RESPONS TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK HORMON TANAMAN UNGGUL

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PEMBERIAN BRIKET KOTORAN KAMBING SEBAGAI PELEPAS LAMBAT PUPUK PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH (Capsicum annum L.) TERHADAP WAKTU PEMBERIAN DAN KONSENTRASI HERBAFARM

III. BAHAN DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. permukaan yang lebih kasar dibandingkan cabai merah besar, dan memiliki

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Jurnal Palenewen, ßIOêduKASI E. (2014). Pengaruh Urin Sapi Sebagai Pupuk cair Terhadap Pertumbuhan Seledri. ISSN : Vol 2 No (2) Maret 2014

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta. memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELEDRI (Apium graveolus L.)

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

APLIKASI PUPUK PELENGKAP CAIR ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (brassica juncea L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

Nur Rahmah Fithriyah

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK CAIR MULTINUTRIEN DARI BUANGAN INDUSTRI GARAM PADA TANAMAN SEMUSIM

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT DI TANAH GAMBUT

PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABE BESAR KATOKKON VARIETAS LOKAL TORAJA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

NISBAH BERAT DAUN DAN LUAS DAUN SPESIFIK TANAMAN SAWI AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI TANAH GAMBUT KOTA PALANGKA RAYA DJOKO EKO HADI SUSILO

PENGARUH PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH KERITING VARIETAS ARIMBI (Capsicum annuum L.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

Transkripsi:

Ralahalu dkk,. Respons Tanaman Cabe Merah RESPONS TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK HORMON TANAMAN UNGGUL M. A. Ralahalu, M. L. Hehanussa, dan L. L. Oszaer Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura Ambon Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka-Ambon ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respons tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.) terhadap perlakuan pupuk organik hormon tanaman unggul yang diberikan, dan juga untuk mendapatkan konsentrasi pupuk organik hormon tanaman unggul yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai besar. Penelitian dilaksanakan di lokasi Gunung Nona, Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, yang berlangsung dari bulan April sampai bulan September. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan. Faktor percobaan adalah konsentrasi pupuk organik hormon tanaman unggul yang terdiri dari P = tanpa pupuk (kontrol), P = ml/l, P = ml/l, P = ml/l, dan P = ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik hormon tanaman unggul memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai besar dan pada perlakuan ml/l dengan jumlah buah panen per tanaman mencapai 8, buah dan berat buah panen,67 gram. Kata Kunci : Pupuk Organik, Cabai Besar ABSTRACT RESPONSES OF LARGE CHILLI (Capsicum annuum L.) PLANTS TO TREATMENT WITH SUPERIOR PLANT HORMONE ORGANIC FERTILIZER This research aimed to study the responses of large chilli plants (Capsicum annuum L.) to treatment with superior plant hormone organic fertilizer and to obtain the optimal concentration of superior plant hormone organic fertilizer on growth and yield of plants. The research was conducted at Gunung Nona, Benteng Village, Nusaniwe Subdistrict, Ambon City, from April to September. The research experiment was arranged in a Completely Randomized Design (CRD) with replications. The experimental factor was the concentration of superior plant hormone organic fertilizer, consisting of P = without fertilizer (control), P = ml/l, P = ml/l, P = ml/l, and P = ml/l. The results showed that the concentration of superior plant hormone organic fertilizer influenced significantly on plant growth and yield of large chilli plants, and at a treatment of ml / l the number of harvested fruit per plant was 7,58 and fruit weight was.67 grams. Keywords : Organic Fertilizer, Capsicum annuum L. PENDAHULUAN Cabai besar (Capsicum annuum L) merupakan tanaman hortikultura yang cukup penting di Indonesia karena merupakan salah satu jenis sayuran buah yang mempunyai protein untuk dikembangkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain rasanya pedas, cabai juga mengandung gizi cukup tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh. Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Pitojo (), kandungan gizi dalam gram buah cabai adalah kadar air 8. %, lemak. %, protein. %, karbohidrat 6.6 %, serat 7. %, kalori. kkal, kalsium 5. mg, fosfor. mg, zat besi.5 mg, vitamin A 5. IU, thiamin (vitamin B ) 5, mg, riboflavin (B ), mg, dan vitamin C 6 mg. Kandungan gizi yang bervariasi ini memungkinkan tanaman cabai perlu dikembangkan sehingga dapat juga memenuhi kebutuhan masyarakat.

