BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
POLA HUBUNGAN HUKUM ANTARA PT. SARANA SURAKARTA VENTURA DENGAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA SERTA PERLINDUNGAN DALAM PEMBERIAN MODAL VENTURA

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dari

PENDAHULUAN. pembangunan tersebut disediakan oleh lembaga perbankan. Akan tetapi dewasa

Definisi MODAL VENTURA. Syarat-syarat Modal Ventura 30/10/2016

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yang menganut Negara welfare state yaitu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperluas. Secara konvensional dana yang diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang. menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari,

EFEKTIVITAS PENYALURAN PEMBIAYAAN MODAL VENTURA SEBAGAI ALTERNATIF MODAL BAGI UMKM *

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN, PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DAN WANPRESTASI. 2.1 Pengertian dan Dasar Hukum Lembaga Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahap permulaan usaha maupun pada tahap pengembangan. usaha yang dilakukan oleh perusahaan, permodalan merupakan faktor

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut SK Menkeu No / KMK.013 / 1988 Lembaga Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi dapat tetap berproduksi. Pada dasarnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Modal ventura sebagai lembaga pembiayaan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERUSAHAAN PASANGAN USAHA DALAM PEMBIAYAAN MODAL VENTURA TERHADAP USAHA KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan ini, maka banyak lembaga pembiayaan (finance) dan bank (bank

BAB I PENDAHULUAN. usaha kreatif dan inovatif yang mempunyai prospek nilai ekonomi yang cukup tinggi, namun

BAB II MODAL VENTURA SEBAGAI SALAH SATU LEMBAGA PEMBIAYAAN. Lembaga pembiayaan merupakan lembaga keuangan bersama-sama

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

ASPEK HUKUM PERUSAHAAN MODAL VENTURA SEBAGAI SALAH SATU LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang teknologi telah memacu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. digencar-gencarkan adalah ekonomi kreatif dalam kata lain adalah Usaha

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. produk dan ragam yang dihasilkan dan yang menjadi sasaran dari produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB II TINJAUAN UMUM LEMBAGA PEMBIAYAAN, JAMINAN PADA LEMBAGA PEMBIAYAAN, DAN PEMBIAYAAN MELALUI MODAL VENTURA

Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam hal pembangunan. dan perkembangan perekonomian negara, karena fungsi utama dari lembaga

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berupa membayarkan sejumlah harga tertentu. mencukupi biaya pendidikan dan lainnya.

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia dari tahun-ketahun

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

STIE DEWANTARA Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. nasional, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dilakukan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Para pelaku ekonomi

S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KONTRAK PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN STATUS MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulhay, Marhainis. Hukum Perdata Materil, Jakarta: PT. Prasnya Paramita,

I. PENDAHULUAN. Kehadiran bank sebagai penyedia jasa keuangan berkaitan dengan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Bank adalah salah

Penerapan Klausula Baku Dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat terbuka, perdagangan sangat vital bagi upaya untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

1. Pendahuluan PERUSAHAAN MODAL VENTURA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN BAGI USAHA, KECIL, MENENGAH, DAN MIKRO. Tri Setiady. 1.

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Bank (Bank Financial Institution) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DEPOSITO SEBAGAI JAMINAN KREDIT. pengertian hukum jaminan. Menurut J. Satrio, hukum jaminan itu diartikan peraturan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kondisi masyarakat dewasa ini membeli suatu benda

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pembiayaan (financing institution) merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan. Bank sebagai lembaga keuangan ternyata tidak cukup mampu untuk

PENYERTAAN MODAL DAN BANTUAN MANAJEMEN OLEH PERUSAHAAN MODAL VENTURA DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

III. METODE PENELITIAN

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA & KONSEP SYARIAH. Oleh : Feni Fasta, SE, M.Si

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam perkembangan dunia perbankan hingga beberapa tahun

