BUPATI MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

2011, No.82 2 Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nom

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS BELAJAR, IJIN BELAJAR DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI POLEWALI MANDAR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 18 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BUPATI MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANGGARAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam wilayah Kabupaten Manggarai secara optimal, maka perlu dilakukan pengembangan PNS melalui pendidikan berkelanjutan dalam bentuk pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar serta Ikatan Belajar bagi yang bukan PNS; b. bahwa pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tugas Belajar, Izin Belajar, dan Ikatan Belajar; Mengingat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan 1

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2278); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI dan BUPATI MANGGARAI MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN BELAJAR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksudkan dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Manggarai. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Manggarai. 3. Bupati adalah Bupati Manggarai. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manggarai. 2

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Manggarai. 6. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah PNS Daerah Kabupaten Manggarai. 7. Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan kepada PNS untuk mengikuti pendidikan formal baik di dalam maupun di luar negeri dengan biaya negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta sumber pembiayaan lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, disertai pembebasan tugas kedinasan bagi PNS yang bersangkutan. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Manggarai. 9. Izin Belajar adalah kesempatan belajar yang diberikan kepada seorang PNS untuk mengikuti pendidikan formal dengan biaya sendiri tanpa meninggalkan tugas kedinasan. 10. Ikatan Belajar adalah kesempatan belajar yang diberikan kepada mahasiswa/i bukan PNS asal Daerah yang berprestasi untuk mengikuti pendidikan pada salah satu perguruan tinggi dengan biaya pendidikannya dibebankan pada yang bersangkutan dan dibantu oleh Pemerintah Daerah sesuai kemampuan keuangan daerah disertai perjanjian untuk kembali ke daerah setelah menyelesaikan pendidikan. 11. Perguruan Tinggi adalah universitas, institut, sekolah tinggi, akademi atau sederajat yang terakreditasi dan/atau telah mendapat izin penyelenggaraan dari menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan perundangundangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri tempat PNS mengikuti pendidikan. 12. Ijazah adalah tanda bukti tertulis yang diakui/dihargai dan diperoleh dari Perguruan Tinggi dan/atau ijazah yang diperoleh dari Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi dan/atau telah mendapat izin penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan yang telah menunjukkan seseorang telah berhasil lulus menempuh dan menyelesaikan pendidikan formal pada jenjang yang lebih tinggi di Perguruan Tinggi. 3

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar adalah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia PNS Daerah serta meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa/i Daerah yang menunjukan prestasi, perilaku yang baik, berniat mendedikasikan kemampuannya untuk kepentingan Daerah. Pasal 3 Tujuan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar adalah terciptanya PNS yang berkompeten dan profesional dalam pengabdian di bidang pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan serta meningkatnya kualitas sumber daya mahasiswa/i calon kader yang berniat mendedikasikan kemampuannya untuk pembangunan Daerah. Syarat pemberian Tugas Belajar : BAB III SYARAT PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN BELAJAR Pasal 4 a. PNS yang telah memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS; b. untuk bidang ilmu yang langka serta sangat diperlukan oleh Daerah, dapat diberikan sejak diangkat sebagai PNS; c. mendapatkan persetujuan/surat tugas dari pejabat yang berwenang; d. bidang ilmu yang akan ditempuh sesuai dengan pengetahuan atau keahlian yang dipersyaratkan dalam jabatan pada organisasi dan sesuai dengan analisis beban kerja dan perencanaan Sumber daya manusia SKPD; e. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) tahun terakhir paling kurang bernilai baik; f. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; g. tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS; h. usia maksimal 35 (tiga puluh lima) tahun untuk Program Diploma I, Diploma II, Diploma III dan Program Strata 1 (S1) atau setara, usia maksimal 42 (empat puluh dua) tahun untuk Program Strata II (S2) atau 4

