Perancangan Sistem Kontrol Temperatur dan Kelembaban Tanah pada Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

Perancangan Sistem Pendingin Air Menggunakan Elemen Peltier Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Sistem Monitoring dan Kontrol Rumah Kaca berbasis Arduino, LabView dan Antarmuka Web

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

ANALISIS PEMANFAATAN DUA ELEMEN PELTIER PADA PENGONTROLAN TEMPERATUR AIR

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN PENGUKURAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti

INKUBATOR PENETAS TELUR OTOMATIS MEMAKAI LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA RUANG PENGERING

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengembangan Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS) Berbasis Mikrokontroler Dengan Beberapa Variasi Bentuk Sensor Konduktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang

STUDI PENGONTROL TEMPERATUR MOTOR DC UNTUK MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KECEPATAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

RANCANG BANGUN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENTAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMASI PENYALAAN LAMPU RUANG KULIAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN DETEKTOR PIR PARADOX-465

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK

MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PADA PROSES FERMENTASI TEMPE SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Rancang Bangun Alat Ukur Getaran Mesin Sepeda Motor Menggunakan Sensor Serat Optik

OTOMATISASI PENGENDALIAN SUHU PADA GREENHOUSE

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI SUHU INKUBATOR TELUR AYAM BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Skripsi

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGONTROL TEMPERATUR CAMPURAN AIR DENGAN LOOK-UP TABLE BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ABSTRAK

Sistem kendali suhu menggunakan sensor DS18B20 pada inkubator bayi

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data dan Pengendalian Suhu Pada Rumah Kaca Menggunakan Pengendali Tipe PID Berbasis Mikrokontroler AT89S51 ABSTRACT

SISTEM OTOMATIS PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT 89S51 DAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI MELALUI JARINGAN RS 485

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN OTOMATIS DENGAN MULTISENSOR AUTOMATIC LIGHTING SYSTEMWITH MULTISENSOR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Rancang Bangun Sisteem Monitoring dan Pengendalian Suhu Pada Inkubator Bayi Berbasis Fuzzy logic

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

PERANCANGAN DAN REALISASI PEMANAS AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. unggas untuk mewujudkan beternak itik secara praktis. Dahulu saat teknologi

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

Fakta.

BAB I PENDAHULUAN. berkisar 50% - 100%,[1] sehingga Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL BAHAN BAKAR PADA TUNGKU PERAPIAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor Berbasis Mikrokontroler ATmega328 Menggunakan Metode Penginderaan Berat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa yang paling sederhana, home automation atau otomatisasi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Transkripsi:

Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 ISSN 2302-8491 Perancangan Sistem Kontrol Temperatur dan Kelembaban Tanah pada Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Ayu Afifah Al-Farzaq *, Wildian Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Padang, 25163, Indonesia * *ayuafifah9489@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan perancangan sistem kontrol temperatur dan kelembaban tanah pada rumah kaca berbasis mikrokontroler Arduino Uno. Sensor yang dipakai dalam penelitian ini yaitu sensor LM35 dan Soil Moisture YL-69 sebagai pendeteksi temperatur dan kelembaban tanah. Temperatur dan kelembaban yang terdeteksi ditampilkan pada LCD 2x16 karakter. Sistem kontrol menggunakan kontrol on/off untuk menghidup-matikan relai yang terhubung pada lampu pijar sebagai sumber panas, kipas sebagai pendingin dan pompa air untuk mengalirkan air pada penyiraman. Nilai temperatur yang diinginkan diatur dengan push button dan ditampilkan pada LCD. Uji akhir alat memperlihatkan bahwa alat ini mampu mengontrol temperatur dan kelembaban tanah di dalam rumah kaca. Rentang temperatur dan kelembaban tanah yang diuji berturut-turut adalah antara 27 o C-31 o C dan 10%-50%. Kata kunci: Rumah kaca, kontrol on/off, LM35, Soil Moisture YL-69, Arduino Uno ABSTRACT Design of temperature and soil moisture control system in greenhouse based on microcontroller Arduino Uno has been conducted. The system used LM35 and YL-69 type Soil Moisture sensor as a detector of temperature and soil moisture. Temperature and soil moisture value which were detected are displayed on the 2x16 characters LCD. Control system using on-off control to switch on/off the relay which were connected to incandescent lamp as a heat source, fan as a cooler and water pump to drain the water in the watering. Desired temperature value is set by a push button, and this value is also displayed in the LCD. The final test shows that the system is able to control the temperature and soil moisture in greenhouse. The range of temperature and soil moisture were tested is between 27 o C-31 o C and 10%-50% respectively. Keywords: Greenhouse, on off control, LM35, Soil Moisture YL-69, Arduino Uno I. PENDAHULUAN Rumah kaca (greenhouse) merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk budidaya tanaman. Stuktur bangunan rumah kaca dibuat menggunakan bahan yang tembus cahaya agar terbentuk iklim mikro di dalam rumah kaca yang berbeda dengan parameter iklim di sekitarnya. Terbentuknya iklim mikro di dalam rumah kaca ini terjadi karena radiasi cahaya tampak dari matahari yang masuk ke rumah kaca akan diubah menjadi radiasi inframerah yang sebagian tidak dapat keluar dari rumah kaca, sehingga temperatur di dalam rumah kaca menjadi lebih hangat. Tingginya temperatur di dalam dibandingkan dengan di luar rumah kaca inilah yang disebut sebagai efek rumah kaca (Bot, 1983). Terjaganya temperatur di dalam rumah kaca dibandingkan dengan sekitarnya membuat pertumbuhan tanaman yang ditanam di rumah kaca menjadi lebih optimal. Namun untuk daerah beriklim tropika basah seperti di Indonesia, tingginya temperatur udara di dalam rumah kaca dapat mencapai tingkat yang memicu stres pada tanaman. Tingginya kelembaban udara juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena merangsang pertumbuhan jamur yang menimbulkan penyakit pada tanaman (Alahudin, 2013). Beberapa penelitian tentang teknologi rumah kaca telah dilakukan antara lain oleh Irawan (2011), yang membuat aplikasi fuzzy pada pengaturan rumah kaca tanaman dataran tinggi. Hasilnya pengaturan temperatur yang dikondisikan seperti dataran tinggi hanya bisa mencapai kisaran 25 o C sampai 27 o C, nilai temperatur ini ditampilkan pada LCD dan komputer. Penelitian selanjutnya oleh Gunardi dan Firmansyah (2013), yang membuat sistem kontrol temperatur rumah kaca berbasis mikrokontroller AT89S51. Alat ini dapat mengontrol temperatur rumah kaca antara 31 o C sampai dengan 38 o C, dan nilai temperaturnya ditampilkan di LCD. Penelitian lainnya oleh Naa dkk. (2015) yang membuat sebuah alat monitoring dan 113