Agrologia, Vol., No., Oktober, Hal. -5 Produksi cabai besar segar dengan tangkai di Maluku tahun sebesar.6 ton dengan luas panen cabai besar tahun sebesar 9 hektar, dan rata rata produktivitas 5,5 ton per hektar. Dibandingkan tahun, terjadi peningkatan produksi sebesar 796 ton (7,8 persen). Peningkatan ini disebabkan peningkatan produktivitas sebesar, ton per hektar (,5 persen) sementara luas panen terjadi peningkatan sebesar hektar (6,8 persen) dibandingkan tahun (Berita Resmi Statistik No. 7/8/8/Th. XIII, Agustus ). Pemupukan merupakan salah satu prinsip budidaya yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan serta produksi cabai besar. Menurut Sarief (989) pemupukan selain menambah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dapat juga berperan dalam meningkatkan mutu dan produksi tanaman. Selain itu pemupukan juga bertujuan untuk memelihara dan memperbaiki kesuburan tanah dengan memberikan zat hara kepada tanah secara langsung atau tidak langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik ini dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik cair adalah pupuk yang terbuat dari sari tumbuhan alami (herbal) berbentuk cair. Salah satu merek dagang pupuk organik cair adalah Hormon Tanaman Unggul. Pupuk Hantu Multiguna Exclusive ini berwarna putih kelabu. Pupuk ini juga dapat membantu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, hal ini disebabkan karena selain mengandung unsur hara makro dan mikro, pupuk ini juga mengandung hormon pertumbuhan tanaman. Pupuk ini juga mempercepat keluarnya bunga, mempercepat masa panen sehingga panen lebih cepat dari biasanya (Anonim 9). Pemakaian pupuk organik Hormon Tanaman Unggul untuk jenis sayur-mayur seperti asparagus, buncis, kacang panjang, cabai, bawang merah, bawang putih, seledri, dan lain-lain, direkomendasikan menggunakan dosis ml dicampurkan dengan liter air. Berdasarkan permasalahan di atas maka dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui efek pemberian pupuk organik Hormon Tanaman Ungul dengan beberapa tingkat konsentrasi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai besar. METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di Gunung Nona Kelurahan Benteng Kecamatan Nusaniwe Kotamadya Ambon, pada bulan April sampai September. Benih cabai (R) besar varietas WIBAWA F dan pupuk organik hormon tanaman unggul (Hantu digunakan sebagai objek penelitian. Pemberian pupuk kandang (kotoran sapi) digianakan sebsgai pupuk dasar di polybag ukuran cm x cm. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah faktor tunggal dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dilakukan dalam rumah plastik, dengan perlakuan: P = Tanpa pupuk organik (kontrol), P = Pupuk organik hormon tanaman unggul ml/l, P = Pupuk organik hormon tanaman unggul ml/l, P = Pupuk organik hormon tanaman unggul ml/l, P = Pupuk organik hormon tanaman unggul ml/l. Pelaksanaan Penelitian Proses persemaian didahului dengan perendaman benih dalam air hangat (5 55 o C) selama kurang lebih 5 menit. Kemudian benih di semai satu per satu di dalam bak semai. Perendaman benih dengan air hangat ini bertujuan untuk mempermudah perkecambahan benih. Media tanam terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang sapi dengan perbandingan :. Setelah dicampur media diisi dalam polibag dan diberi pelabelan sesuai perlakuan. Kemudian polibag diatur pada tempat penelitian. Setelah tanaman 5

