PENINGKATAN LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARDUS DI SDN 09 SINGKAM KABUPATEN SEKADAU

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE BERMAIN DI SDN 9 TAPANG PERODAH

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI KARDUS DI SDN 21 SUNGAI AYAK

PENINGKATAN PASSING SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN BERMAIN KUCING-KUCINGAN DI SDN 07 NANGA MONGKO

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT

HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE TUGAS DI SDN 04 SEBETUNG

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN LOMPAT KATAK DI SD

PASSING BAWAH MELALUI MODIFIKASI BOLAVOLI YANG TERBUAT DARI KERTAS DI SDN 46 ENSALANG

DRIBBLE SEPAK BOLA DENGAN METODE BERMAIN PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEKADAU

PENINGKATAN PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SDN 09 SINGKAM

HASIL BELAJAR PUKULAN BOLA KASTI MELAUI PENDEKATAN MEDIA BOLA TENIS DI SDN 25 BAK MERAT

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING DENGAN METODE TUGAS DI SMPN 04 BOYAN TANJUNG KABUPATEN KAPUAS HULU

TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANGI MELALUI PELURU DARI KARUNG BERISI PASIR DI SDN 20 CENAYAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI KARDUS

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SDN 13 MANGARO ARTIKEL ILMIAH BLANDINA JUWITA NIM F

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARDUS DI SDN

MENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 17 PINYAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN DI SDN ARTIKEL PENELITIAN.

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI BOLA BEREKOR DI SDN 08 TRANS MERBANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN ENGKLEK DI SDN

MENINGKATKAN LEMPAR CAKRAM MELALUI MEDIA MODIFIKASI KAYU CETAK DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DI SDN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SERVICE BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LEMPAR TANGKAP DI SMPN 1 NANGA MAHAP

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA DI MIN

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN METODE BERMAIN BOLA KARET SISWA SD

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LEMPAR LEMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TURBO PADA SISWA KELAS VII SMP

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Akong Antonius, Kaswari, Ahmad Atiq Penjaskesrek, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAK BOLA

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SEKOLAH DASAR NEGERI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

UPAYA PENINGKATAN PASSING ATAS BOLA VOLI DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 05 SENAKIN

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 12 TEMIASIO

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

BAB III METODE PENELITIAN. kedua, dan seterusnya sistem spiral yang saling terkait perlu diperhatikan

MIN REJOSO PETERONGAN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

Jesman, Kemampuan Lompat Jauh Melalui Metode Tutor Sebaya Siswa SD Inpres 12 Baiya.

MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA KASTI

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMENGGUNAKAN METODE LATIHANPADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 11 PEREGES ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Keywords: Modified Exercise, Running sprints 50 meters

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG MELALUI MEDIA PAPAN MIRING PADA SISWA DI SDN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

PENGARUH PERMAINAN MELOMPATI BAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI KELAS VIII

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL LOMPATAN MELALUI PERMAINAN MELOMPATI KARDUS PADA SISWA KELAS V SDN TEGALKALONG KABUPATEN SUMEDANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KUJANGSARI TAHUN PELAJARAN

Transkripsi:

PENINGKATAN LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARDUS DI SDN 09 SINGKAM KABUPATEN SEKADAU ARTIKEL ILMIAH OLEH SISWANTO MASLITO NIM F1102141040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016

PENINGKATAN LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARDUS DI SDN 09 SINGKAM KABUPATEN SEKADAU Siswanto, Victor Simanjuntak, Edi Purnomo Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan, Pontianak Siswanto23@ymail.com Abstrak: Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). subjek penelitian adalah guru berkolaborasi dengan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 09 Singkam Kabupaten Sekadau sebanyak 27 siswa. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada siklus I terdapat hasil ketuntasan dengan jumlah 12 siswa atau sebesar 44,4% dan siswa yang belum tuntas berjumlah 15 siswa atau sebesar 55,6%. Sedangkan siklus II terdapat hasil siswa dengan kategori tuntas semua dengan siswa lulus berjumlah 27 siswa atau sebesar 100% dan belum tuntas berjumlah 0 atau tidak ada. Kata Kunci: Lompat Jauh, Media Kardus, Hasil Belajar Abstract: Forms of research is classroom action research. research subjects are teachers collaborate with fourth grade students of State Elementary School 09 Singkam Sekadau as many as 27 students. Based on the findings that the first cycle are the result of the thoroughness with a total of 12 students or 44.4 % and students who have not completed totaled 15 students or by 55.6 %. While the second cycle there is a category of student outcomes to complete all of the graduating students numbering 27 students or equal to 100 % and unresolved amounted to 0 or does not exist. Keywords: Long Jump, Media Cartons, Learning Outcomes 1

P endidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di semua jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan jasmani berperan penting dalam pembinaan dan pengembangan pribadi baik individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohani. Dalam kurikulum pendidikan dasar berbagai sub disiplin ilmu dicantumkan guna mencapai tujuan tersebut. Salah satu sub disiplin ilmu yang tercantum dalam kurikulum tersebut adanya pendidikan jasmani. Peningkatan dan pengembangan pendidikan jasmani dan kesehatan pada pendidikan dasar diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani dalam rangka pembinaan watak, disiplin dan sportivitas. Salah satu upaya untuk pencapaian hal tersebut diatas guru pendidikan jasmani hendaknya mengembangkan materi pembelajaran pendidikan jasmani dengan berbagai model permainan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat memberikan dan merangsang semua anggota tubuh berfungsi sebagaimana mestinya. Peran guru adalah merupakan kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran disekolah, selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan dikelas. Melalui proses pembelajaran di sekolah tersebut, pendidikan pada dasarnya berupaya untuk mencerdaskan anak bangsa, dan salah satu pendidikan tersebut adalah pembelajaran pendidikan jasmani. Adanya pendidikan jasmani dimaksudkan untuk mewujudkan aspek keterampilan dan aspek jasmani peserta didik (siswa). Dan banyak cara untuk mencapai tujuan tersebut melalui berbagai kegiatan olahraga yang tentunya di sesuaikan dengan kapasitas kemampuan peserta didik. Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) bahwa pendidikan jasmani menekankan bahwa proses pembelajaran harus mengembangkan atau mengajak anak belajar sambil bermain. Atletik merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa di Sekolah Dasar, Dalam perlombaan lompat jauh, seorang pelompat akan bertumpu pada balok tumpuan sekuat-kuatnya untuk mendarat di bak lompat sejauh mungkin. Menurut Aip Syaifuddin lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas, ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama (mungkin di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauhjauhnya. Lompat jauh merupakan salah satu nomor yang diperlombakan dalam cabang olahraga atletik, yang aktivitas nya diawali dengan lari awalan, menolak, melayang dan mendarat. Tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak 2

lompatan sejauh mungkin kearah mendarat. Menurut Yoyo Bahagia, (2000: 16) lompat jauh yang benar perlu memperhatikan unsur-unsur awalan, tolakan, sikap badan di udara (melayang) dan mendarat. Keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan yaitu urutan gerakan lompat yang tidak terputus-putus. Dengan demikian dapat dipahami bahwa hasil lompatan itu dipengaruhi oleh kecepatan lari awalan, kekuatan kaki tumpu dan koordinasi waktu melayang di udara dan mendarat di bak lompat. Sekolah Dasar Negeri 09 Singkam Kabupaten Sekadau memiliki 1 orang Guru pendidikan jasmani yang mengajar kelas I sampai kelas VI. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani sub pokok bahasan atletik dalam hal ini adalah lompat jauh gaya jongkok, yang peneliti amati guru di Sekolah belum menggunakan media dalam pembelajarannya secara optimal, sehingga terlihat anak kurang antusias mengikuti pelajaran oleh karena itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran atletik nomor lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan alat bantu berupa kotak kardus sebagai media alat pembelajaran. Atas dasar itulah peneliti mencoba menggali dan melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh gaya jongkok Dengan Menggunakan Media Kardus Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 09 Singkam Kabupaten Sekadau METODE Secara sederhana, penelitian tindakan kelas dilakukan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri dari 4 langkah (dan pengulangannya) yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2012: 17). Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah tahap ke-4 (refleksi), lalu kembali ke-1 (perencanaan) dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2 (Pelaksanaan) dan ke-3 (Pengamatan) dilakukan secara bersanaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana juga sebagai pengamat, bisa saja pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, degan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Dengan kata lain objek pengamatan sudah lampau terjadi, seperti disajikan dalam bagan berikut ini: 3

Gambar Desain Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan penjelasan diatas, Karena penelitian yang dilakukan ini peneliti juga bertindak sebagai pengamat, maka pengamatan dilakukan sesudah terjadinya pelaksanaan. Subyek dalam penelitian ini adalah adalah guru berkolaborasi dengan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 09 Singkam Kabupaten Sekadau sebanyak 27 siswa. TeknikPengumpulan Data Untuk menentukan prosentasi peningkatan aktifitas lompat jauh gaya jongkok pada setiap indikator adalah jumlah siswa aktif dibagi jumlah seluruh siswa yang hadir dikalikan 100%. Kemampuan lompat jauh gaya jongkok dikatakan meningkat, jika 70% dari jumlah seluruh siswa atau sampel mencapai/mendapatkan rentang nilai 31 50 ( 70% siswa yang mendapat nilai A dan B). Kemampuan lompat jauh gaya jongkok dinyatakan belum meningkat, jika < 70% dari jumlah seluruh siswa atau sampel yang mencapai/mandapatkan rentang nilai 31 35 ( < 70% siswa yang mendapat nilai A dan B ). Untuk mengetahui perubahan hasil aktifitas, jenis data yang bersifat kuantitatif yang di peroleh dari hasil praktek, ditandai dengan indikator hasil praktek siswa (implementasi) menjadi lebih baik dari hasil tes sebelumnya (Preimplementasi), kemudian di analisis dengan menggunakan rumus (Zainal Aqib, 2008:53), sebagai berikut : 4

