BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR. Citra arsitektural yang dimunculkan yaitu dari penggunaan bentuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB 6 LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Bab V Konsep Perancangan

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Transkripsi:

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1 KONSEP PROGRAM 4.1.1. Aspek Citra Arsitektural Citra arsitektural yang dimunculkan yaitu dari penggunaan bentuk bangunan resort yang dapat terkesan menyatu dengan alam. Memperhatikan bentuk-bentuk atap yang digunakan, bentuk bangunan yang kontekstual dengan lingkungan sekitar, penggunaan material yang dapat membuat resort lebih memperlihatkan konsep menyatu dengan alam. Penggunaan material tersebut antara lain penggunaan batu-batuan, kayu untuk dinding maupun untuk lantai, penutup atap dari material jerami, dll. Dalam aspek ini juga memperhatikan penataan ruang dalam resort, sistem bukaan, interior serta warna yang digunakan, maupun pencahayaan alami, dan memperhatikan tata letak agrowisata agar dapat menyatu dengan resort. 4.1.2. Aspek Fungsi Resort di komplek agrowisata memiliki fungsi untuk tempat penginapan yang menyediakan fasilitas-fasilitas resort untuk para wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Beberapa fasilitas resort tersebut antara lain: kamar hunian, spa dan sauna, bar dan lounge, restaurant, gym, dll. Resort memiliki fasilitas lainnya yaitu agrowisata yang berfungsi sebagai daya tarik para wisatawan untuk datang dan menginap di resort tersebut. Sedangkan untuk agrowisata sendiri memiliki beberapa fasilitas, antara lain, tempat pengolahan 164 164

buah agro, jalur kuda yang dapat digunakan untuk mengelilingi agrowisata dan resort, mini outbond, dan edukasi penanaman sayur di agrowisata. 4.1.3. Aspek Teknologi Teknologi yang akan digunakan pada bangunan resort contohnya penggunaan CCTV sebagai pendukung kinerja resort, Pintu sensor untuk entrance resort, penggunaan wifi di bangunan resort, dan mesin absensi menggunakan finger print. 4.1.4. Aspek Lingkungan Desain bangunan resort yang ramah lingkungan dengan cara, antara lain: menggunakan bahan material bangunan yang ramah lingkungan, seperti kayu dan batu alam, memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan pada siang hari di fasilitas-fasilitas umum yang disediakan, adanya pemanfaatan air hujan yang kemudian di filter agar dapat digunakan (contohnya untuk penyiraman tanaman), pengolahan sampah organik dari tanaman-tanaman agro untuk pupuk. 4.2. TUJUAN PERENCANAAN, FAKTOR PENENTU PERANCANGAN, FAKTOR PERSYARATAN PERANCANGAN 4.2.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan Resort di Komplek Agrowisata di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, adalah: Merancang fasilitas utama yaitu hunian resort dan agrowisata yang bertujuan untuk mewadahi para wisatawan bermalam sekaligus menjadi 165 165

destinasi wisata kebun yang baru di Kota Batu. Karena agrowisata merupakan ciri khas dari Kota Batu. Menciptakan desain bangunan yang berkonsep menyatu dengan alam dan menciptakan bangunan yang bertema arsitektur organik agar semakin terkesan menyatu dengan lingkungan. 4.2.2. Faktor Penentu Perancangan a. Pelaku : Penghuni Resort Pengelola (pemimpin) dan staff b. Aktivitas : Kegiatan utama Kegiatan yang dilakukan di resort, contohnya: menginap di resort, beristirahat, bersantai, menikmati view alam yang dapat dilihat dari hunian resort. Kegiatan yang dilakukan di agrowisata yaitu memetik buah dan sayur. Kegiatan pendukung Kegiatan yang dilakukan pada fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh resort, contohnya: berenang, spa dan sauna, makan di restaurant, bar, dan lounge, fitness, dll. Kegiatan yang disediakan sebagai pendukung agrowisata yaitu kegiatan pengolahan buah, penanaman sayur, dan juga terdapat mini outbond, dll. 166 166