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Analisis yuridis..., Liana Maria Fatikhatun, FH UI., 2009.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga meningkatkan pula pendapatan perkapita masyarakat, walaupun. pemerintah untuk bersungguh sungguh mengatasinya agar tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan dalam usaha untuk memperoleh data yang akurat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan urusan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Dalam Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2009 menjelaskan bahwa lembaga pembiayaan sebagai badan usaha uang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga pembiayaan merupakan salah satu bentuk usaha yang mempunyai peran sangat penting dalam pembiayaan. Kegiatan lembaga pembiayaan ini dilakukan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan surat sanggup bayar. Oleh karena itu, lembaga pembiayaan juga berperan sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang perekonomian nasional. 1 Menurut Pasal 2 Peraturan Presiden RI No. 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan, lembaga pembiayaan itu sendiri meliputi perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, perusahaan pembiayaan infrastruktur. Kegiatan usaha yang dilakukan dalam masing masing jenis perusahaan berbeda. Salah satu lembaga pembiayaan yang dapat menjadi pilihan kalangan bisnis adalah perusahaan modal ventura. Sejak awal diperkenalkannya pembiayaan melalui modal ventura, pembiayaan ini mempunyai dua dimensi utama, yaitu dimensi bisnis dan 1 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, 2000, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Bandung : Citra Aditya Bakti, hal. 5. 1

2 dimensi sosial. Modal ventura berdimensi bisnis artinya kegiatan pembiayaan melalui nodal ventura bertujuan untuk memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan modal ventura. Modal ventura berdimensi sosial artinya bantuan pembiayaan dan manajemen melalui modal ventura diarahkan juga untuk membantu usaha kecil yang sedang mengalami kesulitan modal dalam kegiatan usahanya. 2 Perusahaan modal ventura merupakan badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan / penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan (investee company) usaha untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan / atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Dalam investasi modal ventura biasanya juga memiliki suatu resiko yang tinggi namun memberikan imbalan hasil yang tinggi pula. Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan managerial dan teknikal. Menurut Dr. Neil Cross yang dimaksud dengan modal ventura adalah suatu pembiayaan yang mengandung risiko, biasanya dilakukan dalam bentuk partisipasi modal terhadap perusahaan perusahaan yang mempunyai potensi berkembang yang tinggi. Dan perusahaan modal ventura menyediakan beberapa nilai tambah dalam bentuk masukan manajemen dan memberikan kontribusinya terhadap keseluruhan strategi perusahaan yang bersangkutan. Risiko yang relatif tinggi ini akan dikompensasikan dengan kemungkinan hasil 137. 2 Y. Sri Susilo, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat, hal.

3 yang tinggi pula, yang biasanya didapatkan melalui keuntungan yang didapat dari hasil penjualan dan penanaman modal yang bersifat jangka menengah. 3 Berdasarkan ketentuan yang ada dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal Ventura, tujuan dari adanya pembiayaan modal jenis ini antara lain : 4 1. Pelaksanaan pendirian atau pembentukan suatu perusahaan baru; 2. Membantu perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam pengembangan usahanya terutama pada tahap awal; 3. Membantu perusahaan pada tahp pengembangan suatu produk atau pada tahap mengalami kemunduran; 4. Merealisasikan suatu gagasan menjadi produk terutama produk teknologi yang siap dipasarkan tanpa bergabung dari pembiayaan kredit bank; 5. Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri; 6. Mengembangkan proyek penelitian dan pengembangan (research anf development); 7. Mengembangkan teknologi baru dan alih teknologi 8. Mengalihkan kepemilikan suatu perusahaan. Dalam modal ventura, bantuan yang diberikan perusahaan modal ventura dengan perusahaan pasangan usaha dapat meliputi dua hal, yaitu finansial dan manajemen. Sebagaimana halnya dengan pembiayaan lainnya, maka dalam hal kegiatan pembiayaan modal ventura sendiri perlu didahului dengan suatu 3 O.P. Simorangkir, 2004, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor: Ghalia Indonesia, hal. 170 4 Ahmad Muliadi, 2013, Hukum Lembaga Pembiayaan Cet. 1, Jakarta : Akademia Pustaka, Hal. 142.