setara dan usia maksimal 47 (empat puluh tujuh) tahun untuk Program Strata III (S3) atau setara; i. perkuliahan dilakukan pada perguruan tinggi negeri dan swasta baik di dalam maupun luar negeri yang telah mendapatkan persetujuan/akreditasi minimal B dari lembaga yang berwenang; j. PNS yang menduduki jabatan struktural dibebaskan dari jabatannya; k. PNS yang menduduki jabatan fungsional dibebaskan sementara dari jabatannya; l. PNS yang bersangkutan aktif menjalankan tugas pada Pemerintah Daerah; m. lulus ujian seleksi program tugas belajar; n. PNS setelah menyelesaikan pendidikan, tidak berhak menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi, kecuali terdapat formasi. o. dalam memberikan tugas belajar, Daerah harus memberikan kesempatan yang sama bagi semua PNS sesuai dengan bidang tugasnya; dan p. PNS yang telah selesai melaksanakan tugas belajar wajib bekerja kembali untuk Daerah pada SKPD tempat PNS bekerja semula (kewajiban kerja). Pasal 5 Syarat pemberian Izin Belajar, yakni : a. PNS telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sejak pengangkatannya sebagai PNS; b. mendapatkan izin tertulis dari pejabat yang berwenang; c. tidak meninggalkan tugas jabatannya, dikecualikan sifat pendidikan yang sedang diikuti PNS dapat meninggalkan jabatan sebagian waktu kerja atas izin Kepala SKPD; d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) tahun terakhir paling kurang bernilai baik; e. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; f. tidak pernah melanggar kode etik PNS tingkat sedang atau berat; g. tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS; h. bidang pendidikan yang dikuti harus mendukung pelaksanaan tugas jabatan; i. biaya pendidikan ditanggung oleh PNS yang bersangkutan; j. perkuliahan dilakukan pada perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi minimal B dari lembaga yang berwenang; 5

k. pendidikan diikuti di luar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas sehari-hari; dan l. PNS tidak berhak menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi kecuali terdapat formasi. Pasal 6 Syarat pemberian bantuan Ikatan Belajar, yakni : a. siswa/i lulusan SMU/sederajat yang berprestasi dibuktikan dengan ratarata hasil ujian akhir 8,0 (delapan koma nol) dan mahasiswa/i dengan IPK paling rendah 3,0 (tiga koma nol); b. siswa/i dan mahasiswa/i sebagaimana dimaksud pada huruf a, diterima atau sedang menjalani perkuliahan pada perguruan tinggi negeri/swasta yang terakreditasi B; c. program pendidikan yang diikuti berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan Pemerintah Daerah; d. dikhususkan bagi siswa/i dan mahasiswa/i sebagaimana dimaksud pada huruf a, yang berasal dari keluarga tergolong ekonomi kurang mampu, dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah yang diketahui oleh Camat setempat; dan e. bersedia mengabdi kepada Pemerintah Daerah setelah selesai pendidikan sesuai dengan perjanjian. Pasal 7 Analisis kebutuhan Tugas Belajar dan Izin Belajar berisi informasi tentang : a. beban kerja SKPD; b. bidang pekerjaan yang membutuhkan tugas belajar dan izin belajar; c. jenis keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan; d. program pendidikan yang direncanakan; e. kualifikasi akademik calon PNS tugas belajar atau izin belajar berdasarkan analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan pada SKPD; f. kualifikasi lembaga pendidikan penyelenggara tugas belajar atau izin belajar; g. jangka waktu pendidikan; h. sumber biaya; dan i. kualifikasi pendidikan formal yang masih diperlukan untuk mengisi formasi jabatan yang sangat diperlukan, mendukung visi dan misi organisasi. 6

BAB IV TATA CARA PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN BELAJAR Bagian Kesatu Tugas Belajar dan Izin Belajar Pasal 8 (1) Tugas Belajar dan Izin Belajar diberikan kepada PNS yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (2) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diperoleh setelah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. kepala SKPD membuat analisis kebutuhan tugas belajar, izin belajar dan mengajukan usulan kepada Bupati untuk menerbitkan keputusan Tugas Belajar atau Izin Belajar bagi PNS setelah dikoordinasikan dengan Sekretaris Daerah; dan b. surat usulan Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pada huruf a, harus menyertakan pernyataan kesiapan/kesediaan/permohonan PNS calon penerima Tugas Belajar atau Izin Belajar serta bukti pemenuhan seluruh ketentuan pemberian tugas belajar dan izin belajar. Bagian Kedua Ikatan Belajar Pasal 9 Tata cara pemberian Ikatan Belajar, adalah sebagai berikut : a. siswa/i dan mahasiswa/i sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 huruf a, mengajukan permohonan ikatan belajar pada Bupati; b. pemberian ikatan belajar ditetapkan dengan Keputusan Bupati; dan c. Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan setelah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. BAB V BIAYA Pasal 10 (1) Biaya Tugas Belajar dapat bersumber dari : a. APBD: b. bantuan badan/yayasan/lembaga/perusahaan/organisasi swasta nasional berbadan hukum yang tidak mengikat; dan c. bantuan pihak lain yang tidak mengikat. 7

