BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menjalin hubungan. Artinya bahasa memiliki peranan penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. media yang mendukung komunikasi suatu kelompok pada abad ini menandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

ANALISIS WACANA KELUHAN DALAM BAHASA JAWA STUDI KASUS WARGA DESA BANGSRI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mencari informasi. Di era globalisasi saat ini dan. saat ini adalah media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki tataran tertinggi yang lebih luas cakupannya dari

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat terlaksana dengan bahasa sebagai media perantaranya. Bahasa dalam hal ini

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, ataupun alat pendapat. Alat

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan,

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Selain itu, bahasa juga merupakan wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan. Artinya bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi, sehingga bahasa mempunyai cabang ilmu yang mempelajari kaitan bahasa dan komunikasi secara mendalam yaitu cabang ilmu pragmatik. Kajian pragmatik menurut Wijana dan Rohmadi (2009: 4) adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Kajian pragmatik lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan wacana tuturnya. Belajar bahasa melalui pragmatik ialah bahwa seseorang dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan dalam suatu wacana, asumsi, maksud dan tujuan, dan jenis-jenis tindakan yang diperlihatkan ketika sedang berkomunikasi. Istilah wacana dipergunakan untuk mencakup bukan hanya percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di muka umum, tulisan serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan teks lainnya. 1

2 Berdasarkan saluran yang digunakan dalam komunikasi, wacana dapat dibedakan menjadi wacana tulis dan wacana lisan. Wacana tulis adalah teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam bahasa tulis. Wacana teks dapat ditemukan dalam bentuk buku, berita koran, artikel, makalah, dan sebagainya. Teks lisan sebagai rangkaian kalimat yang di transkip dari rekaman bahas lisan misalnya percakapan, khotbah, dan siaran langsung di radio atau televisi (Rani, dkk., 2006: 26). Wujud wacana dibangun oleh unsur-unsur yang saling menunjukkan hubungan klausa. Setiap unsur dalam wacana tidak akan memiliki makna yang jelas tanpa adanya hubungan dengan unsur lain, dalam kesatuan struktur wacana pada umumnya wacana yang baik keserasian hubungan antara unsurunsur yang lain atau yang sering disebut kohesi serta pertautan makna atau koherensi. Istilah koheresi mengacu pada hubungan antarbagian dalam sebuah teks yang ditandai oleh penggunaan unsur bahasa sebagai pengikatnya. Isi pesan dalam sebuah kalimat biasanya berupa makna yang ingin disampaikan. Pesan yang terdapat dalam wacana dapat diterima oleh masyarakat dengan baik apabila wacana tersebut benar-benar persuasif, pesan wacana tersebut menarik dan memiliki kesanggupan menimbulkan sugesti pada penerima pesan wacana yang selalu berusaha meyakinkan pembaca terhadap isi wacana. Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal umum adalah propaganda yang dilakukan oleh golongan-golongan atau badan-badan tertentu, iklan-iklan dalam surat kabar, majalah, atau media masa lainnya selebaran-selebaran,

3 kampanye lisan, dan sebagainya. Semua bentuk persuasi tersebut biasanya mempergunakan pendekatan emotif, yaitu berusaha membangkitkan dan merangsang emosi para pembaca persuasi selalu bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain. Ia berusaha agar orang lain dapat menerima dan melakukan sesuatu yang diinginkan. Untuk menerima atau melakukan sesuatu yang diinginkan, perlu diciptakan sesuatu dasar yaitu dasar kepercayan. Sesuai dengan pendapat Keraf (2004: 118) bahwa persuasi itu sendiri adalah suatu usaha untuk menciptakan kesesuaian kesepaktan melalui kepercayaan. Orang yang menerima persuasi akan turut puas dan gembira karena ia tidak menerima keputusan itu berdasarkan ancaman. Selanjutnya untuk mengungkapkan isi pesan dalam wujud wacana, penutur menggunakan beberapa macam media untuk menyampaikan pesannya kepada mitra tutur. Salah satu media yang digunakan adalah media elektronik, diantaranya adalah internet. Penggunaan internet menunjukan peningkatan setelah adanya media sosial Facebook ataupun Twiter. Sekarang rata-rata setiap orang harus menyempatkan diri untuk melihat dan membuka accountnya. Media sosial digunakan sebagai forum komunikasi antar penggemar klub sepakbola (supporter). Perkembangan supporter sepakbola, mereka tidak hanya datang ke stadion untuk mendukung tim kesayangannya saat bertanding, akan tetapi merekapun lebih bisa menjaga kekompakan antara sesama supporter dengan membentuk komunitas-komunitas sepakbola. Sekarang ini ada begitu banyak komunitas sepakbola, baik untuk penggemar

4 club luar negeri maupun untuk club dalam negeri. Misalnya, Interisti Indonesia untuk penggemar Inter Milan, Milanisti untuk penggemar AC Milan, Liverpool Fans Club untuk penggemar Liverpoool, United Indonesia untuk penggemar Manchester United dan masih banyak lagi. Komunitas-komunitas pecinta klub sepakbola Eropa di Indonesia dikenal begitu fanatik terhadap klub bola yang dicintai. Terbukti dengan terbentuknya organisasi besar yang menampung / memberi wadah bagi para pencinta bola khususnya klub-klub Eropa. Maka dari itu, di Indonesia sendiri mempunyai organisasi terbesar yang bertujuan untuk menampung semua komunitas sepakbola khususnya liga-liga Eropa. Komunitas-komunitas pecinta klub-klub Eropa mudah ditemukan dengan melakukan pencarian di situs-situs sport atau media sosial. Media sosial ini kemudian dimanfaatkan oleh para pecinta sepakbola untuk membuat komunitas. Menurut Hermawan (2008: 41), komunitas adalah: sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Fungsi komunitas ini adalah untuk membangun komunikasi, media berbagi informasi, dan lainnya bagi sesama pendukung MU. Para pecinta klub sepakbola asal Inggris, Manchester United (MU) bergabung dalam komunitas MU Fans Club. Di Solo komunitas ini dinamakan MU FC Solo. Komunitas MU FC kemudian membentuk grup Facebook MU FC Solo. Melalui grup ini

