Pandangan, Keyakinan ku terhadap Pendidikan Vokasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAGEA BARAYA HATURAN JURAGAN RAWUH DULUR WILUJENG SUMPING PARA WARGI AYA RASA BAGJA TIASA TEPANG

REKONSTRUKSI KARAKTER GURU. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam BAB IV, dapat

PENDEKATAN ILMIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH (Studi Analisis Desain Strategi Pendidikan Agama Islam)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB VI PENUTUP. sebelmnya, maka diperoleh kesimpula sebagai berikut: 1. Nilai hasil belajar mata pelajaran produktif memiliki kontribusi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha

BAB I PENDAHULUAN. kelembagaan maupun tujuan pembelajaran. Belajar diartikan sebagai proses. perubahan tingkah laku dari individu dari lingkungannya.

Enjoy Financial Independence

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. ahlinya. 1 Secara umum para lulusan dari sekolah/madrasah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Tristanti PLS UNY

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat. berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. (DSI-PK) merupakan suatu model desain pembelajaran untuk menunjang. implementasi kurikulum berorientasi pada kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Semua manusia memiliki

LANDASAN SEJARAH. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMPERSIAPKAN GENERASI SEHAT JASMANI-RUHANI DENGAN MEMENUHI KEBUTUHAN RASA ANAK DINI USIA

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

MEKARKEUN PROFESI GURU BASA DAERAH KU USEP KUSWARI FPBS UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI

Jeung pangeran anjeun. Nya geura ngadengade. Nya prak nyingkahan

PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla ul Anwar merupakan salah satu. Madrasah Swasta yang di selenggarakan oleh Perguruan Mathla ul Anwar Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bidang kehidupan yang banyak. didik) untuk memperoleh kedewasaaan jasmani, rohani maupun sosial

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Itulah sebabnya manusia dijuluki sebagai animal educandum dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak lahir manusia telah dibekali berbagai kelengkapan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

KEARIFAN LOKAL ORANG SUNDA DALAM UNGKAPAN TRADISIONAL DI KAMPUNG KUTA KABUPATEN CIAMIS

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Ungkapan bahwa banyaknya pelajar yang tidak berpikir sering kita. yang diajarkan oleh guru mereka (Hassoubah, 2004:9).

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah.

SKRIPSI. Oleh : Rina Yuni Hidayati A

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengajaran sejarah bertujuan agar peserta didik mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Hal tersebut harus diakui karena perkembangan dunia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari keterampilan berbahasa lainnya. Setiap orang dikodratkan untuk

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha

Bangsa Indonesia memiliki kekayaan dan keragaman budaya

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara di dunia dan membawa berbagai perubahan pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

A Leading and Outstanding University

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan karakter dan jati diri bangsa merupakan cita-cita luhur yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Para kepala sekolah, guru, warga sekolah, stakeholder sekolah atau yang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan nasional. Senada dengan isi undang-undang RI No. 20

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Pandangan, Keyakinan ku terhadap Pendidikan Vokasional

Pertama, tentang peran individu Dalam pandangan saya pendidikan vokasional memberikan kesempatan yang luas untuk berkembang bagi setiap orang termasuk perempuan dalam mendukung dan mengembangkan pendidikan vokasional. Dalam keyakinan saya, peran individu dalam pendidikan vokasional harus memenuhi prinsip 5 R, Bener, Bageur, Cageur, Pinter, Singer Bener, Hirup ulah manggih tungtung, paeh ulah manggih beja ( Hidup harus lurus dengan menempuh jalan yang benar) Bageur, Hirup kudu bageur kudu hade laku lampah supaya alus kacaritakeunana ( Hidup harus berperilaku yang baik) Cageur, Hirup kudu pait daging, pahang tulang cageur teu keuna ku panyakit naon bae ( Hidup harus sehat jasmani dan rohani ) Pinter, Hirup kudu legok tapak genteng kadek, loba luangna pangalamanana jeung kanyahona ( Hidup harus pintar banyak pengetahuan dan pengalamannya) Singer, hirup ulah tiis tiis jahe kudu iatna, kudu cingceung ( Hidup harus cekatan, terampil, gesit)