(2) Biaya Ikatan belajar bersumber dari APBD. Pasal 11 (1) Komponen biaya pendidikan untuk PNS Tugas Belajar, adalah sebagai berikut: a. biaya pendidikan Program Diploma terdiri dari: 1. Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) atau nama lain yang bermakna sama; 2. penelitian; 3. buku; dan 4. pemondokan. b. Biaya pendidikan Program S-1, S-2 dan S-3 terdiri dari: 1. SPP atau nama lain yang bermakna sama; 2. sumbangan wajib/sumbangan pendidikan; 3. pemondokan; 4. transportasi PP; 5. literatur/foto kopi; 6. penelitian/pertemuan ilmiah; 7. kuliah kerja nyata atau kegiatan sejenis; 8. ujian akhir; 9. wisuda; dan 10. biaya lain sesuai dengan kegiatan program studi apabila dimungkinkan oleh sumber biaya. (2) Komponen biaya untuk Ikatan Belajar meliputi: a. SPP; b. biaya penelitian; c. buku/foto kopi; dan d. pemondokan. BAB VI KEDUDUKAN, HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 12 (1) Status kepegawaian PNS yang melaksanakan Tugas Belajar dan Izin Belajar tetap pada SKPD semula. (2) PNS yang melaksanakan Izin Belajar tetap menduduki jabatan struktural dan/atau fungsional. 8

Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Paragraf 1 Hak Pasal 13 (1) PNS yang melaksanakan Tugas Belajar tetap berhak atas gaji dan perlindungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) PNS yang melaksanakan Izin Belajar tetap mendapat hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Mahasiswa/i yang melaksanakan ikatan belajar berhak atas biaya pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2). Paragraf 2 Kewajiban Pasal 14 PNS yang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar wajib : a. menyelesaikan pendidikan sesuai dengan yang ditetapkan dalam keputusan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar; b. menyelesaikan studi tepat waktu; c. melaporkan alamat lembaga pendidikan dan tempat tinggal kepada Bupati; d. menyampaikan laporan perkembangan studinya setiap semester yang diketahui oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan kepada Bupati; e. membuat laporan pada setiap tahun anggaran tentang penggunaan keuangan kepada Bupati; f. melaporkan secara tertulis kepada Bupati paling lambat 1 (satu) bulan setelah menyelesaikan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar; g. mengembalikan seluruh biaya yang pernah diterima apabila tidak menyelesaikan pendidikan; h. PNS yang telah menjalankan Tugas Belajar wajib bekerja kembali pada Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya tiga kali masa Tugas Belajar (n) atau dalam rumus (3xn) langsung dan berturut-turut setelah menyelesaikan pendidikan; dan i. mahasiswa/i Ikatan Belajar wajib mengabdi pada Daerah sesuai dengan surat perjanjian. 9

Bagian Ketiga Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah Pasal 15 Dalam memberikan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar Pemerintah Daerah berhak : a. menyeleksi dan menentukan setiap PNS yang akan diberikan Tugas Belajar dan Izin Belajar; b. menyeleksi siswa/i berprestasi untuk menentukan calon penerima Ikatan Belajar; c. melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar; d. menghentikan pemberian biaya pendidikan, apabila PNS yang mengikuti Tugas Belajar tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14; e. menagih kembali biaya yang telah diberikan kepada PNS Tugas Belajar yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan sesuai jenjangnya; f. menarik kembali PNS Tugas Belajar dan Izin Belajar, apabila yang bersangkutan tidak menyelesaikan pendidikan sesuai batas waktu dan/atau terbukti melakukan tindak pidana; dan g. menagih kembali biaya yang telah diberikan kepada PNS Tugas Belajar apabila setelah menyelesaikan pendidikan tidak bersedia bekerja pada Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf h. Pasal 16 Dalam pelaksanaan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar, Pemerintah Daerah berkewajiban : a. menetapkan bahwa calon mahasiswa/i tertentu dipandang cakap dan mampu serta memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai mahasiswa penerima bantuan Ikatan Belajar; b. melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan ikatan belajar yang telah ditetapkan; c. memberikan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11; d. menagih kembali biaya yang telah diberikan kepada mahasiswa/i Ikatan Belajar yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan; 10