4 perjanjian dari pihak perusahaan modal ventura dengan perusahaan pasangan usaha. Dalam perusahaan modal ventura sendiri kegiatan usaha yang melakukan usaha pembiayaan / penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan / atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Modal ventura secara teoritis merupakan sahabat usaha kecil menengah dalam menjalankan usahanya, karena modal ventura memberikan investasi bukan dalam bentuk kredit maupun pinjaman, tetapi dalam bentuk investasi modal. Pemerintah juga mengupayakan modal ventura untuk dapat alternatif pembiayaan ditujukan kepada perusahaan kecil atau masih baru, tetapi berpotensi besar untuk berkembang dan prospek cerah, bidang teknologi atau nonteknologi, atau usaha yang mengandung terobosan baru. Perusahaan ini sulit memperoleh kredit perbankan. 5 Dalam penyaluran dananya perusahaan modal ventura melakukan dengan cara langsung dalam bentuk penyertaan saham pada perusahaan pasangan usaha dan pendirian perusahaan baru, serta penyertaan tidak langsung dimana menggunakan instrument pembiyaaan obligasi konversi dan pola partisipasi terbatas/bagi hasil. 6 Adapun penyertaan modal dalam bentuk partisipasi terbatas/bagi hasil (Profit Sharing) merupakan bentuk penyertaan oleh perusahaan modal ventura yang didasarkan pada prinsip prinsip bagi hasil dari keuntungan yang 5 Abdulkadir Muhammad, Rilda Muniarti, Op.Cit., Hal. 8. 6 Munir Fuady, 2012, Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktik Cetakan ke XI, Bandung: PT Citra Aditya, Hal. 76.

5 diperoleh dari usaha yang dibiayai oleh karena itu hal hal yang perlu diperhatikan dalam bentuk pembiayaan ini adalah kewenangan bertindak pihak yang mewakili perusahaan pasangan usaha, objek usaha serta jaminan atas pemberian bantuan dana dan perlindungan hokum perusahaan pasangan usaha dalam kedudukannya sebagai konsumen pemakai jasa perusahaan modal ventura. Pola bagi hasil ini merupakan instrument pembiayaan yang dimodifikasi untuk menjembatani kendala pembiayaan bagi badan usaha yang belum berbadan hukum, terutama usaha kecil. 7 Sistem bagi hasil yang berkembang di Indonesia pada prinsipnya tidak berbeda dengan pemberian pinjaman dari perusahaan modal ventura kepada perusahaan pasangan usaha. Secara tidak langsung dengan diterapkannya perjanjian perusahaan modal ventura dengan perusahaan pasangan usaha dengan prinsip bagi hasil, mengikis karakteristik modal ventura sebagai investasi dengan risiko tinggi karena perusahaan modal ventura tidak mendapatkan jaminan dari perusahaan pasangan usaha, sedangkan dalam perjanjian bagi hasil dimungkinkan untuk dicantumkan klausul jaminan. Prinsip bagi hasil yang menggunakan agunan/jaminan dalam investasinya berarti mengurangi risiko yang seharusnya ditanggung perusahaan modal ventura dan terjadi pelimpahan risiko kepada perusahaan pasangan usaha. Syarat syarat yang Top of For lazim diperjanjikan dalam perjanjian pemberian modal ventura, antara lain : 8 7 Dahlan Siamat, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Hal. 343 8 Hasanuddin Rahman, 2003, Segi segi & Manajemen Modal Ventura, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Hal. 119.

