ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI SARANA EVALUASI UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK SIDOARJO

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Laporan keuangan

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

Analisa Rasio Keuangan

RASIO LAPORAN KEUANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II URAIAN TEORITIS

Financial Performance (2)

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

III. METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Analisis laporan keuangan, kinerja keuangan perusahaan.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal (signaling theory)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

Transkripsi:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII SURABAYA Kiki Ayu Meidella, Masyhad, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya adellya_cuit@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Perkebunan Nusantara XII Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Laporan keuangan tersebut merupakan data yang diperoleh dari perusahaaan PT Perkebunana Nusantara XII Surabaya. Analisis data dengan melakukan perhitungan terhadap data kuantitatif laporan keuangan, yaitu neraca laba rugi PT. Perkebunan Nusantara XII Surabaya dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas. Dari hasil analisis semua rasio tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rasio yang dimiliki perusahaan cenderung berfluktuasi atau tidak stabil. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat kinerja keuangan yang kurang baik, sehingga perusahaan masih memerlukan usaha untuk menjaga kestabilan perusahaan dan meningkatkan lagi kinerja keuangan perusahaan. Kata Kunci : Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan ABSTRACT This study aims to determine the financial performance PT. Perkebunan Nusantara XII Surabaya. This study is a qualitative research. The financial statements are the data obtained from the company PT. Perkebunan Nusantara XII Surabaya. Analysis of the data by performing calculations on quantitative data of financial statements the balance of profi and loss by using the ratio PT. Perkebunan Nusantara XII Surabaya. The financial ratios used include liquidity ratios, leverage ratios, activity ratios, and profitability ratios. From the analysis of all these ratios it can be concluded that the value of the ratio of the company is likely to fluctuate or unstable. It indicates that the company has a level of financial performance is not good so it still needs the effort to maintain the stability of the company s financial performance. Keywords : Financial Ratios, Financial Performance PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi di dunia lama semakin lama berkembang sangat pesat, dan perkembangan ekonomi didunia ini ditandai dengan banyaknya suatu 32

usaha ataupun perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri atau manufaktur. Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan media komunikasi dan pertanggung jawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya yang dihasilkan melalui sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan. Harahap (2015:105) laporan keuangan adalah: Laporan Keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu. Harahap (2015:120) laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Hery (2015:04) menjelaskan bahwa tujuan keseluruhan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit. Menurut PSAK No.1 dalam Hery (2015:113) menjelaskan bahwa : Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Agar laporan keuangan lebih bermakna, laporan keuangan tersebut harus dapat dipahami dan dimengerti oleh penggunaan sehingga perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Fahmi (2012:63) Pengertian kinerja keuangan secara sederhana dapat dipahami sebagai hasil kerja para menejer dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka yang berhubungan dengan pengelola keuangan perusahaan. Kinerja keuangan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan yang mencerminkan baik buruknya prestasi kerja perusahaan selama periode tertentu. 33

Salah satu cara menilai kinerja keuangan adalah dengan melakukan analisis atas laporan keuangan dalam perusahaan yang terdiri dari neraca dan labarugi. Penilaian kinerja lebih diarahkan pada penelitian individual pekerjaan. Dengan demikian, bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian tentang seberapa baik pekerja telah melaksanakan tugasnya selama periode waktu tertentu (Wibowo, 2014:187). Harahap (2015:297) mendefinisikan rasio keuangan sebagai berikut: Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Analisis rasio keuangan ini dapat mengungkapkan hubungan yang penting antar perkiraan laporan keuangan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dengan metode dan teknik ini kita dapat mengetahui perkembangan suatu perusahaan untuk saat ini dan masa akan datang. Sehingga dengan demikian akan dapat diputuskan apakah kondisi perusahaan baik atau buruk nantinya. Berdasarkan tujuan penganalisis, maka rasio-rasio dapat digunakan yaitu: 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, rasio ini terdiri dari current ratio, cash ratio, acid test ratio, working capital to total assets ratio. a. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio = Current Asset Current Liabilities b. Rasio Kas (Cash Ratio) c. Rasio Cepat (Acid Test Ratio/Quick Ratio) Rasio Cepat = kas + piutang usaha Kewajiban Lancar 34

