PEMETAAN SEKOLAH (SCHOOL MAPPING) KOTA DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Studi tentang pelaksanaan pengajaran geografi di sekolah standar nasional. Oleh : Siti Zahratul Hajar NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

2015 PENGARUH PENYULUHAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) TERHADAP SIKAP PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

2016, No Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk. salah satunya dengan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan. membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu aspek yang dominan adalah budaya organisasi. Keberhasilan suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

KATA PENGANTAR. menengah.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

A. Identitas Program Studi

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

Transkripsi:

PEMETAAN SEKOLAH (SCHOOL MAPPING) KOTA DENPASAR KERJASAMA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DEGAN DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDA, DAN OLAHRAGA KOTA DENPASAR DENPASAR 2017

TIM PENGKAJI DR. DRS. IDA BAGUS JELANTIK SP., M.HUM. DR. DRS. I KETUT JIRNAYA, M.HUM. I GEDE GITA PURNAMA, S.S., M.HUM. PUTU ARI SUPRAPTA, S.S.

KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Atas Asung Kerta Nugrahanya, sehingga laporan Kajian Pembuatan Pemetaan Sekolah (School Mapping) di Kota Denpasar, dapat diselesaikan. Kajian ini dilatarbelakangi guna semakin meningkatkan kualitas pembangunan sektor pendidikan sebagaimana diamanatkan di dalam tujuan pendidikan nasional, maka berbagai upaya wajib dilakukan, di antaranya dengan melakukan langkah awal yang sangat menetukan langkah berikutnya yaitu mulai dari pembuatan perencanaan yang komprehensif, dilanjutkan dengan pelaksanaan yang produktif hingga pengawasan yang efektif. Penetapan Pemetaan Sekolah (School Mapping) ini diharapkan dapat menyusun data statistik yang diperlukan, data rutin dan yang bukan rutin, pengadaan peta dalam skala tertentu, penetapan standar tentang sekolah, luas ruangan dan peralatan yang diperlukan, sasaran yang harus dicapai pada waktu tertentu dan standar lain yang relevan, penganalisaan data yang dikumpulkan dan membandingkannya dengan standar untuk menyusun rekomendasi-rekomendasi tentang upaya pengembangan sarana dan prasarana pendidikan secara kuantitatif dan kualitatif (pada tahap kegiatan inilah lokasi sekolah ditentukan). Melihat luasnya masalah yang digarap dalam pemetaan sekolah dapat dipikirkan betapa banyaknya jenis disiplin atau ilmu pengetahuan yang turut memberikan bantuan. Pemetaan sekolah sangat tergantung kepada sistem pendidikan, peraturan-peraturan atau ketetapan yang ada, keadaan sosial ekonomi dan sebagainya. Disadari bahwa laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan baik ditunjau dari aspek substansi, analisa, maupun data-data yang sifatnya pendukung.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Sebagai akhir kata semoga kajian akademis ini dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Kota Denpasar dalam merumuskan kebijakan terkait dengan Pemetaan Sekolah (School Mapping) di Kota Denpasar. Denpasar, 20 November 2017

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2. Tujuan 5 1.3. Luaran Kajian 5 1.4. Sistematika Penulisan 5 BAB II LANDASAN SOSIOLOGIS DAN PRAKTIS 7 2.1. Landasan Sosiologis 7 2.2. Landasan Praktis 10 BAB III METODE KAJIAN 12 3.1. Metode Pengumpulan Data 12 3.2. Teknik Analisis Data 12 3.3. Output Kajian 12 BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR 14 4.1 Administrasi Pemerintahan 14 4.2. Kondisi Demografi 16 4.3. Kondisi Geografi 19 4.4 Kondisi Perekonomian Kota Denpasar 22 4.5 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kota Denpasar 27 BAB VPEMETAAN SEKOLAH (SCHOOL MAPPING) 31

KOTA DENPASAR 5.1 Visi, Misi, Pilar Kebijakan, dan Struktur Organisasi 31 5.2 Konsep dan Definisi 32 5.3 Data Pokok 35 5.3.1 Prasekolah (TK) 37 5.3.2 Tingkat SD 39 5.3.3 Tingkat SMP 43 5.3.6 Nonformal 47 5.3.7 Guru Tersertifikasi 49 5.4 Indikator Kinerja 51 5.4.1 Pemerataan 51 5.4.2 Peningkatan Mutu 58 BAB VI PENUTUP 64 6.1 Rekomendasi 64 6.2 Saran 65 DAFTAR PUSTAKA 66

