BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Suwawa Kabupaten Bone Bolango selama ± 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di seluruh Kota Gorontalo selama ± 6 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, melalui pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005 : 4) menyatakan bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sugiyono (2011:9)

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan pendekataan kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III ini berisikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan, kemudian tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, subjek penelitian, validitas data, selanjutnya mengenai teknik analisis data. Berikut penjelasan isi sub judul diatas: A. Jenis Penelitian Penelitian yang hendak dilakukan ini melihat mengenai fenomena sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat maka bentuk penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah upaya menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti, (Jane Richie dalam Lexy J. Moleong 2007: 6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada, (Denzin dan Lincoln (1987) dalam Lexy J. Moleong 2007: 5). Selanjutnya, dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen (Lexy J. Moleong 2007: 5). Melihat penelitian kualitatif mempunyai latar alamiah, dengan memperhatikan berbagai hal diantaranya pola perilaku, persepsi dan persoalan maka strategi penemuan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu metode pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit 48

sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi sasaran (Abdurrahmat Fathoni, 2005: 100). Selanjutnya menurut Riant Nugroho (2014: 34) metode survei adalah suatu penelitian dengan informasi dari sampel yang diambil dari populasi penelitian, di mana sampel dianggap mewakili populasi, sehingga temuan pada sampel dapat digeneralisasi sebagai fakta dari populasi.adapun jenis metode survei yang digunakan yaitu survei konfirmatif adalah survei untuk mempelajari dan menjelaskan pola hubungan yang mungkin terjadi diantara sedikitnya dua variabel yang diamati secara empirik (Abdurrahmat Fathoni, 2005: 101) Dengan metode penelitian kualitatif dan strategi penemuan metode survei konfirmatif maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana implikasi program Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ terhadap kepatuhan hukum pelajar SMA/SMK dalam melaksanakan peraturan lalu lintas jalan di Kota Salatiga. B. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Kota Salatiga, yang mencakup 7 SMA/SMK yaitu SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri, SMK N 2, SMK N 3, SMK Kristen BM. Selain itu penelitian ini dilakukan di lembaga pihak yang tekait dan bertanggung jawab dalam program Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yaitu, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Salatiga, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kebudayaan dan Pariwisata (Dinhubkombudpar) Kota Salatiga, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Salatiga Dalam penelitian ini dibutuhkan waktu 4 bulan yang dimulai dari bulan Agustus 2016 sampai dengan November 2016, dikarenakan berhubungan dengan 49

lembaga dan masyarakat secara langsung dan peneliti harus melakukan pengamatan pada pelaksanaan peraturan lalu lintas di jalan dalam hal ini pengamatan dilakukan terfokus pada pelajar SMA/SMK di lingkungan sekolah yang diteliti. C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian kualitatif menggunakam sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau data diperoleh langsung dari sumber data penelitian (informan), sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2010 : 62). Sumber data primer adalah : a) Informan, yang termasuk informan adalah Kepala bidang keselamatan jalan Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga, dan 7 sekolah SMA/SMK yaitu SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri,. SMK N 2, SMK N 3, SMK Kristen BM. Selain itu penelitian ini dilakukan di lembaga pihak yang tekait dan bertanggung jawab dalam program Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yaitu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinhubkombudpar) Kota Salatiga, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Salatiga, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Salatiga 50

b) Tempat dan peristiwa, yaitu peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa di 7 sekolah terkait dalam mematuhi peraturan lalu lintas di jalan. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari arsip atau dokumen yang dimiliki oleh lembaga yang bersangkutan yaitu Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga dan sekolah terkait. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2010: 62) pengumpulan data dilakukan pada kondisi alamiah yaitu penelitian pada kondisi sosial dalam konteks yang sesungguhnya, sehingga untuk mengumpulkan data pada kondisi alamiah tersebut dibutuhkan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi (Muri Yusuf, 2014: 384) Teknik pengumpulan data seperti yang telah dijelaskan dilakukan melalui 3 cara yaitu: a) Observasi Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks, dan makna dalam upaya pengumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi mengharuskan peneliti turun kelapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2011 : 104-105). Observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku pelajar dalam berlalu lintas. Observasi tersebut mengenai bagaimana sikap pelajar di Kota Salatiga 51

apakah sudah memiliki tertib dalam berlalu lintas atau belum. Dengan begitu data diperolrh dari observasi atau pengamatan langsung dengan objek yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang diinginkan. b) Wawancara Mendalam Menurut Mc Milan, Schumacher (dalam Djam an Satori dan Aan Komariah, 2011: 128) teknik wawancara mendalam atau in-depth interviewadalah dengan melakukan tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang maksud partisipan atau pokok bahasan yang ingin ditanyakan oleh peneliti tentang bagaimana partisipan wawancara menggambarkan dunia mereka dan bagaimana partisipan menjelaskan kejadian-kejadian penting dalam hidupnya. Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara semiterstruktur guna mendapatkan informasi yang diinginkan dengan selengkap-lengkapnya dengan informan. Wawancara semiterstruktur ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang telah dikemukakan oleh informan (Sugiyono,2009: 320) Pihak-pihak yang menjadi sumber data diantaranya yaitu, siswa yang diwakilkan menjadi Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ, dalam hal ini yang menjadi pembahasan utama adalah bagaimana pelaksanaan program Pelajar 52

