Perubahan Lobe Separation Angle Pada Motor Bensin 4 Langkah SOHC 3 Katup

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC

PENGARUH BESAR LSA (LOBE SEPARATION ANGLE) PADA CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

Pengaruh Variasi Tinggi Lift, Lobe Separation Angle Camshaft, dan Roller Rocker Arm Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

Jurnal Teknik Mesin UMY

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASSIS

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH TIMING INJECTION TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR DIESEL 1 SILINDER PUTARAN KONSTAN DENGAN BAHAN BAKAR BIO SOLAR

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4 LANGKAH

Jurnal Teknik Mesin. menggunakan alat uji percikan bunga api, dynotest, dan uji jalan.proses pengujian dapat dilihat dibawah ini.

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN


Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

Analisis Pengaruh Penambahan Durasi Camshaft terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang pada Engine Sinjai 650 cc

Analisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

PEMAJUAN VALVE TIMING

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

REMAPING PENGAPIAN CDI PROGRAMMABLE DENGAN VARIASI DURASI CAMSHAFT PADA MOTOR 4 TAK 125 CC BAHAN BAKAR E 100. Abstrak

SWIRL SEBAGAI ALAT PEMBUAT ALIRAN TURBULEN CAMPURAN BAHAN BAKAR DAN UDARA PADA SALURAN INTAKE MANIFOLD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK 110cc

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CAMPURAN METANOL TERHADAP PRESTASI MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

VARIASI JUMLAH KOIL DENGAN 2 BUSI TERHADAP PERFORMA YAMAHA JUPITER Z 110 CC

DAMPAK KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI ELEKTRODA BUSI TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN TORAK 4 LANGKAH 1 SILINDER HONDA SUPRA-X 125 CC

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENINGKAT KUALITAS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK MOTOR BENSIN

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

Jurnal ENGINE Vol.1 No.1, Mei 2017, pp e-issn:

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Ini terlihat dari data yang

STUDY EKSPERIMENTAL KOMPARASI BUKAAN KATUP INTAKE DAN MODIFIKASINYA TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DOHC 4 KATUP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

Gambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA AKHIR. pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk

JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, Pengaruh Variasi Sudut Sudu Turbo Cyclone Terhadap Unjuk Kerja Pada Kendaraan Honda Civic SR4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CONVERTER KITS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN MENJADI GAS PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X 125 CC

Gambar 4.1 Grafik percobaan perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

Transkripsi:

============================================================ Perubahan Lobe Separation Angle Pada Motor Bensin 4 Langkah SOHC 3 Katup. 1. Pendahuluan Mastur 1, Sutarno 2 1&2) Teknik Mesin STT Wiworotomo Purwokerto Jl. Semingkir No. 1 Purwokerto email : mastur.teknikmesin@yahoo.com Abstrak Dalam meningkatkan performance motor bensin, banyak yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan melakukan perubahan pada Lobe Separation Angle (LSA). Perubahan yang dilakukan pada pengujian disini yaitu dengan merubah Lobe Separation Angle (LSA) 90 0 ; 95 0 dan 100 0. Pengujian dilakukan pada putaran 4500 rpm sampai 9000 rpm. dan tiap interval 500 rpm. Pengujian menghasilkan daya maksimal pada LSA standar yaitu 90 0 dengan daya yang dihasilkan sebesar 6,5 HP. Serta Sfc 0,27 kg/hp.h. Kata kunci : Lobe Separation Angle, motor bensin, performance Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat dan cepat, kendaran khususnya motor bensin juga bertambah canggih setiap tahunnya. Sistem karburasi telah digantikan dengan sistem EFI(Electrical Fuel Injection) atau injeksi, ada pula penggunaan sistem Hybrid dan electric pada kendaraan untuk mengganti sistem bahan bakar minyak [1] [2]. Hal ini dikarenakan berkurangnya persediaan bahan bakar dan adanya kenaikan harga bahan bakar yang telah semakin ditutut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan teknologi baru. Selain adanya pengurangan dan kenaikan harga bahan bakar tidak dipungkiri juga pencemaran udara akibat emisi dari kendaraan-kendaraan mempengaruhi perkembangan teknologi saat ini. Pencemaran udara yang mengakibatkan global warming ini tidak dapat dipungkiri telah mengakibatkan penurunan kinerja kendaraan akibat kelembaban dan suhu dari udara yang telah berubah drastis dan memaksa manusia untuk menemukan teknologi-teknologi yang lebih canggih lagi untuk meningkatkan kinerja kendaraannya agar kendaraan yang digunakannya dapat memiliki tenaga yang besar dan hemat bahan bakar tetapi minim gas CO [3]. Dari sekian banyak cara untuk meningkatkan performa motor bakar, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan kerja katup agar menaikan efisiensi volumetric naik [4] [5], hal ini selanjutnya berpengaruh terhadap prestasi kerja motor secara keseluruhan. Ada banyak cara untuk mengoptimalkan performa motor bakar, seperti mengoptimalkan pengapian, mengoptimalkan ruang bakar [6], mengoptimalkan campuran udara bahan bakar dan masih banyak lagi. Terdapat Pengaruh Besar LSA (Lobe separation Angel) pada Camshaft terhadap unjuk kerja motor 4 Langkah pada motor [7]. Dari penelitian diperoleh kenaikan daya, torsi, dan SFC [8]. Lobe separation angle (LSA) adalah jarak dalam derajat putaran camshaft antara puncak exhaust dan puncak intake [9] [10]. Lobe intake dan exhaust bekerja sendiri-sendiri, jarak pemisah antar kedua lobe dinamakan Lobe Separation Angle. Disini penguji hanya akan mengoptimalkan mekanisme katup dengan cara mengubah LSA (Lobe Separation Angel) pada Camshaft. 2. Metode Penelitian 2.1 Flowchart 18

