Strategi Pengembangan Infrastruktur Objek Wisata Di Pantai Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KEPULAUAN BANDA. Area Tourism Development Strategy of Banda Islands

BAB III METODE PENELITIAN. maka dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pantai yang menghadap Laut Cina Selatan ini memiliki dasar pantai landai sejauh

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

R&D), Bandung, ALFABETA Mei 2013 hlm 3 2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta, Rajawali

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

KAJIAN POTENSI UNTUK EKOWISATA DI PANTAI TANGSI KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALISIS

IV. METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI DI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA PANTAI PARANGTRITIS PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, memberdayakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata menjadi salah satu andalan dalam sektor perekonomian daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. Dari Penelitian Strategi pengembangan daya tarik wisata kawasan barat Pulau

ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA PANTAI DI KAWASAN PATTAYA, THAILAND

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

SKRIPSI ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR TERJUN SIPISO-PISO OLEH HARBI D GIRSANG

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

MENYUSUN STRATEGI. "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana".

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang STUDI KELAYAKAN POTENSI WISATA PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

PERAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN OBJEK WISATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

Kata Kunci : Percepatan pembangunan, IFAS, EFAS, SWOT

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan kualitatif ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jepara

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empitis,

ABSTRAK PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN. Oleh PRIMA GUMILANG

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kemudahan teknologi yang berbasis internet di seluruh pelosok

WISATA KULINER SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI WIDURI DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI KARTINI DI KABUPATEN JEPARA STRATEGY DEVELOPMEN OF PANTAI KARTINI IN JEPARA DISTRICT ZENY KURNIYATI D2B606051

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.143 Gresik. Alasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem informasi diseluruh dunia telah membuat hidup manusia

PENGEMBANGAN PANTAI TIRTA SAMUDRA BANDENGAN DI JEPARA

PERANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ALVINITA HAMEL MARTHA OGOTAN FEMMY TULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen obyek wisata pada dasarnya adalah manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

Transkripsi:

Strategi Pengembangan Infrastruktur Objek Wisata Di Pantai Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan The Development Strategy of Infrastructure to The Attractions on The Beach Kolbano The District of South Central Timor Nenny Wahyuni dan Nursius Neno ABSTRACT Methods of data collection is using interviews,and library research.analysis of data is using qualitatif descriptive analysis.regional development strategy is using a SWOT analysis by analyzing the internal conditions (IFAS) and analyze external conditions (EFAS). IFAS factor sthat support the development of Kolbano Beach area is diversity of attractions, unique resources, natural environment, the beauty of the beautiful sea,openness local community, low price and security. While that block is human resources is still low and insufficient infrastructure supporting tours. Key word: tourist attractions, the beach of South West Timor, SWOT, strategy development PENDAHULUAN Pembangunan kepariwisataan pada umumnya diarahkan sebagai sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian masyarakat, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.pengembangan kawasan wisata harus merupakan pengembangan yang terencana secara menyeluruh sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional, Laut Timor masuk dalam Kawasan Andalan dengan salah satu sector unggulan adalah pariwisata.ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Pantai Kolbano mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan wilayah di masa mendatang. Pantai Kolbano masuk dalam lingkup pemerintahan Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pantainya yang landai dengan pasir putih dan air lautnya yang bening,batuan yang berwarna warni merupakan pesona tersendiri bagi para penyuka pantai. Jernihnya air laut,batuan yang berwarna warni serta pasir putihnya membuat siapapun betah menikmati keindahan Pantai ini. Hal. 66 J-STP I VOL 1 NO. 1 2016

