MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Industri Pakan, Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan pemeliharaan serta koleksi feses dilakukan di peternakan MT FARM CIAMPEA. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli hingga September 2010. Materi Bahan Pakan Bahan pakan yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu biskuit hijauan dan konsentrat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan biskuit yaitu rumput lapang dan daun jagung. Daun jagung diperoleh dari daerah Cangrang, Bogor dan rumput lapang diperoleh dari sekitar Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor. Konsentrat diperoleh dari Koperasi Pengumpulan Susu (KPS) Bogor. Bahan yang digunakan dalam penyusunan konsentrat adalah dedak padi, pollard, bungkil kopra, tetes, onggok, vitamin mix, kapur, garam, dan urea. Ternak dan Kandang Penelitian ini menggunakan ternak domba ekor tipis jantan sebanyak 9 ekor dengan rataan bobot badan awal 17,48 ± 1,68 kg dan umur ternak domba rata-rata 8 9 bulan. Ternak ini berasal dari peternakan domba di daerah Ciampea dan Leuwiliang, Bogor. Kandang yang digunakan adalah kandang individu berbentuk panggung dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 2 x 0,5 x 1 m 3. Kandang terbuat dari bambu dan kayu yang dilengkapi tempat pakan dan tempat minum. Gambar 3. Ternak dan Kandang
Peralatan Peralatan kandang yang digunakan pada penelitian ini antara lain timbangan, tempat minum, skop, kain kasa, dan lain-lain, sedangkan peralatan laboratorium antara lain timbangan digital, cawan porselin, tabung reaksi, pipet volumetrik, oven, alat destilasi, eksikator dan lainnya. Bahan yang digunakan antara lain Larutan ADF/NDF, H 2 SO 4 0,3N, Aceton, Decalin, NaOH 1,5 N, dan lain-lain. Metode Pembuatan Biskuit Pakan Produksi biskuit daun jagung dan rumput lapang dilaksanakan di Laboratorium Industri Pakan, langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang sebagai berikut : 1) Semua bahan baku sumber serat (daun jagung dan rumput lapang) dipotong dengan mesin chopper hingga ukuran 5 cm, kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 3-5 hari hingga kadar air kurang dari 14%. 2) Setelah kering, bahan tersebut digiling kasar dengan menggunakan Hammer Mill. 3) Pencampuran bahan dilakukan secara manual hingga campuran homogen sesuai dengan perlakuan masing-masing dengan penambahan molases 5% dari berat bahan. 4) Sekitar 400 gram bahan tersebut dimasukkan ke dalam 16 cetakan berbentuk silinder pada mesin biskuit pakan (Gambar 4) yang masing-masing berdiameter 7 cm dengan tebal 5 cm. 5) Kemudian dilakukan pemadatan pada suhu sekitar 90 o C selama 10 menit dengan satu kali pembalikan setelah 5 menit. Pendinginan biskuit dilakukan dengan menempatkannya pada suhu kamar kemudian dimasukkan ke dalam karung.
Pengatur Suhu Elemen Cetakan Biskuit Handle Gambar 4. Mesin Biskuit Pakan Pemeliharaan Ternak Sembilan ekor domba diacak menjadi tiga perlakuan dan setiap perlakuan mempunyai tiga ulangan. Pengacakan dilakukan dengan mengundi potongan kertas. Domba tersebut dipelihara selama 21 hari secara intensif dalam kandang individu dengan 14 hari pertama sebagai masa adaptasi pakan (preliminary) dan tujuh hari berikutnya dilakukan koleksi total. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari yaitu pada jam 07.00 WIB dan jam 13.00 WIB. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3% dari bobot badan domba (NRC, 1985). Pemberian biskuit hijauan pakan sebanyak 300 g/e/h, sedangkan pemberian konsentrat sebanyak 600 g/e/h dan air minum diberikan ad libitum. Koleksi Feses Koleksi feses dilakukan selama tujuh hari berturut-turut setelah ternak domba melewati masa preliminary. Feses ditampung dengan menggunakan kain kasa yang dipasang di bawah lantai kandang individu. Sampel feses dari setiap ekor domba diambil sebanyak 10% dari total feses. Sampel feses kemudian dikeringkan pada terik matahari sebelum dibawa ke laboratorium. Selama periode pemberian pakan, sampel pakan diambil dan disatukan pada akhir percobaan kemudian sampel feses yang sudah kering dari setiap domba digabungkan untuk selanjutnya digiling menggunakan saringan 2 mm. Kadar serat pakan dan feses dianalisis di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan.
