HASIL DAN PEMBAHASAN. Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Desa Dirun memiliki luas

dokumen-dokumen yang mirip
IV HASIL dan PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumba Timur terletak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di

HASIL DAN PEMBAHASAN. olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang mengikuti perlombaan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4-7 tahun sebanyak 33 ekor yang mengikuti perlombaan pacuan kuda

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli

BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebanyak 25 ekor, yang terdiri dari 5 ekor jantan dan 20 ekor betina dan berumur

PEMBAHASAN. Pulau Sumba terletak di Barat-Daya Propinsi NTT, berjarak sekitar 96 km

Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji T 2 Hotelling Berbagai Ukuran Tubuh pada Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon. Rumus: T 2 = X X S X X

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Tinggi Pundak dan Panjang badan dengan panjang langkah Trot kuda delman.

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Kecamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

MATERI DAN METODE PENELITIAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

MATERI DAN METODE. Tabel 1. Jumlah Kuda Delman Lokal Berdasarkan Lokasi Pengamatan. Kuda Jantan Lokal (ekor) Minahasa

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kosong (empty body weight). Ternak telah berpuasa sejak diberi makan pada sehari

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Hasil Analisis Ukuran Tubuh Domba. Ukuran Tubuh Minimal Maksimal Rata-rata Standar Koefisien

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kuda Pony dengan tinggi pundak kurang dari 140 cm. dianggap sebagai keturunan kuda-kuda Mongol (Przewalski) dan kuda Arab.

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

PENDAHULUAN. sapi Jebres, sapi pesisir, sapi peranakan ongole, dan sapi Pasundan.

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin

Gambar 3. Peta Sulawesi Utara

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian dilakukan di Nusantara Polo Club bertempat di kawasan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyimpangan Bobot Badan Kuda Lokal Sumba menggunakan Rumus Lambourne terhadap Bobot Badan Aktual

KETERANDALAN PITA DALTON UNTUK MENDUGA BOBOT HIDUP KERBAU LUMPUR, SAPI BALI DAN BABI PERSILANGAN LANDRACE

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. koordinat 107º31-107º54 Bujur Timur dan 6º11-6º49 Lintang Selatan.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kuda kavaleri yang telah lulus program remonte di

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano

BAB III MATERI DAN METODE. Kambing PE CV. Indonesia Multi Indah Farm Desa Sukoharjo Kecamatan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang

HUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PROPORSI ORGAN PENCERNAAN SAPI JAWA PADA BERBAGAI UMUR SKRIPSI. Oleh NUR FITRI

HASIL DAN PEMBAHASAN. tetas dan ruang penyimpanan telur. Terdapat 4 buah mesin tetas konvensional dengan

BAB III MATERI DAN METODE sampai 5 Januari Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Ettawa (asal india) dengan Kambing Kacang yang telah terjadi beberapa

Penyimpangan Bobot Badan dengan Rumus Winter Alfi Fauziah

Evaluasi Penyimpangan Bobot Badan...Muhammad Iqbal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

IV PEMBAHASAN. yang terletak di kota Bekasi yang berdiri sejak tahun RPH kota Bekasi

I PENDAHULUAN. tunggang dan juga dapat digunakan dalam bidang olahraga. Salah satu bidang

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

MATERI DAN METODE. Prosedur

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Peternakan Kelompok Tani Marga Rahayu Sri Murni (KTMRSM)

Kata kunci : Sapi Peranakan Ongole, Bobot Badan, Ukuran-ukuran Tubuh Keterangan : 1). Pembimbing Utama 2). Pembimbing Pendamping

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kualitas semen yang selanjutnya dapat dijadikan indikator layak atau tidak semen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian identifikasi sifat kualitatif dan kuantitatif pada kuda Sumba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang hubungan antara paritas, lingkar dada dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuda delman sebanyak

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu. Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING JAWARANDU JANTAN DI KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH SKRIPSI.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Mohammad Firdaus A

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Ekor Tipis

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,

METODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.

