1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penangananya selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. AKI Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 yaitu 104,97/100.000 kelahiran hidup.aki merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI hingga ¾ dalam kurun waktu 1990-2015. Dari survai yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan penurunan dari waktu kewaktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan Millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras (Dinkes Provinsi Jawa Tengah 2012). Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 48,65%, kemudian pada waktu hamil sebesar 25,75% dan pada waktu persalinan sebesar 25,60%. Penyebab utama masih tingginya AKI di indonesia adalah perdarahan, eklamsia, infeksi, dan salah satu penyebab
2 perdarahan adalah karena anemia yang terjadi pada masa kehamilan (Dinkes Provinsi Jawa Tengah 2012). Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Perubahan fisiologi alami yang terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi jumlah sel darah normal pada kehamilan (Varney,2007). Anemia pada kehamilan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas Sumber Daya Manusia. Anemia pada kehamilan disebut Potential Danger Of Mother And Child (potensial membahayakan pada ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. (Manuaba,2010) Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena difisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan difisiensi zat gizi lainnya. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering di identikan dengan anemia gizi besi, hal ini juga di ungkapkan oleh Simanjuntak tahun 1992, Bahwa sekitar 70% ibu hamil di indonesia menderita anemia gizi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia, dengan frekuensi yang masih cukup tinggi berkisar 10% sampai 20%. (Wiknjosastro,2009).
3 Menurut WHO kejadian anemia pada ibu hamil berkisar antara 20% sampai dengan 89% dengan menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya. (Manuaba,2010). Sebagian besar penyebabnya adalah kekuranagan zat besi dan asam folat. Anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi mencapai kurang lebih 95% (Varney,2007). Angka kejadian anemia di kota Semarang masih tinggi 24% atau dari 100 ibu hamil didapatkan 24 orang yang menderita anemia dalam kehamilan, dan Pemberian tablet Fe selama kehamilan diperoleh data tinggi yaitu 93%.(Dinas Kesehatan kota Semarang,2011). Pada tahun 2011 ibu hamil yang mengalami Anemia di Poli Obygn RSUD Kota Semarang sebanyak 4 orang dengan Anemia Sedang. Pada tahun 2012 terdapat 7 kasus ibu hamil dengan anemia, yaitu 4 kasus anemia Sedang, dan 3 kasus anemia ringan, dan 1 rawat inap dengan anemia berat. Pada tahun 2013 dari bulan Januari hingga April didapatkan 1 kasus ibu hamil dengan anemia sedang dan dirawat di ruang Brotojoyo RSUD Kota Semarang. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik memberikan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Anemia Sedang di RSUD Kota Semarang.
4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam kasus ini adalah Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia sedang? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia Sedangsesuai denganmanajemen kebidanan 7 langkah Varney. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu: a) Melakukan pengkajian secara lengkap pada ibu hamil dengan anemia sedang b) Menginterpretasikan data dari pengkajian yang telah dilakukan meliputi diagnosa, masalah dan kebutuhanpada ibu hamil dengan anemia sedang c) Merumuskan diagnosa atau masalah potensial pada ibu hamil dengan anemia sedang d) Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera pada ibu hamil dengan anemia sedang e) Menyusun rencana tindakan pada ibu hamildengan anemia sedang
5 f) Melakukan implementasi dari rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang. g) Mengevaluasi hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang dengan menggunakan manajemen kebidanan. h) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang dengan menggunakan manajemen kebidanan. i) Menyimpulkan kesenjangan antara lahan praktik dengan teori yang diperoleh dari institusi pendidikan. D. Ruang Lingkup 1. Sasaran Ibu hamil patologi dengan anemia sedang 2. Tempat Ruang Poli obgyn- RSUD Kota Semarang 3. Waktu Maret Juli 2013
6 E. Manfaat 1. Manfaat Praktis a. Bagi petugas kesehatan khususnya bidan dapat meningkatkan pelayanan antenatal terhadap ibu hamil yang mempunyai faktor resiko anemia sedang. b. Bagi mahasiswa sebagai upaya memberikan pengalaman dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang. c. Bagi institusi, sebagai masukan dalam perkuliahan, terutama untuk materi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi petugas kesehatan khususnya bidan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan agar menjadi lebih baik dalam meningkatkan pelayanan antenatal pada ibu hamil dengan anemia sedang. b. Bagi mahasiswa sebagai bahan perbandingan mengenai teori dan praktiknya, serta pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang. c. Bagi institusi dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang berkaitan dengan ilmu kebidanan untuk meningkatkan nilai akreditasi bagi pendidikan.
7 F. Metode Penulisan Penulisan ini mengunakan beberapa metode yaitu: 1. Studi Kepustakaan Penulis mempelajari buku-buku, literature dan media internet yang berhubungan dengan kasus Anemia sedang. 2. Studi Kasus Dengan menggunakan pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan oleh Helen Varney, dengan 7 langkah yang disusun secara periodik. Proses asuhan kebidanan dimulai daripengkajian dan diakhiri dengan evaluasi serta pendokumentasian. Untuk mendapatkan data yang diinginkan, penulis menggunakan metode: a. Wawancara Penulis mengadakan tanya jawab atau diskusi dengan pasien, keluarga, bidan dan dokter di ruang poli obygn yang berhubungan dengan masalah klien. b. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan laboratorium. 3. Studi Dokumentasi Mempelajari kasus serta menginterpretasi data yang berhubungan dengan klien, yang bersumber dari catatan buku status pasien, seperti catatan dokter, bidan, dan hasil laboratorium. Pada studi kasus ini
8 penulis menggunakan metode Retrospektif yaitu dengan data lampau atau data dahulu yang dicatat dalam bentuk dokumen. 4. Diskusi. Penulis melakukan diskusi dengan tenaga kesehatan seperti dosen pembimbing dan institusi Rumah Sakit untuk kelancaran penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.