e. menarik kembali bantuan Ikatan Belajar apabila mahasiswa/i Ikatan Belajar terbukti melakukan tindak pidana; f. menagih kembali biaya yang telah diterima oleh mahasiswa/i ikatan belajar apabila setelah menyelesaikan pendidikan tidak bersedia bekerja pada Pemerintah Daerah sesuai dengan perjanjian; dan g. mengharuskan keikutsertaan orang tua atau wali mahasiswa/i Ikatan Belajar untuk turut bertanggung jawab mengembalikan biaya yang telah diterima mahasiswa/i, apabila mahasiswa/i tersebut tidak menyelesaikan studi tepat waktu, melakukan tindak pidana atau tidak bersedia bekerja pada Pemerintah Daerah setelah menyelesaikan pendidikan. Pasal 17 Pengaturan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban pemberi dan penerima dana pendidikan Tugas Belajar ditetapkan melalui Surat Perjanjian Bupati dengan PNS Tugas Belajar. BAB VII JANGKA WAKTU, PERPANJANGAN DAN PEMBATALAN PENDIDIKAN Pasal 18 Jangka waktu Tugas Belajar dan Izin Belajar diatur, sebagai berikut : a. program Diploma I (D-I) paling lama 1 (satu) tahun; b. program Diploma II (D-II) paling lama 2 (dua) tahun; c. program Diploma III (D-III) paling lama 3 (tiga) tahun; d. program Strata I (S-1) murni dan Diploma IV (D-IV) paling lama 4 (empat) tahun; e. program D-III transfer ke strata I (S I) dan/atau D-IV paling lama 2 (dua) Tahun; f. program Strata II (S-2) atau setara paling lama 2 (dua) tahun; g. program Strata III (S-3) atau setara paling lama 4 (empat) tahun; h. program dokter spesialis, paling lama 4 (empat) tahun; dan i. pendidikan profesi paling lama 1 (satu) tahun. Pasal 19 (1) PNS Tugas Belajar dan Izin Belajar yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dapat diberikan perpanjangan waktu pendidikan. 11

(2) Bupati dapat memberikan perpanjangan waktu studi selama 2 (dua) semester atau 1 (satu) tahun ajaran, apabila PNS Tugas Belajar atau Izin Belajar tidak dapat menyelesaikan studi dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan syarat sebagai berikut: a. PNS Tugas Belajar atau Izin Belajar mengajukan permohonan perpanjangan waktu pendidikan kepada Bupati; b. menyertakan keterangan/alasan perpanjangan waktu atau apabila sakit menyertakan keterangan sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; c. menerangkan bahwa keterlambatan terjadi bukan atas kelalaiannya; dan d. menyertakan rekomendasi/keterangan dari pimpinan lembaga pendidikan tempat PNS menjalankan Tugas Belajar atau Izin Belajar. (3) Bupati menetapkan Keputusan Perpanjangan waktu Tugas Belajar atau Izin Belajar, berdasarkan permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Bagi PNS yang belum dapat menyelesaikan Tugas Belajar setelah diberi perpanjangan waktu 2 (dua) semester atau 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diberi perpanjangan kembali paling lama 1 (satu) tahun dengan perubahan status menjadi Izin Belajar tetapi tetap dapat meninggalkan tugas sebagaimana berlaku bagi Tugas Belajar. (5) Perpanjangan masa Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (4), harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Pasal 20 (1) Bupati menghentikan status Tugas Belajar PNS, apabila setelah diberikan perpanjangan waktu pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (4). (2) Penghentian status sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) PNS tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengembalikan seluruh biaya yang diterima dari Daerah apabila secara akademis dinyatakan gagal. (4) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara penghentian status tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati. 12

BAB VIII PERJANJIAN Pasal 21 (1) PNS Tugas Belajar, Izin Belajar dan mahasiswa/i Ikatan Belajar wajib mematuhi dan menandatangani perjanjian dengan Bupati. (2) Materi perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurangkurangnya memuat: a. subjek perjanjian; b. objek perjanjian; c. ruang lingkup perjanjian; d. hak dan kewajiban para pihak; e. jangka waktu perjanjian; f. pengakhiran perjanjian; g. sanksi; h. keadaan memaksa; dan i. penyelesaian perselisihan. BAB IX TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BERKELANJUTAN Pasal 22 (1) Tugas Belajar atau Izin Belajar berkelanjutan adalah jenjang pendidikan lebih tinggi yang akan dijalankan PNS Tugas Belajar atau Izin Belajar segera setelah diselesaikannya tingkat pendidikan tugas belajar atau izin belajar sebelumnya. (2) Tugas Belajar atau Izin Belajar berkelanjutan dapat diberikan kepada PNS Tugas Belajar atau Izin Belajar, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. menyelesaikan masa Tugas Belajar atau Izin Belajar sebelumnya sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan; b. mendapat rekomendasi dari lembaga pendidikan tinggi sebelumnya dan mendapat persetujuan Bupati; c. prestasi akademik sangat memuaskan; d. jenjang pendidikan bersifat linier; e. dibutuhkan oleh Daerah melalui analisis kebutuhan Tugas Belajar dan Izin Belajar; f. dimungkinkan oleh keuangan Daerah/pihak lain untuk tugas belajar dan kesediaan membiayai sendiri untuk Izin Belajar; dan 13