Ralahalu dkk,. Respons Tanaman Cabe Merah berumur minggu atau telah berdaun helai, bibit dipindahkan ke dalam polibag yang telah disiapkan. Pembuatan pupuk yang dibuat adalah larutan pupuk organik Hantu (hormon tanaman unggul) Multiguna Exclusive sesuai dengan masing-masing perlakuan dan kemudian dicampur dalam liter air. Perlakuan diberikan pada tanaman dengan interval waktu penyemprotan minggu sampai memasuki fase generatif. Volume penyemprotan pupuk hormon tanaman unggul yang diberikan pada setiap tanaman adalah 7 ml. Pemeliharaan dilakukan dengan cara penyiraman, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit. Pemangkasan dilakukan terhadap daun-daun bagian bawah yang sudah tua dan tidak aktif lagi, cabang yang tidak dipelihara, bunga yang layu, dan buah-buah yang busuk. Untuk mengetahui respons tanaman terhadap perlakuan maka peubah yang diamati adalah: tinggi tanaman (cm), jumlah cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah yang terbentuk, jumlah buah yang dipanen per tanaman, dan berat buah per tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel. Hasil Analisis Keragaman Efek Pemberian Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Cabang, Jumlah Bunga, Jumlah Buah terbentuk, Jumlah Buah Panen dan Berat Buah Panen. Respons Pengamatan Sig. Tinggi tanaman MST tn MST tn MST * MST tn. Jumlah Cabang *. Jumlah Bunga MST ** 5 MST * 6 MST ** 7 MST * 8 MST ** 9 MST ** MST * Respons Pengamatan Sig. Jumlah buah terbentuk 6 MST ** 7 MST ** 8 MST ** 9 MST * MST ** 5. Jumlah Buah panen MST ** MST ** MST ** 5 MST ** 6 MST ** 7 MST ** 6. Berat Buah Panen ** Keterangan : MST: Minggu Setelah Tanam ** : Sangat Nyata * : Nyata tn: TidakNyata Berdasarkan analisis keragaman dari peubah-peubah yang diamati, dapat dilihat bahwa perlakuan pemberian pupuk organik hormon tanaman unggul memberikan pengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman yaitu pada MST, sedangkan memberikan pengaruh nyata sampai sangat nyata ini terhadap peubah jumlah cabang, jumlah bunga, jumlah buah terbentuk, jumlah buah panen, dan berat buah panen. 6

Agrologia, Vol., No., Oktober, Hal. -5 Tinggi tanaman Tabel. Hasil Uji Beda Rataan Peubah Tinggi Tanaman (cm) Terhadap Perlakuan Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul Pada Minggu ke -. Tinggi Tanaman (cm) 8.9 b 9.7 ab.75 ab.9 a 9. ab BNJ.8 Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 %. Berdasarkan hasil analisis ragam (Tabel ) dan hasil uji beda rataan (Tabel ) pada pengamatan MST perlakuan Pupuk organik ml/l memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman yaitu.9 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik yaitu 8.9 cm. Hal inidisebabkan karena jika semakin tinggi pemberian dosis pupuk maka akan menekan pertumbuhan tanaman. Jumlah cabang Tabel. Hasil Uji Beda Rataan Peubah Jumlah Cabang Terhadap Perlakuan Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul Pada Minggu ke - 7. Jumlah Cabang.66 (.5) ab.8 (.75) a.7 (.5) ab.6 (.7) b.6 (.8) b BNJ.7 Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 %. Angka-angka ini adalah hasil transformasi sedangkan angka yang berada dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis ragam (Tabel ) dan hasil uji beda rataan (Tabel ) untuk peubah jumlah cabang terlihat bahwa perlakuan Pupuk organik ml/l memberikan pengaruh yang nyata terhadap banyaknya jumlah cabang. Dimana perlakuan ml/l menunjukan nilai rataan yang lebih tinggi yaitu.75 dan sangat berbeda nyata dengan perlakuan ml/l yaitu.7 dan perlakuan ml/l yaitu.8 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik yaitu.5 dan perlakuan ml/l yaitu.5. 7

