BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran pendidikan jasmani belum dapat berjalan efektif.pendidikan Jasmani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. normal, namun anak anak yang memiliki keterbelakangan mental juga

I. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

BAB I PENDAHULUAN. macam skenario kegiatan pembelajran di kelas. Pembelajaran merupakan

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran berolahraga bukan hanya akan mendapat kesehatan jasmani saja, namun

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. gerak atau olahraga merupakan bagian dari belajar yang melibatkan emosi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

GALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

ZANUAR BUDIANTO K

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. lancar sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani sebagai salah satu komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun dalam pelaksanannya, pembelajaran pendidikan jasmani belum dapat berjalan efektif.pendidikan Jasmani adalah suatu bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan mengembangan aspek kebugaran jasmani bagi anak, dimana terdapat beberapa ketrampilan yang diantaranya terdapat keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, sikap laku, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani. Proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan/olahraga, internalisasi nilai-nilai (seperti : sportivitas, jujur, kerjasama, dsisiplin, bertanggung jawab dan pembiasaan pola hidup sehat, yang dalam pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental intelektual, emosi dan sosial. Mengajarkan teknik dan keterampilan gerak dasar olahraga pada siswa dibutuhkan suatu metode pembelajaran atau model pembelajaran yang kreatif yang dapat meningkatkan keaktifan seluruh siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, seluruh siswa harus aktif secara keseluruhan dalam menerima materi baik teori maupun praktik, terlebih lagi materi tersebut merupakan pengusaan teknik dasar suatu cabang olahraga. 1

2 Pendidikan jasmani di sekolah menengah pertama pada hakekatnya mempunyai arti, peran, dan fungsi yang penting dan strategis dalam upayamenciptakan suatu masyarakat yang sehat. Peserta didik di sekolah menengah pertama adalah kelompok masyarakat yang sedang tumbuh berkembang, ingin merasa gembira dalam bermain dan memiliki kerawanan yang memerlukan pembinaan dan bimbingan. Pendidikan jasmani merupakan suatu wadah pembinaan yang sangat tepat. Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah menengah pertama, siswa diharapkan dapat mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga bola besar, serta nilai-nilai kerjasama, sportifitas dan kejujuran. Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 Juli 2017 di SMP KY Ageng Giri Demak, telah didapatkan beberapa informasi tentang sarana dan prasarana, model pembelajaran penjas dari guru penjas dan sejumlah siswa baik putra maupun putri melalui wawancara secara langsung dan peninjauan lapangan secara langsung. Informasi didapatkan langsung dari guru penjas SMP KY Ageng Giri Demak Bapak Agus Malik, S.Pd., sedangkan informasi dari siswa didapatkan dari siswa putra kelas IX c yaitu Dika Riski Kurniawan dan Chandra Firmanyah, sedangkan siswa putri dari kelas IX c yaitu Saidatul Mar ah dan Eva Lutfi Nuriyah. Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang ada di lingkungan sekolah membuat pembelajaran pendidikan jasmani tidak berjalan dengan efektif dan menyenangkan.

3 Prasarana yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan lapangan sekolah yang berukuran 16x10 meter yang berada disekolah. Karena terdapat dua kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran pedidikan jasmani pada waktu yang bersamaan, maka harus saling berbagi tempat atau bergantian tempat uuntuk proses pembelajaran. SMP KY Ageng Giri Demak tidak mempunyai lapangan sepakbola pada umumnya, hanya mempunyai lapangan bola voly dan halaman sekolah yang biasa digunakan untuk kegiatan upacara. Lapangan yang dimiliki oleh SMP KY Ageng Giri Demak dikelilingi oleh fasilitas fasilitas yang mudah rusak, seperti ruang kelas, ruang guru, UKS. Belum juga ada bola yang masuk ruang kelas mengakibatkan pembelajaran tersebut terganggu. Hanya terdapat halaman sekolah yang tersedia yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh guru penjas untuk kegiatan pembelajaran sepakbola. Rendahnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani ini yang harus diminimalkan. Sehingga diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan model dan metode mengajar yang menyenangkan terhadap siswa. Alasan kurang minatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas dikarenakan kurangnya variasi permainan, pembelajaran materi yang diulang-ulang, siswa harus berbagi lapangan dengan kelas lain saat kegiatan pembelajaran berada di jam yang sama dan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di sekolah terutama lapangan untuk kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani. Beberapa masalah yang terdapat dalam pembelajaran penjas menyebabkan