5 para anggota dapat berbagi informasi, jual beli jersey (kostum) MU, dan bentuk komunikasi lainya. Jumlah anggota komunitas fans MU di Solo pada awal pembentukannya yaitu pada Nopember 2006 adalah hanya sebanyak 83 orang, sedangkan pada saat ini jumlah anggota komunitas mencapai 3.162 orang. Meningkatnya jumlah anggota komunitas fans MU memperlihatkan bahwa proses mempengaruhi orang lain atau membuat perilaku orang lain sesuai dengan keinginan sudah berhasil. Komunikasi persuasif adalah suatu proses mempengaruhi orang lain atau membuat perilaku orang lain berubah sesuai dengan keinginan dengan menggunakan komunikasi. Begitu juga dengan komunikasi persuasif komunitas fans MU di Solo dalam merekrut fans-fans baru. Media yang digunakan oleh komunitas fans MU di Solo adalah media sosial dan media massa. Media sosial merupakan sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lainnya yang dilakukan secara online. Media sosial yang digunakan oleh komunitas fans MU adalah mulai dari Facebook, Twitter hingga Blackberry Messanger (BBM). Komunitas fans MU mengirimkan pesan yang berisi informasi kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mengajak dan menghimbau wanita berjilbab melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, maupun blackberry messenger untuk mengajak bergabung dengan komunitas, bertukar informasi, ataupun ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

6 Komunikasi yang dijalin antar anggota komunitas MU di Solo terlihat akrab dan intens dalam membahas suatu topik tertentu. Pembaca dapat menemukan banyak berbagai jenis wacana di dalam komunikas antar anggota komunitas MU, seperti salah satunya wacana persuasi. Wacana persuasif dalam internet bersifat ajakan dengan mengungkapkan pesan melalui cara nonverbal untuk memperoleh respon tertentu dari pembaca. Persuasi selalu bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain. Oleh sebab itu pembuat para anggota komunitas berusaha membujuk agar orang lain dapat menerima dan melakukan sesuatu yang diinginkan oleh anggota komunitas. Wacana persuasif bersifat ajakan atau nasihat, biasanya ringkas dan menarik, serta bertujuan untuk mempengaruhi secara kuat pada pembacaatau pendengar agar melakukan nasihat atau ajakan tersebut (Sumarlam, 2010: 19-20). Wacana persuasif dalam internet sangat menarik karena tuturannya bersifat ajakan, nasihat, mempengaruhi, dan meyakinkan para anggota komunitas dan pembaca lainnya. Dengan begitu angggota komunitas merasa tertarik dan penasaran untuk mencari tahu isi dari tuturannya. Oleh karena itu, penelitian untuk melakukan kajian terhadap wacana persuasi pada komunitas MUFC di Solo. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui wujud bahasa yang digunakan dan isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasif tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian dengan judul: Analisis Wacana Persuasif pada Media Sosial Komunitas Fans Manchester United (MU) di Solo.

7 B. Pembatasan Masalah Agar penelitian berjalan secara terarah dalam hubungannya dengan pembahasan permasalahan maka diperlukan pembatasan permasalahan. Pembatasan ini setidaknya memberikan gambaran ke mana arah penelitian dan memudahkan peneliti dalam menganalisis permasalahan yang sedang diteliti. Pembatasan ini setidaknya memberi batasan gambaran kemana arah penelitian dan mempermudah penelitian dalam menganalisis permasalahan yang akanditeliti. Masalah dalam penelitian ini terbatas pada wujud bahasa dan isi pesan yang terkandung pada wacana persuasif pada komunitas fans MU di Solo. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini ada dua masalah yang perlu dibahas. 1. Bagaimanakah wujud wacana persuasif pada media sosial komunitas fans MU di Solo? 2. Bagaimanakah isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasif pada media sosial komunitas fans MU di Solo? D. Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah di atas, maka ada dua tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini. 1. Untuk mengetahui wujud wacana persuasif pada media sosial komunitas fans MU di Solo

8 2. Untuk mengetahui isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasif pada media sosial komunitas fans MU di Solo E. Manfaat Penelitian Ada dua manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis maupun manfaat praktis. 1. Manfaat teoretis Sebagai tambahan pengetahuan dalam pengembangan bahasa pada umumnya dan ilmu wacana pada khususnya 2. Manfaat praktis a. Dapat digunakan sebagai bahan kajian linguistik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang wacana persuasif dan pemakaiannya b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengembangan ilmu bahasa, khususnya yang berhubungan dengan wacana persuasif c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam pengembangan materi pembelajaran bahasa Indonesia d. Sebagai bahan perbandingan dan acuan terhadap penelitian yang relevan. F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, berisi yang meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. Bab

9 II Tinjauan Pustaka berisi landasan teori yang memaparkan kajian pragmatik, wacana, wacana persuasif, dan komunitas. Bab III metode penelitian meliputi bentuk penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan.bab IV hasil penelitian, berisi hasil penyajian dari analisis data yang akan menjabarkan data-data yang telah terkumpul, kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ada sebelumnya. Bab V penutup, berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian tersebut.