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan aset yang berharga bagi setiap orang. Dimana melalui pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Tanpa pendidikan, taraf hidup serta standar kualitas seorang manusia bisa dikatakan akan berdampak buruk. Oleh karena itu berhasilnya tidaknya pembangunan bangsa sangat tergantung pada sukses tidaknya penyelengaraan pendidikan nasional, sebagaimana diamanatkan di dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Mewujudkan tujuan dimaksud, diperlukan pendayagunaan delapan (8) standar nasional pendidikan, yang meliputi : (1) standar pengelolaan, (2) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (3) standar sarana prasarana. (4) standar pembiayaan, (5) standar proses, (6) standar isi, (7) standar penilaian, (8) standar kompetensi lulusan. Mensinergikan kedelapan standar pendidikan ini memerlukan 1

semangat edukasi yang semakin ke depan diharapkan kian menjanjikan bagi kemajuan sektor pembangunan di bidang pendidikan, terutama lewat upaya terus menerus mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya manusia dan sumber daya alam sebagai subjek dan objek pembangunan yang sudah tentu tidak bisa lepas dari perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana sektor lainnya, pembangunan bidang pendidikan dewasa ini berkembang pesat seiring dengan semakin gencarnya usaha-usaha riset dan pembangunan (research & development) dengan berbagai inovasi tiada henti untuk tujuan semakin meningkatkan kualitas pendidikan sebagai bagian integral pembangunan nasional. Lebih-lebih dalam konteks pembangunan manusia yang di dalamnya tidak saja bersentuhan dengan dunia pendidikan tetapi juga berkaitan dengan persoalan kesehatan dan ekonomi seperti tercantum dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Guna semakin meningkatkan kualitas pembangunan sektor pendidikan sebagaimana diamanatkan di dalam tujuan pendidikan nasional, maka berbagai upaya wajib dilakukan, di antaranya dengan melakukan langkah awal yang sangat menetukan langkah berikutnya yaitu mulai dari pembuatan perencanaan yang komprehensif, dilanjutkan dengan pelaksanaan yang produktif hingga pengawasan yang efektif. Sehingga apa yang menjadi tujuan pembangunan manusia Indoensia seutuhnya melalui bidang pendidikan akan mencapai sasaran yang tepat. Atas dasar itu, untuk kepentingan membuat sebuah perencanaan (master plan) yang 2

komprehensif (menyeluruh) dan matang (tepat dan akurat), ada tiga komponen penting yang harus diperhatikan, yaitu data atau informasi, kebijakan, dan evaluasi atau monitoring. Implementasi ketiga komponen tersebut memerlukan sebuah garis arahan yang bisa dipakai sebagai pedoman dalam melangkah dan menilai diri, baik terhadap apa yang sudah dikerjakan di masa lalu, bagaimana seharusnya bersikap dan bertindak di waktu sekarang dan apa yang seharusnya dipersiapkan dalam kerangka menghadapi tuntutan dan tantangan di masa depan. Garis arahan sebagaimana dimaksud di atas yang dapat dijadikan pedoman antara lain berupa deskripsi kebijakan, paparan data dan fakta, analasis mendalam, penelitian atau riset, termasuk kemudian melakukan penyusunan dan atau penulisan profil, dalam hal ini profil pendidikan itu sendiri. Dari tampilan dan muatan dalam profil pendidikan ini akan dapat memberikan gambaran utuh dan menyeluruh tentang penyelenggaraan dunia pendidikan, khususnya di Kota Denpasar beserta capaian keberhasilannya, tentunya tanpa bermaksud menyembunyikan kemungkinan adanya kelemahan, kekurangan atau bahkan kekurang berhasilan di sana-sini, yang sebenarnya kemudian dapat dijadikan bahan evaluasi guna melakukan perbaikan agar ke depan dapat tampil lebih baik dan berhasil lagi. Berpijak pada paparan di atas dan mengingat begitu urgennya keberadaan Pemetaan Sekolah (School Mapping) pendidikan itu, maka Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar mencoba membuat sebuah Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) yang berisi gambaran utuh dan menyeluruh 3

berkenaan dengan pembangunan sektor Pendidikan di Kota Denpasar. Kajian Pemetaan Sekolah ini menyajikan poin-poin penting tentang penyelenggaraan bidang pendidikan, dimana semua pihak, apakah instansi pemerintah, peneliti, dunia usaha dan bahkan seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan akses informasi sekaligus deskripsi atau gambaran tentang pembangunan dan penyelenggaraan pendidikan di Kota Denpasar. Pemetaan Sekolah (School Mapping) menggabungkan dimensi spasial dan demografi ke dalam proses perencanaan pendidikan. Pemetaan Sekolah (School Mapping) membantu untuk mengidentifikasi lokasi yang paling tepat. Tujuan utama Pemetaan Sekolah (School Mapping) adalah untuk menciptakan kesetaraan kesempatan pendidikan dengan meratakan kesenjangan yang ada dalam distribusi fasilitas pendidikan. Tidak tertutup pula bagi pihak eksternal untuk turut memberikan penilaian atas kinerja Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, bahkan sangat diharapkan juga sumbangsih kritik, saran atau bentuk kontribusi positif dan konstruktif lainnya guna turut membangun dunia pendidikan di Kota Denpasar yang kita cintai dan banggakan ini. Sehingga di masa mendatang pembangunan sektor pendidikan di Kota Denpasar dapat menunjukkan keberhasilannya dari apa yang sudah dicapai hingga hari ini. 4

1.2. Tujuan 1. Mengkaji pembangunan bidang pendidikan dan mengidentifikasi permasalahan yang sekiranya muncul dan belum mendapat penyelesaian, sekaligus dapat menetapkan sasaran pembangunan dan menentukan arah kebijakan pembangunan di bidang pendidikan di masa mendatang 1.3. Luaran Kajian 1. Tersusunnya laporan kajian Akademis Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) yang berisi gambaran utuh dan menyeluruh berkenaan dengan pembangunan sektor Pendidikan di Kota Denpasar pada Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar. 1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan Bab ini akan menguraikan hal-hal yang menyangkut latar belakang tujuan kajian, luaran kajian dan sistematika penulisan BAB II Landasan Sosiologis dan Praktis Bab ini akan menguraikan hal-hal yang menyangkut landasan yuridis (Peraturan Perundang-undangan), landasan sosiologis dan landasan praktis. BAB III Metode Kajian 5

Bab ini akan menguraikan hal-hal yang menyangkut pengumpulan data kajian, teknik analisis dan output kajian. BAB IV Gambaran Umum Kota Denpasar Bab ini akan menguraikan hal-hal yang menyangkut kondisi perekonomian Kota Denpasar, jumlah dan perkembangan penduduk Kota Denpasar, serta jumlah dan perkembangan sekolah di Kota Denpasar. BAB V Pemetaan Sekolah (School Mapping) Bab ini akan menguraikan hal-hal yang menyangkut Pemetaan Sekolah (School Mapping) yang berisi gambaran utuh dan menyeluruh berkenaan dengan pembangunan sektor Pendidikan di Kota Denpasar. BAB VI Penutup Bab ini akan menguraikan hal-hal yang menyangkut rekomendasi hasil kajian. 6

BAB II LANDASAN SOSIOLOGIS DAN PRAKTIS 2.1. Landasan Sosiologis Pendidikan merupakan usaha sadar untuk memanusiakan manusia yang didalamnya terkandung ikhtiar luhur dan mulia untuk tidak saja mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih dari itu mendidik generasi harapan bangsa sebagai pewaris dan penerus pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu berhasilnya tidaknya pembangunan bangsa sangat tergantung pada sukses tidaknya penyelengaraan pendidikan nasional, sebagaimana diamanatkan di dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Mewujudkan tujuan dimaksud, diperlukan pendayagunaan delapan (8) standar nasional pendidikan, yang meliputi : (1) standar pengelolaan, (2) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (3) standar sarana prasarana. (4) standar pembiayaan, (5) standar proses, (6) standar isi, (7) standar penilaian, (8) standar 7

kompetensi lulusan. Mensinergikan kedelapan standar pendidikan ini memerlukan semangat edukasi yang semakin ke depan diharapkan kian menjanjikan bagi kemajuan sektor pembangunan di bidang pendidikan, terutama lewat upaya terus menerus mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya manusia dan sumber daya alam sebagai subjek dan objek pembangunan yang sudah tentu tidak bisa lepas dari perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam rangka mengevaluasi hasil-hasil pembangunan bidang pendidikan dan mengidentifikasi permasalahan yang sekiranya muncul dan belum mendapat penyelesaian, sekaligus dapat menetapkan sasaran pembangunan dan menentukan arah kebijakan pembangunan di bidang pendidikan di masa mendatang, maka Pemetaan Sekolah (School Mapping) ini tentunya sangat diperlukan pengumpulan dan penyajian data-data statistik. Data-data dimaksud sangat berguna, selain untuk memberi gambaran validitas tentang pencapaian pembangunan sektor pendidikan juga untuk mengakomodasi semakin meningkatnya kebutuhan data dari berbagai pihak baik ragam maupun variasinya, terutama menyangkut penyelenggaraan bidang pendidikan dengan capaian prestasinya. Atas dasar itu, penyusunan Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) Kota Denpasar ini sangat penting diwujudkan. Pemetaan sekolah sangat tergantung kepada sistem pendidikan, peraturanperaturan atau ketetapan yang ada, keadaan sosial ekonomi dan sebagainya. Pemetaan Sekolah (School Mapping) erat hubungannya dengan perencanaan alokasi dan lokasi sekolah. Yang dimaksud dengan alokasi sekolah adalah jumlah 8