6 a. Suku bunga atau besarnya presentase bagi hasil dari modal ventura yang diberikan; b. Jangka waktu penggunaan modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha; c. Cara cara pengembalian modal ventura dari perusahaan pasangan usaha kepada perusahaan modal ventura; d. Jaminan atau agunan atas pemberian modal ventura tersebut; e. Biaya yang harus dikeluarkan dan menjadi tanggungan perusahaan pasangan usaha; f. Asuransi jiwa kerugian g. Bantuan manajemen atau keikutsertaan pihak perusahaan modal ventura ke dalam manajemen / operasional perusahaan pasangan usaha, dan sebagainya termasuk di dalamnya syarat yang bisasa disebut juga sebagai syarat syarat positif covenant dan negative coventant seperti halnya dengan pemberian kredit oleh bank kepada debiturnya dan atau perusahaan leasing kepada lessee. Syarat syarat tersebut dimasukkan dalam pasal pasal perjanjian pemberian modal ventura. Perjanjian dilakukan dengan melaksanakan isi dari perjanjian yang telah disepakati dan dibuat oleh para pihak. Isi perjanjian merupakan ketentuan ketentuan dan syarat syarat yang berisi hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Dalam hal ini dicerminkan asas kebebasan berkontrak, yakni seberapa jauh pihak pihak dapat mengadakan perjanjian, hubungan apa saja yang terjadi diantara mereka dan sampai sejauh mana hukum yang mengatur hubungan antara mereka.

7 Dalam pelaksanaan pemberian bantuan pembiayaan perlu dilakukan kesepakatan atau perjanjian antara perusahaan modal ventura dengan perusahaan pasangan usaha untuk diberikan penyertaan modal. Namun, pada kenyataannya dalam perjanjian pembiayaan tidak dilakukan dalam bentuk penyertaan modal, melainkan dapat dikategorikan sebagai perjanjian pemberian pinjaman / kredit, bahkan dipersamakan dengan kredit perbankan namun pada dasarnya tetap tidak menghilangkan ciri khas modal ventura seperti negara asalnya hal tersebut dikarenakan terkait dengan masalah sumber daya manusia, sumber dana, budaya bisnis masyarakat, motif bisnis perusahaan modal ventura dan minimnya peraturan perundangan undangan. Dari beberapa hal yang penulis sampaikan diatas, maka penulis akan memfokuskan penelitian dan dituangkan dalam skripsi dengan judul Analisis Perjanjian Kegiatan Modal Ventura Prinsip Bagi Hasil Antara Perusahaan Ventura Dengan Perusahaan Pasangan Usaha. B. Rumusan Masalah 1. Hal hal apa saja yang diatur dalam perjanjian kegiatan modal ventura prinsip bagi hasil antara PT Sarana Surakarta Ventura dengan Perusahaan pasangan usaha? 2. Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan PT Sarana Surakarta Ventura terhadap Perusahaan pasangan usaha dihubungkan dengan proses perjanjian kegiatan modal ventura prinsip bagi hasil?

8 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hal hal apa saja yang diatur dalam perjanjian kegiatan modal ventura prinsip bagi hasil antara PT Sarana Surakarta Ventura dengan Perusahaan pasangan usaha. 2. Untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan PT Sarana Surakarta Ventura terhadap Perusahaan pasangan usaha dihubungkan dengan proses perjanjian kegiatan modal ventura prinsip bagi hasil. D. Manfaat Penelitian Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Diharapkan dalam hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat mengenai hal hal yang terdapat dalam perjanjian kegiatan modal ventura prinsip bagi hasil antara PT Sarana Surakarta Ventura dengan Perusahaan pasangan usaha. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan pengetahuan bagi penulis mengenai perlindungan hukum yang diberikan PT Sarana Surakarta Ventura terhadap Perusahaan pasangan usaha dihubungkan dengan proses perjanjian kegiatan modal ventura prinsip bagi hasil. b. Untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat umum dalam hal kegiatan usaha pembiayaan.

9 E. Kerangka Pemikiran Lembaga Pembiayaan Leasing Factoring Usaha Kartu Kredit Pembiayaa n Konsumen Modal Ventura Perdagang an Surat Berharga Penyertaan Secara Langsung Penyertaan Secara Tidak Langsung Equity Financing Mendirikan Perusahaan Baru Semi Equity Financing Bagi Hasil Perjanjian Pemberian Modal Ventura