4 kriteria ketuntasan minimal atau KKM pada siswa tidak terlalu baik. Siswa yang kurang meminati pembelajaran penjas atau kurang meminati olahraga apapun akan merasa kesulitan untuk mengikuti pembelajaran yang menguras tenaga atau fisik di luar kelas. Hal ini akan menjadi beban tersendiri bagi tenaga pengajar terutama guru penjas untuk menarik minat siswa yang kurang aktif dalam pembelaran penjas supaya lebih tertarik untuk mengikuti berbagai model pembelajran diluar kelas untuk pencapaian KKM pada siswa. Kelemahan pada permainan sepakbola pada umumnya SMP KY Ageng Giri Demak yaitu: Tidak mempunyai lapangan sepak bola pada umumnya, pembelajaran hanya menggunakan 3 bola, hanya mempunyai halaman bola volly dan halaman sekolah yang biasa digunakan untuk kegiatan upacara. Kurang efektif bagi siswa Sekolah Menengah Pertama untuk melakukan permainan sepak bola pada umumnya karena pada permainan sepakbola umumnya memerlukan waktu 2X45. Pada usia anak SMP Kelas IX belum mempunyai fisik yang sangat bagus untuk melakukan permainan sepakbola pada umumnya. Banyak siswa yang menginginkan sebuah pembelajaran yang menyenangkan di luar kelas, sehingga peran guru pendidikan jasmani sangat penting untuk meningkatkan daya minat siswa mengikuti proses belajar mengajar. Model dan metode yang menggunakan berbagai macam permainan baru dimaksudkan meningkatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar. Pengembangan model pembelajaran Penjasorkes merupakan salah satu upaya menyelesaikan permasalahan terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes di sekolah.

5 Pengembangan model pembelajaran Penjasorkes harus terus dilakukan oleh para guru Penjasorkes agar dapat membawa suasana pembelajaran yang variatif. Pengembangan model pembelajaran Penjasorkes merupakan salah satu upaya menyelesaikan permasalahan terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes di sekolah. Pengembangan model pembelajaran Penjasorkes harus terus dilakukan oleh para guru Penjasorkes agar dapat membawa suasana pembelajaran yang variatif. Salah satunya dalam mengembangkan pembelajaran sepakbola yiatu dengan menggunakan model pembelajaran permianan GOJAK. Sepakbola Gojak adalah permaianan dengan lapangan kecil dengan pemain 5 lawan 5. Menggunakan peraturan permainan dan lapangan yang sudah dimodifikasi, permainan ini tanpa menggunakan penjaga gawang untuk mencetak gol dengan cara menginjak bola yang sudah disediakan oleh peneliti. Selain dapat memanfaatkan lapangan yang ada, modifikasi permainan sepakbola ini dapat menyesuaikan fisik anak sekolah menengah pertama. Dengan terciptanya pembelajaran yang variatif, akan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih berpeluang dalam mengeksploitasi gerak secara luas dan bebas, sesuai tingkat kemampuan yang dimiliki, sehingga menjadikan pembelajaran dapat terlaksana secara efektif. Aktivitas yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani harus mendapatkan sentuhan yang baik dari guru terhadap siswa, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Pengamatan terhadap pelaksanaan proses kegitan pembelajaran permainan sepak bola di beberapa sekolah menengah pertama yang khususnya di SMP KY Ageng Giri Demak, menunjukkan bahwa

6 banyak ditemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjasorkes khususnya pada materi passing dalam permainan sepak bola, model pembelajaran harus ditingkatkan dengan berbagai kreatifitas permainan sehingga mendapatkan hasil pembelajaran yang baik bagi siswa. Berdasarkan uraian dan alasan dalam latar belakang masalah, penulis ingin menguji apakah model permainan GOJAK ini dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sepak bola di SMP KY Ageng Giri Demak. Metode permainan tersebut merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada pembelajaran menggunakan metode bermain agar suasana pembelajaran menarik, tanpa menghilangkan inti dari pembelajaran passing dalam permainan sepak bola. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang didapat dalam penelitian ini adalah : 1) Model permainan yang masih mengunakan peraturan sepakbola lapangan besar pada umumnya. 2) Kurangnya aktif siswa dalam hal gerak pada permainan olahraga sepakbola proses pembelajaran yang monoton. 3) Tidak adanya lapangan sepak bola yang layak di sekolahan maupun di dekat sekolahan. 4) Pada saat berjalannya proses pembelajaran hanya mengunakan 3 bola, sehingga banyak siswa yang kurang aktif.