Post rate base rate P = x 100% Base rate Keterangan : P Post Rate Base rate : Prosentase : Nilai sesudah diberikan tindakan : Nilai sebelum tindakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data awal penelitian diperoleh dari tes pra-siklus yang telah dilaksanakan sehingga dapat dijabarkan data hasil tes Pra-siklus lompat jauh pada tabel 4.1 dibawah ini: TabeI 1 Hasil Tes Pra Siklus Lompat jauh Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase Tuntas 7 25,9 % Belum Tuntas 20 74,1 % Jumlah 27 100 % Hasil dari penelitian mengenai hasil tes pra-siklus diperoleh bahwa data ketuntasan siswa hanya sebesar 25,9% atau sebanyak 7 siswa dan siswa yang belum tuntas sebesar 874,1% atau sebanyak 20 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada tes pra siklus masih jauh dari indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM = 75%. 5

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% TUNTAS 7 Siswa 20 Siswa BELUM TUNTAS Grafik 1 Pra Siklus Lompat jauh Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan grafik 1 di atas menunjukkan bahwa persentase siswa yang tuntas hanya sebesar 25,9% dan belum tuntas sebesar 74,1%. Hal ini menandakan bahwa masih banyak siswa yang belum memiliki ketuntasan yang memuaskan. Sehingga masalah dalam pembelajaran lompat jauh akan ditiindaklanjuti dengan solusi melalui media kardus untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar lompat jauh. Pembahasan Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Sesuai dengan data penelitian yang telah dilakukan. Berikut akan dipaparkan data hasil penelitian siklus I sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 2 Hasil Tes Siklus 1 Lompat jauh Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase Tuntas 12 44,4 % Belum Tuntas 15 55,6 % Jumlah 27 100 % Tabel di atas, menunjukkan bahwa sebanyak 12 siswa sudah termasuk pada kategori tuntas yaitu sebesar 44,4% dan kategori yang belum tuntas 6

sebanyak 15 siswa yaitu sebesar 55,6%. Hal ini menandakan bahwa terdapat peningkatan meskipun masih terdapat siswa yang belum tuntas dari tindakan yang dilakukan meialui media kardus. Dari seluruh siswa yang diberi tindakan terdapat beberapa siswa yang termasuk dalam kategori tuntas adalah sebanyak 12 siswa atau sebesar 44,4%, sedangkan yang termasuk dalam kategori belum tuntas sebanyak 15 siswa atau sebesar 55,6%. Tentu saja data ini belum mencukupi untuk mencapai KKM 75% dari jumlah siswa. Agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal maka tindakan akan dilanjutkan dengan dilakukanya siklus II. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II Hasil tindakan pada siklus I menunjukkan belum terjadinya perubahan yang menuntaskan 75% dari jumlah siswa, maka peneliti perlu menindaklanjuti dari belum tercapainya KKM. Dari data diatas berikut akan ditampilkan hasil tes siklus I sebagaimana pada grafik 2 di bawah ini: Grafik 2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% TUNTAS 12 Siswa 15 Siswa BELUM TUNTAS Persentase Jumlah Siswa Grafik 2 menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada materi lompat jauh sudah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Dari seluruh siswa yang diberi tindakan terdapat beberapa siswa yang termasuk dalam kategori tuntas adalah 7