============================================================== Gambar 2.1 Diagram alur penelitian Daya berfungsi untuk mengerakan poros yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan baka dinyatakan dalam daya kuda (PS) atau KW persatuan isi langkah. Dimana : 2. nt. P ( kw ) 60000...( 1 ) n = putaran mesin (rpm) T = torsi (Nm) Torsi adalah ukuran kemampuan engine untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Basyirun, Winarno, & Karnowo ; (2008). Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC) adalah merupakan jumlah bahan bakar per satuan waktu. Besarnya dapat dicari dengan persamaan :... (2) 19

============================================================ Dimana : m f = pemakaian bahan bakar, (kg) persatuan waktu. BHP = daya mesin (HP), T = waktu (detik) Gambar 2.2. set up lobe separation angle (lsa) dan camshaft lobe Penelitian yang di gunakan adalah eksperimental. Khusus dalam penelitian ini menggunakan camshaft yang diubah LSA (Lobe Separation Angle) dengan variasi besar LSA yang berbeda dan putaran mesin yang berbeda dengan menekan pada subjek pengukuran torsi, daya, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) danefisiensi thermal. Metode pengumpulan data menggunakan metode eksperimental, dimana pengambilan data didasarkan pada hasil pengujian sepeda motor yang menggunakan camshaft standar dan yang telah diubah LSAnya bervariasi pada dynamometer untuk mengetahui performa Sepeda Motor 100 cc. Spesifikasi motor bensin ; Mesin 4 tak, SOHC modifikasi Jumlah Katup, kapasitas: 97,1 cc ; Diameter x Langkah: 50 x 49,5 mm; Perbandingan Kompresi: 8 : 1; Daya Maximum : DK / 8. 000 rpm, LSA Standart : 90 ; Karburator: Standar. Sistem Starter : Pedal dan elektrik; Tipe Transmisi Manual; Pendingin Udara; Gigi Transmisi : Rotari 4 kecepatan. 2.2 Variabel Penelitian a.variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan Camshaft dengan variasi jumlah sudut LSA yaitu 95,100 dan pada kondisi standart(90 )blade dengan putaran mesin 4500-9000 rpm. b. Variabel terkait Variabel terkait dalam penelitian ini adalah prestasi mesin sepeda motor 4 tak Honda Astrea Legenda dengan Modifikasi jumlah katup dengan melihat pada besarnya torsi, daya, serta SFC. c. Variabel control, Variabel kontrol pada penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Putaran Mesin 4500rpm sampai dengan 9000rpm dengan range 500rpm d. Durasi: standard dan tinggi angkat katup maksimal (lift):stand. Dalam rangka mencari hasil penelitian yang maksimal, termasuk didalamnya mencari komposisi setting yang paling ideal pasca dipasangnya Camshaft yang sudah dirubah LSA nya, tahapan penelitian adalah sebagai berikut : 20

