BAB I PENDAHULUAN. bebas dari segala resiko akibat kerja, kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi akan selalu diiringi oleh penerapan teknologi tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bagi pekerja (Sucipto, 2014). Dalam lingkungan industri, proses. terhadap kondisi kesehatan pekerja (Kuswana, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikis terhadap tenaga kerja (Tarwaka, 2014). Dalam lingkungan

BAB V PEMBAHASAN. saat penelitian dilakukan yang diukur dengan satuan tahun. Dalam

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PERPARKIRAN KENDARAAN BERMOTOR DI BASEMENT PLAZA CENTER POINT MEDAN TAHUN 2015

BAB V PEMBAHASAN. A. Perbedaan tekanan darah pada tenaga kerja terpapar panas di atas dan. di bawah NAB di PT. Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

BAB I PENDAHULUAN. dihindari, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

BAB I PENDAHULUAN. ribuan orang cedera setiap tahun (Ramli, 2009). (K3) perlu mendapat perhatian yang sebaik-baiknya sehingga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan suatu usaha dimana terdapat sumber-sumber bahaya (UU no. 1/

BAB I PENDAHULUAN. yang mempengaruhinya menjalankan kegiatan. Kondisi manusia dipengaruhi

Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)/WBGT (Wet Bulb Globe Temperature Index)

Suma mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat. pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi tinggi penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang ada di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setiap unit dinding pembuluh darah. Jantung secara umum memberikan tekanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh disebut tekanan panas. menyangkut panas akan meningkat (ACGIH, 2005).

IV-138 DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. panas umumnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding iklim kerja dingin,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. faktor secara menetap (Tarwaka, dkk., 2004:33). Kelelahan dapat menurunkan kapasitas kerja dan ketahanan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk beradaptasi sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Selain itu faktor fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pekerja,

BAB I PENDAHULUAN. dengan kadar yang melebihi nilai ambang batas (NAB), yang diperkenankan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

STUDI KOMPARASI DAMPAK PENGGUNAAN AC (AIR CONDITIONING) PADA BUS TERHADAP TINGKAT KELELAHAN PENGEMUDI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi termal tempat kerja merupakan suatu kondisi lingkungan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini industrialisasi berkembang dengan pesat. Untuk lebih menjamin

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

BAB I PENDAHULUAN. mencakup syarat-syarat keselamatan kerja yang berkaitan dengan suhu,

BAB I PENDAHULUAN. merasa resah dan takut berada di tempat-tempat umum.salah satu tempat umum

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan

BAB I PENDAHULUAN. berlebihan dan kondisi fisik yang lain dapat mengakibatkan gangguan

ANALISIS TEKANAN PANAS DAN KELUHAN SUBJEKTIF AKIBAT PAJANAN TEKANAN PANAS PADA PEKERJA DI AREA PT UNITED TRACTORS TBK TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, dan belum banyak menjadi perhatian bagi peneliti ergonomis di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

TUGAS INDIVIDU HIGIENE LINGKUNGAN KERJA ANALISIS HIGIENE LINGKUNGAN KERJA DI BATIK EL-DYNA. Oleh : ELVI DINA YUNIATI D

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

BAB I PENDAHULUAN. kali dana bantuan umum yang diberikan ke Negara berkembang. Jumlah santunan yang dibayarkan sebesar Rp triliun.

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI INDUSTRI PEMBUATAN BATU BATAA DS. SUKOREJO SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

Pengertian Iklim Kerja Macam-Macam Iklim Kerja

BAB I PENDAHULUAN. finishing yang terdiri dari inspecting dan folding. Pengoperasian mesinmesin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lingkungan Mikro Lokasi Penelitian

EVALUASI KONDISI IKLIM KERJA DI LABORATORIUM BETON TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan berbahaya akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. gerakan dan suhu radiasi. Kombinasi dari keempat faktor ini dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan atau lingkungan kerja. Salah satu faktor-faktor bahaya yang

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN DI UNIT FERMENTASI PT. INDO ACIDATAMA. Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi serta transformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

BAB I PENDAHULUAN I-1

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KERJA PANAS DENGAN TINGKAT DEHIDRASI PADA TENAGA KERJA DI UNIT KANTIN PT. INDOACIDATAMA. Tbk. KEMIRI, KEBAKRAMAT, KARANGANYAR.