Pelopor kemudian bagaimana tugas dan peran para Pelajar Pelopor pada sekolah maisng-masing dalam mensosialisasikan keselamatan dalam berlalu lintas. Sedang wawancara dilakukan dengan pihak Dinhubkombudpar kota SMA untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program Pelajar Pelopor Keselamatan SMA di SMA SMA. Wawancara dilakukan dengan pihak Disdikpora kota SMA untuk mengetahui sekolah SMA/SMA yang ada diwilayah SMA SMA dan jumlah siswa SMA/SMA yang ada di SMA SMA,dan wawancara dengan pihak Satlantas kota SMA untuk mengetahui tingkat pelanggaran lalu lintas yang melibatkan pelajar di SMA SMA sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 selain itu untuk mengetahui jenis pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi dan melibatkan pelajar. c) Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang berasal dari arsip dan dokumen dari sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian (Muri Yusuf, 2014 : 391) Dokumentasi dilakukan untuk dapat menyimpan bukti-bukti penelitian atau data penelitian dengan baik. Hal ini juga dapat menambah keabsahan atau validnya suatu data dalam penelitian. Teknik dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data yang saat dilakukannya penelitian. Dalam penelitian ini arsip dan dokumen yang dimaksud adalah data mengenai perwakilan pelajar pelopor di SMA SMA kemudian data mengenai jumlah pelanggaran lalu lintas dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2014 yang melibatkan pelajar di SMA SMA. 53

E. Subjek Penelitian Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian ditentukan dengan melakukan perhitungan dan pertimbangan tertentu, artinya bahwa teknik pemilihan subjek dalam penelitian kualitatif harus mempertimbangkan informan yang akan dipilih yaitu orang yang dianggap paling mengerti tentang informasi yang diharapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 54). Teknik pengambilan sampel ini disebut juga sebagai Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel dipertimbangkan berdasarkan maksud, tujuan, atau kegunaan, jadi pengambilan informan didasarkan pada maksud yang sudah ditentukan sebelumnya (Muri Yusuf, 2014: 369). Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling berfungsi untuk mendapatkan data yang maksimum, bukan untuk generalisasi (Kincoln dan Guba dalam Sugiyono 2010: 54).Dari penjelasan tersebut maka penentuan sampel dalam penelitian ini tidak membatasi dengan banyaknya responden yang akan diteliti, tetapi ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa orang yang dipilih akan memberikan informasi secara maksimum sesuai dengan yang diharapkan peneliti (Djam an Satori, Aan Komariah, 2011: 104-50) Subjek penelitian dalam penelitian ini memilih informan yang terdiri dari Kepala bidang keselamatan jalan Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga, dan 7 SMA/SMK yaitu SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri, SMK N 1. SMK N 2, SMK N 3, SMK Kristen BM, dari 16 sekolah yang telah mengikuti program Pelajar Pelopor Keselamatan SMA. Alasan memilih 7 sekolah tersebut dikarenakan data yang 54

dibutuhkan dalam penelitian ini telah dipenuhi. Dalam hal ini setiap sekolah yang menjadi subjek yaitu peserta perwakilan pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan SMA pada masing-masing sekolah. F. Validitas Data Dari semua proses pengumpulan data sampai pada penarikan kesimpulan, penelitian juga dilengkapi dengan validitas data yaitu derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono. 2012: 361). Menurut Sugiyono (2012: 327) dalam penelitian untuk menjamin keabsahan data maka penelitian dilakukan dengan triangulasi data yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan metode triangulasi sesungguhnya peneliti menggumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data. Adapun cara uji validitas yang dilakukan menggunakan triangulasi menurut Sugiyono (2012: 327) yaitu: 1. Triangulasi teknik, yang berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. 55

Observasi Wawancara Sumber data utama Dokumentasi Gambar 3.1. Triangulasi Teknik 2. Triangulasi Sumber, yang berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama A Wawancara B Gambar 3.2. Triangulasi Sumber C G. Teknik Analisis Data Dalam hal penelitian kualitatif menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2012: 332) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2012:334). Lebih lanjut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012: 56

334) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Analisis data semacam ini dapat dilakukan dengan analisis data dengan Flow Model (Sugiyono, 2012: 335). Gambar 3.3. Analisis Flow Model Periode pengumpulan Antisipasi Reduksi data Selama Display data Selama Setelah Setelah ANALISIS Kesimpulan/verifikasi Selama Setelah Berdasakan gambar 3.3 terlihat bahwa, setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipatory sebelum melakukan reduksi data. Pengumpulan data adalah proses pencarian data yang dilakukan sepajang proses penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat, guna memperoleh data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam proses pengumpulan data ini, seorang peneliti dapat melakukan analisis secara langsung sesuai dengan informasi data yang diperoleh di lapangan. Antisipatory atau antispasi adalah reduksi data antisipasi yang terjadi sebagai keputusan dalam penelitian (seringkali tanpa kesadaran penuh) dengan pekerjaan 57

konseptual bingkai, dengan situs, dengan pertanyaan penelitian, dengan pendekatan pengumpulan data untuk memilih. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang selanjunya, dan mencarinya bila diperlukan. Display data atau penyajian data merupakan proses yang dilakukan setelah reduksi data dengan melakukan penyajian data dalam bentuk uraian singkat atau narasi. Dengan penyajian data maka data akan lebih terorganisir dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami. Verifikasi data dan penarikan kesimpulan adalah proses analisis data dengan kesimpulan awal sebagai kesimpulan sementara kemudian didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten sehingga menjadi kesimpulan yang kredibel. Setelah pengambilan kesimpulan, kesimpulan tersebut akan berupa temuan baru berupa deskripsi atau gambaran suatu objek agar menjadi jelas (Sugiyono, 2012: 336) 58