MATERI DAN METODE. Materi

TINJAUAN PUSTAKA Kurban Ketentuan Hewan Kurban

HASIL DAN PEMBAHASAN

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari

MATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor

BAHAN DAN METODE. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah : 1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung

MATERI DAN METODE PENELITIAN

DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian. Lokasi penelitian adalah di Nusantara Polo Club bertempat di

LABORATORIUM PEMULIAAN DAN BIOMETRIKA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADAJARAN JATINANGOR 2009

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: mengukur diameter lingkar dada domba

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1055/Kpts/SR.120/10/2014 TENTANG

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan Usaha Peternakan. Faktor Lingkungan Makro. Faktor Lingkungan Mikro

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

1. PENDAHULUAN. Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Pengamatan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Transkripsi:

22 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian terletak di Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Desa Dirun memiliki luas wilayah 14.400 m 2 dengan ketinggian 1.450 mdpl, sedangkan Fulan Fehan memiliki ketinggian 1.800 mdpl. Suhu di Desa Dirun berkisar antara 21-30 0 C. Berdasarkan posisi geografisnya Desa Dirun berbatasan dengan wilayah berikut: Utara : Desa Toheleten Selatan : Desa Debululik Barat : Desa Maudemu Timur : Desa Lewalu dan Desa Ekin Gambar 4. Lokasi Penelitian

23 Kecamatan Lamaknen pada tahun 2014 terdapat ternak besar yang terdiri dari sapi sebanyak 5.518 ekor, kerbau 36 ekor, dan kuda 456 ekor. Selain itu terdapat ternak kecil seperti babi sebanyak 4.977 ekor, kambing sebanyak 967 ekor, dan ayam buras sebanyak 15.175 ekor (Dinas Peternakan Kab. Belu). Ternak kuda yang ada di Desa Dirun umumnya tidak dikandangkan melainkan dibiarkan bebas di padang savana Fulan Fehan oleh pemiliknya. Hijauan yang terdapat di padang savana tersebut ialah rumput lapang dan legum yang dikenal dengan istilah miniforen namun legum ini tidak dikonsumsi oleh kuda lokal Timor. 4.2 Deskriptif Data Ukuran Lingkar Dada dan Bobot Badan Aktual 4.2.1 Lingkar Dada Hasil pengukuran lingkar dada terhadap 16 ekor kuda lokal Timor di Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ditampilkan pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1. Hasil Analisis Data Lingkar Dada Kuda Lokal Timor No. Nilai 1. Minimum (cm) 2. Maksimum (cm) 3. Rata-rata (cm) 4. Simpangan Baku (cm) 5. Koefisien Variasi (%) Lingkar Dada 115 138,75 123,75 6,27 5,07 Berdasarkan Tabel 1 dapat dikemukakan bahwa rata-rata lingkar dada pada 16 ekor kuda lokal Timor adalah 123,75 ± 6,27 cm, dengan koefisien variasi sebesar 5,07%. Nilai koefisien variasi sebesar 5,07% menunjukkan bahwa lingkar kuda

24 lokal Timor yang berada di Fulan Fehan, Desa Dirun, Nusa Tenggara Timur relatif seragam sesuai dengan pernyataan Nasoetion (1992) yang menyatakan bahwa suatu populasi masih dianggap seragam jika memiliki koefisien variasi di bawah 15%. Lingkar dada pada kuda lokal Timor sebesar 123,75 ± 6,27 cm tergolong rendah apabila dibandingkan dengan kuda lain di Indonesia seperti pada kuda Tomohon 151,22 ± 12,78 cm, kuda Manado 136,55 ± 8,94 cm (Hutasoit, 2012), dan kuda Minahasa 144,68 ± 10,05 cm (Takaendengan, dkk., 2012), dengan demikian kuda lokal Timor dapat dikatakan sebagai kuda poni terkecil yang ada di Indonesia sesuai dengan pernyataan Edwards (1977) bahwa kuda Timor merupakan jenis kuda poni terkecil di Indonesia yang memiliki sifat tangkas dan kuat meskipun hanya memiliki tinggi sekitar 11 h.h atau 111,76 cm sampai 12 h.h atau 121,92 cm. Lingkar dada mempunyai peranan yang penting dalam pernafasan karena berhubungan langsung dengan sirkulasi oksigen dalam tubuh pada saat lari. Kuda yang memiliki lingkar dada yang besar cenderung mempunyai organ pernafasan yang sempurna (Gay, 1964).