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kedokteran beserta

Bab V Hasil dan Pembahasan. Bab ini akan menampilkan data yang diperoleh selama penelitian beserta pengolahan dan pembahasannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin maju ini, perusahaan juga semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 ditetapkan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pekerjaan dan penghidupan yang layak mengandung pengertian bahwa pekerjaan sesungguhnya merupakan suatu hak manusia yang mendasar dan memungkinkan seseorang untuk melakukan aktivitas atau bekerja dalam kondisi yang sehat, selamat bebas dari segala resiko akibat kerja, kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 pasal 164 mengenai kesehatan kerja dijelaskan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Untuk itu pengusaha wajib menjamin kesehatan pekerja melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan serta wajib menanggung seluruh biaya pemeliharaan kesehatan pekerja. Banyaknya penduduk di suatu daerah akan berakibat pada banyaknya pusat perbelanjaan yang akan dibangun di daerah tersebut. Salah satu kota besar yang memilki banyak pusat perbelanjaan adalah kota Medan. Kota Medan merupakan ibukota Sumatera Utara yang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia. Dalam 2 tahun terakhir sudah berdiri kurang lebih 4 plaza baru yang meramaikan pusat perbelanjaan di kota Medan. Tidak jarang dari bangunan-bangunan tersebut

menggunakan lahan yang tersedia dengan sebaik mungkin. Bangunan-bangunan tersebut biasanya dibangun bertingkat. Hal ini tidak menutup kemungkinan dibangunnya ruang di bawah tanah atau yang biasa disebut dengan basement. Kegunaan basement inipun sangat beragam namun lahan basement sendiri biasanya lebih banyak dipakai sebagai lahan parkir. Ketersediaan lahan parkir juga pastinya didukung oleh fasilitas yang mendukung dari pihak perusahaan seperti contohnya pekerja perparkiran khususnya di basement. Banyak dari perusahaan yang kurang memperhatikan kondisi fisik lingkungan kerja dengan pekerja perparkiran. Padahal basement sendiri tidak mempunyai cukup ventilasi sebagai ruang pertukaran udara. Kemudian dengan adanya mobil dan motor yang diparkirkan di basement ini mengakibatkan peningkatan suhu pada basement. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan dapat menjadi sebuah gangguan atau bahkan akan menimbulkan efek-efek psikologis ataupun salah satu nyeri fisiologis tergantung pada level dari proses pertukaran panasnya. Ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia, menurut Grandjean (1986) kondisi panas sekeliling yang berlebihan akan mengakibatkan rasa letih dan kantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatkan jumlah angka kesalahan kerja (Nurmianto, 2004). Suhu nyaman kerja di Indonesia adalah antara 24-26 0 C. suhu panas terutama berakibat menurunkan prestasi kerja berfikir. Suhu panas mengurangi kelincahan,