Ralahalu dkk,. Respons Tanaman Cabe Merah Jumlah Bunga Tabel. Hasil Uji Beda Rataan Peubah Jumlah Bunga Terhadap Perlakuan Pemberian Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul. Pupuk Organik (ml/l) Jumlah Bunga MST 5 MST 6 MST 7 MST 8 MST 9 MST MST. () c.75(.75) b.9 (.75) c.6 (6.5) b.9 (.8) b.69 (.58) b.99 (5.5) b.8 (.8) ab 5.58 (5.58) ab.7 (6.8) bc.9 (8.8) b.7 (.67) b.87 (.) b.5 (6) b.67(.67)bc 5.58 (5.58) ab.99 (8.5) bc.57 (.) ab.7 (7.75) b.9 (.67) b.8 (6.7) b 5.8(5.8) a 8.75 (8.75) a.8 (.5) a.68 (.7) a 5.76 (.75) a 6.6 (.) a.86 (.7) a.7 (.7) ab 7. (7) ab.8(.)ab.5 (.8) ab.8() b 5.5 (6.5) b.(7.58)ab BNJ...78.55..7.7 pada taraf 5%. Angka-angka ini adalah transformasi sedangkan angka yang berada dalam Berdasarkan hasil analisis ragam (Tabel ) dan hasil uji beda rataan pada (Tabel ) untuk peubah jumlah bunga dapat dilihat bahwa nilai rataan tertinggi terdapat pada minggu kesembilan yakni perlakuan pupuk organik ml/l yaitu. dan sangat berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Tetapi ketika memasuki minggu kesepuluh terjadi penurunan bunga. Hal ini disebabkan karena sudah terbentuk buah. Penurunan bunga tersebut dapat dilihat pada minggu kesepuluh yakni perlakuan pupuk organik dengan konsentrasi ml/l mencapai.7 dan sangat berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik yaitu 5.5, perlakuan ml/l yaitu 6, dan perlakuan ml/l yaitu 6.7, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan ml/l yaitu 7.58. Pertambahan jumlah bunga cenderung meningkat sejalan dengan bertambahnya konsentrasi pemupukan organik hormon tanaman unggul. Jumlah Buah Terbentuk Tabel 5. Hasil Uji Beda Rataan Peubah Jumlah Buah Terbentuk Terhadap Perlakuan Pemberian Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul. Pupuk Organik (ml/l).7 () c.8 (.7) bc.9 (.) bc.7 (.58) a. (.5) ab Jumlah Buah Terbentuk 6 MST 7 MST 8 MST 9 MST MST.7() c. (.5) d.76 (7.7) d.()b.86.5) bc.5 (.67) cd.5 (8.75) cd. (.67) b. () bc.6 (.7) bc.6 (.8) bc.6 (.5) b.98 (.58) a.5 (.9) a.79 (.5) a. (8.) a.(.5) ab.6 (5.8) b.6 (.5) ab.7 (.) ab BNJ.59.65.75..7 Bedasarkan hasil analisis ragam (Tabel ) dan hasil uji beda rataan pada (Tabel 5) untuk peubah jumlah buah terbentuk dapat dilihat bahwa nilai rataan tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk organik ml/l yaitu 8. dan 8 sangat berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik yaitu, perlakuan ml/l yaitu.67, dan perlakuan ml/l yaitu.5, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan ml/l yaitu..