sekolah tertentu yang telah direncanakan atau ditentukan bagi suatu daerah untuk mencapai targetnya. Sedangkan yang dimaksud dengan lokasi sekolah yaitu letak atau site sekolah. Artinya menentukan letak fasilitas sekolah yang baru agar fasilitas itu dapat dipergunakan secara optimal sesuai dengan keadaan setempat. Perencanaan lokasi dan alokasi sekolah dapat mencapai sasaran yang optimal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) membangun Sekolah Dasar (SD) di tempat yang banyak anak usia SD, dan (b) membangun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di mana terdapat banyak lulusan SD. Pemetaan sekolah dalam rangka penyediaan tempat belajar bagi mereka yang tergolong usia sekolah dan merencanakan perubahan struktur organisasi sistem persekolahan. Pemetaan sekolah adalah suatu pendekatan perencanaan makro atau regional yang mempergunakan peta geografis sebagai alat untuk meragakan dan menjelaskan rencana. Pemetaan sekolah merupakan suatu usaha membantu perencanaan pendidikan di daerah. Produk pemetaan sekolah berupa gambaran tentang situasi persekolahan suatu daerah secara kuantitatif, data demografi, keadaan geografis dan keadaan (sekolah) yang diharapkan pada masa yang akan datang. Proses pemetaan sekolah meliputi hal-hal sebagai berikut: (a) penyusunan data statistik persekolahan, (b) pembuatan peta, (c) Penetapan standar tentang persekolahan, dan (d) menganalisis data tentang pengembangan sarana dan prasarana sekolah. Luasnya lingkup yang digarap pemetaan sekolah terkadang 9

tergantung pada sistem persekolahan, peraturan atau ketetapan, keadaan sosial ekonomi, dan perencanaan yang lebih rasional. 2.2. Landasan Praktis Keberadaan Pemetaan Sekolah (School Mapping) Kota Denpasar ini nantinya dapat pula dijadikan sebagai bahan publikasi guna menyosialisasikan gerak dinamika pembangunan dan penyelenggaraan sektor pendidikan selama ini. Adapun berbagai harapan yang tersurat dan tersirat dalam penyusunan dan penerbitan Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) ini adalah : 1. Menyajikan data statistik yang dapat dipergunakan sebagai bahan dasar analisis, evaluasi dan penentuan kebijakan bidang pendidikan di Kota Denpasar; 2. Menguraikan/mengungkap beberapa dinamika dan fenomena yang terjadi sebelumnya, atau yang sedang/pernah dan akan terjadi terkait dengan perkembangan pembangunan pendidikan di Kota Denpasar; 3. Menarik kecenderungan/trend yang mungkin akan terjadi ke depan, serta mencari/menemukan solusi yang sekiranya bisa diterapkan di masa datang. Mengacu semua harapan diatas diharapkan akan tersusun sebuah Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) yang didalamnya memuat berbagai data akurat atas dasar fakta-fakta yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya. 10

Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) ini nantinya dapat juga dijadikan pedoman, acuan atau sumber rujukan sekaligus cermin evaluasi bagi semua elemen yang terkait dengan penyelenggaraan bidang pendidikan. Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) ini juga akan menjadi bagian penting untuk memperkaya referensi bagi pengembangan pembangunan lintas sektoral utamanya sektor yang mempunyai keterkaitan erat dengan pembangunan pendidikan. Berpijak pada harapan di atas, Kajian Pemetaan Sekolah (School Mapping) ini dilandasi oleh pengungkapan data atas dasar fakta-fakta, sehingga menjadi suatu realita yang benar-benar faktual sekaligus aktual, tidak mengadaada apalagi hendak direkayasa. Hal ini perlu ditekankan karena akan menjadi sangat penting. Terutama dalam kerangka menentukan arah kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik di waktu sekarang maupun di masa mendatang. 11

BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dari kajian akademis Pemetaan Sekolah (School Mapping) di Kota Denpasar, pengumpulan data terdiri dilakukan melalui 3.2. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam kajian akademik Pemetaan Sekolah (School Mapping) di Kota Denpasar pada OPD Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar yaitu teknik analisis deskriftif yang berbasis pada sandaran peraturan perundangan, observasi lapangan, dan data yang dikumpulkan melalui teknik sampling. 3.3. Output Kajian Output dari kajian akademis Pemetaan Sekolah (Shool Mapping) di Kota Denpasar pada OPD Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar laporan tersebut memuat pendahuluan, landasan sosiologis dan praktis, gambaran umum Kota Denpasar, memberikan gambaran atau mungkin secara rinci dan tepat di permukaan suatu daerah tertentu mengenai keadaan sekolah serta hubungannya 12