Identifikasi dan Perumusan Masalah Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya dalam penelitian ini adalah : 1. Menentukan faktor-faktor internal dan external yang mendukung dan menghambat pengembangan pariwisata Pantai Kolbano. 2. Bagaimana strategi pengembangan Infrastruktur obyek wisata di Pantai Kolbano Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Menentukan faktor-faktor internal dan external yang mendukung dan menghambat pengembangan pariwisata Pantai Kolbano. 2. Menentukan strategi pengembangan di Pantai Kolbano Tempat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi masyarakat sekitar Pantai Kolbano dalam mengembangkan usaha pariwisata, selain itu sebagai bahan masukan bagi pihak pemerintah daerah dalam penentuan perumusan kebijakan di sektor Pariwisata. Semoga penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang pariwisata dan bermanfaat bagi penelitipeneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang pariwisata. Hal. 67 J-STP I VOL 1 NO. 1 2016 METODOLOGI Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat Deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (prespective subjective) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar focus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. (Wikipedia Indonesia :2014). Metode penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metoe etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang atropologi budaya, disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigm interpretif dn konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang holistik atau utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah peneliti itu sendiri.untuk menjadi instrument, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas.metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam, suatu data yang mengandung makna.makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.generalisasi adalah menelitian kualitatif dinamakan transferability.dengan demikian metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sabagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat unduktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.(sugiyono 2012:7-9). Unit Analisis Unit analisis adalah satuan terkecil dari sumber yang dianalisis. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pemerintah dan pengunjung Pantai Kolbano. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data adalah, data yang berisikan informasi jenis data dan sumber data serta teknik pengumpulannya, dan adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini. Metoda Analisis Data Dalam menganalisa data pada penelitian ini peneliti menggunakan analisa data kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik Hal. 68 J-STP I VOL 1 NO. 1 2016 pengumpulan data yang bermacammacam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus. Data yang diperoleh umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data-data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas.(sugiyono 2012:243). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara awam, pariwisata dapat disimpulkan sebagai obyek yang disiapkan oleh pemilik pariwisata untuk ditonton oleh pelancong. Dalam pengertian ini maka pariwisata adalah barang yang diolah oleh manusia untuk ditontonkan kepada orang lain. Dengan demikian obyek pariwisata yang ada tidak dengan sendirinya dapat memuaskan pelancong, akan tetapi harus terlebih dahulu disiapkan. Ini berarti sumberdaya manusia di bidang pariwisata menjadi amat menentukan dalam menyiapkan obyek pariwisata yang ada. Kenyataannya, pariwisata di Indonesia bagian timur, khususnya Pantai Kolbano belum mampu memenuhi sektor ini seperti yang diharapkan.hampir semua pusat-pusat kunjungan wisata di Kabupaten Timor Tengah Selatan tidak memiliki sumberdaya manusia yang memadai. Kesulitan sumberdaya manusia di bidang pariwisata Indonesia Timur berpangkal dari kurangnya tenaga terdidik dan berpengalaman di bidang ini. Selain itu belum terdapat lembaga pendidikan kepariwisataan di daerah ini. Putra daerah yang kebetulan memilikii pengalaman atau mengambil pendidikan kepariwisataan enggan kembali ke daerahnya masing-