============================================================== a. Stage 1, merupakan pengujian performa motor dengan penggunaan Camshaft standar artinya tanpa dirubah LSAnya. b. Stage 2, merupakan pengujian performa motor yang menggunakan Camshaft dengan LSA 95. c. Stage 3, merupakan pengujian performa motor yang menggunakan Camshaft dengan LSA 100. 3. Hasil dan Pembahasan Data adalah hasil yang diperoleh dari penelitian, data-data tersebut berupa angka-angka yang menunjukan berapa harga atau nilai dari masing-masing pelakuan.angka - angka tersebut meliputi nilai dari daya, torsi, konsumsi bahan bakar dan efisiensi RPM Tabel 3.1. Data Daya motor dan variasi LSA Camshaft Standar 3 Katup (90 ) Pengujian Daya Camshaft modifikasi 95 100 4500 3.6 3.0 3.7 4750 4.1 3.5 3.8 5000 4.7 4.0 4.1 5250 4.8 4.4 4.4 5500 5.2 4.8 4.8 5750 5.3 5.2 5.0 6000 5.7 5.4 5.5 6250 5.9 5.8 5.6 6500 6.2 5.8 5.6 6750 6.5 6.0 5.9 7000 6.5 6.1 6.1 7250 6.2 5.9 5.8 7500 6.1 6.1 5.8 7750 6.0 6.0 5.7 8000 5.6 5.7 5.3 8250 5.4 5.4 5.2 8500 5.2 5.0 5.1 8750 4.7 4.6 4.9 9000 4.3 4.5 3.8 9250 3.9 4.1 3.0 9500 3.5 3.6 3.0 9750 3.2 3.7 2.5 10000 2.9 3.2 2.3 10250 2.5 2.7 2.0 Hubungan antara daya motor dengan putaran mesin sebagai berikut pada diagram 3.1 21

============================================================ Grafik 3.1. Hubungan Daya dengan Putaran Berdasarkan tabel Daya hasil pengujian variasi LSA ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan LSA standart dan LSA modifikasi 95 0 dan 100 0.. Untuk data torsi dapat dilihat pada tabel 3.2. sebagai berikut. Tabel 3.2. Hubungan Data Torsi variasi LSA TORSI (Nm) RPM Camshaft Camshaft modifikasi Standar 3 Katup (90 ) 95 100 4500 5.75 4.81 5.89 4750 6.2 5.28 5.64 5000 6.74 5.73 5.87 5250 6.47 5.94 5.91 5500 6.74 6.18 6.22 5750 6.55 6.39 6.19 6000 6.76 6.39 6.52 6250 6.74 6.59 6.31 6500 6.82 6.31 6.13 6750 6.79 6.32 6.21 7000 6.46 6.16 6.1 7250 6.03 5.76 5.65 7500 5.755 5.72 5.48 7750 5.44 5.51 5.23 8000 5 5.07 4.67 8250 4.61 4.65 4.44 8500 4.29 4.16 4.23 8750 3.8 3.7 3.98 9000 3.37 3.53 3 9250 2.94 3.11 2.21 9500 2.61 2.7 2.21 9750 2.33 2.65 1.8 10000 2.03 2.24 1.6 10250 1.69 1.83 1.4 Hubungan antara torsi dengan putaran mesin sebagai berikut pada diagram 4.2 22

