BAB I PENDAHULUAN. merupakan bidang studi yang penekanan pembelajarannya mengarah pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Octantya Prameswari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Melisa Prasetiawati, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

I. PENDAHULUAN. Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. Dalam hal ini, guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik serta psikologis siswa (Peraturan Pemerintah, 2005).

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, et al, 2003). Optimalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

2013 PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pencapaian yang saling berhubungan. penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. diserahi tanggung jawab untuk memengaruhi peserta didik sehingga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. keempat keterampilan tersebut keterampilan mendengarkan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP PANGERAN DIPONEGORO KARANGGAYAM KEBUMEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH MEDIA AUDIO DIDUKUNG MEDIA BAGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA SISWA KELAS V SDN CAMPUREJO 2 KOTA KEDIRI

I. PENDAHULUAN. informasi yang penting. Penguasaan berbahasa dapat diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran puisi. Matthew Arnolf (dalam Tarigan, 2011: 2) menyatakan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. penyampaian informasi dari sumber pesan melalui saluran tertentu kepada

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada. Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Pendek di Kelas V SDN 1

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan proses pendidikan di sekolah dalam pembelajaran, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD (Sekolah Dasar) bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan membentuk sikap bahasa yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Bahasa Indonesia merupakan bidang studi yang penekanan pembelajarannya mengarah pada peningkatan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Depdiknas, 2006:318). Dalam tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di atas, terdapat dua unsur utama yaitu kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dan sikap menghargai suatu karya sastra manusia. kedua unsur pokok tersebut harus betulbetul tertanam dalam diri siswa sebagai kemampuan dasar dalam mengarungi kehidupan sosial. Dapat dicermati dari kedua unsur pokok di atas, pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya belajar tentang bahasa, tetapi juga belajar tentang sastra. Pembelajaran sastra dapat memberi kesenangan dan pemahaman tentang kehidupan. Menurut Lukens (dalam Nurgiyantoro, 2005:3) sastra menawarkan dua hal utama, yaitu kesenangan dan pemahaman. Sastra menampilkan pesanpesan kehidupan dengan sangat menarik hati untuk mencari tahu isi di dalamnya dan merasa terikat dengannya. Tentu, kesenangan yang ditawarkan oleh sastra 1

2 bukanlah yang utama, tetapi pesan-pesan kehidupan yang terkandung di dalamnya yang paling utama. Menurut Stewig (dalam Nurgiyantoro,2005:4), peran sastra bagi anak adalah di samping memberikan kesenangan juga memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kehidupan ini. Begitupun halnya menurut Saxby, mengatakan bahwa pada hakikatnya sastra adalah citra kehidupan, dan gambaran kehidupan. Puisi sebagai bagian dari sastra, tentu mempunyai peran, dan fungsi serta tujuan dalam pembelajaran yang sama dengan karya sastra lainnya seperti novel, cerpen, dan drama. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya yang berkaitan dengan puisi, perserta didik diharapkan mampu memahami puisi dan memahami pesanpesan yang terdapat di dalamnya. Akan tetapi, dalam pembelajaran puisi di sekolah, khususnya di SDN landungsari 2, kenyataan menunjukkan bahwa pemahaman perseta didik masih kurang terhadap materi puisi yang telah diajarkan. Berdasarkan obsevasi awal pada tanggal 11 Januari 2014, permasalahan kurangnya pemahaman peserta didik tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor, di antaranya siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan tentang puisi, hingga berakibat pada rendah-nya pemahaman peserta didik tentang isi puisi yang diajarkan. Hasil belajar menunjukkan bahwa siswa kurang mampu menangkap dan memahami isi puisi. Hal ini didukung dengan keterangan dari wali kelas V (Lima), bahwa setelah diberikan alat test pembelajaran puisi berupa test tulis, dari

3 17 orang siswa, hanya 6 orang siswa saja yang bisa menjawab dengan baik, kemudian 11 orang siswa lainnya tidak mampu memberikan jawaban dengan baik. Selanjutnya, mengenai pemberian test lisan, siswa disuruh menjelaskan pesan-pesan yang terdapat dalam puisi yang telah diajarkan, hasilnya hampir sama dengan test tulis di atas. Jadi, dari jumlah siswa yang ada, presentasenya sekitar 35.29% saja yang memahami isi puisi, dan 64.70% yang tidak memahami isi puisi. Presentase dari hasil pembelajaran tersebut belum mencapai KKM. Masalah di atas, yang utama adalah dipengaruhi oleh faktor dari cara mengajar guru yang kurang optimal, monoton menggunakan metode ceramah, dan guru jarang menggunakan alat bantu pembelajaran. Kondisi real terjadi berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada sekolah SDN Landungsari 02, bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran puisi, guru tidak menerapkan media sebagai alat bantu pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar tidak efektif. Padahal berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, secara nyata membuktikan, bahwa dengan menggunakan alat bantu media audio visual sangat membantu aktifitas proses belajar mengajar di kelas, terutama dalam peningkatan prestasi belajar siswa (Danim, 2010:1). Permasalahan yang terdapat pada siswa, jika dibiarkan secara terus menerus, akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dan tidak tercapainya tujuan pendidikan secara umum. Mengingat pentingnya memberikan pemahaman tentang puisi, maka langkah-langkah perbaikan perlu untuk dilakukan secepatnya.

4 Memperhatikan permasalahan sebagaimana yang diuraikan di atas, alternatif tindakan sebagai peningkatan pemahaman isi puisi pada siswa yaitu dengan menerapkan media audio-visual. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara yang memanfaatkan pendengaran siswa, dan unsur gambar yang memanfaatkan penglihatan siswa. Siswa tidak hanya mendengar yang disampaikan oleh guru, tetapi juga menyaksikannya dengan mata. Media audio-visual menurut Burhanudin dkk. (2009:6), yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Keunggulan media audio-visual menurut Arsyad (2013:12), akan membuat siswa belajar lebih banyak aktif dari pada materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar. Para ahli lain juga memiliki pandangan yang sama mengenai hal itu. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Menurut Baugh (dalam Arsyad, 2013:12), kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dari indera lainnya. Berangkat dari itu, maka perpaduan dari indera pandang (visual) dan indera dengar (audio), akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti beranggapan bahwa media audio-visual sangat cocok digunakan dalam peningkatan pemahaman isi puisi pada bidang studi pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SDN Landungsari 02 Dau-Malang.

5 Berdasarkan karakteristik media audio-visual maka peneliti mengkaji permasalahan yang terdapat di SDN Landungsari 02 dalam suatu pembelajaran yang berjudul Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Puisi Menggunakan Media Audio-Visual Pada Siswa Kelas V SDN Landungsari 02 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dalam penelitian tindakan ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah peningkatan siswa dalam memahami isi puisi dengan menggunakan media audio-visual pada siswa kelas V SDN Landungsari 02 Kecamatan Dau Kabupaten Malang? 2) Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam menggunakan media audio-visual pada siswa kelas V SDN Landungsari 02 Kecamatan Dau Kabupaten Malang? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan bagaimana media audio-visual dapat meningkatkan memahami puisi pada siswa kelas V SDN Landungsari 02 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dalam memahami puisi dengan media audio-visual pada siswa kelas V SDN Landungsari 02 Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

6 1.4 Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian tindakan ini adalah penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan pemahaman isi puisi pada siswa kelas V SDN Landungsari 02 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoretis Penelitian diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, khususnya di bidang studi bahasa Indonesia, dan juga dapat menjadi dasar pengembangan dan pemanfaatan media audio-visual dalam peningkatan pemahaman isi puisi siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.2.1 Bagi Siswa 1) Memberikan model pembelajaran bahasa Indonesia mengenai puisi yang menarik dan dapat meningkatkan semangat belajar di kelas sehingga terwujud hubungan timbal balik dalam pembelajaran. 2) Menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk selalu memahami isi puisi yang diajarkan. 3) Memberikan kemudahan siswa dalam menangkap dan memahami makna puisi baik yang tersurat maupun yang tersirat. 1.5.2.2 Bagi Guru 1) Membantu guru dalam peningkatan profesionalitasnya, khususnya pemilihan dan penerapan media yang menarik dan efektif dalam pengajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan puisi.

7 2) Membantu guru dalam memberikan pemahaman isi puisi kepada siswa secara mudah dan menarik. 1.5.2.3 Bagi Sekolah Hasil penelitian tindakan ini, diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, khususnya di SDN Landungsari 02 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 1.5.2.4 Bagi Peneliti Lainnya Diharapkan dapat menjadi dasar sekaligus sebagai salah satu referensi bagi peneliti lain dalam menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang serupa dalam pembelajaran di waktu yang akan datang. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian merupakan ketentuan kejelasan penelitian mengenai apa saja yang tercakup dalam penelitian, sehingga proses penelitian bisa berjalan lancar sesuai dengan target dan tujuan penelitian. Adapun pada penelitian tindakan ini, ruang lingkupnya hanya akan dilakukan pada bidang studi bahasa Indonesia, khususnya mengenai pembelajaran puisi pada siswa kelas V di SDN Landungsari 02 tahun 2014-2015. 1.7 Definisi Operasional Definisi operasional merupakan deskripsi dari makna variabel-variabel utama yang dicakup dalam penelitian. Makna-makna yang diberikan tidak boleh berbeda dari makna yang sudah secara umum dikenal maupun makna yang dikenal luas secara akademik. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan terjadinya

8 kesamaan persepsi antara peneliti dan pembaca. Adapun makna variabel-variabel utama yang terdapat dalam penelitian ini yaitu: 1) Peningkatan, menurut Moeliono (2010: 951), adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan (usaha dan kegiatan). Dalam penelitian ini, peningkatan yaitu usaha meningkatkan kemampuan hasil belajar yang awalnya kurang baik menjadi cukup baik, hasil belajar yang awalnya cukup baik menjadi baik dan hasil belajar yang awalnya baik menjadi sangat baik. 2) Pemahaman, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Offline 1.5), mempunyai pengertian proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 3) Puisi, Menurut Hudson (dalam Aminuddin, 2011: 134), puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. 4) Isi puisi, dapat dikatakan pula makna puisi. Makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Offline 1.5), berarti maksud penulis atau pengertian yang diberikan pada sesuatu bentuk kebahasaan. 5) Media audio-visual, menurut Burhanudin dkk. (2009:6), yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.