d. Net Working Capital 2. Rasio Leverage (Leverage Ratio) atau Raio Solvabilitas Rasio Leverage atau rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya, apabila perusahaan dilikuidasi. a. Rasio Total Utang terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio) Total Debt to Equity Ratio = Total Liabilities Total Equity b. Rasio Total Utang terhadap Aktiva (Total Debt to Total Assets) Total Debt to Total Assets = Total Liabilities Total Asset c. Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long-term Debt to Equity Ratio) Long-term Debt to Equity Ratio = Long term Debt Total Equity d. Rasio Laba Operasional terhadap kewajiban (Operating income to Liablities Ratio) Rasio laba operasional terhadap kewajiban = Laba Operasional Kewajiban 3. Rasio Aktivitas (Efficiency Ratio) Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. a. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) Total Assets Turnover = Sales Total Asset 35

b. Perputaran Piutang Usaha (Receivable Turnover) Receivable Turnover = Sales Account Receivable c. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Inventory Turnover =Cost of Good Sold/Sales Inventory d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turn Over) e. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) Perputaran Modal Kerja = Penjualan Rata-rata Aset Lancar 4. Rasio Profitabilitas (Profitabiliity Ratio) Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Gross Profit Margin = Gross Profit Sales b. Margin Laba Operasional (Operating Income Ratio) Operating Income Ratio = Operating Income Sales c. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) d. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset) Hasil pengembalian atas aset = Laba Bersih Total aset 36

e. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity) Hasil pengembalian atas ekuiutas = Laba Bersih Total Ekuitas f. Contribution Margin Contribution Margin = Laba Kotor Penjualan METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan didalam penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan studi kasus. Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, fenomena, perilaku, peristiwa, pengetahuan, dan objek studi yang diamati oleh peneliti. Jenis dan sumber data dalam penyusunan skripsi ini yaitu dengan menggunakan Jenis data Kualitatif dan Jenis data kuantitatif, sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Unit analisis dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dari laporan keuangan pada PT. Perkebunan Nusantara XII Surabaya selama periode tertentu untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, serta melakukan pengamatan secara langsung, kemudian mengolah data yang diperoleh nantinya akan didapatkan suatu kesimpulan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Studi Pustaka (Literature Study) dan Studi Lapangan (Field Study)yang terdiri dari data observasi dan dokumentasi. Teknis pengumpulan data yang digunakan penelitian ini merupakan penelitian yang deskriptif yaitu mencoba menerapkan teori ke dalam situasi yang nyata, atau dengan cara mengumpulkan data dengan dasar teori sebelumnya. Dengan cara sebagai berikut : a. Melakukan pengumpulan data yang terkait dengan data Laporan Keuangan Perusahaan tersebut. 37

b. Mengolah data yang diperoleh sebagai bahan untuk menganalisis permasalahan. c. Menganalisis data Laporan Keuangan Perusahaan dengan analisis rasio. d. Menarik kesimpulan dan memberikan saran pada perusahaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 : Tabel Hasil Analisis Rasio Keuangan PT. Perkebunan Nusantara XII Surabaya Keterangan 2014 2013 2012 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio b. Cash Ratio c. Quick Ratio d. Net Working Capital 2. Rasio Laverage a. Debt to Equity Ratio b. Debt to Total Assets c. Long-term debt to Equity ratio d.operating Income to Liabilities Ratio 3. Rasio Aktivitas a. Total Assets Turnover b. Receivable Turnover c. Inventory Turnover d. Fixed Assets Turnover e.working Capital Turnover 4. Rasio Profitabilitas a. Gross Profit Margin b.operating Profit Margin c. Net Profit Margin d. Return On Assets (ROA) e. Return On Equity (ROE) f. Contribution Margin Sumber : Peneliti (2016) 56,40% 5,17% 11% -496.074.787.632 161,55% 61,77% 46,98% 7,21% 0,42 kali 16,32 kali 5,07 kali 0,56 kali 1,70 kali 45,63% 10,59% 7,46% 3,13% 8,2% 10,6% 100,57% 6,45% 20,91% 2.679.902.120 112,58% 52,96% 62,72% 21,56% 0,58 kali 17,20 kali 5,940 kali 0,76 kali 2,47 kali 48,43 % 19,58% 12,08% 7,04% 14,97% 48% 106,80% 10,85% 24,96% 24.101.504.637 94,83% 48,67% 51,59% 30,27% 0,71 kali 22,60 kali 4,707 kali 0,93 kali 3 kali 48,92% 20,80% 11,38% 8,06% 15,70% 49% Dari hasil perhitungan rasio keuangan diatas telah menunjukkan bagaimana keadaan kinerja keuangan yang dilakukan oleh perusahaan selaam 3 tahun tersebut. Penilaian kinerja keuangan ini dapat dianalisis melalui masingmasing rasio maupun dengan semua rasio secara bersamaan. 38

Penilaian kinerja keuangan ini dapat ditentukan dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio perusahaan lainnya yang sejenis. Atau cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan pada tahun yang diteliti dengan rasio perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya. Contoh perbandingan yang dapat dilakukan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan adalah dengan membandingkan antara aset lancar terhadap kewajiban lancar ( sebagai rasio likuiditas) atau antara total kewajiban terhadap total aset (sebagai rasio solvabilitas). Sedangkan contoh perbandoingan yang dapat dilakukan antar pos yang ada di antara laporan keuangan adalah dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aset (sebagai rasio profitabilitas). Rasio keuangan menunjukkan hubungan yang sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-perkiraan (pos) laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan-perkiraan yang dibandingkan haruslah mengarah pada hubungan ekonomis yang penting. Contoh perbandingan yang tidak dapat diinterpretasikan adalah perbandingan antara beban perlengkapan dengan harga saham karena beban perlengkapan tidaklah ada kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Dari semua rasio keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rasio keuangan yang dimiliki perusahaan cenderung berfluktuasi atau tidak stabil dan kurang baik. Hal ini karena perusahaan masih memerlukan usaha untuk menjaga kestabilan perusahaan dan meningkatkan lagi kinerja keuangan perusahaan. SIMPULAN Berdasarkan penilaian kinerja perusahaan melalui analisi rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kondisi perusahaan apabila dilihat dari komponen yang digunakan untuk menilai likuiditas selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yaitu perusahaan mengalami kondisi yang berfluktuasi atau tidak stabil tetapi perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Terlihat 39

dari current ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 106,80%, 100,57%, dan 56,40%. Cash ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 10,58%, 6,45%, dan 5,175%. Quick ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 24,96%, 20,91% dan 11%. Net working Capital selama 3 tahun menunjukkan nilai Rp. 24.101.504.637, Rp. 2.679.902.120, dan - Rp. 496.074.787.632. 2. Perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang dari nilai komponen yang digunakan untuk menilai leverage selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yaitu perusahaan mengalammi kondisi yang berfluktuasi atau tidak stabil. Walaupun utang semakin tahun semakin meningkat, namun total aktiva lebih tinggi dari total utang. Terlihat dari debt to total assets ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 48,67%, 52,96% dan 61,77%. Debt to equity ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 94,83%, 112,58%, dan 161,55%. Long-term debt to equity ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 51,59%, 62,72%, dan 46,98%. Operating income to liabilities ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 30,27%, 21,56%, dan 7,21%. 3. Dilihat dari aktivitas perusahaan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan bahwa PT Perkebunan Nusantara XII dikatakan kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan total assets turnover selama 3 tahun yaitu 0,71 kali, 0,58 kali, dan 0,42 kali. Receivable turnover selama 3 tahun yaitu 22,60 kali, 17,20 kali, dan 16,32 kali. Inventory turnover selama 3 tahun yaitu 4,707 kali, 5,940 kali, dan 5,07 kali. Fixed asset turnover selama 3 tahun yaitu 0,93 kali, 0,76 kali, dan 0,56 kali. Working capital turnover selama 3 tahun yaitu 3 kali, 2,47 kali, dan 1,70 kali. 4. Kondisi perusahaan apabila dilihat dari komponen yang digunakan untuk menilai profitabilitas perusahaan selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yaitu perusahaan mengalami kondisi yang berfluktuasi atau tidak stabil. Hal ini terlihat dari nilai gross profit margin selama 3 tahun menunjukkan nilai 48,92 %, 48,43%, dan 45,46%. Operating income ratio selama 3 tahun menunjukkan nilai 20,80%, 19,58%, dan 10,59%. Net profit margin selama 3 tahun menunjukkan nilai 11,38%, 12,08%, dan 7,46%. Return on assets 40

