METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2014, bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2014, bertempat di

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3,4

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

UJI KARAKTERISTIK FISIK BERAS ANALOG BERBAHAN DASAR TEPUNG TALAS DAN TEPUNG ONGGOK

Mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3,4

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2014 Januari 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Rekayasa

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. biji durian dengan suhu pengeringan yang berbeda dilaksanakan pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di bengkel Mekanisasi Pertanian, Jurusan Teknik

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

III. METODE PENELITIAN. Tengah. Sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil

PEMBUATAN BERAS ANALOG BERBAHAN DASAR TEPUNG PISANG (Musa paradisiaca) THE PRODUCING OF ANALOG RICE BASED ON BANANA FLOUR (Musa paradisiaca)

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Alat dan Bahan Metode Proses Pembuatan Pelet

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2014, bertempat di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian dan Laboratorium Rekayasa Bioproses Pasca Panen, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanaian, Universitas Lampung. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah granulator, sprayer, timbangan digital, baskom, ember, nampan, tampah, ayakan tyler, ayakan manual, cawan, stopwatch, oven, mesin penggiling tepung (disk mill), rheometer, gelas ukur, water bath, neraca analitik dan neraca ohaus. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tepung singkong, aquades dan tepung udang. 3.3. Rancangan Penelitian Penelitian ini diawali dengan pembuatan tepung singkong sebagai bahan baku dan tepung udang sebagai bahan penambah protein dalam pembuatan beras analog. Beras analog yang dibuat dan diuji karakteristiknya memiliki 5 perlakuan, meliputi 1 perlakuan dibuat dari bahan tepung singkong 100% dan 4 perlakuan

13 dibuat dari tepung komposit (campuran tepung singkong dan tepung udang). Komposisi tepung singkong dengan tepung udang dapat dilihat pada Tabel. 4 berikut : Tabel 1. Kode bahan masing-masing perlakuan No Tepung singkong Tepung udang Kode perlakuan (%) (%) 1 100 0 A 2 95 5 B 3 92,5 7,5 C 4 90 10 D 5 85 15 E Jumlah bahan baku dan tepung udang adalah 1 kg dan dilakukan 3 kali ulangan untuk masing-masing perlakuan. 3.4. Prosedur Penelitian Pada penelitian ini dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu diantaranya : 3.4.1. Pembuatan Tepung Singkong (Cassava Flour) Pada pembuatan tepung singkong dilakukan dengan cara kupas singkong, lalu singkong dicuci hingga bersih. Kemudian singkong disawut tipis-tipis menggunakan alat sawut. Setelah itu singkong yang telah disawut dijemur dibawah sinar matahari hingga kering. Setelah kering, singkong digiling dengan menggunakan disk mill hingga menjadi tepung lalu diayak. Dapat dilihat pada Gambar 1 diagram alir pembuatan tepung singkong.

14 Mulai Pengupasan Pencucian dengan air Pengirisan dengan alat sawut Pengeringan dengan penjemuran dibawah sinar matahari Penggilingan menjadi tepung Pengayakan Selesai Gambar 1. Pembuatan tepung singkong. 3.4.2. Pembuatan Tepung Udang Langkah awal pembuatan tepung udang adalah udang laut segar dikupas dan dipisahkan cangkang, kepala dan dagingnya lalu dibersihkan. Kemudian udang dijemur di bawah sinar matahari hingga udang mengering. Setelah udang kering, lalu udang digiling dengan menggunakan disk mill hingga menjadi tepung. Dapat dilihat tahapan pembuatan tepung udang dalam diagram alir sebagai berikut.

15 Mulai Pencucian dengan air Pengeringan dengan penjemuran dibawah sinar matahari Penggilingan menjadi tepung Pengayakan Selesai 3.4.3. Pembuatan Beras Analog Gambar 2. Pembuatan tepung udang. Dalam pembuatan beras analog tepung singkong dan tepung udang yang akan dibuat granul diayak terlebih dahulu untuk mendapatkan partikel halus. Setelah itu tepung singkong dan tepung udang dicampur sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. Proses berikutnya adalah granulasi. Langkah awal mesin granulator dihidupkan lalu pada komposisi pertama (100% tepung singkong) dimasukan ke hopper. Saat granulator berputar, campuran bahan tersebut ditambahkan air sedikit demi sedikit menggunakan sprayer namun air tidak boleh mengenai pan dikarenakan bahan akan lengket pada pan. Proses granulasi akan dilakukan selama ±10 menit dan

16 dilakukan 2 kali dengan komposisi yang sama. Setelah butiran granul terbentuk selanjutnya butiran-butiran granul dikeluarkan dari hopper. Lakukan langkah yang sama untuk komposisi yang lainnya ((95% : 5%), (92,5% : 7,5%), (90% : 10%), (85% : 15%)) dan dilakukan 3 kali pengulangan. Setelah menjadi butiran, beras analog tersebut dikukus dan dikeringkan dengan penjemuran di bawah sinar matahari. Butiran yang telah kering dianalisis serta diuji kadar air, keseragaman butiran, kerapatan curah, daya serap air dan uji warna.