Kegiatan pengelola Kegiatan yang dilakukan oleh para pengelola / staff yang ada di resort maupun agrowisata, contohnya: menerima tamu, melayani tamu, pembuatan laporan, dll. Kegiatan servis Kegiatan yang dilakukan pada fasilitas-fasilitas ruang servis, contohnya: BAB / BAK, pengambilan uang di ATM, memasak di pantry, dll. c. Fasilitas Fasilitas yang ada berupa ruang-ruang dan segala fasilitas yang mendukung kegiatan di resort maupun agrowisata. d. Lokasi Tapak Lokasi tapak sebagai penentu orientasi bangunan dan lokasi resort di komplek agrowisata yang ada di Kota Batu, Jawa Timur. Pada lokasi tapak juga perlu memperhatikan potensi dan kekurangan pada tapak sehingga pada saat pembuatan desain proyek dapat menghasilkan bangunan yang dapat menjadi potensi baru untuk para pengguna, lingkungan, dan masyarakat sekitar. e. Konsep Desain Konsep desain digunakan untuk pedoman desain resort maupun penataan dan lain-lain agar dapat menarik para pengunjung. Konsep desain juga menjadi ciri khas dari bangunan yang akan kita rencanakan. 167 167

4.2.3. Faktor Persyaratan Perancangan Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam persyaratan perancangan Resort di Komplek Agrowisata, antara lain: Persyaratan Arsitektur Menciptakan resort dengan bentuk-bentuk yang kontekstual dengan lingkungan sekitar agar memiliki keselarasan, aspek yang perlu diperhatikan dari segi arsitektur adalah: Tata Ruang : Mendesain tata ruang dengan memperhatikan tingkatan aktivitas dari aktivitas servis, publik, semi publik, privat, semi privat, agar setiap aktivitas memiliki tingkat kenyaman yang cukup untuk para pengguna terutama untuk tingkat aktivitas yang membutuhkan privasi tinggi. Fungsi Ruang : Fungsi utama resort yaitu tempat menginap untuk para wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, selain untuk tempat menginap juga sebagai tempat refreshing dan berwisata. Sirkulasi : Memperhitungkan sirkulasi untuk kenyamanan pengguna, dan mendesain sirkulasi yang mudah dipahami sebagai petunjuk arah kemana yang diinginkan oleh pengunjung, misalnya dengan memberi papan nama. Kualitas Ruang : Memperhatikan ventilasi pada ruangan-ruangan dengan memanfaatkan bukaan alami yang dapat memasukan udara sejuk dari Kota Batu tersebut. Skala Ruang : Standar besaran ruang harus disesuaikan untuk kebutuhan para pengguna agar memiliki kenyamanan dan memiliki luas yang cukup. Citra Visual : Bentuk bangunan harus memberikan identitas bahwa bangunan tersebut adalah resort dan bangunan dirancang dengan desain yang menarik agar para wisatawan datang dan menginap di resort tersebut. 168 168

Persyaratan Bangunan Struktur : pada umumnya daerah pegunungan memiliki lahan yang berkontur, sehingga diperlukan penyelesaian dalam struktur. Contoh struktur yang dapat digunakan yaitu sistem struktur panggung, split level, dan menggunakan sistem pondasi yang dapat mendukung bangunan di lahan berkontur misalnya struktur footplat, umpak setempat, dan pondasi batu kali. Bentuk Massa : bentuk bangunan menyesuaikan dengan lingkungan dan kondisi pada tapak. Menggunakan pola susunan massa banguna yang menciptakan kesan menyatu dengan agrowisata. Material : material ramah lingkungan yang digunakan pada bangunan sebagai konsep bangunan dan juga menyesuaikan dengan iklim pada tapak. Persyaratan Lingkungan Eksisting : mempelajari kondisi awal pada tapak dan lingkungan sekitar yang dijadikan sebagai site lokasi tapak proyek dengan cara melakukan analisis- analisis untuk memecahkan permasalahan yang ada. Aksesbilitas : penataan aksesbilitas menuju lokasi harus jelas untuk mempermudah para pengunjung datang ke resort, dan akses di dalam tapak juga harus jelas agar para pengunjung dapat mengakses dengan mudah. Pengolahan Tapak : pengaturan letak-letak bangunan menggunakan analisis-analisis yang telah dibuat dan memperhatikan lingkungan sekitar. Mendesain lahan parkir agar cukup untuk para pengunjung dan pengelola. 169 169

4.3. PROGRAM ARSITEKTUR 4.3.1. Program Kegiatan Pelaku, Kegiatan yang dilakukan, Kebutuhan ruang yang diperlukan, kelompok aktivitas, dan sifat aktivitas: Tabel 4.1 pengelompokan dan sifat kegiatan Sumber : Analisa Pribadi Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang Kelompok Aktivitas SIfat Owner Mengawasi kinerja Utama karyawan Menerima tamu Ruang Tamu Utama Meeting Ruang Rapat Utama General Mengamati kinerja Manager karyawan Menerima tamu Ruang Tamu Semi privat Bekerja Ruang G.M Sekretaris Mengatur jadwal Ruang Menerima mengerjakan laporan dan Sekretaris Manager Bekerja Ruang Membuat laporan Manager Menerima tamu Ruang Tamu 170 170

Mengawasi kinerja karyawan Kep. Bagian Membuat Laporan Ruang Kepala Resort Mengawasi pekerjaan karyawan Kep. Bagian Membuat laporan Ruang Kepala Resort Mengawasi pekerjaan karyawan HRD Mengelola sumber daya Ruang HRD Menerima dan mengangkat karyawan Mengawasi pekerjaan karyawan Administrasi Mengurusi Ruang keuangan administrasi Marketing Menentukan Ruang keberhasilan resort dari dan Marketing agrowisata dalam 171

penjualan produk yang ditawarkan Front Office Menerima telepon Ruang dan informasi memberi informasi Menerima Ruang reservasi resepsionis Memesankan Ruang kamar menginput check out dan data resepsionis Plant Bertanggung jawab Ruang Plant Engineer atas pemeliharaan Engineer dan pengelolaan Manager resort Mengelola bagian Dapur Servis Food and pangan Beverage Menyajikan makan Restaurant, dan minum bar and lounge Berdiskusi Ruang merencanakan dan manager melaksanakan menu baru Bermalam Hunian resort Utama 172

Penghuni Resort Bersantai Utama Beristirahat Utama Menikmati fasilitas Resort dan Utama resort dan agro Agrowisata Membeli oleh-oleh Toko Souvenir / souvenir Mengolah buah Tempat pengolahan buah Mengikuti edukasi Agrowisata penanaman dan sayur buah buah dan sayur Transaksi jual beli Kios buah dan buah dan sayur sayur Menikmati fasilitas Outbond area outbond Spa dan Sauna Penunjang Semi Mengambil uang ATM Servis Menukar mata Money uang changer Menikmati fasilitas Resort dan Utama resort dan agro Agrowisata 173

Pengunjung Tidak (kecuali resort) hunian Menginap Membeli oleh-oleh / souvenir Toko Souvenir Mengolah buah Tempat pengolahan buah Mengikuti edukasi Agrowisata penanaman dan sayur buah buah dan sayur Transaksi jual beli Kios buah dan buah dan sayur sayur Menikmati fasilitas Outbond area outbond Spa dan Sauna Penunjang Semi Mengambil uang ATM Servis Menukar mata Money uang changer Service Memasak Makan dan minum Membersihkan peralatan masak Dapur Servis 174

BAB / BAK KM / WC Servis Mencuci tangan Mengawasi Ruang CCTV Servis jalannya aktivitas segala resort maupun agrowisata Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Resort: Tabel 4.2 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Resort Sumber : Analisa Pribadi Nama Ruang Jumlah Luas Standart Room 40 1.430 m 2 Suite Room 4 208 m 2 R. Owner 1 30,25 m 2 R. General Manager 1 30,25 m 2 R. Sekretaris 1 7,5 m 2 R. Manager 1 12,25 m 2 R. Wakil Manager 1 12,25 m 2 R. Kepala Bagian 1 12,25 m 2 R. Wakil Kepala Bagian 1 12,25 m 2 R. Administrasi 1 36 m 2 Lobby 1 100 m 2 Resepsionis 1 12,5 m 2 175

R. Data dan Informasi 1 30 m 2 R. HRD 1 36 m 2 R. Marketing 1 60 m 2 R. Plant Engineer 1 12,25 m 2 R. Manager Food and Beverage 1 36 m 2 R. Kepala Bar 1 12,25 m 2 R. Istirahat Staff Restaurant dan Bar 1 36 m 2 R. Rapat 1 65 m 2 R. Money Changer 1 21,875 m 2 R. Spa dan Sauna 1 39,68 m 2 Restaurant 1 190 m 2 Gudang Bahan Makanan 1 3,5 m 2 Dapur 1 124,96 m 2 Bar and Lounge 1 260 m 2 GYM 1 200 m 2 Ruang Security dan CCTV 1 18 m 2 Pos Satpam 3 16,5 m 2 R. Kepala Laundry 1 7,5 m 2 R. Laundry 1 79,605 m 2 R. Housekeeping 1 108 m 2 R. Locker 1 110 m 2 R. Istirahat Staff 1 36 m 2 Toilet Umum 2 60 m 2 Toilet Difable 4 20 m 2 176

Toilet Restaurant dan Bar 2 60 m 2 Ruang Bilas 1 42 m 2 Musholla 1 80 m 2 Loading Dock 1 48 m 2 R. Pompa 1 9 m 2 R. Genset 1 48 m 2 R. ME 1 36 m 2 Gudang 1 9 m 2 Area Bak Sampah 4 48 m 2 ATM 1 5 m 2 Gazebo 5 45 m 2 Luas Total 4.027,92 m 2 Rekapitulasi Kebutuhan Fasilitas Outdoor Resort: Tabel 4.3 Rekapitulasi Kebutuhan Fasilitas Outdoor Resort Sumber : Analisa Pribadi Nama Ruang Jumlah Luas Lapangan Outdoor 2 573,3 m 2 Playground 1 37,52 m 2 Mini Outbond 1 400 m 2 Taman aktif dan Taman Lampion 1 500 m 2 Kolam Renang 2 390,625 m 2 Luas Total 1.901,445 m 2 177 177

Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Agrowisata: Tabel 4.4 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Agrowisata Sumber : Analisa Pribadi Nama Ruang Jumlah Luas R. Kepala Bagian 1 12,25 m 2 R. Wakil Kepala Bagian 1 12,25 m 2 R. Administrasi 1 36 m 2 R. Kepala Staff Agro 1 12,25 m 2 Resepsionis 1 12,25 m 2 R. Data dan Informasi 1 30 m 2 R. Istirahat karyawan dan Locker 1 36 m 2 R. Pengolahan Buah 1 43,2 m 2 Kandang Kuda 4 18 m 2 Toko Souvenir 1 80 m 2 Toilet 2 60 m 2 Toilet Difable 1 20 m 2 Gudang Peralatan 1 20 m 2 Luas Total 392,2 m 2 178 178

