LAMPIRAN II KEPUTUSAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 57 TAHUN : 2012 TANGGAL : 28 Desember 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Polhukam Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

Standar Pelayanan Analisis dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah di Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri

Standar Pelayanan Analisis dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah di Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

B. Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

Standar Pelayanan Analisis Dan Penyusunan Pendapat Hukum Atas Permasalahan Hukum Berkaitan Dengan Pengaduan Masyarakat

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA B. Standar Pelayanan di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA Biro Organisasi, Tata Laksana, dan Akuntabilitas Kinerja

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E. Standar Pelayanan di Lingkungan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Standar Pelayanan Pengusulan dan Evaluasi Organisasi di lingkungan Sekretariat Negara

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN MENTERI PADA KEMENTERIAN AGAMA.

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Satya Bhakti Parikesit

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB I KETENTUAN UMUM

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Jakarta, Ratih Nurdianti

2017, No Eselon I, dan Keputusan Pimpinan Unit OrganisasiEselon I di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah tidak sesuai dengan tata

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2015

2017, No Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengundangan Peraturan Perundang-U

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA c. Standar Pelayanan Pemantauan Kegiatan Lembaga Negara dan Lembaga Non Struktural

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

2017, No Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peratu

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI KEMARITIMAN SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG KEMARITIMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016

1. BIDANG PENANAMAN MODAL a. Jenis Pelayanan Administrasi Izin Prinsip. No. Komponen Uraian

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

1. Izin Penelitian Lembaga Dalam Provinsi

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Standar Pelayanan Penyusunan Sistem dan Prosedur Kerja di Lingkungan Sekretariat Negara

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreat

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BIDANG PERDAGANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N

Standar Pelayanan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Laporan Triwulanan)

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

a. Standar Pelayanan Permintaan Alat Tulis Kantor di Lingkungan Satuan Kerja Sekretariat Negara

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS STANDAR PELAYANAN PENANGANAN PERSURATAN DI LINGKUNGAN ISTANA CIPANAS

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN, PENGUNDANGAN, DAN PENYEBARLUASAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 36 Tahun 2017 Seri E Nomor 27 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN DATA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA KERJA DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DAN SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

STANDAR PELAYANAN SURAT MENYURAT

Standar Pelayanan Penyusunan Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Penyusunan Permohonan Anggaran Biaya Tambahan (ABT)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

Standar Pelayanan Perizinan Penggunaan Gedung Serbaguna, Ruang Rapat, dan Wisma Sekretariat Negara

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

Standar Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Sekretariat Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT PRESIDEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT KABINET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LAMPIRAN II KEPUTUSAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 57 TAHUN : 2012 TANGGAL : 28 Desember 2012 A. PENDAHULUAN Sekretariat Kabinet dalam menyelenggarakan fungsi penyiapan, penyusunan dan penyampaian RPerpres, RKeppres dan RInpres di Bidang Kesejahteraan Rakyat dibantu oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat. Salah satu kegiatan dari fungsi tersebut adalah penyelesaian permohonan penetapan suatu Rancangan baik Peraturan Presiden, Keputusan Presiden ataupun Instruksi Presiden yang disampaikan oleh Menteri/Pimpinan LPNK kepada Presiden. B. STANDAR PELAYANAN Jenis pelayanan administrasi tentang penyelesaian permohonan penetapan RPerpres, RKeppres dan RInpres yang diajukan kepada Presiden. 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan; c. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden; d. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet; e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan; f. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan; g. Peraturan

- 2-2. Persyaratan Pelayanan 3. Sistem, mekanisme dan prosedur g. Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012. 1. Persyaratan administratif/teknis yang harus dipenuhi oleh pelaksana pelayanan: a. Surat permohonan kepada Presiden/ Seskab mengenai penetapan Rancangan disertai rancangan yang bersangkutan; b. Arahan (disposisi) pimpinan untuk melaksanakan penyelesaian permohonan penetapan Rancangan. c. Memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang/kedudukan masing-masing. 2. Persyaratan administratif/teknis yang harus dipenuhi oleh pengguna pelayanan: a. Menteri/Pimpinan LPNK mengajukan surat permohonan penetapan Rancangan kepada Presiden disertai dengan draft rancangan beserta lampiran dan data/ informasi pendukung; b. Rancangan yang diajukan telah dibahas dan disepakati bersama instansi terkait sesuai peraturan perundang-undangan. 1. Menteri/Pimpinan LPNK menyampaikan kepada Presiden permohonan penetapan Rancangan disertai dengan lampiran draft rancangan (hard copy dan soft copy) dan data/informasi pendukung yang diperlukan dengan tembusan kepada Seskab; 2. Permohonan tersebut diteruskan oleh TU Persuratan kepada Seskab/Waseskab untuk diteruskan ke unit kerja terkait; 3. Seskab/Waseskab meneruskan permohonan tersebut kepada Deputi yang tugas dan fungsinya berkaitan dengan substansi rancangan disertai petunjuk/disposisi; 4. Deputi meneruskan permohonan tersebut kepada Asdep Bidang Perancangan PUU; 5. Dalam hal dipandang perlu, Deputi dapat menugaskan Asdep Bidang Substansi 5. Dalam

