ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DENGAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG ICU RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DADA KIRI PADA PASIEN ACUTE MYOCARDIAL INFARC DI RS Dr MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan oksigen miokard. Biasanya disebabkan ruptur plak dengan formasi. trombus pada pembuluh koroner (Zafari, 2011).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Infark miokard adalah nekrosis miokardial yang berkepanjangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

sebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut

Penatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB I PENDAHULUAN. orang mengalami operasi peralihan, orang menjalani angioplasti

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab terjadinya IMANEST dapat disebabkan oleh rupturnya plak. (Liwang dan Wijaya, 2014; PERKI, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan dengan adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

Evangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit Acute Myocardial Infarction (AMI) merupakan penyebab

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia maupun di negara-negara barat. Kematian akibat penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011).

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

PENDAHULUAN. RJP. Orang awam dan orang terlatih dalam bidang kesehatanpun dapat. melakukan tindakan RJP (Kaliammah, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah

BAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

KARYA ILMIAH AKHIR NERS. Disusun Oleh : WENI RETNOSARI, S. Kep A PEMINATAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

3. Jenis kelamin 4. Obesitas. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : Data Penyakit Kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sangat menakutkan

PREVALENSI PASIEN INFARK MIOKARD AKUT YANG MENJADI CARDIAC ARREST DI ICU/HCU RSUP DR. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

[BUKU SAKU UNTUK JEMAAH HAJI]

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Muhammad Lingga Primananda 1, Masrul Syafri 2, Malinda Meinapuri 3

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

Transkripsi:

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DENGAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG ICU RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN KARYA ILMIAH AKHIR NERS Disusun Oleh : SRI SUJATMI A31600971 PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017 i

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir yang berjudul Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark Miokard Akut Dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman : Nyeri Akut Di Ruang ICU RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan doa semua pihak yang telah ikhlas memberikannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Orang tua Bapak yang telah memberikan dukungan dan doa serta menjadi penyemangat dan inspirasi kepada peneliti supaya diberi kemudahan dalam menyelesaikan studi di program ilmu keperawatan program profesi ners STIKES Muhammadiyah Gombong 2. Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong atas segala fasilitas, sarana, dan prasarana yang diberikan kepada peneliti sehingga mampu menyelesaikan karya ilmiah akhir ini. 3. Podo Yuwono, M.Kep selaku pembimbing KTA yang telah memberikan dukungan, saran dan arahan kepada penulis 4. Rekan rekan yang bersama sama saling mengingatkan dan membantu serta memotivasi dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini. 5. Semua pihak yang ttidak memungkinkan untuk penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah akhir ini membawa manfaat bagi pengembang ilmu keperawatan. Kebumen, Agustus 2017 Penulis v

vi

Program Studi S1 Keperawatan sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Agustus 2017 Sri Sujatmi 1), Podo Yuwono 2) ABSTRAK ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DENGAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG ICU RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN Latar Belakang : Akut Miokard Infak merupakan salah satu penyakit yang menempati diagnose tersering di Negara maju. Kami juga merupakan penyebab kematian utama di dunia. Nyeri pada pasien AMI (infark Miokard Akut) dapat diatasi dengan penatalaksanaan nyeri yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi rasa nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh klien (Potter & Perry, 2008). Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus, pada salah satu pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Berdasarkan hasil studi kasus pada 5 pasien dengan Infark Miokard Akut ditemukan masalah keperawatan utama yaitu nyeri akut. sebagian besar klien infark miokard akut mengalami nyeri pada dada sebelah kiri yang bertambah ketika aktifitas.. Terdapat 2 klien yang mengalami nyeri dengan skala 7. 3 klien menyatakan nyeri dengan skala 8. Adapun tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji skala nyeri, lokasi, dan karakteristik nyeri, mengatur posisi pasien senyaman mungkin, mengajarkan teknik menajamen nyeri, kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik. Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien. Keyakinan dapat mempengaruhi dan menyembuhkan hingga 90% keluhan medis (Cecep, 2015). Kata Kunci : Nyeri akut, Infark Miokard Akut, Relaksasi Benson vii

viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR... vi ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan... 6 BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN A. Profil Lahan Praktik... 27 B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan... 30 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 37 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infark adalah area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia lokal, disebabkan oleh obstruksi sirkulasi ke daerah itu, paling sering karena trombus atau embolus (Dorland, 2012). Miokard merupakan jaringan otot jantung. Infark miokard akut (AMI) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung adalah suatu keadaan dimana suplai darah pada suatu bagian jantung terhenti sehingga sel otot jantung mengalami kematian (Robbins, 2007). Infark miokard sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak, umumnya pada pria usia 35-55 tahun, tanpa ada keluhan sebelumnya (Tim Penyusun FKUI, 2012) Miokard infark adalah nekrosis daerah miokardial yang biasanya disebabkan oleh suplai darah yang terhambat atau terhenti terlalu lama, yang paling sering akibat adanya trombus akut/mendadak pada coronary artherosclerotic stenosis, dan manifestasi klinis pertama adalah iskemia jantung, atau adanya riwayat angina pectoris. Infark Miokard Akut (AMI) adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung. Infark Miokard Akut terjadi akibat penyumbatan koroner (pembuluh darah yang memperdarahi jantung) akut dengan iskemia yang berkepanjangan yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan sel dan kematian (infark) miokard. Iskemia sendiri merupakan suatu keadaan transisi dan reversible pada miokard akibat dari ketidakseimbangan antara suplay dan demand miokard yang menyebabkan hipoksia miokard. Kerusakan ini akan menggangu fungsi utama jantung dalam mekanis, biokimiawi, dan listrik sehingga jantung tidak lagi mampu memompa darah secara adekuat untuk dialirkan ke otak dan organ lain yang akan berlanjut (Fenton, 2009). AMI merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju. Laju mortalitas awal (30 hari) pada AMI adalah 30% dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum pasien mencapai Rumah Sakit. Walaupun 1

2 laju mortalitas menurun sebesar 30% dalam dua dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah AMI (Alwi, 2009). Menurut laporan WHO, pada tahun 2004, penyakit AMI merupakan penyebab kematian utama di dunia (WHO, 2008). Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat penyakit ini di seluruh dunia. AMI adalah penyebab kematian nomor dua pada negara berpenghasilan rendah, dengan angka mortalitas 2.470.000 (9,4%). Di Indonesia pada tahun 2010, penyakit Infark Miokard Akut merupakan penyebab kematian pertama, dengan angka mortalitas 220.000 (14%) (WHO, 2008). American Heart Association (AHA) melaporkan bahwa angka kejadian infark miokard akut di Amerika pada tahun 2007 sebanyak 5000 penduduk. Diperkirakan lebih dari 12 juta kasus baru penyakit jantung koroner setiap tahunnya di seluruh dunia. Data epidemiologis pada tingkat nasional diantaranya laporan studi mortalitas tahun 2011 oleh Survei Kesehatan Nasional menunjukkan bahwa penyebab utama kematian di Indonesia adalah penyakit sistem sirkulasi (jantung dan pembuluh darah) sekitar 26,39% (Jamal, 2012). Jumlah kasus AMI di Jawa Tengah pada tahun 2007 sebanyak 8.602 kasus. Sedangkan pada tahun 2008 meningkat menjadi 8.939 kasus (Dinkes Propinsi Jateng, 2008). Pada tahun 2009, angka kejadian AMI mengalami penurunan yaitu 7.399 kasus (Dinkes Propinsi Jateng, 2009). Kasus AMI di RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada periode tahun 2016 sebanyak 150 orang (Rekam Medik RSUD Dr Soedirman Kebumen, 2016). Berdasarkan penjelasan data dan survey awal di atas penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan skala nyeri dada kiri pada pasien infark miokard akut di ruang ICU RSUD Dr Soedirman Kebumen. Keluhan yang khas pada AMI adalah nyeri dada retrosternal (di belakang sternum), seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan kepunggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih

3 lama dari angina pektoris biasa dan tidak responsif terhadap nitrogliserin. Kadang-kadang, terutama pada pasien diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah, sesak nafas, pusing, keringat dingin berdebar-debar atau sinkope dan pasien sering tampak ketakutan. AMI sering didahului dengan keluhan angina dan perasaan tidak enak di dada atau epigastrium. Keluhan Nyeri dada kiri sering mengawali serangan jantung yang memiliki resiko lebih hebat bahkan kematian. Nyeri dapat diatasi dengan penatalaksanaan nyeri yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi rasa nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh klien. Ada dua cara penatalaksanaan nyeri yaitu terapi farmakologis dan non-farmakologis. Tindakan perawat untuk menghilangkan nyeri selain mengubah posisi, meditasi, makan, dan membuat klien merasa nyaman yaitu mengajarkan teknik relaksasi (Potter & Perry, 2008). Ketepatan penatalaksanaan nyeri dada kiri pada pasien AMI sangat menentukan prognosis penyakit. Perawat memiliki peran dalam pengelolaan nyeri dada kiri pada pasien AMI. Intervensi keperawatan meliputi intervensi mandiri maupun kolaboratif. Intervensi mandiri antara lain berupa pemberian relaksasi, sedangkan intervensi kolaboratif berupa pemberian farmakologis. Intervensi non farmakologis mencakup terapi agen fisik dan intervensi perilaku kognitif. Salah satu intervensi keperawatan yang digunakan untuk mengurangi nyeri dada kiri adalah relaksasi Benson. Relaksasi adalah suatu jenis terapi untuk penanganan kegiatan mental dan menjauhkan tubuh dan pikiran dari rangsangan luar untuk mempersiapkan tercapainya hubungan yang lebih dalam dengan pencipta, yang dapat dicapai dengan metode hypnosis, meditasi yoga, dan bentuk latihan-latihan yang ada hubungannya dengan penjajakan pikiran (Martha, 2005). Relaksasi Benson merupakan relaksasi menggunakan teknik pernapasan yang biasa digunakan di rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami nyeri dengan tidak menggunakan tegangan otot sehingga sangat tepat untuk mengurangi nyeri dada kiri pada kasus AMI. Kelebihan dari

4 latihan teknik relaksasi dibandingkan teknik lainnnya adalah lebih mudah dilakukan dan tidak ada efek samping apapun (Solehati & Kosasih, 2015). Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal yang tenang sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Benson & Proctor, 2012). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark Miokard Akut Dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman : Nyeri Akut Di Ruang ICU RSUD Dr. Soedirman Kebumen?. C. Tujuan 1) Tujuan Umum Menganalisis asuhan keperawatan pasien infark miokard akut dengan masalah nyeri akut 2) Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi hasil pengkajian pada pasien infark miokard akut dengan masalah nyeri akut b. Memaparkan hasil rumusan diagnosa pada pasien infark miokard akut dengan masalah nyeri akut c. Memaparkan hasil intervensi pada pasien infark miokard akut dengan masalah nyeri akut d. Memaparkan hasil implementasi pada pasien infark miokard akut dengan masalah nyeri akut e. Memaparkan hasil evaluasi pada pasien infark miokard akut dengan masalah nyeri akut f. Menganalisis salah satu intervensi dengan inovasi terbaru

5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau sumber informasi serta dasar pengetahuan bagi para mahasiswa keperawatan dan dapat dijadikan sebagai materi latihan dalam mengurangi nyeri pada pasien infark miokard akut dengan terapi relaksasi benson. 2. Bagi Institusi Rumah Sakit Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bukti nyata akan efek terapi relaksasi benson terhadap penurunan skala nyeri sehingga dapat dijadikan sebagai suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Standar Asuhan Keperawatan (SAK) untuk mengurangi nyeri pada pasien infark miokard. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dan menjadi referensi, khususnya yang mengangkat topik terapi penurunan skala nyeri selain terapi relaksasi benson. 4. Bagi Pasien Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang cara alternatif untuk menurunkan skala nyeri pada pasien infark miokard akut dengan terapi relaksasi benson.

DAFTAR PUSTAKA Alwi, I., (2009). Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST, dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B.,Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar Ruzzmedia Benson, H. & Proctor. (2012). Ways to Calm Your Mind, IBT Medica, Inc. The Newsweek/DailyBest Company LLC, New York. Berman, A. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinik. Jakarta: EGC Brown C.T.,(2006). Penyakit Aterosklerotik Koroner, dalam: Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit. Price S. A, Wilson L. M. Edisi VI. Elsevier Science Corwin. (2011). Tindakan Keperawatan Infark Miokard Akut.Jakarta :EGC Doenges E. 2000. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta Dorland, W.A. Newman, (2012), Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Fenton, Drew. (2009). Myocardial Infarction. Diakses tanggal 07 Agustus 2017 dari http://emedicine.medscape.com Mubarak, W. I. (2009). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi dalam Praktik Manajemen NyeriJakarta: EGC Potter and Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktek Volume 2 Edisi 4. Jakarta: EGC Purwanto. S,. (2006). Relaksasi Benson. Jurnal Psikologi Universitas Muhammadiyah Semarang. SUHUF Riskesdas.,2008. Profil Kesehatan Dinkes Propinsi Jawa Tengah Tahun 2008. http://www.rikesdasjateng2008.pdf Diakses Tanggal 2 Agustus 2017

Solehati, T & Kosasih.C.T., (2015). Konsep & Aplikasi Relaksasi dalam maternifas. Bandung : PT Refika Aditama. Keperawatan Tamsuri, A. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC