SATUAN ACARA PENYULUHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

METODE KONTRASEPSI. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB

PELAYANAN KONTRASEPSI dan RUJUKAN

Bab XIII. Keluarga Berencana. Manfaat KB /Keluarga Berencana. Keputusan mengikuti Keluarga Berencana. Pemilihan metode KB

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PENYULUHAN KB 1. Pengertian KB 2. Manfaat KB

GYNECOLOGIC AND OBSTETRIC DISORDERS. Contraception

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah

MENYOAL INFERTILITAS PADA PASANGAN SUAMI ISTRI. Oleh : Andang Muryanta

BAB I PENDAHULUAN. penghambat pengeluaran folicel stimulating hormon dan leitenizing hormon. sehingga proses konsepsi terhambat (Manuaba, 2002).

Gangguan Hormon Pada wanita

PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

Keistimewaan metode barier ini adalah: Mencegah infertilitas, kanker servix dan PMS Meningkatkan partisipasi pria dalam kontrasepsi

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

konsekuensinya : sperma sudah harus ada sebelum sel telur dilepaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana (2011) yang

KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

tanda ceklis ( ) pada jawaban yang benar, kuesioner yang telah disediakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memaparkan tentang ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

SAP KELUARGA BERENCANA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Reproduksi dilaksanakan untuk memenuhi hak-hak reproduksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

METODE KALENDER METODE PANTANG BERKALA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

BAB I PENDAHULUAN. Tubektomi dapat berupa pengikatan dan pemotongan, dapat juga Tubektomi

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

ISY ROYHANATY, S.SiT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Mendapatkan objektif-objektif tertentu. b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti. sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan

KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL (MENGAPA TIDAK) Oleh : Drs. Andang Muryanta

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA PERSALINAN. Disusun Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat :

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau. melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur

KARAKTERISTIK PSK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DENGAN KONDOM DI OBYEK WISATA BANDUNGAN

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. pemilihan alat kontrasepsi oleh akseptor KB di.lingkungan II Kelurahan Sumber Jaya

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

Bab XIV. Infertilitas (Mandul, Tidak bisa punya anak) Apa itu infertilitas? Apa penyebab infertilitas?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan sumber ide penelitian yang dapat memberikan

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

ANAK LAKI ATAU PEREMPUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURAT PERNYATAAN PENELITI

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

MODUL PENGAJARAN MENJAGA JARAK KEHAMILAN DAN MEMILIH ALAT KONTRASEPSI YANG TEPAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANGGUNG JAWAB SUAMI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DI KELUARGA. Suami yang ideal bagi keluarga muslim adalah suami yang bertaqwa

Transkripsi:

SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Alat Kontrasepsi non hormonal Sasaran : Pasangan Usia Subur Hari/ Tanggal : Sabtu/ 26 Maret 2016 Waktu : 60 menit Tempat : BPM Ny. Gaguk Desa Tiron Kec. Banyakan Kab. Kediri a. Karakteristik Peserta Jumlah Peserta Pendidikan : 15 orang : SMP, SMA b. Tujuan Penyuluhan Tujuan Umum Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang alat kontrasepsi non hormonal. Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan : Peserta dapat menjelaskan pengertian KB non hormonal Peserta dapat Menyebutkan macam alat kontrasepsi non hormonal Peserta dapat menjelaskan efek samping alat kontrasepsi non hormonal c. Materi Penyuluhan Terlampir d. Metode Ceramah Tanya jawab kuis e. Media Leaflet LCD

f. Kegiatan penyuluhan No. Tahap Kegiatan Waktu 1. Pembukaan Mengucap salam Perkenalan Pendekatan dengan pesarta Menggali pengetahuan alat kontrasepsi non hormonal 2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian alat kontrasepsi non hormonal, macam alat kontrasepsi non hormonal, efek samping alat kontrasepsi non hormonal Memberi kesempatan peserta untuk bertanya. 10 menit 35 menit 3. Penutup Mengadakan Tanya jawab untuk mengetahui seberapa jauh peserta paham tentang materi yang disampaikan Membagikan lieaflet Menyimpulkan hasil penyuluhan Ucapan terima kasih dan salam penutup 15 menit g. Evaluasi Pelaksanaan Tanggal / Jam : 26 Maret 2016 Waktu : 10.00 WIB Tempat : BPM Ny. Gaguk Desa Tiron Kec. Banyakan Kab. Kediri Jumlah Peserta : 15 orang Respon terhadap penyuluhan : o Jumlah peserta yang aktif : 6 orang o Jumlah pertanyaan yang diajukan : 4 o Macam pertanyaan yang diajukan : Cara menghitung masa subur Cara untuk memasang dan mengambil diagfragma Efek samping dari kondom Jika mennggunakan IUD apakah perlu rutin untuk melakukan pemeriksaan pap smear

