden; d. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet; e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan; f. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan; g. Peraturan
- 2-2. Persyaratan Pelayanan 3. Sistem, mekanisme dan prosedur g. Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012. 1. Persyaratan administratif/teknis yang harus dipenuhi oleh pelaksana pelayanan: a. Surat permohonan kepada Presiden/ Seskab mengenai penetapan Rancangan disertai rancangan yang bersangkutan; b. Arahan (disposisi) pimpinan untuk melaksanakan penyelesaian permohonan penetapan Rancangan. c. Memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang/kedudukan masing-masing. 2. Persyaratan administratif/teknis yang harus dipenuhi oleh pengguna pelayanan: a. Menteri/Pimpinan LPNK mengajukan surat permohonan penetapan Rancangan kepada Presiden disertai dengan draft rancangan beserta lampiran dan data/ informasi pendukung; b. Rancangan yang diajukan telah dibahas dan disepakati bersama instansi terkait sesuai peraturan perundang-undangan. 1. Menteri/Pimpinan LPNK menyampaikan kepada Presiden permohonan penetapan Rancangan disertai dengan lampiran draft rancangan (hard copy dan soft copy) dan data/informasi pendukung yang diperlukan dengan tembusan kepada Seskab; 2. Permohonan tersebut diteruskan oleh TU Persuratan kepada Seskab/Waseskab untuk diteruskan ke unit kerja terkait; 3. Seskab/Waseskab meneruskan permohonan tersebut kepada Deputi yang tugas dan fungsinya berkaitan dengan substansi rancangan disertai petunjuk/disposisi; 4. Deputi meneruskan permohonan tersebut kepada Asdep Bidang Perancangan PUU; 5. Dalam hal dipandang perlu, Deputi dapat menugaskan Asdep Bidang Substansi 5. Dalam
- 3 - menangani permohonan tersebut bersamasama dengan Asdep Bidang Perancangan PUU; 6. Secara berjenjang Asdep, Kabid dan Kasubid memberikan petunjuk/disposisi atas permohonan tersebut; 7. Analis meneliti permohonan tersebut dan melaporkan hasilnya secara berjenjang kepada Kasubbid, Kabid, Asdep, dan Deputi; 8. Laporan tersebut dapat berupa memo, briefing sheet, naskah Rancangan dan pokokpokok isi Rancangan; 9. Apabila hasil analisis menunjukkan adanya permasalahan, maka permohonan tersebut disampaikan kepada Menteri/Pimpinan LPNK untuk dilakukan pembahasan; 10. Dalam hal permohonan memerlukan koordinasi dengan instansi terkait, permohonan disampaikan kepada Menko yang terkait dengan substansi Rancangan yang bersangkutan; 11. Dalam hal Rancangan tidak mengandung permasalahan, Rancangan yang bersangkutan dimintakan paraf persetujuan Menteri/Pimpinan LPNK pemrakarsa dan instansi-instansi lain yang terkait dengan Surat Seskab; 12. Naskah surat Seskab untuk permintaan paraf persetujuan beserta memo pengajuannya diajukan secara berjenjang kepada Seskab untuk ditandatangani; 13. Rancangan yang telah memperoleh paraf persetujuan disampaikan kepada Presiden secara berjenjang disertai memo-memo, pokok-pokok isi Rancangan, naskah Rancangan guna penetapannya; 14. Seskab menandatangani memo tersebut guna penyampaian kepada Presiden untuk menetapkan Rancangan. Prosedur
- 4 - Prosedur Pelayanan Penetapan Rancangan Menteri/Pimpinan LPNK Seskab/Waseskab Deputi Asdep Kabid Kasubbid Analis Kasubbid Kabid Asdep Deputi Seskab Menteri/Pimpinan LPNK Presiden 4. Jangka
- 5-4. Jangka waktu penyelesaian Jangka waktu penyelesaian 9 (sembilan) hari terhitung mulai diterimanya permohonan sampai dengan ditandatanganinya surat Seskab untuk permintaan paraf persetujuan atau Surat Seskab kepada Menteri/Pimpinan LPNK. 5. Biaya/tarif Tidak ada biaya. 6. Produk Pelayanan 7. Sarana, prasarana dan/atau fasilitas 8. Kompetensi Pelaksana 9. Pengawasan Internal 10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan Naskah surat Seskab untuk permintaan pembahasan rancangan dalam hal terdapat permasalahan atau memerlukan koordinasi instansi terkait, naskah surat Seskab untuk permintaan paraf persetujuan, Memo Seskab kepada Presiden dan Naskah Asli Peraturan Presiden, Keputusan Presiden atau Instruksi Presiden. 1. Referensi Peraturan PUU dan hal-hal lain terkait penyelesaian rancangan. 2. Ruang Kerja/Ruang Rapat. 3. Alat Tulis Kantor. 4. Komputer dan Printer. 5. Telepon dan Fax. 6. Kendaraan Dinas Roda Dua/Roda Empat. 1. Sarjana Hukum. 2. Mampu menganalisis substansi rancangan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan. 3. Memiliki kemampuan memahami peraturan PUU dan legal drafting. 4. Mampu mengoperasikan komputer terutama program MS Office atau program sejenis. 5. Mampu bekerja dalam Tim. 1. Dilakukan oleh Atasan Langsung. 2. Dilaksanakan secara kontinyu. 3. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Melalui Telepon atau Fax ke 34832402 atau 34832402. 11. Jumlah
- 6-11. Jumlah Pelaksana 12. Jaminan Pelayanan 13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan 14. Evaluasi kinerja pelaksana 15. Komponen tambahan Jumlah pegawai yang diperlukan minimal 5 (lima) orang. Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh pegawai yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil, cepat, tepat, dan cermat. 1. Produk layanan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin keasliannya dengan nomor kode dan simbol tertentu. 2. Setiap surat Setkab/Seskab dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang dan berstempel/cap basah. Evaluasi kinerja pelayanan dilakukan melalui kesesuaian dengan SOP Penyusunan RPerpres, RKeppres dan RInpres atau SOP bidang Perancangan PUU lainnya yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) tahun. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan tersebut, jika dipandang perlu Deputi dapat memberikan arahan agar proses kegiatan pelayanan dilakukan secara bersama-sama dengan Asdep Bidang Substansi. SEKRETARIS KABINET, ttd. Salinan sesuai dengan aslinya DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET, DIPO ALAM ttd. DJADMIKO Agus Sumartono