BAB I PENDAHULUAN. Amerika dan Uni Eropa. Pertumbuhan ekonomi Asia tidak hanya menarik perhatian investor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hingga tanggal diselesaikan laporan auditor independen. Apabila audit report

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wujud tanggung jawab manajemen kepada investor. Investor pada

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini dapat

Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Nama : Ni Wayan Anindyanari Candranita Pinatih NIM :

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan pada suatu perusahaan publik dimaksudkan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. modal ataupun reksadana. Kondisi industri keuangan khususnya perbankan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyajian informasi yang akurat dan tepat waktu sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Sehingga informasi yang dihasilkan akan kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap laporan keuangan seperti manajemen, pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir tahun 2015, negara-negara di Asia Tenggara sedang gencargencarnya

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Kerangka Dasar Penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alat ukur untuk melihat baik atau buruknya kinerja sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi (Shukeri dan Sherliza, 2010 dalam Sumartini dan

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. mengukur dan menilai kinerja perusahaan serta mendukung keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan beserta perubahannya, serta menunjukkan kinerja perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULAN UKDW. di bidang pemeriksaan. Perusahaan-perusahaan yang sudah go public di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap pembuatan keputusan yang dilakukan perusahaan Go Public di. operasi perusahaan Husnan, (dalam Kusumo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut harus diaudit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dari kinerja perusahaan (Hery, 2013:19). Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek Indonesia berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB 1 PENDAHULUAN. kreditor, calon investor, regulator dan para pengguna lainnya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan informasi informasi akuntansi dan non-akuntansi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. akuntan dan SEC (Securities and Exchange Commission), sehingga manfaat suatu

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asia merupakan salah satu regional yang memiliki pertumbuhan pesat bersanding dengan Amerika dan Uni Eropa. Pertumbuhan ekonomi Asia tidak hanya menarik perhatian investor domestik, namun juga investor asing. Menurut World Investment Report 2016 yang dikeluarkan oleh United Nations Conference Trade and Development (UNCTAD), Foreign Direct Investment (FDI) di Asia mencapai $541 miliar dolar Amerika. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari Eropa ($504 miliar dolar Amerika) dan Amerika Utara ($429 miliar dolar Amerika). Terdapat 10 negara teratas di Asia tujuan FDI yaitu Hongkong, Cina, Singapura, India, Turki, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Thailand. Indonesia menduduki posisi keenam dengan aliran FDI sebesar $16 milliar dolar Amerika. Tingginya angka FDI meningkatkan likuiditas pasar modal di Indonesia. Berdasarkan data Fact Book IDX (2015), pembelian saham Indonesia oleh investor asing mengalami peningkatan sejak tahun 2012 hingga tahun 2014. Investor asing lebih memilih perusahaan dengan tingkat asimetri informasi yang rendah dan perusahaan berkembang yang ditandai dengan rendahnya rasio book to market (Kim dan Yoo, 2008). Menurut Jaggi dan Tsui (1999), ketepatan waktu (timeliness) pengungkapan informasi keuangan melalui laporan keuangan yang telah diaudit memainkan peran penting dalam mengurangi asimetri informasi. Menurut Afify (2013), keterlambatan pengungkapan informasi keuangan memungkinkan terjadinya kesenjangan informasi antara investor di pasar modal.

2 Waktu pelaporan yang lebih lama akan memberi kesempatan pada sumber lain untuk menyediakan informasi dalam laporan. Sumber lain tersebut dapat berupa aktivitas pencarian oleh investor, pengungkapan sukarela oleh perusahaan, atau prediksi laporan laba berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun sebelumnya (Chamber dan Penman, 1984). Hal itu dapat meningkatkan ketidakpastian dalam pasar modal sehingga akan berimbas pada penurunan harga saham. Pusputasari dan Latrini (2014) menemukan bahwa terjadi peningkatan keterlambatan penyampaian laporan keuangan oleh perusahaan pada tahun 2009-2011. Pada tahun 2009, ditemukan 17 perusahaan yang mengalami keterlambatan. Kemudian pada tahun 2010, mengalami peningkatan sebanyak 37 perusahaan. Pada tahun 2011, terdapat peningkatan sebesar 47 perusahaan yang mengalami keterlambatan. Menurut press release Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 52 perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan di tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shukeri dan Islam (2012), faktor yang sangat memengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan adalah audit report lag. Audit lag dapat memengaruhi ketepatan waktu penyampaian informasi keuangan, dan ketepatan waktu berkaitan dengan reaksi pasar terkait informasi yang dirilis (Ashton et al., 1987). Menurut Carslaw dan Kaplan (1991), ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu atribut penting dalam penyampaian laporan keuangan. Pengaruh ketepatanwaktu dalam penyampaian laporan keuangan terhadap keputusan ekonomi telah dibuktikan baik secara analitikal maupun secara empiris. Pada penelitian yang dilakukan oleh Chambers dan Penman (1984) ditemukan bahwa keterlambatan dalam penyampaian laporan akan diinterpretasikan oleh pasar sebagai bad news.