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 kontrol rumah kaca berbasis Arduino, LabView dan Antarmuka Web. Hasilnya alat yang dibuat dapat memonitoring nilai temperatur, kelembaban udara, kelembaban tanah, indeks UV, serta intensitas cahaya di dalam dan di luar rumah kaca dengan menggunakan 7 buah sensor. Data sensor dapat diamati secara offline dengan LabView. Ketiga penelitian tersebut di atas menitikberatkan perancangan sistem yang ditujukan untuk pengontrolan temperatur tertentu yang tidak dapat diatur dan bekerja secara otomatis. Untuk itu, pada penelitian ini dibuat perancangan sistem kontrol temperatur dan kelembaban tanah pada rumah kaca berbasis mikrokontroler Arduino Uno. Rancangan alat ini menggunakan LM35 sebagai sensor temperatunya dan Soil Moisture sebagai sensor kelembaban tanahnya. Rentang temperatur dan kelembaban tanah yang diuji pada penelitian ini berturutturut adalah antara 27 o C-31 o C dan 10%-50%. Perancangan ini diharapkan dapat menjadi alat bantu penelitian, konservasi tanaman dan praktikum di Jurusan Biologi dan Jurusan Pertanian. II. METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan ini yaitu LM35, Soil Moisture YL- 69, mikrokontroler Arduino Uno, LCD 2 x 16, lampu pijar, kipas, pompa air, multimeter, termometer, moisturemeter, Personal Computer (PC), relai dan push button. 2.2 Perancangan Diagram Blok Sistem Perancangan sistem kontrol temperatur dan kelembaban tanah pada rumah kaca terdiri dari rangkaian sensor temperatur (LM35), rangkaian sensor Soil Moisture, rangkaian sistem minimum mikrokontroler Arduino, rangkaian LCD dan rangkaian relai. Diagram blok dari perancangan sistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Diagram blok sistem 2.3 Perancangan Rangkaian Keseluruhan Sistem keseluruhan yang dibuat merupakan rangkaian yang akan digunakan agar sistem bekerja secara otomatis. Sistem otomatis ini akan dikontrol oleh kontrol utama mikrokontroler arduino uno yang akan disambungkan dengan sumber tegangan, sensor temperatur, sensor kelembaban, rangkaian push button, rangkaian relai dan rangkaian LCD 2x16. Pada penelitian ini dipakai dua mikrokontroler yang masing-masing untuk pengontrolan temperatur dan kelembaban tanah. Skema rangkaian untuk pengontrolan temperatur dapat dilihat pada Gambar 2 dan skema rangkaian untuk pengontrol kelembaban dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 2 Rangkaian sistem pengontrolan temperatur 114

Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 ISSN 2302-8491 Gambar 3 Rangkaian sistem pengontrolan kelembaban tanah 2.4 Perancangan Perangkat Lunak Sistem Program pada mikrokontroler Arduino Uno dibuat dengan menggunakan bahasa C. Algoritma program pengontrolan sistem yaitu: 1. Pada awal program, diberi input batas atas temperatur (Ta), batas bawah temperatur (Tb), batas atas kelembaban tanah (Ka) dan batas bawah kelembaban tanah (Kb). 2. Kemudian program membaca nilai temperatur dan kelembaban tanah yang terdeteksi oleh sensor LM35 dan Soil Moisture di dalam rumah kaca. 3. Nilai dari temperatur dan kelembaban tanah tersebut ditampilkan pada LCD. 4. Nilai T dibandingkan dengan nilai Ta dan Tb, jika T lebih besar dibanding Ta maka program akan menyalakan kipas dan mematikan lampu melalui relai, jika T lebih kecil dibanding Tb maka program akan menyalakan lampu dan mematikan kipas, sedangkan jika T lebih kecil dari Ta dan lebih besar dari Tb maka program akan menyalakan kipas dan mematikan lampu. 5. Nilai K juga dibandingkan dengan Ka dan Kb, jika nilai K lebih kecil dibandingkan Kb maka program akan mengaktifkan relai untuk menyalakan pompa yang mengalirkan air ke dalam rumah kaca, jika K lebih besar dari Ka maka program akan mematikan relai pada pompa air,sedangkan jika K lebih kecil dari Ka dan lebih besar dari Kb maka pompa air juga akan mati. III. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Hasil Rancangan Alat Sistem kontrol temperatur dan kelembaban tanah pada rumah kaca yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 4. Perancangan rumah kaca ini terdiri dari rangkaian sistem minimum mikrokontroler Arduino, LCD, rangkaian push button, rangkaian relai, LM35, Soil Moisture, lampu pijar, kipas dan pompa air. Gambar 4 Hasil rancangan alat 3.2 Hasil Pengujian Sensor LM35 Pengujian sensor LM35 dilakukan dengan melihat perbandingan antara nilai temperatur yang terbaca pada termometer digital dengan nilai tegangan keluaran pada sensor. Tegangan 115