25 4.2.2 Bobot Badan Aktual Hasil pengukuran bobot badan aktual terhadap 16 ekor kuda lokal Timor di Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ditampilkan pada Tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Analisis Data Bobot Badan Aktual Kuda Lokal Timor No. Nilai Bobot Badan Aktual 1. Minimum (kg) 2. Maksimum (kg) 3. Rata-rata (kg) 4. Simpangan Baku (kg) 5. Koefisien Variasi (%) 124 210 151,38 26,86 17,75 Berdasarkan Tabel 2 dapat dikemukakan bahwa rata-rata bobot badan pada 16 ekor kuda lokal Timor adalah 151,38 ± 26,86 kg dengan koefisien variasi sebesar 17,75%. Nilai koefisien variasi sebesar 17,75% menunjukkan bahwa bobot badan kuda lokal Timor yang berada di Fulan Fehan, Desa Dirun, Nusa Tenggara Timur tidak seragam, hal ini sesuai dengan pernyataan Nasoetion (1992) bahwa keragaman suatu populasi dikatakan seragam bila memiliki nilai koefisien variasi sebesar 15%. Menurut Maswarni dan Rachman (2014), bobot badan ternak kuda lokal Indonesia yang termasuk ke dalam jenis kuda poni yang biasanya memiliki berat kurang dari 800 lbs (400 kg), hal ini sesuai dengan hasil penelitian di mana rataan bobot badan kuda lokal Timor yaitu sebesar 151,38 ± 26,86 kg. Kuda lokal Timor memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan kuda lokal lain di Indonesia seperti kuda Minahasa yang memiliki bobot badan sebesar

26 246,66 ± 47,66 kg (Takaendengan dkk., 2012), kuda Tomohon 292 ± 49 kg, dan kuda Manado 243 ± 45,6 kg (Takaendengan dkk., 2011). Rendahnya bobot badan kuda lokal Timor dapat disebabkan oleh rendahnya manajemen pemeliharaan oleh peternak, di mana kuda tersebut dibiarkan berkeliaran bebas untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sendiri tanpa pengawasan pemiliknya. Selain itu, rendahnya bobot badan kuda lokal Timor bisa disebabkan karena secara genetik kuda lokal Timor merupakan kuda terkecil apabila dibandingkan dengan kuda lokal lain di Indonesia sesuai dengan pernyataan Edwards (1977) bahwa kuda lokal Timor merupakan breeds kuda terkecil di Indonesia. 4.3 Penyimpangan Bobot Badan Dugaan dengan menggunakan Pita Rondo terhadap Bobot Badan Aktual Hasil pengukuran bobot badan terhadap 16 ekor kuda lokal Timor menggunakan pita rondo di Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ditampilkan pada Tabel 3 sebagai berikut. Tabel 3. Penyimpangan Bobot Badan Dugaan dengan Menggunakan Pita Rondo terhadap Bobot Badan Aktual No. Jenis Bobot Badan Bobot Badan Penyimpangan Kelamin Aktual (kg) Dugaan (kg) (%) 1 Jantan 124,5 138 10,84 2 Jantan 179 206 15,08 3 Jantan 136 165 21,32 4 Jantan 140,5 146 3,91 5 Betina 149,44 171,78 14,95 6 Betina 104,61 165,72 58,42 7 Jantan 144 153 6,25 8 Jantan 148,5 172 15,82