- 3 - menangani permohonan tersebut bersamasama dengan Asdep Bidang Perancangan PUU; 6. Secara berjenjang Asdep, Kabid dan Kasubid memberikan petunjuk/disposisi atas permohonan tersebut; 7. Analis meneliti permohonan tersebut dan melaporkan hasilnya secara berjenjang kepada Kasubbid, Kabid, Asdep, dan Deputi; 8. Laporan tersebut dapat berupa memo, briefing sheet, naskah Rancangan dan pokokpokok isi Rancangan; 9. Apabila hasil analisis menunjukkan adanya permasalahan, maka permohonan tersebut disampaikan kepada Menteri/Pimpinan LPNK untuk dilakukan pembahasan; 10. Dalam hal permohonan memerlukan koordinasi dengan instansi terkait, permohonan disampaikan kepada Menko yang terkait dengan substansi Rancangan yang bersangkutan; 11. Dalam hal Rancangan tidak mengandung permasalahan, Rancangan yang bersangkutan dimintakan paraf persetujuan Menteri/Pimpinan LPNK pemrakarsa dan instansi-instansi lain yang terkait dengan Surat Seskab; 12. Naskah surat Seskab untuk permintaan paraf persetujuan beserta memo pengajuannya diajukan secara berjenjang kepada Seskab untuk ditandatangani; 13. Rancangan yang telah memperoleh paraf persetujuan disampaikan kepada Presiden secara berjenjang disertai memo-memo, pokok-pokok isi Rancangan, naskah Rancangan guna penetapannya; 14. Seskab menandatangani memo tersebut guna penyampaian kepada Presiden untuk menetapkan Rancangan. Prosedur

- 4 - Prosedur Pelayanan Penetapan Rancangan Menteri/Pimpinan LPNK Seskab/Waseskab Deputi Asdep Kabid Kasubbid Analis Kasubbid Kabid Asdep Deputi Seskab Menteri/Pimpinan LPNK Presiden 4. Jangka

- 5-4. Jangka waktu penyelesaian Jangka waktu penyelesaian 9 (sembilan) hari terhitung mulai diterimanya permohonan sampai dengan ditandatanganinya surat Seskab untuk permintaan paraf persetujuan atau Surat Seskab kepada Menteri/Pimpinan LPNK. 5. Biaya/tarif Tidak ada biaya. 6. Produk Pelayanan 7. Sarana, prasarana dan/atau fasilitas 8. Kompetensi Pelaksana 9. Pengawasan Internal 10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan Naskah surat Seskab untuk permintaan pembahasan rancangan dalam hal terdapat permasalahan atau memerlukan koordinasi instansi terkait, naskah surat Seskab untuk permintaan paraf persetujuan, Memo Seskab kepada Presiden dan Naskah Asli Peraturan Presiden, Keputusan Presiden atau Instruksi Presiden. 1. Referensi Peraturan PUU dan hal-hal lain terkait penyelesaian rancangan. 2. Ruang Kerja/Ruang Rapat. 3. Alat Tulis Kantor. 4. Komputer dan Printer. 5. Telepon dan Fax. 6. Kendaraan Dinas Roda Dua/Roda Empat. 1. Sarjana Hukum. 2. Mampu menganalisis substansi rancangan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan. 3. Memiliki kemampuan memahami peraturan PUU dan legal drafting. 4. Mampu mengoperasikan komputer terutama program MS Office atau program sejenis. 5. Mampu bekerja dalam Tim. 1. Dilakukan oleh Atasan Langsung. 2. Dilaksanakan secara kontinyu. 3. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Melalui Telepon atau Fax ke 34832402 atau 34832402. 11. Jumlah

- 6-11. Jumlah Pelaksana 12. Jaminan Pelayanan 13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan 14. Evaluasi kinerja pelaksana 15. Komponen tambahan Jumlah pegawai yang diperlukan minimal 5 (lima) orang. Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh pegawai yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil, cepat, tepat, dan cermat. 1. Produk layanan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin keasliannya dengan nomor kode dan simbol tertentu. 2. Setiap surat Setkab/Seskab dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang dan berstempel/cap basah. Evaluasi kinerja pelayanan dilakukan melalui kesesuaian dengan SOP Penyusunan RPerpres, RKeppres dan RInpres atau SOP bidang Perancangan PUU lainnya yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) tahun. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan tersebut, jika dipandang perlu Deputi dapat memberikan arahan agar proses kegiatan pelayanan dilakukan secara bersama-sama dengan Asdep Bidang Substansi. SEKRETARIS KABINET, ttd. Salinan sesuai dengan aslinya DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET, DIPO ALAM ttd. DJADMIKO Agus Sumartono