Taat Pada Aturan dan Etos Kerja Isi Materi Kata Pengantar Kontak Kami
VIDEO VIDEO PROLOG DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 3
Kompetensi Inti PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah; 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 3.12 Menganalisis makna Q.S. al-maidah (5) : 48; Q.S. an-nisa (4): 59, dan Q.S. at- Taubah (9): 105 serta Hadis tentang taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja 4.12.1 Membaca Q.S. al-maidah (5) : 48; Q.S. an-nisa (4): 59, dan Q.S. at- Taubah (9): 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf 4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-maidah (5) : 48; Q.S. an-nisa (4): 59, dan Q.S. at-taubah (9): 105 dengan fasih dan lancar 4.12.3 Menyajikan perintah berkompetisi dalam kebaikan dan kepatuhan terhadap ketentuan Allah sesuai dengan pesan Q.S. al-maidah (5) : 48; Q.S. an-nisa (4): 59, dan Q.S. at-taubah (9): 105
Indikator Menganalisis hukum bacaan tajwid pada Q.S. Al- Maidah/5 : 48; Q.S. An Nisa/4: 59, dan Q.S. At Taubah/9 : 105 Menafsirkan makna Q.S. Al-Maidah/5 : 48; Q.S. An- Nisa/4: 59, dan Q.S. At Taubah/9 : 105, serta hadis tentang taat pada aturan, kompetisi dala m kebaikan dan etos kerja. Menyajikan keterkaitan antara perintah berkompetisi dalam kebaikan dengan taat aturan
Materi A. Taat Aturan Membaca Surat An Nisa
b. Makna An nisa 59 Wajib taat kepada Allah dan Rasul Nya serta para penguasa muslim, baik para hakim atau ulama fikih, karena taat kepada Rasul adalah termasuk taat kepada Allah, dan taat kepada penguasa termasuk taat kepada Rasul SAW.
c. Berprilaku taat pada aturan 1. Taat pada Allah SWT dan Rasul-Nya Sesungguhnya persatuan dan kesatuan umat islam akan dapat terjalin dengan erat karena ketaatan mereka mengikuti aturan yang telah di tetapkan Allah dan Rasul-Nya. Sebelum kepegiannya, Rasulullah SAW telah mengamanatkan Al- Qur an dan As-Sunah, maka hendaklah hal itu dijadikan pedoman hidup kita dan ikutilah para pemimpin. Jika kemudian terjadi perbedaan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah kepada Al-Qur an dan As- Sunah. 2. Taat pada Pemimpin Taat kepada pimpinan merupakan kewajiban sekalipun pimpinan kita itu tidak berasal dari suku bangsa yang sama dengan kita, tidak memiliki status sosial ataupun ekonomi yang sama dengan status sosial dan ekomoni kita, sekalipun ia memiliki warna kulit yang berbeda. Sepanjang aturan dan perintahnya itu tidak menyimpang dari aturan dan perintah Allah dan Rasul-Nya, maka kita wajiab mengikutinya.
Mutiara Hadist Dari Abu Hurairah,RA ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, Hendaklah engkau dengar dan taat kepada pemimpinmu, baik dalam keadaan sulit maupun dalam keadaan mudah, baik dalam keadaan rela ataupun dalam keadaan tidak suka, dan saat ia lebih mengutamakan haknya daripada engkau. (HR. Muslim No. 1836)
c. Berprilaku taat pada aturan 3. Taat Aturan di Lingkungan Keluarga a. Setiap Anggota keluarga harus saling menghormati satu sama lain b. Senantiasa menjaga nama baik keluarga c. Serta menggunakan fasilitas keluarga secara baik dan bertanggung jawab d. Ayah sebagai kepala keluarga harus selalu mengarahkan anggota keluarga kepada hal-hal yang baik dan poditif, dan lain-lainnya. 4. Taat aturan di Lingkungan Sekolah a. Datang sekolah tepat waktu b. Memakai seragam lengkap c. Bersikap Sopan kepada guru d. Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan teman e. menjaga kebersihan lingkungan sekolah f. Dan, disiplin dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, dan masih banyak lagi.