memperpanjang waktu reaksi dan memperlambat waktu pengambilan keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordinasi saraf perasa dan motoris, serta memudahkan emosi untuk dirangsang. Bekerja pada lingkungan kerja bersuhu tinggi dapat membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja sehingga untuk bekerja pada lingkungan dengan keadaan temperatur demikian perlu upaya penyesuaian waktu kerja dan penyelenggaraan perlindungan yang tepat kepada tenaga kerja yang bersangkutan (Suma mur, 2009). Pekerjaan yang berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit akibat pajanan lingkungan yang terlalu panas dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kelainan kulit, heat rash, heat exhaustion, heat syncope, heat stroke dan hiperpereksia (Ridwan, 2009). Tekanan panas adalah kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan dan suhu radiasi. Tekanan panas sendiri dapat berasal dari mesin atau alat produksi, iklim, dan kerja otot manusia. Tekanan panas dapat mempengaruhi salah satu fungsi tubuh manusia, seperti: tekanan darah, kecepatan denyut jantung ataupun nadi, ketahanan fisik, dan daya konsentrasi. Suhu lingkungan kerja yang meningkat maupun menurun dapat mempengaruhi penurunan maupun peningkatan tekanan darah pada pekerja (Suma mur, 2009). Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah dari sistem sirkulasi atau sistem vaskuler terhadap dinding pembuluh darah (Joyce dkk, 2008). Tekanan darah sangat bervariasi tergantung pada keadaan, akan meningkat saat aktivitas fisik, emosi, dan stress. Semakin tinggi tekanan darah akan semakin besar risikonya dan

jika tekanan darah lebih dari 160/90 mmhg akan memiliki faktor risiko penyakit jantung (Hawon dkk, 2002). Menurut Santoso dalam Agustin (2011) iklim kerja panas atau tekanan panas dapat mengakibatkan beban tambahan pada sirkulasi darah. Pada waktu melakukan pekerjaan fisik, maka darah akan mendapat beban tambahan karena harus membawa oksigen ke bagian otot yang sedang bekerja. Disamping itu harus membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit. Hal demikian juga merupakan beban tambahan bagi jantung yang harus memompa darah lebih banyak lagi. Akibat dari pekerjaan ini, maka frekuensi denyut nadi pun akan semakin banyak lagi atau meningkat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dian Pitaloka (2011) dengan judul Hubungan Tekanan Panas dengan Tekanan Darah Pada Karyawan di Unit Fermentasi PT.Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Didapati hasil penilitian ini berupa tekanan panas dengan nilai tertinggi sebesar 30,9 0 C, nilai tersebut melebihi NAB yang diperkenankan yaitu 30,6 0 C dan pada tekanan darah normal didapati berjumlah 8 orang sedangkan 12 orang karyawan dinyatakan mengalami peningkatan tekanan darah. Dari hasil statistik dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan tekanan panas dengan tekanan darah pada karyawan di unit fermentasi PT.Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Hal ini mempunyai arti bahwa semakin tinggi tekanan panas, maka semakin tinggi pula tekanan darah pada karyawan. Salah satu plaza yang baru saja berdiri di kota Medan sendiri adalah Center Point. Center Point adalah salah satu plaza yang berada sangat strategis yaitu berada

di tengah-tengah kota. Bangunan yang megah dan fasilitas yang tersedia di plaza ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat menengah keatas untuk berbelanja di plaza tersebut. Kebanyakan dari pengunjung Plaza Center Point memiliki kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi tersebut tentunya diparkirkan di tempat parkir yang sudah di sediakan oleh pihak perusahaan. Salah satu lahan parkir yang di sediakan oleh pihak perusahaan terletak pada basement gedung tersebut. Basement Center Point ini dibangun satu ruangan dengan 2 lantai. Luas pada lantai dasar bangunan kurang lebih 18.000 meter 2 dengan kapasitas 150 mobil sedangkan pada lantai atas memiliki luas kurang lebih 20.000 meter 2 dengan kapasitas 350 mobil. Pada akhir pekan, biasanya jumlah kendaraan yang diparkirkan di basement ini bisa mencapai 400 lebih kendaraan. Namun juga tidak menutup kemungkinan jumlah mobil yang dipakirkan dapat lebih dari jumlah lot yang disediakan oleh pihak plaza. Semakin banyak kendaraan yang di parkirkan di basement tersebut maka semakin panas juga suhu didalam basement tersebut. Belum lagi pada basement tersebut terdapat mesin-mesin yang menghasilkan sumber panas seperti mesin AC. Tidak adanya ventilasi juga semakin mempengaruhi suhu di lingkungan kerja basement ini. Berdasarkan kondisi basement tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pekerja parkir di basement Plaza Center Point tersebut mengalami pertukaran panas tubuh melalui keempat proses yaitu konduksi pertukaran panas tubuh dengan benda-benda sekitar seperti mesin pada mobil, konveksi pertukaran panas melalui udara sekitar (dapat diakibatkan karena kurangnya ventilasi) evaporasi dengan terjadinya keringat dan radiasi dari mesin AC.

Pekerja perpakiran kendaraan bermotor yang bekerja di basement Plaza Center Point ini juga beraneka ragam. Mereka umumnya sudah bekerja selama 1 bulan hingga 1 tahun. Mereka dibagi menjadi 3 shift kerja yaitu shift kerja pagi bekerja pukul 07.00 WIB - pukul 15.00 WIB, middle shift bekerja pukul 10.00 WIB - pukul 18.00 WIB dan shift sore bekerja pukul 15.00 WIB - pukul 23.00 WIB. Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada pekerja parkir mobil dan motor di basement Plaza Center Point di kota Medan. Ketika sampai di basement parkiran terjadi peningkatan keringat pada peneliti, dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tekanan suhu di basement tersebut cukup tinggi. Kemudian peneliti mengemukakan beberapa pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut, mereka mengaku sering mengalami pusing, berkunang-kunang, cepat merasa lelah, cepat merasa haus dan tidak nyaman. Gejala tersebut sering dirasakan khususnya pada saat ramai pengunjung yaitu di hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Dari informasi yang didapatkan dari pihak pengelola perparkiran di basement Plaza Center Point ini, jumlah kendaraan yang biasa diparkirkan pada hari Jum at, Sabtu dan Minggu bisa mencapai 400 lebih kendaraan setiap jamnya. Hal ini akan konstan terjadi khusunya pada pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB yaitu di jam kerja middle shift. Pihak perusahaan telah menyediakan air minum galon yang diletakkan di kantor yang terletak di pojok basement ini. Namun pekerja parkir sendiri lebih sering untuk membeli minuman dingin di warung dekat plaza ini berdiri ketimbang untuk mengambil minum di kantor mereka, dengan alasan karena air minum galon yang terletak di kantor tersebut tidak dingin.

Dari survey awal yang dilakukan dapat disimpulkan pekerja parkir di basement ini bekerja pada suhu yang tidak nyaman yaitu suhu yang melebihi nilai ambang yang telah ditetapkan. Namun demi keakuratan data, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai suhu yang terdapat di basement tersebut. Peneliti juga ingin mengetahui apakah ada Hubungan antara Tekanan Panas dengan Tekanan Darah pada pekerja perparkiran kendaraan bermotor di Plaza Center Point Medan 2015. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah adanya hubungan tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja perparkiran kendaraan bermotor di basement Plaza Center Point Medan 2015. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja perparkiran kendaraan bermotor di basement Plaza Center Point Medan 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui tekanan panas di parkiran basement Plaza Center Point Medan 2015. 2. Untuk mengetahui tekanan darah para pekerja perparkiran kendaraan bermotor di basement Plaza Center Point Medan 2015.

1.4 Hipotesis Ada hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja perparkiran kendaraan bermotor di basement Plaza Center Point Medan 2015. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan pembelajaran mengenai ada tidaknya hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja perparkiran kendaraan bermotor di basement Plaza Center Point Medan 2015. 2. Memberikan informasi tentang akibat yang ditimbulkan dari paparan langsung tekanan panas yang berlebihan dan terus menerus pada pekerja perparkiran kendaraan bermotor di basement Plaza Center Point Medan 2015. 3. Memberikan masukan bagi perusahaan agar dapat melakukan tindakan preventif terhadap pekerja dan dapat melakukan tindakan korektif dalam hal pengendalian terjadinya penyakit akibat kerja, kelelahan dan stress akibat kerja. 4. Sebagai bahan informasi atau referensi bagi penelitian selanjutnya.