17 Tahapan pembuatan beras analog ini dapat digambarkan pada diagram alir sebagai berikut. Mulai Pengayakan (tepung singkong ) Pengayakan (tepung udang) Penimbangan (tepung singkong) Penimbangan (tepung udang) Pencampuran (tepung singkong dan tepung udang) Pemberian air dengan menggunakan sprayer Granulasi Pengeringan Pengayakan Analisis data Selesai Gambar 3. Tahapan pembuatan beras analog.

18 3.4.4. Parameter Pengamatan Parameter pengamatan pada penelitian ini adalah kadar air, keseragaman butiran, kerapatan curah (densitas), daya serap air, dan uji warna.. 1. Kadar Air Pada umumnya penentuan kadar air dilakukan dengan mengeringkan dalam oven pada suhu 105-110ºC. Dalam pengukuran kadar air ini dilakukan dengan cara menimbang beras analog sebanyak 5 g (W o ) kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 105ºC selama 24 jam. Setelah itu sampel didinginkan dalam desikator ± 15 menit dan ditimbang (W t ). Kadar air basis kering dapat dihitung dengan rumus : Kadar air (%bk) = 100 %...(1) Keterangan : Wo = Berat sampel awal/basah (g) Wt = Berat sampel akhir/kering (g) 2. Keseragaman Butiran Dalam pengukuran diameter butiran granul dengan menggunakan ayakan tyler. Untuk mengetahui keseragaman butiran beras analog dilakukan dengan cara butiran beras analog diayak dengan menggunakan ayakan yang telah dibuat serta menggunakan ayakan dengan mesh standar untuk ukuran beras analog, lalu digetarkan dengan menggunakan ayakan tyler yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu diameter lebih dari 4,7 mm, 3,33-4,7 mm, 2,36-3,33 mm dan kurang dari 2 mm.

19 Ukuran diameter saringan yang digunakan dapat dilihat pada tabel perbandingan ukuran diameter lubang, yang berdasarkan pada ukuran standar yang umumnya digunakan seperti Tabel 5. Tabel 2.Ukuran mesh ayakan tyler Standar Ukuran Tyler Mm Inches 4 4,70 0,185 6 3,33 0,131 8 2,36 0,093 10 1,65 0,065 14 1,17 0,046 20 0,83 0,0328 28 0,59 0,0232 35 0,42 0,0164 48 0,29 0,0116 65 0,21 0,0082 Sumber : Henderson and Perry (1982) 3. Kerapatan Curah ( ) Satuan densitas dinyatakan dalam satuan massa granul per volume. Langkah awal untuk menentukan densitas beras analog adalah siapkan dan timbang gelas beker. Kemudian beras analog dimasukkan ke dalam gelas beker, lalu beras tersebut dipadatkan hingga mencapai ketinggian tertentu. Beras analog ditimbang serta ditentukan massanya dengan cara massa gelas beker + beras analog dikurangi dengan massa gelas beker kosong. Densitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :...(2) Keterangan : W 1 = Berat gelas ukur (g) V = Volume gelas ukur (cm 3 )

20 W 2 = Berat gelas ukur + beras analog (g) 4. Daya Serap Air Dalam pengukuran daya serap air pada butiran beras analog dilakukan dengan cara menimbang butiran beras analog sebanyak 20 g (W A ) lalu direndam dalam air selama 5 menit. Setelah direndam lalu diangkat dan ditiriskan untuk ditimbang kembali (W B ). Daya serap air dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Daya serap air (%) 100%...(3) Keterangan : W A = Berat beras analog sebelum perendaman (g) W B = Berat beras analog sesudah perendaman (g) 5. Uji Warna Pengukuran intensitas warna pada penelitian ini menggunakan Modified Toca Colour Finder (M-TCF) untuk mengetahui warna yang dihasilkan beras analog. Pengamatan warna dilakukan dengan cara membandingkan warna beras analog pada kertas warna M-TCF. Pada pengukuran ini beras analog disandingkan dengan kertas warna yang terdapat pada M-TCF, lalu pilihlah warna pada kertas warna M-TCF yang menyerupai dengan beras analog. 3.5. Analisis Data Data-data hasil pengamatan dan perhitungan akan dianalisis dan akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, grafik dan menggunakan statistik untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing komposisi.

21 Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pada penelitian ini menggunakan pengujian rancangan acak lengkap dengan 1 faktor. Untuk menganalisis data menggunakan analisis sidik ragam. Analisis pengamatan data RAL menggunakan SAS yaitu : Y ij =.(4) Keterangan : Y ij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulanagan ke-j = rata-rata umum (mean populasi) pengaruh perlakuan ke-i pengaruh galat percobaan terhadap satuan percobaan atau dalam perlakuan ke-i dan ulangan ke-j