sebanyak 12 siswa atau sebesar 44,4%, sedangkan yang termasuk dalam kategori belum tuntas sebanyak 15 siswa atau sebesar 55,6%. Tentu saja data ini belum mencukupi untuk mencapai KKM 75% dari jumlah siswa. Agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal maka tindakan akan dilanjutkan dengan dilakukanya siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 55,6%, sebagaimana tampak pada tabe1 berikut: Tabel 3 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Keberhasilan Jumlah Siswa Persentase KKM Nilai Tuntas 27 100% 75 Rata-rata Belum Tuntas 0 0% 75 Jumlah 27 100% 150 Rata-rata - - 75 90,00 Dari hasil tabel di atas menunjukan bahwa secara umum terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa kelas IV SDN 09 Singkam pada Siklus II, yaitu nilai persentase rata-rata dari siklus I sebesar 44,4% menjadi 100% pada siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada Siklus II terjadi peningkatan sebesar 55,6%. Pada Siklus II ini pembelajaran lompat jauh melalui media kardus dinyatakan berhasil. Hal ini rata-rata standar ketuntasan (KKM) yang telah dibuat yaitu sebesar 75% dari jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti proses pembelajaran. 1) Refleksi Siklus I Adapun hasil refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, adalah sebagai berikut: a) Hasil refleksi dari guru penjasorkes dan teman sejawat terhadap penelitian yang dilakukan: 1) Pemahaman siswa terhadap teknik dasar lompat jauh melalui media kardus membuat siswa bersemangat untuk melakukan pembelajaran dan semakin aktif untuk mencoba melakukan pembelajaran sendiri. 2) Kelebihan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yaitu, a) setiap teknik yang diberikan oleh peneliti selalu diberikan simulasi sehingga mempermudah siswa untuk menirukan gerakannya, b) materi yang disampaikan dalam pembelajaran dari yang mudah ke sukar sehingga siswa bersemangat dan aktif untuk mengikuti pelajaran, c) pembelajaran yang telah dilakukan peneliti sudah baik, 8

karena pembelajaran yang diberikan belum pernah diterapkan dari pembelajaran yang sebelumnya hanya berupa ceramah. b) Hasil refleksi terhadap siswa. 1) Terdapat beberapa siswa yang rnulai merasa mudah didalam menerima materi pembelajaran yang dilakukan peneliti, karena materi yang disampaikan cukup jelas yaitu dengan adanya simulasi yang dilakukan peneliti. 2) Siswa mulai merasa percaya diri pada waktu pelaksanaan tes, karena mereka yakin dengan kemampuan dasar yang dimiliki mereka bisa melakukan tes dengan baik. 3) Dibalik dari rasa mudah melakukan dan percaya diri yang dirasakan oleh siswa, namun hasil belajar yang didapat sesuai kemampuan siswa belum mencapai indikator keberhasilan klasikal minimal 75%. Menindak lanjuti dari belum tercapainya indikator keberhasilan minimal (KKM) yang sudah ditetapkan, maka perlu dilanjutkan ke siklus II dengan materi yang dirancang lebih baik (perbaikan), sedangkan untuk instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran tidak berubah. Peningkatan hasil belajar lompat jauh siswa dari Siklus I dan Siklus II ditandai dengan tidak adanya penurunan nilai siswa. Hal ini menunjukan bahwa siswa bisa memahami dan mudah melakukan gerakan-gerakan lompat jauh melalui media kardus dapat meningkatkan semangat belajar, melibatkan siswa secara aktif dan meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada pembelajaran lompat jauh. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa agar dapat melibatkan siswa secara aktif dalam meningkatkan kemampuan dan hasil belajar lompat jauh. Sesuai dengan data Pada siklus I terjadi peningkatan dalam hasil belajar siswa, dimana sebanyak 12 siswa atau sebesar 44,4% sudah termasuk kategori tuntas, walaupun sebanyak siswa 15 atau sebesar 55,6% masih termasuk dalam kategori belum tuntas. Agar hasil belajar lompat jauh melalui media kardus pada siklus I dapat ditingkatkan maka penelitian berlanjut pada siklus II, dimana pada siklus II ini secara keseluruhan siswa tuntas sebanyak 27 siswa atau sebesar 100% termasuk dalam kategori tuntas. Selisih antara siklus I dan siklus II yaitu sebesar 55,6%, data ini menunjukkan bahwa penelitian lompat jauh melalui media kardus sudah berhasil dilakukan karena sudah lebih dari KKM yaitu 75%. 9

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada siklus I terdapat hasil ketuntasan dengan jumlah 12 siswa atau sebesar 44,4% dan siswa yang belum tuntas berjumlah 15 siswa atau sebesar 55,6%. Sedangkan siklus II terdapat hasil siswa dengan kategori tuntas semua dengan siswa lulus berjumlah 27 siswa atau sebesar 100% dan belum tuntas berjumlah 0 atau tidak ada. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan adapun saran yang dapat diajukan yaitu: (1) Penggunaan media pengganti sebagai alat untuk bahan pembelajaran merupakan suatu hal yang wajib ditiru karena selain dapat fokus pada materi yang diinginkan pembelajaran akan dapat berkembang secara otomatis tergantung suasana pembelajaran. (2) Sebaiknya pendidik dapat memberikan pembekalan kepada siswa tentang bagaimana cara memanfaatkan alat yang mudah didapat sebagai bahan untuk belajar, karena belajar itu tidak ada batasannya. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta. Syarifuddin, Aip, 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud. Yoyo Bahagia & Adang Suherman. (2000). Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III 10