Metode kontrasepsi Non Hormonal 1. Metode Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat Metode alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim. Anda harus menghitung dan memprediksi masa subur dengan akurat. Dalam cara ini, senggama boleh dilakukan dalam saat yang diyakini bukan masa subur sang wanita. Namun tidak semua orang cukup tekun untuk mempelajari metode penghitungannya, dan ternyata juga banyak variabel lain yang turut mempengaruhi rumus perhitungan tersebut. Masa subur merupakan rentang waktu sejak sel telur keluar dari indung telur hingga sel telur berada di saluran telur (saluran tuba falopi). Sel telur berada dalam tuba falopi selama kurang lebih 3-4 hari namun hanya sampai umur 2 hari masa yang paling baik untuk dibuahi, setelah itu mati. Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi, selain itu juga dipengaruhi oleh kondisi psikis wanita. Menghitung masa subur dengan menghitung siklus haid agak susah dilakukan jika siklus haid tidak teratur atau sedang menggunakan obat-obat tertentu yang bisa mempengaruhi siklus haid. Cara Mengetahui Masa Subur Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap dibuahi. Masa subur ditandai oleh kenaikan Luteinizing Hormone (LH), Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan estrogen. Masa subur merupakan rentang waktu sejak sel telur keluar dari indung telur hingga sel telur berada di saluran telur (saluran tuba falopi). Sel telur berada dalam tuba falopi selama kurang lebih 3-4 hari namun hanya sampai umur 2 hari masa yang paling baik untuk dibuahi, setelah itu mati. Perhatian: Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi, selain itu juga dipengaruhi oleh kondisi psikis wanita. Menghitung masa subur dengan menghitung siklus haid agak susah dilakukan jika siklus haid tidak teratur atau sedang menggunakan obat-obat tertentu yang bisa mempengaruhi siklus haid. Cara mengetahui masa subur : 1) Perubahan lendir mulut rahim (efek spin)

2) Adanya rasa nyeri pada perut bagian bawah (mittelschmerz) karena pecahnya folikel (sel telur yang membesar, siap untuk ber-ovulasi) 3) Pengecekan suhu basal badan 4) Menghitung masa subur dengan menghitung siklus menstruasi 5) USG 6) Mengukur kadar LH pada urine (air seni). Ada suatu alat yang memudahkan seorang wanita mengetahui masa suburnya yaitu Fertitest. Fertitest adalah alat uji masa subur pada wanita dengan mengukur kadar LH pada urine. Alat ini dapat mendeteksi secara cepat, tepat dan terpercaya. Petunjuk pemakaian FERTITEST: a. Tampung urine pertama pada tempat yang bersih dan kering, gunakan urin antara jam 10.00-20.00. Jangan gunakan urin pertama pagi hari b. Sobek sachet dan keluarkan alat tesnya (silica gel dalam sachet ini tidak digunakan untuk tes ini) c. Masukkan ujung penyerap alat tes pada penampung urin untuk midstream selama 5 detik (Jangan melebihi tanda anak panah yang terdapat pada alat tes) d. Tutup kembali alat tes dan tunggu sampai muncul garis warna e. Hasil tes dapat dibaca dalam waktu 3 menit. Jangan melihat hasil lebih dari 10 menit CARA MEMBACA HASIL TES: ( + ) Positif, berarti dalam masa subur, ditandai dengan munculnya dua garis warna atau jika garis warna pada Daerah Tes (T) lebih gelap atau sama dengan garis Daerah Control (C). Ovulasi akan terjadi dalam waktu 24-48 jam berikutnya, jadi jika Anda menginginkan kehamilan, maka hubungan sebaiknya dilakukan 24-48 jam setelah tes, namun sebelum 48 jam dari waktu tes. ( ) Negatif, menandakan wanita pada masa tidak subur, hubungan intim kemungkinan besar tidak menyebabkan kehamilan. Ditandai dengan munculnya satu garis warna atau jika garis warna Daerah Tes (T) lebih muda dari garis warna Daerah Control (C ). Kesimpulan : Bila sudah membaca hasilnya, untuk ber-kb alami dan ingin menunda atau tidak menginginkan kehamilan, hindari hubungan intim bila hasil positif dan hindari hubungan intim sampai 6 hari setelah hasil positif. Bila hasilnya negatif, maka Anda aman untuk melakukannya.

2. METODE KONTRASEPSI DENGAN ALAT PERINTANG. Metode ini tidak akan mengganggu sistem hormonal anda, sehingga tidak khawatir untuk pengembalian masa subur seperti pada KB hormonal. Ada 3 macam yang umum digunakan yaitu kondom, diafragma, dan spermisida. 1) KONDOM Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut. Kelebihan: a. Aman dipakai b. Mudah didapat c. Cukup efektif bila digunakan dengan benar. Kekurangan: a. Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya. 2) DIAFRAGMA Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim. Kelebihan a. Dapat dipakai berkali-kali. b. Melindungi dari kehamilan Kekurangan: a. Sulit dipasang. 3) SPERMISIDA Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim. Kelebihan:

a. Tidak didapatkan efek samping sistemik/pada tubuh. Kekurangan: a. Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina. b. Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti kondom atau diafragma. 4) IUD a. Komposisi Batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga seluas kurang lebih 380 mm2 b. Mekanisme Kerja IUD Andalan akan mencegah pelepasan sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu mengurangi mobilitas sperma ag`r tidak dapat membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim c. Kualitas IUD Andalan efektif mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang sesuai dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih. d. Keunikan a) Sangat murah dan efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu oleh tenaga medis b) Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek samping c) Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun d) Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil jika diinginkan e) Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI f) Efektif mencegah kehamilan ektopik e. Efek Samping Secara umum, efek samping yang timbul tidak akan bersifat permanen. Efek samping hanya akan bersifat sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek samping yang bersifat sementara tersebut antara lain: a) Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian b) Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin c) Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS