Dewi Arum Anandita Manajemen Ekonomi 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Laba merupakan faktor

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Shantylana Butar-butar

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham BCA Syariah. hubungan negatif antara likuiditas dan harga saham BCA Syariah.

ANALISIS KINERJA BANK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN BANK COMMONWEALTH TBK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

: Ulva Novianda Putri NPM : Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

: Ratna Fajar Wulansari NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT UNITED TRACTORS TBK.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V ini, berdasarkan hasil penelitian terhadap analisis sumber dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PT. ULTRAJAYA MILKINDUTRY Tbk (Tahun ) ERIN KRISTIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Bank menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah lembaga yang berperan

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank tersebut sudah terpublikasi bahkan bisa sampai tingkat internasional.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

Wenda Purnama Sari Program Studi Akuntansi, Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam Jl. Ahmad Yani, Batam Center, Batam, 29461, Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

Transkripsi:

Dewi Arum Anandita 12213286 Manajemen Ekonomi 2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. BANK MANDIRI Tbk

Pendahuluan Latar Belakang Kinerja keuangan tersebut dapat diketahui dengan menghitung rasio rasio keuangan sehingga dapat diukur prestasi suatu perbankan. Alat yang biasa digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan tersebut adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan, yang terdiri dari rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya maksimal satu tahun dengan sejumlah aktiva lancar yang dimiliki, solvabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan rentabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba.

Pendahuluan Rumusan masalah Bagaimana Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2012-2014 jika ditinjau dari Rasio Likuiditas. Bagaimana Kinerja Keuangan PT. Bank mandiri Tbk pada tahun 2012-2014 jika ditinjau dari Rasio Solvabilitas. Bagaimana Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2012-2014 jika ditinjau dari Rasio Profitabilitas. Batasan Masalah Dikarenakan luasnya masalah yang akan diteliti, maka penulis akan membatasi penelitian ini hanya pada Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas perusahaan dengan menggunakan Laporan Keuangan yaitu Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas PT. Bank Mandiri yang berada pada kisaran tahun 2012 2014 saja.

Pendahuluan Alat Analisis Yang Digunakan 1. Rasio Likuditas A. Current Ratio = Total Aktiva Lancar Total Hutang Lancar x 100% B. Cash Ratio = Kas Hutang Lancar 2. Ratio Solvabilitas x x 100% A. Debt To Equity Ratio = Total Hutang Modal Sendiri B. Debt to Asset Ratio = Total Hutang Total Aktiva

3. Ratio Rentabilitas A. Return on Asset = Laba Bersih Total Aktiva B. Return on Equity = Laba Bersih Modal Sendiri

Pembahasan Rasio Likuiditas Adalah rasio dimana terdapat kemampuan bank untuk membayar semua hutang hutangnya seperti tabungan, giro, deposito pada saat ditagih dan dapat memenuhi permohonan kredit. 1.Current Ratio Tahun 2012 Current Ratio = Rp. 563.105.056.000.000 2. Current Ratio Tahun 2013 Rp. 492.453.869.000.000 = 1,14 114 % Current Ratio = Rp. 648.250.177.000.000 3. Current Ratio Tahun 2014 Rp. 565.688.861.000.000 =1,14 114 % Current Ratio = Rp.757.039.212.000.000 Rp. 659.707.664.000.000 = 1,14 114 %

1. Cash Ratio Tahun 2012 Cash Ratio Tahun 2012 = Rp. 14.131.136.000.000 Rp. 492.453.869.000.000 = 0,028 2,8% 2. Cash Ratio Tahun 2013 Cash Ration Tahun 2013 = Rp. 17.226.616.000.000 Rp. 565.688.861.000.000 = 0,030 3% 3. Cash Ratio Tahun 2014 Cash Ratio Tahun 2014 = Rp. 18.719.445.000.000 Rp. 659.707.664.000.000 = 0,028 2,8 %