10 F. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematik untuk menemukan informasi ilmiah dan atau teknologi yang baru. Pada dasarnya pemahaman penelitian mengarahkan pada suatu kegiatan terencana dengan menggunakan metode ilmiah guna menelusuri dan menemukan kebenaran atau ketidakbenaran suatu gejala atau fenomena. 9 Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Metode Pendekatan Penelitian ini didasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif, yaitu pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori teori, konsep konsep, asas asas hukum serta peraturan perundang undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian hukum yang dimaksudkan untuk menggambarkan sedetail mumgkin tentang suatu keadaan secara subjektif. Sehingga mampu memecahkan masalah yang akan dikaji. 3. Lokasi Penelitian Dengan penelitian ini penulis mengambil lokasi di PT Sarana Surakarta Ventura yang terletak di Jalan M. Saleh Werdisastro Nomor 1, Stabelan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, 57133. Pemilihan lokasi ini 9 Meray Hendrik Mezak, Jenis, Metode, Pendekatan Dalam Penelitian Hukum, Law Review Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Vol. V, Maret 2006, Hal. 86.

11 darena dengan pertimbangan bahwa sumber data lokasi tepat dengan penelitian yang akan dikaji berkaitan dengan PT Sarana Surakarta Ventura dalam melakukan kegiatan usaha pembiayaan. 4. Jenis Data a. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian perjanjian kegiatan usaha pembiayaan. Data ini diperoleh dari penelitian di perusahaan ventura di Surakarta yaitu PT. Sarana Surakarta Ventura yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji. b. Data Sekunder Data yang diambil dari bahan pustaka yang terdiri dari tiga sumber bahan hukum, yaitu: 1) Bahan Hukum Primer Bahan hukum yang berasal dari analisa perjanjian kegiatan modal ventura serta peraturan perundang undangan serta peraturan lain yang berlaku mengenai penelitian ini. 2) Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum yang merupakan literatur literatur yang berkaitan dengan perjanjian pembiayaan modal ventura. 3) Bahan Hukum Tersier Bahan hukum yang menguatkan dan memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan baham hukum tersier yaitu berupa kamus hukum dan bahan dari media internet. 5. Metode Pengumpulan Data

12 Metode pengumpulan data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini menggunakan cara sebagai berikut: a. Studi Lapangan Studi lapangan ini adalah teknik pengumpulan data secara langsung pada objek yang diteliti di PT. Sarana Surakarta Ventura. b. Studi Kepustakaan Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mencari, mempelajari peraturan perundang undanganan dan bahan hukum lainnya yang mendukung dengan materi penelitian ini. 6. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan cara menguraikan data yang diolah secara rinci kedalam bentuk kalimat kalimat. Kemudian pembahasannya akan ditarik kesimpulan dengan cara berfikir yang didasarkan fakta fakta. G. Sistematika Penelitian Untuk mempermudah dalam mempelajari penjabaran isi dari penelitian ini dan dapat memberikan gambaran mengenai penelitian ini, maka penulis akan memberikan gambaran secara garis besarnya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Kerangka Pemikiran

13 F. Metode Penelitian G. Sistematika Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Lembaga Pembiayaan 1. Pengertian dan Tujuan Lembaga Pembiayaan 2. Dasar Hukum Lembaga Pembiayaan 3. Jenis - jenis Lembaga Pembiayaan B. Tinjauan Umum Tentang Modal Ventura 1. Pengertian Modal Ventura 2. Manfaat Modal Ventura 3. Sumber Dana Modal Ventura 4. Mekanisme Modal Ventura 5. Bentuk Pembiayaan Modal Ventura 6. Bentuk Kesepakatan Modal Ventura C. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Pembiayaan 1. Pengertian Perjanjian 2. Asas asas Dalam Perjanjian 3. Syarat Sahnya Perjanjian 4. Unsur unsur Perjanjian 5. Hubungan Hukum Dalam Perjanjian BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hal Hal Apa Saja Yang Diatur Dalam Perjanjian Kegiatan Modal Ventura Prinsip Bagi Hasil Antara PT Sarana Surakarta Ventura Dengan Perusahaan Pasangan Usaha

14 B. Perlindungan Hukum Yang Diberikan PT Sarana Surakarta Ventura Terhadap Perusahaan Pasangan Usaha Dihubungkan Dengan Proses Perjanjian Kegiatan Modal Ventura Prinsip Bagi Hasil BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Penutup DAFTAR PUSTAKA