masing termasuk Kabupaten Timor Tengah Selatan. Begitu pula kemampuan pemerintah daerah di Indonesia bagian timur untuk mengembangkan sumberdaya manusia di bidang pariwisata masih sangat terbatas.kondisi ini juga dialami oleh kepariwisataan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, bahwa sumberdaya kepariwisataan yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah praktisispraktisi yang hanya mengandalkan pengalaman selama membuka usaha di bidang pariwisata. Sedangkan pemberdayaan dari pemerintah daerah kepada pelaku-pelaku pariwisata tidak ada sama sekali. Dengan demikian maka peran ini diambil alih oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Namun karena setiap LSM memiliki visi dan misi yang berbeda maka pemberdayaan disesuaikan dengan visi dan misi LSM sehingga terdapat beberapa bidang pemberdayaan yang tidak tercover aktivitas pemberdayaan. Pantai Kolbano berada di Kecamatan Amanuban selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Letak Geografis terletak pada 9 o 26 10 o 10 LS dan 124 o 49 01 124 o 04 00 BT; Luas wilayah 3.947,00 Km 2 ; Batas Wilayah Utara berbatasan dengan Kab. Timor Tengah Utara, Timur berbatasan dengan Kab. TTU dan Kab.Belu, Barat berbatasan dengan Kab.Kupang, dan arah Selatan berbatasan dengan Laut Timor. Jumlah penduduk 415.660 orang(ntt dalam angka Tahun 2007); Wilayah Administrasi terdiri dari 32 kecamatan, 228 desa dan 12 kelurahan. Strategi Pengembangan Infrastruktur Objek Wisata Pantai Kolbano Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan kawasan objek wisata Pantai Kolbano diarahkan berdasarkan Analisis SWOT. Analisis SWOT (strengths,weaknesses, opportunities, threats) merupakan suatu metode analisis yang akan menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, serta kendalakendala yang harus dihadapi dalam suatu proses perencanaan. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, akan mampu dikurangi kelemahan yang ada dan pada saat yang sama memaksimalkan kekuatan. Hal yang sama juga berlaku pada tantangan dan peluang, dimana pada saat tantangan dapat diperkecil, peluang yang ada justru diperbesar. Berikut akan diuraikan analisis terhadap kondisi yang dihadapi dalam mengembangkan pariwisata di Pantai Kolbano yang meliputi analisis kondisi internal dan analisis kondisi eksternal sebagai berikut : 1. Mengembangkan kawasan rekreasi 2. Bekerjasama dengan agen-agen perjalanan 3. Meningkatkan kerjasama 4. Membuat Website 5. Lebih mempermudah akses masuk kawasan wisata. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,maka kesimpulan terhadap daya tarik kawasan objek wisata Pantai Kolbano sebagai destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur : Hal. 69 J-STP I VOL 1 NO. 1 2016

1. Faktor-faktor internal yang mendukung pengembangan objek wisata Pantai Kolbano adalah keragaman atraksi,sifat keterbukaan dan keamanan serta kenyamanan yang terjamin. Sementara yang menghambat adalah minimnya media promosi, sumber daya manusia yang masih rendah, dan belum memadainya infrastruktur pendukung wisata. 2. Faktor-faktor eksternal yang mendukung pengembangan objek wisata Pantai Kolbano adalah tingginya potensi dan minat wisatawan.sementara yang menghambat adalah pengerusakan lingkungan. 3. Strategi prioritas berdasarkan SWOT adalah pelestarian serta pembangunan fasilitas di kawasan objek wisata Pantai Kolbano dan wisata budaya masyarakat setempat,bekerjasama dengan agen perjalanan, dan membuat website khusus. a. Meningkatkan kerjasama Kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama antara pengelolaan kawasan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini merupakan peluang bagi kawasan wisata dalam meningkatkan kinerja danberharap ada timbal balik yang diperoleh, misalnya dalam hal mengembangkan potensi. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam frekuensi kunjungan dan menjembatani kemudahan dalam kunjungan. b. Membuat Website Promosi melalui media elektronik khususnya internet mampu memberikan peluang yang lebih baik dibandingkan dengan promosi melalui media lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang diberikan oleh informen,mayoritas wisatawan sudah mengenal kawasan ini karena memiliki obyek wisata yang menarik. Hal ini membuktikan promosi melalui internet akan efektif menjaring wisatawan untuk meningkatkan frekuensi kunjungan ke daerah tujuan wisata. Promosi ini lebih difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang ada dan terjadi di kawasan. c. Lebih mempermudah akses masuk kawasan wisata Kemudahan dalam hal ini berkaitan dengan layanan informasi wisata. Wisatawan berharap dapat dengan mudah menjangkau informasi dalam satuwaktu. Pusat informasi ini menyediakan semua informasi yang dibutuhkan wisatawan selama berada di kawasan Pantai Kolbano. DAFTAR PUSTAKA David r. Fred. (2005) Manajemen Strategi Ilyas, Muhammad.2009. Pengembangan Pariwisata Strategi Pitana, Gde, dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata Sugiyono.(2011). Metedologi penelitian Kuantitatif Kualitatatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suwarno. (2013) Analisis SWOT Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Kupang. Dinas Pekerjaan Umum. Hal. 70 J-STP I VOL 1 NO. 1 2016