Rasio Solvabilitas Merupakan suatu indikator untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan dengan dana yang berasal dari kreditur perusahaan (dibelanjai dari hutang). 1. Debt to Equity Ratio Tahun 2012 Debt to Equity Ratio Tahun 2012 = Rp. 492.453.869.000.000 2. Debt to Equity Ratio Tahun 2013 Rp. 70.651.187.000.000 = 6,970 697 % Debt to Equity Ratio Tahun 2013 = Rp.565.688.861.000.000 3. Debt to Equity Ratio Tahun 2014 Rp. 82.561.316.000.000 = 6,851 685,1 % Debt to Equity Ratio Tahun 2014 = Rp. 659.707.664.000.000 Rp. 97.331.548.000.000 = 6,777 677,7%

1.Debt to Asset Ratio Tahun 2012 Debt to Asset Ratio Tahun 2012 = Rp. 492.453.869.000.000 Rp. 563.105.056.000.000 = 0,874 87,4 % 2.Debt to Asset Ratio Tahun 2013 Debt to Asset Ratio Tahun 2013 = Rp. 565.688.861.000.000 Rp. 648.250.177.000.000 = 0,872 87,2 % 3.Debt to Asset Ratio Tahun 2014 Debt to Asset Ratio Tahun 2014 = Rp. 659.707.664.000.000 Rp. 757.039.212.000.000 = 0,871 87,1 %

Ratio Rentabilitas Merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. 1. Return on Asset Tahun 2012 Return on Asset Tahun 2012 = Rp. 14.301.901.000.000 2. Return on Asset Tahun 2013 Rp. 563.105.056.000.000 = 0,025 2,5 % Return on Asset Tahun 2013 = Rp. 17.212.968.000.000 3. Return on Asset Tahun 2014 Rp. 648.250.177.000.000 = 0,026 2,6 Return on Asset Tahun 2014 = Rp. 19.428.328.000.000 Rp. 757.039.212.000.000 = 0,025 2,5 %

1.Return on Equity Tahun 2012 Return on Euity Tahun 2012 = Rp. 14.301.901.000.000 Rp. 70.651.187.000.000 = 0,202 20,2 % 2.Return on Equity Tahun 2013 Return on Equiy Tahun 2013 = Rp. 17.212.968.000.000 Rp. 82.561.316.000.000 = 0,208 20,8 % 3.Return on Equity Tahun 2014 Return on Equity Tahun 2014 = Rp. 19.428.328.000.000 Rp. 97.331.548.000.000 = 0,199 19,9 %

Pembahasan Analisa Perhitungan Penelitian 1.Current Ratio Berdasarkan hasil perhitungan current rasio pada tahun 2012-2014, diperoleh data current rasio tahun 2012 hingga 2014 menunjukan hasil yang stabil ini berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada tiga tahun terakhir karena disaat current rasio, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan belum bisa dikatakan baik karena disini, kenaikan jumlah hutang lancar lebih besar atau sama besarnya dengan jumlah aktiva lancar dengan kata lain kinerja perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar di periode selanjutnya dapat menghasilkan aktiva lancar lebih besar dari pada hutang lancar. Sebaliknya jika current rasio mengalami kenaikan, maka kinerja perusahaannya sudah ada peningkatan karena dapat menghasilkan aktiva lancar lebih besar dari hutang lancar serta dapat memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan.

2. Cash Ratio Berdasarkan hasil perhitungan cash ratio pada tahun 2012-2014, diperoleh data bahwa tingkat cash ratio dari tahun 2012 sampai 2014 terjadinya penurunan dan kenaikan cash ratio pada tiga tahun ini sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan karena menurunnya cash ratio mengakibatkan kinerja perusahaan tidak maksimal, kenaikan hutang lancar yang jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan kas nya membuat perusahaan harus meningkatkan kinerjanya agar dapat memperoleh kas yang lebih besar dibandingkan hutang lancar.