27 9 Jantan 186 179 3,76 10 Jantan 133,5 135 1,12 11 Jantan 124 148 19,35 12 Jantan 146 146 0 13 Jantan 149 150 0,67 14 Jantan 171 182 6,43 15 Jantan 210 228,75 8,93 16 Jantan 176 165 6,25 Rata-rata 151,38 165,70 12,07% Perhitungan penyimpangan dan persentase penyimpangan bobot badan dugaan pada kuda lokal Timor di Fulan Fehan, Desa Dirun, Nusa Tenggara Timur berdasarkan penggunaan pita rondo terhadap bobot badan aktual menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan bobot badan dugaan berdasarkan penggunaan pita rondo terhadap bobot badan aktual adalah sebesar 16,57 kg atau sebesar 12,07%. Rata-rata penyimpangan bobot badan dugaan dengan menggunakan pita rondo ini sejalan dengan pernyataan Milner dan Hewitt (1969) dan juga Ellis dan Hollands (1989) bahwa rata-rata penyimpangan bobot dugaan dengan menggunakan pita ukur bobot badan adalah berkisar antara 10,1% - 12% dibanding bobot badan aktual. Penyimpangan bobot badan dugaan terhadap bobot badan aktual yang cukup tinggi disebabkan karena fungsi pita rondo ini memang semula hanyalah untuk menduga bobot badan ternak babi dan sapi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wangcuk, dkk. (2018) bahwa pendugaan bobot badan yang berlebih dengan menggunakan pita rondo disebabkan karena pita rondo tersebut dikalibrasi untuk ternak sapi bangsa Eropa yang memiliki ukuran lebih besar.

4.4 Penyimpangan Bobot Badan Dugaan berdasarkan Persamaan Regresi terhadap Bobot Badan Aktual Hasil pengukuran bobot badan terhadap 16 ekor kuda lokal Timor berdasarkan persamaan regresi di Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ditampilkan pada Tabel 4 sebagai berikut. 28 Tabel 4. Penyimpangan Bobot Badan Dugaan berdasarkan Persamaan Regresi terhadap Bobot Badan Aktual No. Jenis Bobot Badan Bobot Badan Dugaan Penyimpangan Kelamin Aktual (kg) (kg) (%) 1 Jantan 124,5 125,88 1,11 2 Jantan 179 184,24 2,93 3 Jantan 136 151,01 11,03 4 Jantan 140,5 135,61 3,48 5 Betina 149,44 157,23 5,21 6 Betina 104,61 152,34 45,62 7 Jantan 144 141,28 1,89 8 Jantan 148,5 156,68 5,51 9 Jantan 186 162,35 12,71 10 Jantan 133,5 122,64 8,14 11 Jantan 124 137,23 10,67 12 Jantan 146 135,61 7,12 13 Jantan 149 138,85 6,81 14 Jantan 171 164,79 3,63 15 Jantan 210 199,64 4,94 16 Jantan 176 151,01 14,20 Rata-rata 151,38 151,02 9,06

29 Persamaan linier sederhana atau fungsi penduga bobot badan (Y) dari lingkar dada (X) pada kuda lokal Timor mengikuti model sebagai berikut : Fungsi Penduga : Y = -250,191 + 3,242X r = 0,758 R 2 = 0,574 Nilai -250,191 dalam persamaan tersebut berarti bahwa bila variabel bebas berupa lingkar dada memiliki nilai nol, maka variabel terikat berupa bobot badan akan bernilai sebesar -250,191 kg. Nilai 3,242 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 cm lingkar dada akan meningkatkan bobot badan sebesar 3,242 kg. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,574 menunjukkan bahwa variabel independen (lingkar dada) hanya menjelaskan sebesar 57,4% terhadap variabel dependen (bobot badan) sehingga dapat dikatakan bahwa model tersebut kurang andal untuk digunakan. Menurut Sugiyono (2005) bahwa jika koefisien determinasi (R 2 ) semakin mendekati angka 1 maka model yang digunakan semakin tinggi keterandalannya. Menurut Sugiyono (2008) nilai koefisien korelasi sebesar 0,758 termasuk ke dalam tingkatan hubungan yang kuat yakni terdapat hubungan yang kuat antara lingkar dada dengan bobot badan. Menurut Tama, dkk. (2016) koefisien korelasi yang tinggi antara bobot badan dan lingkar dada yang tinggi berhubungan langsung dengan dada dan ruang abdomen di mana sebagian besar bobot badan ternak berasal dari bagian dada hingga pinggul, sehingga semakin besar lingkar dada maka bobot badan semakin berat. Perhitungan penyimpangan dan persentase penyimpangan bobot badan dugaan pada kuda lokal Timor di Fulan Fehan, Desa Dirun, Nusa Tenggara Timur