c. Berprilaku taat pada aturan 5. Taat Aturan di Lingkungan Masyarakat, antara lain: a. Menjaga nama baik lingkungan masyarakat b. Menghormati sesama warga masyarakat c. Taat dan patuh terhadap aturan-aturan masyarakat d. Tidak bertindak diluar norma-norma, e. Selalu memelihara ketertiban, keamanan, dan ketentraman. 6.Taat Aturan di Negara, antara lain: a. Membayar pajak b. Saling hormat-menghormati antar sesama warga c. Mengutamakan kepentingan umum daripada pribadi d. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
Materi B. Berkompetisi dalam kebaikan 1. Membaca Qs. Al-Maidah 48 Sesuai Kaidah Tajwid
Arti Almaidah : 48 Artinya : Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. Al-Maidah 48)
Makna Al Miadah 48 Ayat ini membahas tentang keimanan dan anjuran untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Keimanan merupakan hal yang paling mendasar dari kehidupan seorang muslim. Stelah seorang hamba menyatakan bahwa dirinya beriman, unsur yang kedua adalah amal, yakni perbuatan atau aksi. Pertanyaannya, apakah sama perbuatan baik dan amal sholeh? Di dalam Al- Qur an, yang ditekankan adalah amal sholeh, bukan perbuatan baik. Sekarang, kita lihat apakah perbuatan baik orang yang tidak beriman seperti menolong ornag lain yang didasarkan pada rasa iba, ingin menghilangkan rasa bersalah, atau melepaskan beban diri, bisa dikatagorikan dalam amal sholeh? Jawabannya adalah tidak. Perbuatan tersebut hanya didasarkan pada kepentingan dirinya. Perbuatan baik memiliki tingkatan hewani dan insani. Rasa iba dan kasihan ada dalam tingkatan hewani. Buaya melindungi anaknya dengan mempertaruhkan nyawanya. Seperti halnya manusia, seorang ayah memberi makan anaknya itu adalah hal yang biasa atau wajar karena merupakan kewajiban dan sesungguhnya manusia memiliki rasa kemanusian yang membuat dirinya meras puas dan tenang.
Makna Al Miadah 48 Hal itu berbeda dengan orang yang menolong orang lain yang didasarkan pada iman, cinta, dan ketaatan kepada Allah SWT. Hal itu dilakukan di luar dari rasa iba dan rasa bersalah yang bersandar pada kepentingan pribadi, melainkan dari perintah Allah. Misalnya, seseorang mentaati Allah dengan mengeluarkan hartanya. Hal itu di lakukan berdasarkan pada risalah yang mengatakan, Di dalam hartamu ada hak orang lain. Jadi, amal sholeh adalah semua perbuatan baik yang didasarkan pada iman dengan memperhatikan syarat-syarat berikut. a. Amal sholeh harus dilandasi niat karena Allah SWT semata. b. Amal sholeh hendaknya dikerjakan dengan berpedoman pada Al-Qur an dan Al-Hadist c. Amal sholeh henfaknya dilakukan dengan mengetahui ilmunya. Dapat disimpulkan bahwa amal sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorang. Artinya, orang yang beriman kepada Allah SWT harus menampakkan keimanannya adalam bentuk amal sholeh. Iman dan amal sholeh bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka bersatu padu dalam suatu bentuk yang menyebabkan. Iman tanpa amal sholeh dapat diibaratkan pohon tanpa buah.
Materi Makna Berkompetisi dalam kebaikan a. Makna berkompetisi dalam kebaikan Jika seseorang yang telah menyatan bahwa dirinya beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, maka hendaklah berpegang kepada tali agama Allah dengan menjadikan Al-Qur an dan Hadist sebagai pedoman hidupnya serta senantiasa mengamalkan apa yang ada didalamnya. Derajat tertinggi seorang hamba di hadapan Allah dilihat dari nilai Taqwanya. Hamba yang bertaqwa maksudnya hamba yang selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-nya. Salah satu perintah Allah adalah hendaknya selalu mengerjakan amal sholeh. Dengan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan di mana saja mereka berada. Sehingga setiap muslim yang beriman seyogianya mengedepankan sikap optimis dan selalu siap berkompetisi dalam melakukan kebajikan dengan penuh semangat dan senantiasa menghindari perbuatan yang tidak di Ridhoi Allah SWT.
Materi PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT B. Etos Kerja Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Makna Kerja Keras Materi Qs. At-Taubah 105 mengandung perintah untuk bekerja. Maksud dari bekerja adalah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan jasmani, baik sandang, papan, dan pangan. Kita pernah mendengar Pernyataan berikut. Beribadahlah kamu seolah-olah kamu akan mati besuk dan bekerjalah kamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya. Pernyataan diatas adalah motivasi kita untuk lebih giat bekerja tanpa melupakan yang lebih urgen dalam hidup, yaitu ibadah yang merupakan penyeimbang antara kepentingan dunia dan akhirat. Tiga hal positif yang harus dilakukan untuk mencapai kesejahteraan hidup a) Selalu menggunakan akal b) Menumbuhkan sikap yang akan membawa kesuksesan, semangat untuk mencoba, tidak buang-buang waktu, menjadikan kesalahan sebagai pelajaran, dll. c) Memanfaatkan indra yang dikaruniakan Allah SWT. Untk bekerja
Materi 2.Etika Islam dalam Bekerja a) Melandasi setiap kegiatan kerja semata-mata ikhlas karena Allah. b) Mencintai pekerjaannya c) Mengawali setiap kegiatan kerja dengan ucapan basmallah d) Melaksanakan setiap kegiatan kerjanya dengan cara halal. e) Memiliki sifat-sifat terpuji.