3. Debt to Equity Ratio Berdasarkan hasil perhitungan debt to equity ratio pada tahun 2012-2014 Terjadinya penurunan tingkat debt to equity ratio pada tiga tahun terakhir ini, menggambarkan bahwa perusahaan memiliki total hutang yang tidak satabil dimana kewajiban jangka pendek serta jangka panjang yang harus dibayar perusahaan melebihi kekayaan perusahaan atau total modalnya. Keadaan seperti ini menjadikan perusahaan harus memperbaiki kinerja perusahaannya sesegera mungkin. Pengaruhnya terhadap kinerja perusahan ialah menjadikan hal ini sebagai pelajaran dan dorongan agar kinerja perusahaan dapat berintropeksi menjadi lebih baik. Sehingga ditahun berikutnya beban hutang yang ditanggung perusahaan lebih sedikit dari aktivanya.

4. Debt to Asset Ratio Berdasarkan hasil perhitungan debt to assets ratio pada tahun 2012-2014 Terjadinya kenaikan tingkat debt to assets ratio pada tiga tahun terakhir ini, menggambarkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar total hutang lancar lebih kecil dari total aktiva yang dimiliki. Keadaan seperti ini menunjukan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan mampu membayar kewajiban kewajibannya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.

5. Return on Asset Berdasarkan hasil perhitungan return on asset pada tahun 2012-2014, ROA PT. Bank Mandiri Tbk. Adalah 2,6% - 2,5% menunjukan hasil yang baik dan memenuhi standart Bank Indonesia untuk ROA yaitu 1,215% > 1,5%. Hasil analisis ROA lebih besar dari 2%, hal ini mengindikasikan tingkat keuntungan yang dicapai bank semakin baik, juga posisi bank semakin diuntungkan dari segi penggunaan asset.

6. Return on Equtiy Berdasarkan hasil perhitungan return on equity pada tahun 2012-2014, diperoleh data bahwa tingkat return on equity dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami penurunan dan kenaikan sebesar 20,8 % di tahun 2013 dan 19,9 % di tahun 2014, hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah laba bersih sebesar Rp.5.126.427.000.000 pada tahun 2012-2014, dan meningkatnya modal sebesar Rp.26.680.361.000.000 dari tahun 2012-2014. Berdasarkan kondisi yang diperoleh karena mengalami penurunan di tiga tahun terakhir, perusahaan harus terus meningkatkan kinerja nya. Hal ini berpengaruh karena jika saja kinerja perusahaan dapat lebih baik maka jumlah laba bersih yang dihasilkan perusahaan akan lebih besar, walaupun dari segi modal meningkat, namun pada total akhirnya laba bersih yang dapat memberikan keuntungan lebih banyak untuk perusahaan.

Kesimpulan Ditinjau dari sisi likuiditas berdasarkan current ratio, cash ratio pada tahun 2012 s/d 2014 selalu mengalami penurunan dan kenaikan rasio secara bergantian. Namun dapat dikatakan likuid karena aktiva lancar dan kas yang dimiliki masih dapat menjamin hutang lancarnya, walaupun mengalami penurunan. Dilihat dari sisi solvabilitas berdasarkan debt to assets ratio tidak dapat dikatakan baik walaupun sempat mengalami penurunan. Sedangkan solvabilitas berdasarkan debt to equity ratio dapat dikatakan baik walaupun sempat mengalami penurunan. Dilihat dari sisi profitabilitas berdasarkan 2 indikator yaitu return on asset dan return on equity maka dapat penulis simpulkan bahwa kondisi perusahaan tidak cukup baik dan terus mengalami penurunan selama periode 2012-2014.

Saran PT. Bank Mandiri Tbk. Sebaiknya meningkatkan asset likuidnya baik dalam bentuk kas dan giro pada Bank Indonesia sehingga mengalami peningkatan dalam memenuhi kewajibannya yakni membayar kembali simpanan nasabah pada saat penarikan tunai maupun jatuh tempo pengambilan. PT. Bank Mandiri Tbk. Sebaiknya meningkatkan modalnya baik dalam bentuk modal inti maupun modal pelengkap. Sehingga dengan begitu Bank Mandiri mengalami peningkatan dalam menutupi aktivanya sebagai akibat dari kerugian kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko dan juga hutang baik jangka panjang maupun jangka pendek. PT. Bank Mandiri Tbk. Sebaiknya mempertahankan atau bahkan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapainya, guna meningkatkan tingkat kepercayaan nasabah dan juga investor.