Kedua tentang bekerja My beliefs about work Dalam keyakinan saya, pendidikan vokasional memberikan pengetahuan keterampilan dan nilai dalam bekerja. Bagi saya bekerja itu merupakan kehidupan dan bekal bagi siapa saja yang mengingikan hidupnya lebih berarti bukan hanya didunia tetapi untuk bekal diakhirat Mun teu ngakal moal ngakeul, (Bekerja itu harus menggunakan akal ) Mun teu ngoprek, moal nyapek, (Bekerja itu harus kreatif) Ana Mun teu ngarah moal ngarih, (Bekerja itu harus mau mencari peluang) Mun teu digawe nyiar kipayah tangtu pisusaheun pikeun hirup, (Bekerja itu harus giat) Mun teu usaha moal pinanggih jeung rejeki pibekeleun hirup, (Kalau tidak berusaha untuk menggali sumber, tidak akan bertemu dengan rejeki untuk bekal hidup) Mun teu junun tangtu moal pinanggih kabageaan dunia jeung akherat (Bekerja itu harus mau bersungguh-sungguh untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak)

Ketiga tentang anak didik Mrs. Ana Anak didik dalam pandangan saya adalah individu yang harus senantiasa dikembangkan segala potensinya, mereka adalah individu yang aktif, mereka butuh bimbingan untuk berkembang,mereka butuh diperhatikan dan didengar, mereka butuh diberi penguatan, mereka butuh teladan kita, dan mereka butuh untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna sehingga mereka selalu terpacu untuk melakukan eksplorasi melalui hands on experiences untuk mempersiapkan memasuki pekerjaan. Saya yakin jika kita melibatkan semua potensi dan hati kita untuk mendidik mereka, di masa depan mereka akan memberikan sumbangsih bagi kemajuan pendidikan vokasional.

Keempat tentang pendidik Saya yakin bahwa setiap pendidik yang mau senantiasa mengembangkan dirinya pasti membuahkan hasil yang berarti bagi perkembangan pendidikan vokasional.

Hmm.. Mungkin dia belum yakin betapa pentingnya home economics Kelima tentang home economics Saya yakin bahwa Home Economics sebagai bagian dari pendidikan vokasional merupakan bidang yang sangat diperlukan oleh masyarakat karena program-progamnya membantu masyarakat untuk mengembangkan nilai-nilai dalam mencapai kesejahteraan ummat. Saya yakin bahwa Home Economics sangat concern pada keberlangsungan kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Bagaimanapun, kualitas setiap keluarga mencerminkan kualitas suatu bangsanya, semakin baik kualitas keluarga maka akan semakin baik indvidu-individu tersebut dalam menjalankan kewajibannya sebagai warga Negara. Saya juga meyakini bahwa di dalam Home Economics senantiasa mengutamakan nilai nilai individu yaitu berupaya untuk mengembangkan potensi individu menjadi individu yang unggul dengan memiliki pengetahuan, skill, dan sikap yang diperolehnya dengan mempelajari bidang Home Economics.

Terakhir keyakinanku dimasa datang Saya meyakini bahwa Pendidikan vokasional adalah Learning for life, learning for work and learning for the future Dengan pendidikan vokasional saya yakin bahwa kita belajar untuk hidup, belajar untuk bekerja dan belajar untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu pembelajaran vokasional harus dalam konteks yang luas serta dilakukan seproaktif mungkin sehingga pengetahuan dan ketrampilan yang kita akan butuhkan esok, harus dikembangkan hari ini. Kendati tak pernah lepas dari adanya tantangan, dalam keyakinan saya bukanlah suatu penghalang tetapi justru menjadi sumber daya yang kaya agar pendidikan vokasional penuh dengan inovasi dan solusi dalam penyelenggaraan pendidikan vokasional di masa depan.