30 berdasarkan perhitungan persamaan regresi terhadap bobot badan aktual menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan bobot badan dugaan berdasarkan penggunaan persamaan regresi terhadap bobot badan aktual adalah sebesar 12,67 kg atau sebesar 9,06 %. Rendahnya nilai penyimpangan pendugaan bobot badan pada persamaan regresi berdasarkan ukuran lingkar dada menunjukkan bahwa lingkar dada dapat dijadikan persamaan terbaik dalam menduga bobot badan ternak kuda lokal Timor. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Cam, dkk. (2010) bahwa persamaan regresi dapat digunakan untuk menduga bobot badan secara akurat. Selain itu menurut Malewa (2009) lingkar dada merupakan ukuran tubuh yang mempunyai hubungan paling erat dengan bobot badan. 4.5 Penyimpangan Bobot Badan Dugaan berdasarkan Tabel Bobot Badan terhadap Bobot Badan Aktual Hasil pengukuran bobot badan terhadap 14 ekor kuda lokal Timor jantan dan 2 ekor betina berdasarkan tabel bobot badan (lampiran 3) di Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ditampilkan pada Tabel 5 sebagai berikut. Tabel 5. Penyimpangan Bobot Badan Dugaan dengan Menggunakan Tabel Bobot Badan terhadap Bobot Badan Aktual No. Jenis Bobot Badan Bobot Badan Dugaan Penyimpangan Kelamin Aktual (kg) (kg) (%) 1 Jantan 124,5 136,5 9,64 2 Jantan 179 204 13,97 3 Jantan 136 165,88 21,97 4 Jantan 140,5 147,87 5,25 5 Betina 149,44 174,66 16,88

31 6 Betina 104,61 168,84 61,40 7 Jantan 144 154,51 7,30 8 Jantan 148,5 107,25 27,78 9 Jantan 186 179,15 3,68 10 Jantan 133,5 133,25 0,19 11 Jantan 124 149,77 20,78 12 Jantan 146 147,87 1,28 13 Jantan 149 151,67 1,79 14 Jantan 171 182 6,43 15 Jantan 210 268,86 28,03 16 Jantan 176 165,88 5,75 Rata-rata 151,38 164,87 14,51% Perhitungan penyimpangan dan persentase penyimpangan bobot badan dugaan pada kuda lokal Timor di Fulan Fehan, Desa Dirun, Nusa Tenggara Timur berdasarkan penggunaan tabel bobot badan (Getty, 2009) terhadap bobot badan aktual menunjukkan bahwa rata-rata penyimpangan bobot badan dugaan berdasarkan tabel bobot badan terhadap bobot badan aktual adalah sebesar 20,80 kg atau sebesar 14,51%. Pendugaan bobot badan berdasarkan tabel bobot badan dan lingkar dada memiliki penyimpangan terbesar dibandingkan dengan metode pendugaan yang lain. Hal ini disebabkan perbedaan tipe kuda yang digunakan pada tabel bobot badan menurut Getty (2009) dengan kuda yang diteliti. Kuda yang diteliti termasuk ke dalam kategori kuda poni yang memiliki postur tubuh lebih kecil dibandingkan dengan kuda lainnya.