7 5) Gawang yang digunakan untuk penjaga gawang masih seadanya atau benda yang berada di sekitarnya. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah yaitu peneliti membatasi penelitian pada permasalahan pengaruh model permainan sepakbola gojak terhadap tingkat kemampuan passing siswa kelas IX SMP KY Ageng Giri Demak 1.4 Rumusan Masalah Sesuai dengan alasan pemilihan judul di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana model permainan gojak sebagai model pembelajaran teknik dasar passing dalam sepakbola? 2. Apakah model permainan gojak dapat digunakan sebagai model pembelajaran teknik dasar passing sepakbola? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang sudah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model permaianan dalam pendidikan jasmani terutama passing sepak bola dengan permainan GOJAK. Serta pemanfaatan sarana dan prasarana yang terdapat disekolah yang digunakan secara maksimal. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1. Manfaat Teoritis

8 Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan bagi metode pembelajaran passing dalam sepak bola melalui media perminan GOJAK pemahaman dan kemampuan gerak dalam upaya peningkatan prestasi olahraga siswa khususnya di sekolah. Dijadikan masukan bagi pengkaji dan pelaksana proses belajar mengajar pendikan jasmani dan olahraga dalam memilih serta melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif. 1.6.2. Manfaat praktis Untuk memperkaya ruang lingkup penelitian pada bidang pendidikan jasmani khususnya pada proses pembelajaran sepak bola yaitu : 1. Bagi siswa Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.dapat meningkatkan minat dan kemampuan passing dalam sepak bola serta mendukung pencapaian prestasi belajar siswa dalam pembelajaran. 2. Bagi Guru Untuk meningkatkan kreatifitas guru pendidikan jasmani dalam mengembangkan pembelajaran agar menjadi pembelajaran aktif, inovatif dan menyenangkan. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan. 3. Bagi penulis Sebagai model dalam menyusun skripsi untuk memperoleh gelar keserjanaan bidang studi pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi.sebagai bahan

9 perbandingan antara ilmu yang di dapat di lembaga instansi dengan yang di dapat di lapangan. 4. Bagi sekolah Sebagai umpan dalam pembenahan kinerja guru dan meningkatkan kualiatas lulusan peserta didik. 1.7 Spesifikasi Produk Spesifikasi produk terdapat modifikasi yang efisien bagi anak siswa Sekolah Menengah Pertama Pertama agar dapat melakukan pembelajaran sesuai fisik dan kemampuannya, sehingga lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran. Sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam model permainan GOJAK diantaranya : bola, lapangan, gawang berbentuk garis. Secara umum model permainan GOJAK bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap permainan sepak bola dan teknik dasarnya terutama passingdan menggugah minat siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Produk yang diharapkan akan dihasilkan dari penelitian ini yang berupa model permainan GOJAK sesuai dengan karakteristik siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama, yang dapat mengembangkan semua aspek pembelajaran diantaranya ( Kognitif, Afektif, Psikomotorik ) Tabel1.1SpesifikasiProdukPermainanGOJAK Spesifikasi Produk Modifikasi

10 Lapangan Pemain Fasilitas Waktu Peralatan 15x5 meter 5 Pemain Lapangan yang dimodifikasi 2X10 menit Bola, Peluit, Stopwatch 1.8. Pentingnya Pengembangan Pengembangan model pembelajaran sepakbola melalui permainan gojak bagi siswa SMP ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat pembelajaran permainan sepak bola yang dilakukan oleh guru Pendidikan Jasmani selama ini masih jauh dari yang di harapkan. Pembelajaran permainan sepakbola masih bersifat tradisional, karena masih mengunakan peraturan yang masih baku. Padahal tidak semua siswa mampu menerapkan peraturan yang baku dalam permainan sepakbola. Pelaksanaan permainan sepakbola bagi siswa sekolah menengah pertama masih disamakan dengan permainan sepak bola pada orang dewasa dan belum dimodifikasi sesuai dengan perkembagan dan pertumbuhan siswa. Hal ini dapat menyebabkan tujuan pembelajaran kurang sesuai dengan yang diharapkan, seperti halnya pencapaian tujuan untuk mengembangan dan peningkatan kebugaran jasmani. Pemecahan masalah pembelajaran permainan sepakbola di SMP, melalui penerapan model pembelajaran permainan sepakbola gojak bagi siswa diharapkan dapat digunakan dan membantu guru Pendidikan Jasmani dalam memberikan pembelajaran permainan sepak bola, sehingga kualitas pembelajaran dapat menigkatkan dan sesuai dengan tujuan yang di harapkan.