3 Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Aryaningsih dan Budiartha (2014). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti menambahkan variabel return saham. Peneliti juga menggunakan sampel serta rentang waktu yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini data lebih dikhususkan pada perusahaan sektor pertambangan. Peneliti memilih sektor pertambangan karena saham perusahaan sektor pertambangan sangat diminati investor. Tingginya volume perdagangan saham sektor pertambangan tidak didukung perilaku perusahaan untuk menyampaikan laporan tepat waktu. Perusahaan sektor pertambangan sering mengalami keterlambatan dalam menerbitkan laporan keuangan hingga berujung pada suspensi saham oleh BEI. Alasan lain peneliti memilih perusahaan sektor pertambangan adalah sifat dan karakteristik pertambangan umum berbeda dengan sektor industri lain. Berdasarkan PSAK Nomor 33, industri pertambangan umum memiliki ketidakpastian yang tinggi, memerlukan biaya investasi besar, menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga terikat lebih banyak regulasi daripada sektor lain. Tingginya resiko pada sektor pertambangan membuat return yang diharapkan oleh investor juga semakin tinggi. Penelitian ini juga berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh Basu (1997) mengenai prinsip konservatisme dan asimetri ketepatan waktu laba. Pada penelitian tersebut Basu (1997) mengukur tingkat sensitivitas laba terhadap return positif dan negatif dengan mengalikan variabel dummy dengan tingkat return perusahaan. Variabel dummy pada penelitian tersebut memproksikan good news dan bad news.

4 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Audit delay (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI) 1.2 Rumusan Masalah Penelitian mengenai faktor- faktor yang berpengaruh terhadap audit delay telah ada sebelum penelitian ini dilakukan, namun hasil dari berbagai penelitian terdahulu sangat beragam. Penelitian yang dilakukan oleh Ponte et al. (2008) terhadap 105 perusahaan di Mesir menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil penelitian Juanita dan Satwiko (2015) serta Aryaningsih dan Budiartha (2014) berbeda dengan hasil penelitian Ponte et al. (2008) di mana ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Pengaruh leverage terhadap audit delay masih berbeda- beda dalam penelitian terdahulu. Jaggi dan Tsui (1991) serta Aljaaidi et al. (2015) menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari leverage terhadap audit delay. Penelitian Angruningrum dan Wirakusuma (2013) menunjukkan bahwa leverage mempunyai pengaruh positif terhadap audit delay. Pada penelitian yang dilakukan oleh Angruningrum dan Wirakusuma (2013) dan Ashton et al. (1987) ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kompleksitas perusahaan terhadap audit delay. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Che-Ahmad dan Abidin (2008) justru menemukan adanya pengaruh kompleksitas operasi perusahaan terhadap audit delay. Che-Ahmad dan Abidin (2008) menemukan bahwa perusahaan di Malaysia dengan opini qualified memiliki audit delay lebih panjang. Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan dua hasil yang berbeda dalam penelitiannya. Opini auditor memiliki pengaruh terhadap audit delay pada

5 perusahaan di Selandia Baru tahun 1987, sedangkan pada tahun 1988 opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay. Bagian penting dari sebuah sinyal bukan sinyal apa yang dikirim ke pengambil keputusan, namun persepsi pembuat keputusan mengenai arti sinyal (Feltham, 1972). Sebuah sinyal yang dikirim oleh perusahaan akan ditangkap oleh investor. Persepsi investor tercermin dari perubahan harga saham perusahaan. Chamber dan Penman (1984) menemukan bahwa terdapat hubungan antara waktu lag dan perubahan return pada hari pelaporan untuk laporan perusahaan kecil yang membawa good news. Pattel dan Wolfson (1982) menemukan bahwa terdapat kemungkinan manajemen melakukan tindakan oportunis dalam pengungkapan laba. Proporsi pengumuman peningkatan laba atau dividen lebih tinggi selama perdagangan berlangsung daripada setelah perdagangan berakhir. Perubahan harga cenderung positif pada pembukaan perdagangan dan negatif pada penutupan perdagangan. Hal ini dapat mengindikasikan terdapat perilaku pemilihan waktu sistematis. Berdasarkan rumusan masalah di atas, pertanyaan penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay? 2. Apakah leverage berpengaruh terhadap audit delay? 3. Apakah kompleksitas perusahaan berpengaruh terhadap audit delay? 4. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap audit delay? 5. Apakah return saham berpengaruh terhadap audit delay? 6. Apakah interaksi opini auditor dengan return saham berpengaruh terhadap audit delay?

6 1.3 Tujuan Penelitian adalah: Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini 1. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay. 2. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh leverage berpengaruh terhadap audit delay. 3. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kompleksitas perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. 4. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh opini auditor berpengaruh terhadap audit delay. 5. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh return perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. 6. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh interaksi opini auditor dengan return saham perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Akademisi Peneliti berharap dari hasil penelitian ini, informasi mengenai audit delay dan faktor- faktor yang memengaruhinya dapat berkembang serta dapat dipakai sebagai bahan riset-riset mendatang. 2. Bagi Perusahaan dan Auditor Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dan auditor dalam meningkatkan ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan dengan mengetahui faktorfaktor yang dapat mempengaruhi audit delay.