Rekapitulasi Kebutuhan Lahan Agrowisata Tabel 4.4 Rekapitulasi Kebutuhan Luas Kebun Agrowisata Sumber : Analisa Pribadi Agrowisata Jeruk 6.000 m 2 Agrowisata Apel 8.000 m 2 Agrowisata Sayur 2.000 m 2 Agrowisata Strawberry 4.000 m 2 Luas Total 20.000 m 2 - Total Besaran Keseluruhan Ruang: Luas Resort + Luas Bangunan Agrowisata + Sirkulasi 30% = 4.027,92 m 2 + 392,2 m 2 + Sirkulasi 30% = 4.420,12 m 2 + sirkulasi 30% = 5.746,156 m 2 - Kebutuhan Luas Lahan Parkir: = 2.817 m 2 - Perhitungan Luas Lahan: Luas bangunan resort + Luas bangunan Agrowisata + Luas Fasilitas Outdoor Resort + Luas kebun Agrowisata + Luas Lahan Parkir = 5.746,156 m 2 + 1.901,445 m 2 + 20.000 m 2 + 2.817 m 2 = 30.464,601 m 2 179 179

4.3.2. PROGRAM SISTEM STRUKTUR Sistem struktur yang digunakan untuk proyek resort di komplek agrowisata adalah sistem struktur rangka dengan menggunakan bahan alami, contohnya kayu. Penggunaan bahan alami untuk merespon iklim pada tapak dan membuat kesan menyatu dengan alam. Berikut ini merupakan sistem struktur yang akan digunakan: a) Pondasi Pondasi yang akan digunakan adalah pondasi foot plat dan pondasi batu kali. Pondasi batu kali akan digunakan untuk hunian resort, sedangkan pondasi foot plat akan digunakan untuk bangunan fasilitas umum pada resort. b) Kolom Balok Struktur kolom-balok yang akan digunakan adalah kolom beton bertulang, kolom kayu, dan kolom bambu. Kolom balok beton bertulang akan digunakan untuk bangunan fasilitas di resort, sedangkan kolom kayu dan bambu akan digunakan untuk bangunan hunian resort. c) Plat Lantai Struktur plat lantai yang akan digunakan adalah plat lantai bambu, konstruksi beton bertulang dan konstruksi kayu. Konstruksi beton bertulang untuk bangunan fasilitas pada resort, sedangkan untuk hunian resort akan menggunakan konstruksi kayu dan bambu. d) Atap Struktur atap yang akan digunakan adalah konstruksi atap kayu dan konstruksi atap bambu. Konstruksi atap bambu dengan penutup sirap 180 180

bambu untuk hunian resort. Dan untuk bangunan pada fasilitas resort akan menggunakan konstruksi kayu dengan penutup atap genteng tanah liat. 4.3.3. PROGRAM SISTEM UTILITAS Sistem utilias yang akan digunakan pada proyek resort di komplek agrowisata adalah sebagai berikut: a) Sistem Air Bersih Sistem air bersih yang terutama akan menggunakan air bersih PDAM, kemudian untuk cadangan juga menggunakan sistem penampungan air hujan dengan bak resapan. b) Sistem Air Kotor Limbah cair akan melalui pengolahan kembali untuk dimanfaatkan sebagai air penyiram tanaman agro dan untuk menyiram kloset dengan melalui proses filter pada bak resapan terlebih dahulu. Limbah padat menggunakan pembuangan ke septictank. c) Jaringan Listrik Jaringan listrik yang digunakan pada bangunan dalam resort menggunakan PLN. Untuk cadangan energi jika terjadi pemadaman, akan menggunakan genset. d) Teknologi Pada bangunan resort akan memanfaatkan teknologi CCTV, wifi, dan pintu sensor untuk entrance pada resort. Sedangkan cctv akan dletakkan di seluruh fasilitas resort dan agrowisata untuk keamanan, kecuali kamar hunian resort. 181 181

