BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun 2017 KEMENPORA mencanangkan Gerakan Ayo Olahraga demi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki pulau yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. manusia menggunakan fungsi panca indera dan bagian-bagian tubuh lainnya, tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LOKA KARYA POLA PENGEMBANGAN ATLET JANGKA PANJANG MENUJU MULTI EVENT OLAHRAGA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di Indonesia cukup menarik banyak perhatian

BAB I PENDAHULUAN. secara berencana dan bertahap untuk segala bidang diperlukan usaha-usaha untuk

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

Studi tentang pembinaan prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) kabupaten Wonogiri periode kepengurusan tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal tersebut mendorong Indonesia secara umum dan Kota Medan secara

BAB I PENDAHULUAN. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sebuah

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebelumnya. Data itu disampaikan pengelola liga, PT Deteksi Basket Lintas

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lebih lanjut pasal 29 menyebutkan bahwa untuk melaksanakan tugas pokok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bambang Sugandi, 2013

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera

MEMBIDIK PRESTASI MELALUI PARTISIPASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan norma di suatu lingkungan masyarakat (Santoso, 2003). Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam konsep pembinaan atlet berbakat untuk mencetak

2015 KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA MAHASISWA MENUJU POMNAS ACEH 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoansyah, 2016

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

PEKALONGAN BASKETBALL ARENA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli sendiri tidak terpaku hanya untuk bermain di lapangan outdoor saja,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Carol D. Ryff merupakan penggagas teori Psychological well-being.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat dari ajang SEA GAMES era an, Indonesia sering mendapat posisi juara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Olahraga berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktifitas olahraga merupakan bentuk aktifitis fisik yang memiliki aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keadaan disabilitas yang adalah keterbatasan fisik, kecacatan baik fisik maupun mental, serta berkebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh

beberapa peraturan yang pada intinya penyelenggaraan pertandingan olahraga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa dimana peserta didik bergaul, belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

MENGGUGAH MOTIVASI ATLET

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun 2017 KEMENPORA mencanangkan Gerakan Ayo Olahraga demi meningkatkan semangat olahraga dikalangan masyarakat, hal ini juga didukung melalui pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada Peringatan Hari Olahraga Nasional pada 9, September 2017. Yang mana Indonesia semestinya mampu kembali membangkitkan kejayaan olahraga, yang didukung oleh pihak-pihak terkait mulai dari atlet, pelatih, manajer, pemilik klub, pimpinan cabang olahraga, para pembuat kebijakan, kampus-kampus, dan sekolah olahraga, media, serta masyarakat yang mencintai olahraga. Indonesia masih memerlukan pembenahan dalam peningkatan kualitas olahraga sehingga mampu kembali berprestasi. Salah satu hal yang perlu diusahakan adalah peningkatang preformasi atlet yang mendukung jayanya kembali olahraga di Indonesia (Laksamana, 2017). Satiadarma (2000) mengungkapkan tentang beberapa tim sekaligus atlet dunia yang berhasil memenangkan beberapa pertandingan dan memiliki pemain juga permainan terbaik. Diantaranya seperti Mark Spitz yang berhasil mendapatkan 7 medali emas dalam Olympiade Munich pada cabang olahraga renang. Beserta tim bola basket L.A. Lakers dan Boston Celtics pada era 1980 an. Prestasi yang ada dapat diraih dengan tercapainya penampilan puncak pada setiap permainan disetiap perlombaan yang diikuti. 1

2 Penampilan puncak adalah sebuah pencapaian dari seorang atlet yang berhasil menampilkan penampilan optimumnya (Satiadarma, 2000). Satiadarma (2000) apabila seorang atlet memiliki kemampuan penampilan puncak maka akan tampil dalam suatu pertandingan dengan kemapuan terbaiknya, dengan begitu atlet akan meminimalisir kesalahan dan kekalahan dalam pertandingan. Garfied dan Bennett (1984) mengutarakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penampilan puncak atlet, yang mana diantaranya adalah; mental rileks, fisik rileks, optimis, terpusat pada kekinian, berenergi tinggi, kesadatan tinggi, terkendali dalam melakukan aktivitas saat bertanding dan keseharian, dan terselubung atau individu dapat menutup diri atau tidak mempedulikan pengaruh kekurangan lingkungan internal dan eksternal sehingga dapat lebih fokus. Apabila Indonesia menginginkan agar olahraga dapat kembali jaya dan berprestasi maka, ada beberapa aspek yang juga harus dibangun dan dikembangkan, salah satunya adalah potensi atlet. Training merupakan salah satu proses yang sistematis yang dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan performan atlet, dimana mereka dikumpulkan pada satu tempat dengan jadwal latihan yang sudah ditentukan guna membangun karakter sebelum pertandingan dengan kurun waktu bulan bahkan tahun (Faridah, 2006). Salah satu kelembagaan yang dimiliki Jawa Tengah adalah BPPLOP (Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar) sebagai tempat pelatihan atlet-atlet dari berbagai kota di Provinsi Jawa Tengah. BPPLOP sendiri berisikan putra dan putri terbaik dalam bidang olahraga dari setiap kota dan daerah yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini didukung dengan prestasi yang telah berhasil

3 dicapai baik dari skala daerah seperti POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah), tingkat nasional contohnya menjuarai POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) dan KEJURNAS (Kejuaraan Nasional), dan menjuarai beberapa event Internasional seperti Tien Phong PLAASTIC di Danang Vietnam, juara 1 Asia Karate Federation, dan Asian School Games. Sayangnya dengan prestasi atlet yang demikian masih didapati beberapa keluhan atlet yang didapat berdasarkan data awal penelitian selama masa karantina salah satunya adalah 58 % atlet mengeluhkan fasilitas tempat pelatihan yang perlu mendapat perhatian sekaligus dilakukan renovasi. 1 Berikut beberapa keluhan lain di rangkum dalam tabel keluhan permasalahan yang dirasakan dan dialami atlet : Tabel 1. Keluhan Permasalahan Atlet Keluhan Permasalahan Atlet Presentase Fasilitas tempat berlatih dan asrama yang memerlukan perhatian sekaligus renovasi 58 % Perasaan bersedih yang dialami seusai kekalahan 58 % Orientasi Terhadap Diri Sendiri 50 % Reward yang dirasa kurang sesuai 30 % Adaptasi 25 % Malu saat melakukan kesalahan 25 % Waktu berlibur yang terlalu singkat 17 % Hubungan Interpersonal yang kurang baik 8 % Dari beberapa permasalahan yang dimiliki oleh atlet BPPLOP mampu menjadi bahan evaluasi kedepan, mengingat hal-hal tersebut tidak semestinya mereka dapatkan dikarenakan mereka telah berhasil memperoleh prestasi-prestasi dalam bidang olahraga dari skala daerah sampai internasional. Setiap atlet 1 Data penelitian di ambil pada tanggal 26-28 Agustus 2017 melalui pengisian angket terbuka yang bertempat di Semarang pada atlet atletik BPPLOP Jawa Tengah.

4 tentunya memiliki harapan terhadap kemajuan BPPLOP sebagai lembaga yang juga menjadi tempat mereka berlatih dan mengembangkan potensi yang berupa peningkatan fasilitas yang ada seperti renovasi asrama, perbaikan lapangan yang digunakan untuk latihan, peningkatan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh atlet juga konsumsi vitamin pendukung stamina atlet, serta perawatan dan pengembangan terhadap alat-alat penunjang latihan atlet. Seusai para atlet mengalami kekalahan dalam pertandingan mereka cenderung merasa sedih, hal ini tidak seharusnya terjadi mengingat kalah dan menang itu wajar dalam sebuh pertandingan. Orientasi seorang atlet semestinya lebih mengarah pada motivasi intrinsik atau alur internal bukan pada hal-hal eksternal seperti reward, fasilitas, dll. 2 Kalah dan menang sendiri merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah pertandingan semestinya atlet mampu menyikapi dengan penerimaan diri yang baik dan emosi yang positif, guna melakukan perbaikan kedepan. Hal-hal seperti tujuan atau motivasi hidup, penerimaan diri, dan emosi positif saat mendapati kekalahan tentunya berhubungan dengan pencapaian kesejahteraan psikologis atlet. Dimana pengertian dari kesejahteraan psikologis itu sendriri adalah menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, serta mengarah pada pengungkapan perasaanperasaan pribadi atas apa yang dirasakan oleh individu sebagai hasil dari pengalaman hidupnya (Ryff, 1989). Enam dimensi kesejahteraan psikologis menurut Ryff (1989) adalah self-acceptance (penerimaan diri), personal growth 2 Data penelitian di ambil pada tanggal 26-28 Agustus 2017 melalui pengisian angket terbuka yang bertempat di Semarang pada atlet atletik BPPLOP Jawa Tengah.

5 (pertumbuhun diri), positive relations with others (relasi yang positif dengan orang lain), autonomy (otonomi), purpose in life (tujuan dalam hidup), dan environmental mastery (penguasaan diri). Selain itu berdasarkan data awal atlet masih mengalami masalah adaptasi dan masalah interpersonal dimana ini selain menghambat sosialisasinya juga memperkecil atlet untuk memeiliki kesejahteraan psikologis yang berdampak pada permasalahan yang membuat tidak fokus sehingga pencapaian penampilan puncak tidak tercapai (Satiadarma, 2000). Dari uraian diatas maka muncul pertanyaan penelitian tentang bagaimana dampak dari kesejahteraan psikologis pada penampilan puncak atlet BPPLOP Jawa Tengah. B. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diuraikan, maka diketahui tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana suatu kesejateraan psikologis yang dimiliki seorang atlet sehingga mampu berdampak pada penampilan puncak mereka. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengembangan pada bidang ilmu Psikologi Olahraga yang berkaitan dengan bidang bimbingan dan pengembangan kemampuan atlet dalam pencapaian terbaiknya. Serta memberikan sumbang asih pengembangan pada bidang ilmu psikologi positif yang dipadukan dengan psikologi olahraga, dalam pengembangan

6 penampilan puncak atlet melalui tingkat kesejahteraan yang mereka dapat selama masa karantina atau pelatihan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Atlet BPPLOP Jawa Tengah Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa cara pengembangan baru yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya penampilan puncak atlet. Serta memberikan gambaran terkait hal-hal apa-saja yang dapat berdampak terhadap pencapaian penampilan puncak, salah satunya adalah dari sisi-sisi mana saja kesejahteraan atlet dapat berpengaruh terhadapnya. b. Bagi Pelatih Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa arahan yang dapat bermanfaat untuk pelatih dalam melakukan pengembangan atlet baik dari sisi latihan, target perlombaan, peningkatan kinerja fisik dan psikis yang berimbas pada pencapaian penampilan puncak atlet tersebut. Serta mengetahui dampak-dampak dari sisi kesejahteraan yang mempengaruhinya. c. Bagi Pengurus Sebagai bahan evaluasi sekaligus perbaikan terhadap peningkatan pencapaian penampilan puncak dengan meninjau sisi-sisi kesejahteraan psikologis atlet yang berdampak terhadap kurang tercapainya penampilan puncak itu sendiri.