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 keluaran pada sensor ini dilihat menggunakan multimeter digital. Hasil perbandingan nilai tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. Pada Gambar 5 didapatkan fungsi transfer dari hasil perbandingan antara tegangan keluaran sensor dengan nilai temperatur yaitu y = 9,6939x + 10,428. Fungsi transfer ini menunjukkan bahwa sensitivitas sensor adalah sebesar 9,6939 dan memiliki nilai tegangan offset sebesar 10,428. Nilai regresi yang dihasilkan sensor mendekati 1 yaitu sebesar 0,9962. Nilai ini sudah menunjukkan bahwa hubungan antara tegangan keluaran sensor dengan nilai temperatur pada alat ukur adalah linier. Gambar 5 Hubungan temperatur dengan tegangan keluaran LM35 3.3 Hasil Pengujian Sensor Soil Moisture YL-69 Pengujian sensor Soil Moisture dilakukan dengan memberikan beberapa variasi nilai volume air pada tanah dengan massa 300 g. Data tegangan keluaran sensor diambil menggunakan multimeter digital dan data kelembaban tanah didapatkan dari alat ukur kelembaban tanah yaitu Moisture Meter Lutron MS-7003. Teknis pengambilan data dilakukan pada sampel tanah yang sama. Hasil perbandingan data tegangan keluaran sensor dengan nilai kelembaban tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Berdasarkan Gambar 6 didapatkan hasil fungsi transfer antara tegangan keluaran sensor Soil Moisture dengan nilai kelembaban tanah pada alat ukur yaitu y = 0,03581x + 0,9736 dimana x merupakan nilai kelembaban tanah dan y adalah keluaran dari sensor kelembaban tanah. Hasil derajat kolerasi linier yang didapatkan yaitu sebesar 0,9862, nilai ini sudah menunjukkan bahwa hubungan antara tegangan keluaran sensor dengan nilai kelembaban tanah pada alat ukur adalah linier. 116 Gambar 6 Hubungan kelembaban tanah dengan tegangan keluaran Soil Moisture 3.4 Hasil Pengujian Lampu Pijar Sebagai Pemanas Pengujian sumber pemanas (lampu pijar) dilakukan dengan membandingkan nilai temperatur yang dihasilkan di dalam model rumah kaca dengan menyalakan lampu pijar terhadap waktu. Temperatur awal di dalam rumah kaca ini yaitu sebesar 29,2ºC dan temperatur lingkungan sebesar 27,7ºC. Pemanasan dilakukan dengan menggunaan 2 buah lampu pijar dan data temperatur pemanasan dicatat setiap 2 menit.hasil perbandingan antara temperatur di dalam rumah kaca terhadap waktu tersebut dapat dilihat pada Gambar 7. Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat bahwa temperatur di dalam rumah kaca bertambah karena pemanasan oleh lampu pijar hingga sebesar 35,45ºC. Setelah pemanasan selama 24 menit temperatur tidak mengalami pertambahan lagi. Dari data yang didapatkan tersebut dapat

Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 ISSN 2302-8491 disimpulkan bahwa dengan menggunakan 2 buah lampu pijar dengan daya 60 watt temperatur dari 29,2ºC naik hingga 35,5ºC dalam waktu 24 menit. Kenaikan temperatur ini menunjukkan bahwa lampu pijar sudah dapat digunakan sebagai sumber pemanas di dalam rumah kaca. Gambar 7 Hubungan antara temperatur pemanasan dengan waktu 3.5 Hasil Pengujian Kipas Sebagai Pendingin Pengujian sumber pendingin (kipas/fan) dilakukan juga dengan membandingkan nilai temperatur yang dihasilkan di dalam model rumah kaca dengan menyalakan kipas terhadap waktu. Temperatur awal di dalam rumah kaca ini yaitu sebesar 31,5ºC dan temperatur lingkungan sebesar 27,8ºC. Nilai data temperatur pendinginan dicatat setiap 2 menit. Hasil perbandingan antara temperatur di dalam rumah kaca terhadap waktu tersebut dapat dilihat pada Gambar 8. Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa temperatur di dalam rumah kaca berkurang karena pendinginan oleh kipas dari temperatur 31,5ºC hingga temperatur 24,7ºC. Setelah pendinginan selama 44 menit temperatur tidak mengalami pertambahan lagi. Dari data yang didapatkan tersebut dapat disimpulkan bahwa kipas sudah dapat digunakan sebagai sumber pendingin di dalam rumah kaca karena kipas mampu menurunkan temperatur hingga 24,7ºC. Gambar 8 Hubungan antara temperatur pendinginan dengan waktu 3.6 Hasil Pengujian Sistem Kontrol Temperatur Sistem kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem kontrol on/off. Dalam pengoperasiannya sistem kontrol on/off menggunakan rangkaian relai sebagai saklar. Pada pengujian kontrol temperatur ini data yang diambil yaitu 28ºC, dan hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 9. Berdasarkan Gambar 9 pengaturan temperatur yang diatur dengan push button adalah 28ºC sebagai temperatur acuan, sedangkan temperatur awal di dalam model rumah kaca yaitu 26ºC. Saat sistem kontrol aktif maka lampu pijar akan menyala untuk menaikkan temperatur sampai 31ºC. Namun jika temperatur yang terdeteksi diatas 31ºC maka lampu pijar akan mati dan kipas akan aktif untuk menurunkan temperatur sampai temperatur 27ºC. Sistem kontrol ini dapat menjaga kestabilan temperatur antara 27ºC - 31ºC selama 22 menit. 117

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 2, April 2017 Gambar 9 Hasil pengujian kontrol temperatur 3.7 Hasil Pengujian Sistem Kontrol Kelembaban Tanah Pengujian sistem kontrol kelembaban tanah pada penelitian ini menggunakan sistem kontrol on/off untuk menghidup-matikan relai yang terhubung pada pompa air. Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah pengontrolan terhadap kelembaban tanah sudah berjalan dengan baik. Pada pengujian data yang diambil yaitu antara 10% dengan 50%. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 10. Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat bahwa kelembaban tanah akan turun seiring berjalannya waktu sehingga perlu dilakukan pengontrolan agar kelembaban tanah tetap terjaga. Pengontrolan ini dilakukan dengan mengaktifkan relai pada pompa air saat nilai kelembaban tanah berada di bawah 10% dan menonaktifkan relai kembali saat nilai kelembaban tanah telah berada di atas 50%. Pada pengujian ini dapat dilihat bahwa sistem kontrol sudah bekerja dengan baik. IV. KESIMPULAN 118 Gambar 10 Hasil pengujian kontrol kelembaban tanah Perancangan sistem kontrol tempratur dan kelembaban tanah pada rumah kaca berbasis Arduino Uno dengan LM35 sebagai sensor temperaturnya dan Soil Moisture YL-69 sebagai sensor kelembaban tanahnya telah berhasil dilakukan. Perancangan alat ini telah berhasil mengontrol temperatur antara 27 o C - 31 o C dan kelembaban tanah antara 10%-50%. DAFTAR PUSTAKA Alahudin, M., Kondisi Termal Bangunan Greenhouse dan Screenhouse pada Fakultas Pertanian Univesitas Musamus Merauke, Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No.1 (2013), hal. 16-27. Bot, G.P.A., Greenhouse Climate: from Physical Processes to a Dynamic Model, Thesis, Agricultural University of Wageningen, The Netherlands, 1983. Gunardi, Y. dan Firmansyah, Perancangan Kontrol Otomatis Temperatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler AT89S51, Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana (2013), hal. 142-150. Irawan D.S., Aplikasi Fuzzy pada Pengaturan Rumah Kaca Tanaman Dataran Tinggi, Jurnal Ilmiah PENS-ITS (2011), hal. 1-7. Naa, C.F. dkk., Sistem Monitoring dan Kontrol Rumah Kaca berbasis Arduino, LabView, dan Antarmuka Web, Jurnal SKF (2015), hal.65-72.