============================================================== Grafik 3.2. Hubungan Torsi dengan Putaran Berdasarkan tabel Torsi dan grafik diatas maka hasil pengujian variasi LSA ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan LSA standart dan LSA modifikasi 95 0 dan 100 0 terhadap Torsi yang dihasilkan motor bensin.. sebesar 6,52 Nm. Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) akibat perubahan LSA pada percobaan dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) SFC RPM Camshaft Camshaft modifikasi Standar 3 Katup (90 ) 95 100 4500 0,11 0,21 0,16 5000 0,09 0,18 0,14 5500 0,09 0,20 0,17 6000 0,10 0,22 0,18 6500 0,10 0,22 0,18 7000 0,11 0,23 0,20 7500 0,13 0,25 0,23 8000 0,16 0,29 0,27 8500 0,18 0,37 0,31 9000 0,24 0,52 0,46 9500 0,31 0,69 0,67 10000 0,41 0,87 0,95 Berdasarkan tabel Konsumsi Bahan Bakar yang digunakan pada pengujian variasi LSA ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan LSA standart dan LSA modifikasi 95 0 dan 100 0 terhadap konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan motor bensin. Hubungan SFC dengan Putaran dapat dilihat pada grafik 3.3. 23

============================================================ Grafik 3.3. Hubungan SFC dengan Putaran 4. Kesimpulan Dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, dan dengan mengacu pada perumusan masalah maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a. Berdasarkan tabel Daya hasil pengujian variasi LSA ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan LSA standart dan LSA modifikasi 95 0 dan 100 0. b. Berdasarkan tabel Torsi hasil pengujian variasi LSA ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan LSA standart dan LSA modifikasi 95 0 dan 100 0 terhadap Torsi yang dihasilkan motor bensin.. sebesar 6,52 Nm. c. Berdasarkan tabel Konsumsi Bahan Bakar yang digunakan pada pengujian variasi LSA ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan LSA standart dan LSA modifikasi 95 0 dan 100 0 terhadap konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan motor bensin.. d. Berdasarkan pembahasan analisa data menggunakan analisa varian ( ANAVA ), ada perbedaan yang signifikasn hasil Daya, Torsi, konsumsi bahan bakar dan effisiensi thermal yang dihasilkan pada penggunaan LSA Standart, LSA modifikasi 95 0 dan LSA % modifikasi 100 0. 4.2 Saran Untuk penelitian lebih lanjut bisa dilakukan pada variable yang berbeda yang lebih luas, yaitu pengaruh perubahan LSA terhadap daya, torsi, konsumsi bahan bakar, Bmep dan emisi gas buang. Dari ekperimen juga perlu dilakukan penyeragaman jenis katup yang digunakan sehingga hasil pengujian yang didapatkan lebih presisi. Untuk mendapatkan data yang lebih presisi disarankan pada saat pengambilan data perlu dilakukan langkah penyetelan LSA pada Poros Cam yang benar sehingga mengurangi resiko bertabrakan antara katup dan piston. 24

============================================================== 5. Daftar Pustaka [1] Arends, BPM, 1994,Motor Bensin, Erlangga, Jakarta. [2] Arismunandar Wiranto, 1992, Motor Bakar, ITB Press, Bandung. [3] Heywood, John.B. Internal Combustion Engine Fundamentals.Singapore : Mcgraw Hill Book Co Inc, 1989. [4] Edward F Obert, 1973, Internal Combustion Engines, M Grawhill, Singapura. [5] KhulShresta, 1987, Thermodinamika Terapan, UI Press, Jakarta. [6] Archie W Clup, 1987, Prinsip-Prinsip Konvergi Energi, Erlangga, Jakarta. [7] Bell, A. Graham. 2006. Four Stroke Performance Tuning. 3rd Edition. California: Heynes Publishing. [8] Arif Susilo dan I Made Muliatna. 2013. Pengaruh Besar LSA (Lobe Separation Angle) Pada Camshaft terhadap Unjuk Kerja Mesin Sepeda Motor 4 Langkah. Universitas Negeri Surabaya. [9] Muji Setyo dan Bagiyo Condro P. Pemajuan Valve Timing terhadap Peningkatan Perbandingan Kompresi Aktual, Torsi dan Daya ; upaya untuk meningkatkan Unjuk Kerja Mesin pada sepeda motor Honda GL Pro Neotech.Universitas Muhammadiyah Magelang [10] Utomo, Adi Saputro. 2007. Analisa Pengaruh Durasi Camshaft Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Honda Supra X 125 Tune Up Road Race. Skripsitidak diterbitkan. Surabaya: FTI UK Petra. 25