PIDATO MENTERI KOPERASI DAN UKM RI PADA PERINGATAN HARI KOPERASI KE-71 Selasa, 17 Juli 2018 Assalamu alaikum wr. wb. Yang saya hormati, Para Pengurus, Pengawas, Manajer dan Karyawan Koperasi di Seluruh Indonesia; Para penggerak dan insan koperasi; serta Para Undangan dan Hadirin yang berbahagia. Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya kita dapat berkumpul dalam rangka Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-71. Tahun ini, gerakan koperasi Indonesia mengusung tema Penguatan Koperasi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Hadirin yang berbahagia, Koperasi Indonesia akan semakin berdaya saing dan maju apabila mampu menerapkan prinsip koperasi secara konsisten. Dan mengikuti kaidah umum dalam dunia bisnis. Selain itu diperlukan pula sinergi dan kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah bersama seluruh stakeholders dalam pemberdayaan koperasi.. Upaya strategis pemberdayaan Koperasi dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM saat ini adalah melalui program Reformasi Total Koperasi. Yaitu: Rehabilitasi, Reorientasi dan Pengembangan Koperasi. Pendekatan yang kedua adalah Reorientasi Koperasi. Mengorientasikan pemberdayaan koperasi kepada kualitasnya. Bukan lagi pada kuantitas koperasi. 2
3 Pendekatan yang ketiga adalah Pengembangan. Yaitu bagaimana seluruh kebijakan dan program yang dilaksanakan pada setiap level pemerintah di fokuskan kepada pengembangan koperasi. Sehubungan dengan itu, maka paling sedikit ada 4 (empat) hal yang perlu diselenggarakan pemerintah pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota. Pertama, pemerintah memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada koperasi. Kedua, pemerintah meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi yang sehat tanguh dan mandiri. Ketiga, pemerintah mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara koperasi dengan badan usaha lainnya. Keempat, pemerintah berkepentingan untuk membudayakan koperasi dalam masyarakat. Sebagai upaya untuk
4 memberikan kemudahan dan memperkokoh permodalan koperasi, maka pemerintah telah dan akan mengembangkan lembaga keuangan yang mudah diakses oleh koperasi. Hadirin yang saya hormati Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Tujuan utama dari aturan tersebut adalah turunnya tarif pajak penghasilan final untuk koperasi. Termasuk dalam kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tariff pajak yang semula dari 1 persen menjadi 0,5 persen. Selain itu Pemerintah dapat membantu mengatasi masalah koperasi. Khususnya dalam
5 bidang peningkatan kualitas SDM, pengembangan produksi, pemasaran dan permodalan koperasi. Hadirin yang berbahagia, Koperasi mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan anggota. Agar koperasi mampu mempunyai angota yang berkualitas. Dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan koperasinya. Selain itu, koperasi juga perlu melakukan upaya promosi ekonomi anggota dan peningkatan partisipasi anggotanya. Peningkatan partisipasi anggota koperasi tersebut akan terjadi, jika pengurus dan manajemen koperasi dapat mengembangkan program dan kegiatan yang menarik untuk anggota. Kita berharap, terjadi sinergi positif antara upaya yang dilakukan oleh Gerakan Koperasi dan pemerintah. Sehingga koperasi menjadi kuat dan mampu meningkatkan perananya dalam
6 mendorong pertumbuhan dan pemeratan ekonomi nasional. Demikian sambutan saya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi usaha kita Dirgahayu Koperasi Indonesia. Wassalamu alaikum wr.wb. MENTERI KOPERASI DAN UKM RI, ttd AAGN. PUSPAYOGA