(ROA) selama 3 tahun menunjukkan nilai 8,06%, 7,04%, dan 3,13%. Return on equity (ROE)selama 3 tahun menunjukkan nilai 15,70%, 14,97%, dan 8,2%.Countribution margin selama 3 tahun menunjukkan nilai 49%, 48%, dan 10,6%. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut : 1. Perusahaan harus menjaga kestabilan tingkat likuiditasnya agar tetap tetap memenuhi kewaiban jangka pendeknya tepat pada waktunya, dengan cara menjaga nilai aktiva lancar harus lebih besar daripada jumlah hutang lancarnya dan aktiva lancar tersebut bisa dialihkan untuk investasi yang diharapkan laba perusahaan juga akan ikut meningkat. 2. Perusahaan diharapkan menjaga kestabilan tingkat laverage, dengan cara melakukan kombinasi dari masing-masing jumlah sumber dana, besarnya penggunaan masing-masing dana harus dipertimbangkan agar tidak membebani perusahaan melakukan penambahan aktiva tanpa menambah utang atau mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva yang ada yaitu dengan tambahan modal sendiri. Dengan kata lain penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman harus dibatasi dan memaksimalkan pengelolaan pada modal sendiri. 3. Agar tingkat aktivitas perusahaan semakin meningkat, perusahaan harus meningkatkan lagi penjualan produk dengan melakukan program penjualan dan pemasaran, misalnya pemasangan iklan di truk, bus, angkutan umum lainnya, media cetak, dan elektronik (sosial media) secara insentif. Untuk menyeimbangkan biaya atas usaha peningkatan penjualan produk tersebut. Perusahaan harus menekan biaya lainnya, misalkan berinovasi dalam pemilihan bahan baku alternatif untuk berproduksi, perampingan jalur logistis, program penghematan listrik untuk mengurangi konsumsi daya listrik per ton produksi dan mengurangi aktiva yang kurang produktif. 41

4. Perusahaan harus lebih memaksimalkan tingkat profitabilitasnya yang diperoleh dengan cara memaksimalkan selururh aktiva yang dimiliki perusahaan agar laba yang diperoleh perusahaan dapat digunakan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dan digunakan untuk pengembangan perusahaan di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Fahmi, Irham 2012, Analisis Kinerja Keuangan, Alfabeta, Bandung. Harahap, Sofyan Syafri 2015, Analisis Kritis atas Laporan Keuanga, Cetakan Keduabelas, PT.Rajawali Grafindo Persada, Jakarta. Hery 2015, Analisis Kinerja Manajemen, PT. Grasindo, Jakarta. Wibowo 2014, Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hariyani, Mamik 2014, Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan dan Non Keuangan pada Koperasi Serba Usaha Sejahtera Mandiri Sidoarjo, Skripsi, Universitas Bhayangkara Surabaya. 42