e) Sistem Penghawaan dan Pencahayaan Sistem penghawaan dan pencahayaan alami akan tetap digunakan untuk membantu menghemat daya listrik dan juga membuat kesan alami pada bangunan karena udara pada lokasi termasuk dalam udara dingin / sejuk. Untuk penghawaan buatan akan menggunakan AC, dan pencahayaan buatan akan menggunakan lampu dengan cahaya sorot, setempat, dan merata, untuk mendukung berjalannya segala aktivitas pada bangunan. f) Sistem Pemadam Kebakaran Sistem pemadam kebakaran menggunakan smoke detector untuk mengantisipasi asap yang berlebihan, sprinkler detector untuk secara otomatis memadamkan api, Portable fire extinguisher, dan hydrant. 4.3.4. PROGRAM LOKASI DAN TAPAK a) Perbaikan Iklim Mikro Untuk mengatasi iklim mikro pada tapak, maka akan memperhatikan beberapa hal berikut: Orientasi bangunan dengan memperhatikan arah cahaya matahari dan arah angin Ventilasi silang Perlindungan bangunan dari cahaya matahari (menggunakan vegetasi, kaca pelindung radiasi matahari, sun shading, dll) Menggunakan vegetasi 182 182

Selain memperhatikan beberapa hal sebelumnya, juga diperlukan pemilihan material yang baik digunakan untuk merespon iklim, misalnya menggunakan material yang ramah lingkungan. c) Perlindungan Bangunan dan Penguatan Tanah Penguatan tanah dapat menggunakan penanaman pohon untuk mencegah erosi nya tanah, dan juga dapat menggunakan concrete lawn block. d) Pilihan Jenis Pohon Jenis pohon yang akan digunakan berfungsi untuk melindungi bangunan dari radiasi matahari, juga sebagai peneduh dan memperindah lingkungan di dalam resort. Beberapa jenis pohon yang akan digunakan di dalam tapak, antara lain: Pohon Pucuk Merah : merupakan tanaman unik dan terlihat menyegarkan karena memiliki warna daun yang kombinasi antara warna merah dan hijau. Pohon Pisang Kipas : pohon ini dapat berfungsi melindungi bangunan dari sinar matahari karena ketinggian pohon pisang kipas dapat mencapai 9 meter dengan batangnya yang kuat. Vegetasi dengan daun yang lebar dan rapat, memiliki cabang, dan berakar tunggang dapat difungsikan untuk konservasi air. Vegetasi untuk estetika menggunakan tanaman hias yang biasa digunakan untuk taman, misalnya: daun telinga gajah, bunga bonsai, dll. 183 183

Gambar 4.1 Pohon Pucuk Merah Sumber : www.jualbibitunggul.com Gambar 4.2 Pohon Pisang Kipas Sumber : www.jualbibitunggul.com d) Pilihan Bahan Penutup Tanah Rumput-rumputan Rumput yang digunakan adalah rumput jepang untuk area tapak yang dapat dikombinasikan dengan penggunaan grass block, paving block, maupun batu-batuan. Karena rumput ini dapat menyerap panas matahari dan membuat area resort tampak asri. Gambar 4.3 Rumput Jepang Sumber : www.tukang-taman.com Batu-Batuan Batu-batuan digunakan untuk menjadi estetika pada taman dan juga dapat berfungsi untuk pijakan pedestrian agar tidak menginjak 184 184

rumput atau taman. Batu-batuan juga berfungsi sebagai penghubung dari 1 bangunan ke bangunan lain yang melewati taman. Gambar 4.4 Batu-Batuan pada Taman Sumber : www.trisbatualam.com Paving Block dan Grass Block Paving block digunakan untuk area yan membutuhkan pijakan datar yang luas. Paving block memiliki daya serap air yang lebih banyak dibandingkan dengan aspal. Sedangkan Grass block memiliki daya serap air yang baik, sehingga dapat digunakan untuk area parkir maupun area outdoor yang membutuhkan space untuk beraktivitas. Juga dapat digunakan untuk area bermain, karena menyerap air maka akan meminimalisir run off pada tapak. Grassblock juga digunakan untuk penutup tanah dan memiliki rongga yang akan menyerap air hujan sehingga tidak terjadi becek atau banjir. 185 185

Gambar 4.5 Paving Block Sumber : www.prepave.co.uk Gambar 4.6 Grass Block Sumber : www.bosun.co.za 186 186