Agrologia, Vol., No., Oktober, Hal. -5 Jumlah Buah Panen Tabel 6. Hasil Uji Beda Rataan Peubah Jumlah Buah Panen Terhadap Perlakuan Pemberian Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul. Pupuk Organik (ml/l).7 () c.8 (.75) bc.9 (.) bc.7 (.58) a. (.5) ab Jumlah Buah Panen MST MST MST 5 MST 6 MST 7 MST.7 () c. (.5) d.75 (7.8) c.79 (7.) c.()b.86 (.5) bc.5 (.67) cd. (8.75) bc.7 (9.58) bc.5(.8)b. () bc.6 (.7) bc. (.5) b.5 (.) b.6(.5)b.98 (.58) a.5 (.9) a.8 (6.7) a.8 (7.9) a.(8.. (.5) ab.6 (5.8) b. (9.) bc.6 (.5) b.7 (.) ab BNJ.59.65.75.5.6.67 Bedasarkan hasil analisis ragam (Tabel ) dan hasil uji beda rataan pada (Tabel 6) untuk peubah jumlah buah panen dapat dilihat bahwa nilai rataan tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk organik ml/l yaitu 8. dan sangat berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik yaitu, perlakuan ml/l yaitu.8, dan perlakuan ml/l yaitu.5, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan ml/l yaitu.. Total Buah Panen Tabel 7. Hasil Uji Beda Rataan Peubah Total Buah Panen Terhadap Perlakuan Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul. Total Buah Panen 5.9 (5.9) b.5 (.5) b. () b 7.58 (7.58) a. (.8) b BNJ. Bedasarkan hasil analisis ragam (Table ) dan hasil uji beda rataan pada (Tabel 7) untuk peubah total buah selama enam kali panen dapat dilihat bahwa nilai rataan tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk organik ml/l yaitu 7.58 dan sangat berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik yaitu 5.9, perlakuan ml/l yaitu.5, perlakuan ml/l yaitu, dan perlakuan ml/l yaitu.8. 9

Ralahalu dkk,. Respons Tanaman Cabe Merah Berat Buah Panen Tabel 8. Hasil Uji Beda Rataan Peubah Total Berat Buah Panen (gr) Terhadap Perlakuan Pupuk Organik Hormon Tanaman Unggul. Berat Buah Panen (gr). () b.7 (5) b.7 (5) b 5.8 (.67) a.9 (66.67) ab BNJ.99 Bedasarkan hasil analisis ragam (Tabel ) dan hasil uji beda rataan pada (Tabel 8) untuk peubah berat buah dapat dilihat bahwa nilai rataan tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk organik ml/l yaitu.67 gr dan sangat berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik yaitu gr, perlakuan ml/l yaitu 5 gr, dan perlakuan ml/l yaitu 5 gr, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan ml/l yaitu 66.67 gr. Oleh sebab itu, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pemberian konsentrasi pupuk organik hormon tanaman unggul maka akan menekan pertumbuhan tanaman dan sebaliknya jika konsentrasi yang diberikan terlalu rendah juga akan menekan pertumbuhan atau tidak memacu pertumbuhan tanaman baik dalam fase vegetatif maupun fase generatif. Pada hasil pengamatan dapat dilihat bahwa bunga yang dihasilkan tidak mampu membentuk buah yang maksimal. Ini terjadi karena tanaman mengalami pengguguran bunga pada saat periode pembungaan. Hal ini disebabkan karena kondisi alam yang tidak memungkinkan serta serangan dari hama kutu putih. Pemberian pupuk organik cair hormon tanaman unggul dengan konsentrasi ml/l merupakan konsentrasi terbaik. Hal ini menunjukan bahwa unsur hara yang terkandung di dalam pupuk organik cair pada konsentrasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman cabai besar dan juga dapat diserap serta dimanfaatkan dengan baik oleh tanaman. KESIMPULAN Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik hormon tanaman unggul memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi cabai besar (Capsicum annuum L.). Konsentrai ml/l memberikan pengaruh lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya terhadap terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga, jumlah buah terbentuk, jumlah buah panen, dan berat buah panen. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 9. http://agrobisnis.mitrasites.com/pupukhantu.html [6//] Anonim. 9. http://www.refadd.com/hantu-- HORMON-TANAMAN-UNGGUL- MULTIGUNA, name,7,auction_id,auction_details Berita Resmi Statistik No. 7/8/8/Th. XIII, Agustus Pitojo, S.. Benih Cabai. Kanisius. Yogyakarta Sarief. 989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 5