Rancangan Percobaan Model Matematika Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Model matematika dari rancangan ini adalah : Y ij = + i + ij Keterangan: Y ij = Hasil pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Nilai rataan umum hasil pengamatan I = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Pengaruh galat ke-i dan ulangan ke-j i = Perlakuan yang diberikan (1,2,3) j = Ulangan dari masing-masing perlakuan (1,2,3) Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Apabila terdapat perbedaan yang nyata akan dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal (Steel dan Torrie, 1993) serta dilakukan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua peubah yaitu peubah bebas (x) dengan peubah tidak bebas (y). Perlakuan Perlakuan dalam penelitian ini adalah biskuit pakan yang terdiri dari: P1 = Biskuit 100% rumput lapang + Konsentrat P2 = Biskuit 50% rumput lapang + 50% daun jagung + Konsentrat P3 = Biskuit 100% daun jagung + Konsentrat Peubah Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Kecernaan Bahan Kering (KCBK), Kecernaan Bahan Organik (KCBO), kecernaan Serat Kasar, Kecernaan ADF, dan Kecernaan NDF. Kecernaan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:
Kecernaan (%) = - Keterangan : A = jumlah yang dikonsumsi (bahan kering/bahan organik/serat kasar/adf/ndf/hari) B = jumlah feses (bahan kering/ bahan organik/serat kasar/adf/ndf/hari). Analisis Bahan Kering Pertama-tama cawan dikeringkan dalam oven 105 o C selama ± 1 jam, lalu didinginkan dalam eksikator dan kemudian beratnya ditimbang (x). Kemudian feses yang kering matahari ± 1 gram dimasukkan ke dalam cawan tersebut lalu ditimbang (y), kemudian dimasukkan ke dalam oven 105 o C selama 24 jam, lalu didinginkan dalam eksikator dan kemudian beratnya ditimbang (z). Untuk mengetahui bahan kering sampel dapat diketahui dengan rumus : bahan kering (%) = ((z-x)/(y-z) x 100% Analisis Bahan Organik Feses yang sudah dioven 105 o C (analisis bahan kering) dimasukkan ke dalam tanur 600 o C selama 6 jam. Setelah itu, dimasukkan kembali ke dalam eksikator dan timbang. Berat yang diperoleh merupakan berat abu. Sedangkan berat bahan organik feses diperoleh dari selisih berat bahan kering feses dengan berat abunya. Analisis Serat Kasar Sampel ditimbang sebanyak 1 gram (w) dan dimasukkan ke dalam beaker glass 600 ml dan ditambahkan H 2 SO 4 0,3N sebanyak 30 ml, kemudian dipanaskan selama setengah jam sejak mulai mendidih, lalu ditambah larutan NaOH 1,5N sebanyak 25 ml kemudian dipanaskan lagi setengah jam dan disaring dengan kertas saring whatman No. 41 (x) lalu disedot dengan alat vacum pump, dilakukan dengan beberapa kali bilasan secara berurutan yaitu dengan air panas 50 ml, H 2 SO 4 0,3N 50 ml, kemudian air panas lagi 50 ml, lalu dibilas dengan 15 ml larutan aceton. Dimasukkan ke dalam cawan yang diketahui bobotnya (y) lalu dimasukkan dalam oven 105 0 C selama 12 jam dan didinginkan dalam desikator selama satu jam, kemudian ditimbang (z). Kandungan sampel dapat diketahui dengan rumus : SK(%) = (z-(x+y)/w)x100%
Analisis Acid Detergent Fiber (ADF) dan Neutral Detergent Fiber (NDF) Sampel ditimbang sebanyak 1 gram (w) dan dimasukkan ke dalam beaker glass 600 ml dan ditambahkan 100 ml larutan NDF/ADF, kemudian dipanaskan selama 1 jam sejak mulai mendidih dan disaring dengan kertas saring whatman No 41 (x) lalu disedot dengan alat vacum pump, setelah itu dicuci dengan air panas berkali-kali, lalu dibilas dengan 15 ml larutan aceton lalu dimasukkan ke dalam cawan yang diketahui bobotnya (y) kemudian dimasukkan dalam oven 105 0 C selama 12 jam dan didinginkan dalam desikator selama satu jam, kemudian ditimbang (z). Untuk mengetahui kandungan sampel dapat diketahui dengan rumus : ADF/NDF(%)= (z-(x+y)/w)x100%.