g. wajib melaporkan kepada Bupati hasil belajar setiap semester dan setelah menyelesaikan pendidikan. BAB X MONITORING DAN EVALUASI Pasal 23 (1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar. (2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan secara berkala kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (3) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menghentikan atau melanjutkan Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar. Pasal 24 (1) Pimpinan SKPD melakukan evaluasi atas manfaat Tugas Belajar dan Izin Belajar yang dilaksanakan. (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dalam rangka pengendalian program pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan Tugas Belajar dan Izin Belajar. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 25 Segala hubungan hukum yang dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 16 Tahun 2003 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 8 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 16 Tahun 2003 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar, yang telah terjadi sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini, tetap berlaku hingga masa berakhirnya. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 16 Tahun 2003 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 14

2003 Nomor 16 Seri F Nomor 3), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 8 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 16 Tahun 2003 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2007 Nomor 8 Seri F Nomor 2), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 27 Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini. Pasal 28 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai. Ditetapkan di Ruteng pada tanggal 10 Mei 2014 Diundangkan di Ruteng pada tanggal 10 Mei 2014 BUPATI MANGGARAI, ttd CHRISTIAN ROTOK SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANGGARAI, ttd MANSELTUS MITAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2014 NOMOR 01. NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR : 001/2014. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, Bour Maximus,SH Pembina Tk. I NIP. 19630224 199003 1 006 15

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN BELAJAR I. UMUM Bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara optimal, diperlukan adanya dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas dimaksud. Bahwa Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan belajar merupakan bagian dari pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur dan mahasiswa yang berkualitas dan profesional. Bahwa untuk menjamin kepastian dalam pemberian Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan belajar, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tugas Belajar, Izin belajar dan Ikatan belajar. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 16

Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 PNS yang diberhentikan dari jabatan strukturalnya karena tugas belajar dihentikan pembayaran tunjangan jabatan strukturalnya terhitung mulai bulan berikutnya setelah yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan strukturalnya. Bagi pejabat fungsional yang diberhentikan sementara dari jabatannya karena tugas belajar, maka tunjangan jabatan fungsionalnya dihentikan terhitung mulai bulan ketujuh. Tunjangan jabatan fungsional dapat dibayarkan kembali setelah diangkat dalam jabatan fungsional dan dinyatakan telah melaksanakan tugas kembali oleh pejabat yang berwenang. Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 17

Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 001. 18

BUPATI MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MANGGARAI NOMOR 13.a TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANGGARAI, Menimbang : a. bahwa demi kelancaran pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 01 Tahun 2014 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar, maka perlu menetapkan peraturan pelaksanannya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 01 Tahun 2014 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar; Mengingat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- 19

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2278); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 01 Tahun 2014 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2014 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 001); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IKATAN BELAJAR. Pasal 1 Melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 01 Tahun 2014 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Ikatan Belajar. Pasal 2 Memerintahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai untuk mengundangkan Peraturan Daerah dimaksud dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai. Pasal 3 Menugaskan Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai untuk mengambil langkah koordinasi dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah untuk mengambil langkah operasional dalam rangka kelancaran pelaksanaan Peraturan Daerah dimaksud. 20

Pasal 4 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Manggarai. Ditetapkan di Ruteng pada tanggal 10 Mei 2014 BUPATI MANGGARAI, ttd Diundangkan di Ruteng pada tanggal 10 Mei 2014 CHRISTIAN ROTOK SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANGGARAI, ttd MANSELTUS MITAK BERITA DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2014 NOMOR 13.a Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, Bour Maximus,SH Pembina Tk. I NIP. 19630224 199003 1 006 21